Setelah nonton Tv yang acara olahraga Voli, ya seperti biasa Budi duduk dengan baik di depan rumahnya sedang baca cerpen yang ceritanya menarik sambil minum kopi dan makan singkong goreng gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Beberapa bulan setelah kejadian di film pertama, Irene Adler mengirimkan sebuah paket kepada Dr. Hoffmanstahl, sebagai pembayaran atas operasi yang telah dilakukannya, sementara Dr. Hoffmanstahl menyerahkan sepucuk surat. Hoffmanstahl membuka paket tersebut, yang memicu ledakan bom. Sherlock Holmes mengambil surat tersebut dan meletakkan bom di dalam sarkofagus untuk meledak, sementara Adler dan Hoffmanstahl melarikan diri.
Hoffmanstahl kemudian dibunuh, sementara Moriarty, yang menganggap Adler berkompromi, meracuni dan membunuhnya. Holmes mengungkapkan kepada Dr. John Watson di 221B Baker Street bahwa ia telah menghubungkan pembunuhan yang tampaknya tidak terkait, serangan teroris, dan akuisisi bisnis dengan Moriarty.
Setelah bertemu dengan saudaranya Mycroft di pesta bujangan Watson, Holmes bertemu dengan peramal Romani Madame Simza, penerima surat yang diambilnya dari Adler, yang di kirim oleh saudaranya Rane. Dia mengalahkan pembunuh yang di kirim oleh saudaranya Rene. Dia mengalahkan pembunuh yang di kirim untuk membunuhnya dan dia pun pergi.
Setelah pernikahan Watson dan Mary Morstan, Holmes bertemu Moriarty untuk pertama kalinya. Moriarty mengejeknya tentang pembunuhan Adler dan mengindikasikan dia akan membunuh Watson dan Mary karena campur tangan Holmes. Jadi, Holmes bersumpah untuk mengalahkannya.
Anak buah Moriarty menyergap Watson dan Mary di kereta menuju bulan madu mereka di Brighton. Holmes melempar Mary dari kereta ke sungai, dan ia diselamatkan oleh Mycroft. Setelah mengalahkan anak buah Moriarty, Holmes dan Watson pergi ke Paris dan mencari Simza. Holmes mengatakan kepadanya bahwa ia telah menjadi sasaran karena René bekerja untuk Moriarty dan mungkin telah memberitahunya rencananya.
Simza membawa mereka berdua ke markas besar kelompok anarkis tempat ia dan René bergabung; para anarkis itu terpaksa menanam bom untuk Moriarty. Ketiganya mengikuti kesimpulan Holmes bahwa bom itu ada di Paris Opera. Namun, bom itu ada di hotel di dekatnya; ledakannya menewaskan beberapa pengusaha.
Bom tersebut merupakan kedok pembunuhan Alfred Meinhard oleh Sebastian Moran, penembak jitu ulung dan antek Profesor Moriarty. Kematiannya memberikan Moriarty kepemilikan atas pabrik senjata Meinhard di Heilbronn.
Ketiganya mengikuti Moriarty ke Jerman. Di pabrik, Moriarty menangkap, menginterogasi, dan menyiksa Holmes sementara Watson melawan Moran. Holmes mengungkap rencana Moriarty, mengungkap bahwa sang Profesor memperoleh saham di sejumlah perusahaan yang mencari untung dari perang dan bermaksud memicu perang dunia besar untuk meraup banyak keuntungan.
Watson menggunakan meriam untuk menghancurkan menara pengawas tempat Moran bersembunyi. Bangunan itu runtuh ke dalam gudang tempat Moriarty menyandera Holmes. Watson, Simza, dan Holmes melarikan diri dan Holmes menyimpulkan bahwa target terakhir Moriarty adalah pertemuan puncak perdamaian di Swiss, yang menciptakan insiden internasional. Di pertemuan puncak itu, Holmes menyimpulkan bahwa René adalah pembunuhnya dan menyamar sebagai salah satu duta besar, setelah menjalani operasi rekonstruksi radikal oleh Hoffmanstahl.
Holmes dan Moriarty bertemu di balkon untuk membahas rencana mereka sambil bermain catur. Watson dan Simza menghentikan upaya pembunuhan René; René dibunuh oleh Moran, yang melarikan diri. Meskipun perangnya berhasil dihindari, Moriarty tetap yakin akan kemenangannya, meramalkan kepada Holmes bahwa negara-negara Eropa pasti akan berperang satu sama lain terlepas dari manipulasi Moriarty.
Holmes mengungkapkan bahwa, saat disiksa oleh Moriarty, ia mengganti buku harian pribadi sang profesor yang berisi rencana dan pendanaannya dengan duplikat. Buku harian aslinya dikirim ke Mary, yang mendekripsi kode tersebut menggunakan buku yang dilihat Holmes di kantor Moriarty, sebelum memberikan informasi tersebut kepada Inspektur Lestrade, yang menyita aset Moriarty dan menyumbangkan kekayaannya untuk amal yang membantu para janda dan yatim piatu perang.
Holmes dan Moriarty mengantisipasi perkelahian, dan keduanya menyadari bahwa Moriarty akan menang karena bahu Holmes yang cedera. Kehabisan pilihan dan dengan Moriarty bersumpah untuk membunuh Watson dan Mary, Holmes menangkapnya dan menyeretnya ke balkon, tepat saat Watson muncul, dan keduanya jatuh ke Air Terjun Reichenbach di bawah, hingga tewas.
Setelah pemakaman Holmes, Watson dan Mary bersiap untuk menjalani bulan madu mereka yang terlambat ketika Watson menerima sebuah paket berisi alat bantu pernapasan milik Mycroft yang Holmes sukai sebelum pertemuan puncak. Menyadari bahwa Holmes mungkin selamat, Watson meninggalkan kantornya untuk bertanya kepada Mary tentang pengantar barang itu. Holmes, setelah bersembunyi di kantor Watson, membaca memoar Watson di mesin tik dan menambahkan tanda tanya setelah kata-kata "The End".
***
Budi selesai membaca cerpen yang ceritanya bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan dengan baik di depan rumah Budi gitu. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi gitu.
"Emmm," kata Eko.
"Hidup ini tetap sama kan Eko?" kata Budi.
"Yaaa hidup ini....tetap sama Budi!" kata Eko.
"Berdasarkan aku baca artikel di koran. Ya manusia tetap sama.....masih tentang perdebatan antara Sunni dan Syiah," kata Budi.
"Selama perdebatan cuma sekedar obrolan saja, ya tidak ada masalah kan Budi?" kata Eko.
"Yaaa selama perdebatan cuma sekedar obrolan saja, ya tidak ada masalah. Yang tidak boleh adalah pertikaian. Jika sampai terjadi pertikaian, ya menjadi golongan manusia yang rugi. Setan menang karena manusia bertikai," kata Budi.
"Setan selalu menghasut manusia dengan tujuan bertikai karena masalah kecil sampai besar," kata Eko.
"Bisikan Setan dari kiri dan kanan. Serem!!!" kata Budi.
"Memang serem!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA, ya kan Budi?" kata Eko.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Manusia tetap mencari kebenaran dengan baik dari perdebatan yang terjadi kan Eko?" kata Budi.
"Biasanya begitu sih. Mencari kebenaran dari perdebatan yang terjadi antara Sunni dan Syiah," kata Eko.
"Jalan kita berbeda kan Eko?" kata Budi.
"Yaaa memang jalan kita beda sih. Kita mengikuti seorang pemuda yang punya ilmu yang dapat melampaui batasan manusia yang dapat mendengarkan Roh," kata Eko.
"Bedanya karena mengikuti pemuda yang punya ilmu yang dapat mendengarkan Roh. Urusan perdebatan manusia antara Sunni dan Syiah, ya aku dan Eko....tidak ikut campur," kata Budi.
"Tidak ikut campur," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Padahal jika orang lain tahu tentang pemuda itu, ya orang lain itu...kemungkinan mengikuti pemuda tersebut," kata Budi.
"Kemungkinan itu bisa terjadi sih, ya orang lain itu mengikuti pemuda itu karena selama ini...orang lain itu mencari kebenaran sebenarnya," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Kalau begitu sih.....aku mau cerita Eko!" kata Budi.
"Budi mau cerita toh!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Silakan Budi bercerita dengan baik gitu!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Rakha dan Dika tinggal di kosan yang ada di kota Batam. Pemilik kosan adalah Andre gitu. Rumah tangga yang di jalankan Andre dan Ayu berjalan dengan baik, bahagia dengan anak Eca Aura. Ya Eca Aura menjalankan sekolah SMA dengan baik gitu. Ya Rakha dan Dika berasalnya dari Sumatra Utara gitu, ya agama keduanya agama Islam gitu. Rakha masih jomlo dan sedangkan Dika masih jomlo. Sebenarnya ketika Dika tinggal di Sumatra Utara, ya Dika punya pacar bernama Adara gitu tapi Adara meninggal karena penyakit yang ia derita gitu. Maka itu untuk melupakan kesedihan tentang Adara, ya Dika ikut Rakha ke kota Batam tujuan pengalaman hidup gitu. Rakha dan Dika di kota Batam kerja di bengkel mobil miliknya Kasino gitu. Ya Kasino menyukai seorang cewek yang bernama Selfi. Ya Selfi kerja di minimarket. Sebenarnya Selfi statusnya janda tapi belum tersentuh suami bernama Randa gitu. Ya Randa mati kena serangan jantung ketika waktu mau malam pertama gitu. Selfi menerima dengan baik, ya Randa meninggal termasuk keluarga gitu. Tapi orang-orang yang tidak suka dengan Selfi, ya ngomongin tentang Selfi yang bukan-bukan sampai Selfi sakit hati mendengarkan omongan orang-orang gitu. Hidup ini, ya memang penuh ujian yang ini dan itu, ya jadi Selfi berusaha dengan baik sabar dan kuat gitu. Kasino yang suka dengan Selfi, ya pendekatan dengan baik dan Kasino tidak peduli omongan orang-orang yang tidak suka Kasino berhubungan dengan Selfi. Ya Kasino memahami peribahasa demi menjalankan hidup ini, ya biarlah anjing menggonggong kafila tetap berlalu gitu. Selfi dan Kasino saling suka, ya jadi memutuskan untuk menikah dengan baik. Rumah tangga yang di jalankan Kasino dan Selfi, ya bahagia gitu. Rakha dan Dika senang kisah cinta Kasino dan Selfi bahagia gitu. Selama Rakha tinggal di kota Batam, yaaa Rakha menjalin kisah cinta dengan cewek cantik bernama Mala, ya tapi harus kadas gitu. Ya Mala memilih menikah dengan Boy, ya karena perjodohan orang tua gitu. Rakha berusaha dengan baik, ya melupakan cintanya sama Mala gitu. Sampai suatu hari Rakha bertemu dengan cewek cantik bernama Jasmin, ya di jalan gitu. Jasmin punya masalah mobilnya mogok di jalan, ya Rakha menolong Jasmin untuk memperbaiki mobilnya, ya sampai jalan lagi gitu. Semenjak pertemuan tidak sengaja, ya Rakha jadi berteman baik sama Jasmin gitu. Ya Jasmin masih menjalankan kuliah dengan baik di Universitas dan berasal dari keluarga kaya gitu. Rakha yang suka sama Jasmin, ya pendekatan dengan baik sama Jasmin gitu. Sebenarnya sih, ya Jasmin telah di jodohkan orang tuanya dengan Rangga gitu. Jasmin suka dengan Rakha gitu. Hubungan pertemanan yang di jalankan Rakha dan Jasmin berjalan baik, ya jadinya keduanya jadian gitu. Memang sih orang tua Jasmin tidak suka dengan Rakha karena Jasmin di jodohkan sama Rangga gitu. Kuat cinta antara Rakha dan Jasmin, ya pada akhirnya menggagalkan perjodohan Jasmin dengan Rangga gitu. Rakha dan Jasmin tetap bersama, ya orang tua Jasmin menerima dengan baik hubungan kisah cinta Jasmin dengan Rakha gitu. Sedangkan Dika, ya masih jomlo gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus!" kata Eko.
"Sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Kisah cinta," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Lika liku kisah cinta tokoh Rakha gitu," kata Eko.
"Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Kalau begitu sih....main kartu remi saja!" kata Eko.
"Okey....main kartu remi!" kata Budi.
Budi mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik gitu. Eko dan Budi main kartu remi dengan baik gitu.