CAMPUR ADUK

Friday, July 26, 2019

DIBAlIK AWAN

Sore hari yang cerah sekali. Dono duduk di bawah pohon sambil menatap langit.

"Aku terkenang masa lalu..," kata Dono.

Dono terus bersantai di bawah pohon sambil membaca bukunya. Tiba-tiba Dono teringat sesuatu yang membuatnya resah yaitu sebuah janji dengan temannya, tapi di pikirkan dua kali malah memilih menggagalkan pertemuan tersebut karena Dono punya pikiran yang jauh kedepan lagi dab berkata "Pasti masalah".

Dono memilih jalan terbaik untuk mengirim pesan singkat ke temannya lewat Hp dengan tujuan menggagalkan pertemuan tersebut. Sang teman pun menerima pesan dari Dono dari Hpnya dan di bales dengan baik dan memaklumi keadaan Dono.

Pesan di terima dengan balesan yang baik membuat Dono tenang. Lalu Dono beranjak dari duduknya dan segera bergerak menuju pulang ke rumah. Dengan berjalan kaki menuju rumah dan akhirnya sampai juga. Segera menaruh buku di meja dan Dono mengambil gitar di meja dan segera memainkannya sambil menyanyikan sebuah syair lagu.

Isi syair lagu di nyanyikan Dono :

Ku tak selalu berdiri
Terkadang hi...dup memilukan
Jangan yang ku lalui
Untuk seke...dar bercerita
Pegang tangan ku ini
Dan rasakan yang ku derita
Apa yang ku.....berikan
Tak pernah jadi kehidupan
Semua yang ku....inginkan
Menjauh da...ri...kehidupan

Tempat ku meli....hat di balik a....wan
Aku melihat.....di balik hu...jan
Tempat ku terdi....am....tempat bertahan
Aku terdiam....di balik hujan

Pegang tangan ku ini
Dan rasakan yang ku derita
Genggam tanganku ini
Genggam perihnya kehidupan

Selesai menyanyikan syair lagu...Dono teringat ia...belum masak untuk makan malem. Segera menaruh gitar di kursi dan langsung bergerak menuju ke dapur untuk memasak. Dari kulkas Dono mengeluarkan bahan-bahan hendak ia....masak. Dengan penuh ketelitian dan kesabaran jadilah masakan yang dibuat Dono yaitu tumis kangkung, tempe goreng dan sambel. Sedangkan nasi di masak pake macigcom. Lalu semua masakan Dono di segera di santap di meja makan.

Indro dan Kasino baru pulang dari urusan mereka berdua, langsung ikut makan malem bersama Dono. Ketiganya sambil bercerita tentang kegiatan mereka hari ini. Indro penasaran sesuatu langsung bertanya ke Dono yang lebih pribadi. Dono...seperti biasanya open aja...agar bisa saling memberikan pemahaman. Kasino dengerin pembicaraan kedua temannya sambil menikmati makan buatan Dono.

Pola pembicaraan menjurus ke sebuah nama Selfi. Kasino agak sedikit ingin tahu aja tentang Selfi cewek yang sedang di dekatinnya. Eee ternyata yang di bicarakan adalah Selfi yang lain. Kasino sedikit lega dan berkata dalam hatinya "Nama boleh sama tapi orangnya beda". Ketiganya menyelesaikan makan malam dan langsung di bereskan semuanya.

*** 

Dono pun duduk di ruang tengah untuk menonton Tv dan mencari acara yang menarik untuk di tonton. Indro masih sibuk mengetik di kamarnya karena ada urusan pekerjaannya yang belum selesai. Kasino setelah dari kamarnya langsung duduk bersama Dono....untuk nonton Tv.

Dono pun bertanya ke Kasino tentang Selfi "Sejauh mana hubungan kamu dengan Selfi......Kas?".

"Sejauh.......hati saya sudah di terima Selfi," jawab Kasino.

"Jadi....sudah....jadian...toh," kata Dono.

"Ya.....begitulah. Karena....saya...memang meminta kepastian hubungan dari Selfi. Berdasarkan info yang saya.....dapetkan...Selfi menyukai seseorang, tapi dari dulu tidak pernah di tanggapin oleh orang tersebut. Harapan sih jelas banget saya bisa kalah. Karena cinta pertama Selfi....yang membuat ia bertahan pada orang tersebut," cerita Kasino.

"Oh....jadi....kesimpulannya...'Kepastian' kaya lagu....dinyanyikan...Selfi penyanyi dangdut saat ajang lomba musik dangdut," kata Dono.

"Ya....memang benarkan....cinta butuh...kepastian....agar mudah menjalankannya," saut Kasino membenarkan omongan Dono.

Dono tidak lagi membicarakan tentang cinta Kasino....lebih baik nonton Tv. Kasino berajak dari duduk karena teringat ada kerjaan yang belum beres dan langsung masuk kamar untuk mengumpulkan data-data yang di simpan di leptopnya.

Dono tetap asik menonton sampai terbawa suasana acara yang di tontonnya tentang 'Kehidupan di alam'. Dono mulai melamun di pikirannya bahwa dirinya berdiri melayang di udara melihat semua dengan jelas. Di balik awan yang lembut kaya kapas Dono serasa seperti....seorang Dewa. Lamunan Dono pun berakhir di tepuk oleh Indro dan duduk di sebelah Dono.

"Don....nonton apa melamun?" tanya Indro.

"Ah....saya terbawa suasana....," jawab Dono.

"Sejauh mana lamunan mu Don?" tanya Indro lagi.

"Saya merasa di balik awan melihat semuanya....seperti....seorang Dewa," cerita Dono.

"Hayalan terlalu tinggi. Ya...udah..saya ganti aja chenel Tvnya," kata Indro.

"Iya," saut Dono.

Indro mengganti chenel Tv dan mendapatkan acara 'Ini talk show' yang dapat membuatnya tertawa.

"Kok....acaranya Sule dan Andre?" tanya Dono.

"Lucu.....banget," jawab Indro.

"Lucunya dimana?" tanya Dono.

"Andre....selalu mengkaitkan dengan nostalgilanya....saat Band Stingky dan selalu menyanyikan lagu....'Mungkinkah' dan Sule.....ada aja kreatif untuk membuat lawakan yang menarik. Jadi....Andre dan Sule saling melengkapi....saat melawak dari kekebihan mereka berdua....ya....jelas lucu....," penjelasan Indro.

"Oh...begitu. Ya...saya....tidak mau membohongin diri saya. Saya akui ....ya...lucu...sih," Dono yang mempertegas omongan Indro.

Dono dan Indro nonton acara lawak dengan baik sampai tertawa dengan ulah Andre, Sule, dan yang lainnya......membuat acara lawak jadi hidup dan penuh arti....jadinya lucu.


Karya : No

RAHASIA CINTA

Dono asik duduk di ruang tamu sambil membaca novel. Indro pun duduk bersama Dono setelah nyuci dan menjemur pakaian.

"Capeknya....," kata Indro.

"Capek  dari apa sih Dono?" tanya Dono yang selesai membaca buku novel.

"Capek..dari nyuci. Banyak pakaian kotor," kata Indro.

"Kenapa gak di londri saja.....," saran Dono.

"Telat...Dono...sudah saya ..cuci sampai bersih dan sudah di jemur....ya tinggal nunggu kering baru deh di gosok dan lipat rapih," penjelasan Indro.

"Lama-lama jadi cewek. Tapi itu sih gak apa-apa namanya anak bujang. Saya ingin nanya sesuatu tentang cewek dan butuh masukan dari kamu," kata Dono.

"Jangan..masih urusannya dengan Rara.....ya Dono?"

"Ya..Indro."

"Kalau urusan..Rara..ya..orang tuanya yang lebih tahu. Bukan saya. Kamu salah nanya orang untuk mencari rahasia Rara...Don."

"Kalau nanya sama orang tuanya itu gampang. Tapi persoalannya dari sudut pandang yang lain. Tanggapan kamu..Indro."

"Tanggapan..saya. Kalau begitu..cerita..Don."

"Cewek...itu kalau di sukai cowok berarti laku....kan. Walau pun gak jadi pasangan hidupnya..ya..Indro?"

"Sebenarnya memang bener..cewek itu laku. Bahwa dia ada yang menyukainya. Walau tidak jadi pasangan hidup. Tapi keinginan cewek ingin mendapatkan pasangan hidup. Walau sama aja polanya. Pilih-pilih pasangan. Cewek cantik milih yang cowok ganteng. Cewek yang standarisasi alias jelek...sih....sama milih...cowok ganteng....gitu..., kalau bisa yang kaya raya atau tajir....gitu. Ya..untuk meningkatkan taraf hidup..agar gak jadi orang miskin. Maka kadang urusan cinta..itu lebih cenderung cinta buta, cinta kepura-puraan atau cinta yang membohongi dirinya."

"Jadi jatuhnya. Asal comot jadi atau milih..ini kalau di sisi kecenderungan sesuai pemahaman kamu Indro."

"Kalau..itu..sih. Keadaan yang menentukan hubungan manusia jadi dengan kata akhir cinta. Itu saja....sih Don."

"Kalau..begitu sih....urusan saya dengan Rara harus di Ikhlaskan. Benar-benar di Ikhlaskan..lebih baik. Ya..benar. Jadi saya harus memilih Wulan jadi nomor satu bukan ke dua atau seterusnya."

"Ya.iya...lah. Sama..aja cewek mana pun yang kamu pilih jadi pasangan hidup. Mau cantik atau jelek sekalipun tetap cewek. Masalah apa kamu bisa mencintainya setiap saat demi kelahiran baru yang di berikan banyak cinta.....Don."

"Maksud..mu anak...Indro?"

"Iya..lah....anak. Semua dasar cinta pada akhirnya cinta..lah terlahir..anak. Tapi ya..di jagalah anak....dengan baik dan berikan cinta yang luar biasa..ya Don."

"Jadi....benar..buku novel..ini. Endingnya juga anak," kata Dono.

"Jadi..kamu mengajak saya ngobrol untuk....mengetahui pendapat..saya dan sesuaikan dengan buku yang kamu baca Dono," kata Indro.

"Iya..Indro. Sudah...lah. Sebelum dan sesudahnya terima kasih. Saya mau main ke rumah Rara," kata Dono.

"Sama-sama. Loh..kok Rara..bukan Wulan?" kata Indro.

"Wulan itu hanya masa lampau di ambil oleh penulis...aslinya kenyataannya telah meninggal dunia karena sakit. Sedangkan yang benar untuk penulis masa depannya adalah Rara. Dunia tulisan ada rahasia perasaan seorang penulis...Indro."

"Saya.sudah tahu..endingnya. Jika waktu di bisa berubah. Penulis ...lebih baik bersama Wulan bukan bersama Rara. Tapi..karena Wulan tidak ada dan jadi kenangan hidup di dalam diri penulis. Maka Rara..lah..pengganti yang pantas jadi pasangan penulis. Benar-benar..hidup sangat ironis..tapi nyata dalam perjalanan hidup penulis." kata Indro.

"Yo.i. Asalamualaikum," salam Dono.

"Waalaikum salam." jawab Indro.

Dono keluar dari rumah dan pergi main ke rumah Rara. Sedangkan Indro mulai mengambil leptop di kamar dan mulai mengerjakan beberapa pekerjaan yang harus di selesaikan.


Karya: No

HERCULES DAN ANJING NERAKA

Hercules adalah salah satu kisah yang melegenda di antara kisah-kisah kerajaan yunani kuno. Hercules di ceritakan sebagai manusia peranakan Dewa Zeus. Ibunya adalahseorang manusia sedangkan ayahnya adalah pimpinan dari para Dewa, yaitu Dewa petir Zeus.Walupun Hercules lahir sebagai manusia,dia juga mewarisi kekuatan para Dewa karena darah keturunan ayahnya, dia mempunyai kelebihan yaitu mempunyai kekuatan yang sangat besar diatas manusia normal.

Karena kesalahanya di masa lalu, Hercules di hukum para Dewa untuk melaksanakan tugas yang di berikan oleh raja Eurytheus, yaitu pamanya sendiri.

Raja Eurytheus sangat membenci Hercules karena takut Hercules akan merebut tahtanya. Maka raja Euretheus memanfaatkan hukuman Hercules dengan memberi.....nya tugas-tugas yang sangat berat dan berbahaya, dengan harapan Hercules akan binasa.

Tapi raja Eurytheus harus selalu menelan kekecewaan, sudah 9 tugas yang di laksanakan Hercules semua berhasildengan baik.
Dari menangkap babi hutan Erymanthus yang berukuran raksasa dan hobi memakan manusia. Menangkap ceryneia rusa bertanduk emas dan berkuku perak yang dapat lari secepat angin.

Mengusir burung raksasa yang memiliki paruh, sayap, serta bulu dari tembaga yang tajam seperti anak panah.

Danmasih banyak petualangan yang telah di lalui Hercules, hingga pada ahirnya tinggal satu tugas terahir.

"Hercules keponakan ku, kau telah berhasilmemenuhi semua permintaan.....ku. Ikat pinggang Hyppolita dan apel emas jupiter yang di jaga oleh para Hesperides pun telah berhasil kau persembahkan pada ku. Sekarang tinggal tugas terahir dari ku yang harus kau lakukan..," kata raja Eurytheus pada Hercules.

"Sekarang tugas apa yang harus aku lakukan paman?" tanya Hercules.

"Aku ingin sekali melihat anjing penjaga gerbang neraka, Cerberus yang di miliki pluto.
Aku ingin kau menangkap dan membawa anjing cerberus itu dan membawanya ke hadapan ku," kata Eurytheus. Dia tahu bahwa ini adalah tugas yang sangat mustahil dan Hercules pasti akan binasa.

Sedang Cerberus sendiri adalah anjing raksasa berkepala tiga dan dapat menyemburkan api, jika satu kepala di potong maka akan tumbuh dua kepala dari bekas potongan tadi. Maka tak heran jika anjing ini layak di jadikan penjaga gerbang neraka, kerajaan Dewa Pluto.

Tapi Hercules menyanggupi permintaan pamanya yang mustahil ini. Hercules pun pergi ke kerajaan Dewa Pluto untuk meminta izin meminjam dan membawa Cerberus bersamanya. Karena tak pantas tentunya jika dia mengambil peliharaan seorang dewa tanpa meminta izin, itu adalah suatu hal yang sangat lancang.

Karena sikap Hercules yang rendah hati, Dewa Pluto pun memberi izin pada Hercules.
Tapi syaratnya Hercules harus menangkapnya sendiri tanpa membawa senjata apapun alias tangan kosong. Dan Hercules menyanggupinya.

Hercules pun pergi menuju gerbang neraka di mana ciberus berada. Pertarungan sengit terjadi. Ciberus yang berukuran raksasa dan selalu menyemburkan lidah api membuat Hercules kualahan, apa lagi dia harus melawanya dengan tangan kosong.

Hingga pada suatu waktu Hercules dapat melompat menaiki punggung Cerberus dan menangkap pangkal leher ketiga kapala Cerberus, tentu saja cerberus meronta dan berusaha melepaskan diri.
Tapi cengkeraman Hercules yang sangat kuatmembuat perlawanan Cerberus sia-sia dan ahirnya menyerah pada Hercules.
Lalu Cerberus pun mengikuti Hercules dengan patuh dan pergi menghadap raja Eurytheus.
Melihat Cerberus yang datang bersama Hercules, raja Eurytheus pun menjadi sangat ketakutan dan bersembunyi di balik kursi tahtanya.

"Bawa pergi binatang itu hercules..!! Pergi lah..kini kau bebas,tugas mu telah usai. Segera singkirkan binatang menyeramkan itu dari hadapan ku..!!" teriak raja Eurytheus ketakutan.

Akhirnya tugas Hercules pun usai, dia mengembalikan cerberus pada Dewa Pluto.
Kemudian setelah itu Hercules pergi mengembara, berkeliling dunia melakukan petualangan-petualangan yang mengagumkan dan menyelamatkan siapa pun yang butuh pertolongan...

PATAH HATI

Indro lagi asik main gitar di ruang tamu dan menyanyikan syair lagu.

Isi syair lagu yang di nyanyikan Indro :

"...Kau sering pergi tinggalkan aku
....Ku juga suka meninggalkanmu
....Lama-lama kamu dan kau menjauh

Hati bagai air dan api yang tak bisa menyatu
Akhirnya cinta putus lagi

Mencari cari cinta yang pasti
....Mungkin tak semudah yang kau alami
....Cinta sejati datang dan pergi

Cinta bisa ke mana saja yang mungkin dia sukai
Yang di tinggalkan patah hati

Bukannya aku tak takut mati
Hanya karena sering patah hati
Yang aku takut bila patah hati
Engkau nekad lalu bunuh diri

wouooo.....yeye...hii
wouooo.....oohh...ohh..o.."

Indro menyelesaikan nyanyiannya. Dono baru pulang dari urusan kerjaannya dan mengucap salam masuk rumah "Asalamualaikum."

"Waalaikumsalam," jawab Indro.

Dono duduk langsung di sofa.

"Capek bener....hari ini," kata Dono.

"Dono.....kaya...orang kerja rodi...aja....sampe ngeluh...seperti itu," kata Indro.

"Ya....begitulah....kenyataannya......
saya....dapet kerjaan tambahan. Lumayan hasilnya...sih," kata Dono.

"Kalau....puas hasilnya dari kerjaan...itu...mah baguslah....jadi pekerjaan yang kamu kerjaan seimbang dengan hasilnya," kata Indro.

"Yo...i...., oh...iya ngomong-ngomong tumben...nyanyi lagu patah hati dari Radja....? Atau...jangan-jangan lagi patah hati...ya...? Di tinggal menikah....sama Saskia.....ya....karena cinta di tolak....makanya tenda biru di depan rumah Saskia terpasang di tambah janur kuning....lagi?" kata Dono.

"Iya....Dono....saya gagal mendapatkan....Saskia. Malah....milih..si...Tejo.....orang kampung yang kaya raya karena Bapaknya...punya usaha...minyak wangi cap nyongyong," kata Indro hampir mengeluarkan air mata.

"Saya....sedih..juga dengernya Indro....sebagai...temen....turut berduka cita....atas kepergian Saskia," kata Dono.

"Tunggu....dulu....apa saya gak salah...denger....Don. Turut berduka cita.....kayanya maksudnya...Saskia meninggal dunia. Padahal.....kan enggak," kata Indro.

"Saskia....gak meninggal. Cuma....kamu...bohong....patah hati...karena cinta...kamu di tolak Saskia," kata Dono.

"Kan...cuma...becanda. Eee..malah di patahin...ceritanya....gak seru...main...bohong-bohongannya. Saya....cuma...iseng aja...nyanyi lagu...Patah Hati," kata Indro yang menjelaskan semuanya.

"Ya...saya sudah tahu kamu...Indro. Oh....iya ada makan gak saya laper?" tanya Dono.

"Ada...di meja makan. Saya...masak sayur asem, ikan asin dan sambel terasi yang saya ulek sendiri....yang pastinya enak deh," kata Indro.

"Kalau...gitu saya makan..dulu ah," kata Dono.

Dono pun beranjak dari dapur menuju meja makan ya...untuk makanlah. Sedangkan Indro menyetel Tv untuk menonton acara kesukaannya. Dengan asiknya Indro nonton Tv sampai terbawa suasana gitu.

"Oooo...ada penampilan...Rara toh...hari ini," kata Indro.

Indro tetap menyaksikan tontonannya dengan santai. Dono selesai makannya langsung duduk bersama Indro nonton Tv.

"Asik bener...nontonnya..
Indro sampai....terbawa suasana," kata Dono yang mengajak bicara Indro.

"Iya...Don...penampilan mereka bagus. Tapi saya mau tanya....apa pendapat kamu dengan penampilan mereka....yang lagi tanding musik dangdut?" tanya Indro.

"KDI....kan?!" jawab Dono.

"Bukan...D Star?" tegas Indro.

"Oh...acara yang kamu tonton...toh Indro. Saya..kirain...acara KDI. Ya...jawabnya...
Netral," kata Dono.

"Kok...Netral....jangan-jangan karena ada Rara...tampil..ya?" tanya Indro.

"Enggak...juga. Saya...ingin.....Netral aja," kata Dono.

"Atau....jangan-jangan...ada..Rani...yang salah satu tokoh yang kamu tulis di Blog Don...?" tanya..Indro.

"Enggak..juga. Cuma..ingin...Netral aja. Alasannya....saya....merasa ada yang ganjil...aja," kata Dono.

"Jangan-jangan....karena tulisan kamu tentang....Pendapat Dono...ya? Pastinya...kamu...resah. Karena biasanya....tujuan nulis Blog...kan mengungkapkan perasaan aja....dan lebih cenderung....Netral. Tapi...berpihak....kaya...membela...Selfi?" kata Indro.

"Ya....begitulah. Saya...merasa...ada rasa bersalah aja. Padahal...tulisn Blog yang di kaitkan ke artis itu hanya....sekedar permainan teka-teki aja. Agar lebih menarik aja. Contoh....saya menulis Dwi Persik cantik penampilannya...di acara D Star....alasannya...yang jujur ya...memuji aja. Tapi....yang bohong...nya nanti di kirain gombal alias mengambil hatinya. Padahal...itu...semua cuma teka-teki dalam tulisan mengungkapkan perasaan...aja," penjelasannya Dono.

"Pada...akhirnya...jujurkan..........
bahwa penampilan...Dwi Persik cantik di acara D star....bukan bohongan...kan niat tidak mengambil hati....hanya...memuji," Indro mempertegas omongan Dono.

"Ya...begitu..lah," saut Dono.

"Oh..iya...Dono kenapa kamu...tidak memberi pendapat...pada cowok...yang sedang bertanding di musik dangdut?" tanya Indro.

"Karena...eeee...karena. Agak...gimana muji....cowok...gitu ganjel di hati....," kata Dono.

"Kalau...begitu...sih..jawabannya...diperhitungkan....semua...yang kamu tulis....menjadi tokoh di dalam tulisan Blog kamu," kata Indro.

"Tepat...sekali. Rasa...gak enak gitu...artinya...saya...males berkomentar atau saya....males memasukkan dalam Blog saya....itu saja," penjelasan Dono.

"Bener-bener di perhitungkan....semuanya. Ah....sudah ngobrolnya. Nonton lagi...acara Tvnya," kata Indro.

"Iya," saut Indro.

Dono dan Indro asik nonton Tv yang acara berlangsung dengan baik. Tetap Dono bersifat....Netral dan tidak ingin berpendapat tentang penampilan para artis di Tv.


Karya : No

SULAP

Indro di suruh Dono duduk dengan baik di sofa untuk menonton pertunjukkan sulap Dono. Mulai Dono dengan sulap topinya. Indro malah ganggu permain sulapnya Dono dengan berkata "Dono topinya ada rahasia tersembunyikan."

"Iya....jangan di ungkapkan rahasianya....nanti saya gak jadi main sulap.... Diam!!!," kata Dono.

"Iya," saut Indro.

"Suttt," kata Dono sambil mengacungkan telunjuk ke mulutnya untuk memberi isyarat diam.

Indro langsung mengerti dan segera menutup mulut dengan kedua tangannya. Dono meletakkan topi di atas meja.

"Biasanya topi....sulap keluarnya kelinci. Tapi...kali..ini saya buat alternatif lain yang menyenangkan.....," kata Dono.

"Apa itu?" tanya Indro dan langsung menutup mulutnya pake dua tangannya.

"Yang...enak gitu," kata Dono.

"Saya....mau!!," saut Indro dan kembali menutup mulutnya dengan ke dua tangannya.

"Bayar...dulu!!!" kata Dono.

"Ini...mau main sulap apa jualan?" tanya Indro yang kesel.

"Sabar....becanda..... Ok saya...mulai. Kosentrasi. Saya ucapkan mantra. Eee...tapi sebelum itu saya taruh dulu kain...ini menutupi topi," kata Dono.

"Iya," saut Indro dan kembali menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"Saya...baca mantra dengan juga tongkat yang saya pegang ini sebagai alat sihir....yang di gunakan di film Hary Potter. Agar lebih meyakinkan sulapnya.

"Bimsalabim.....jadi....sesuai keinginan saya," kata Dono.

"Haaaa.......!!!," kata Indro yang membuka mulut lebar-lebar.

"Husss....gak segitunya...kali...espresinya.....Indro," kata Dono.

"Dono...agar terlihat terpukau....sulau kamu..aja," kata Indro.

"Dorrrr," suara ledakan.

"Astafirohulazim....apa itu Dono....kok..ada ledakan mercon. Kalau begini mah....bukan sulap yang menyenangkan yang saya tonton....tapi...sulap yang bikin saya terkejut ....bisa serangan jantungan," kata Indro.

"Ya...itu..maksud...saya Indro ada sedikit kejutan," kata Dono.

Tongkat di pegang Dono mengeluarkan percikan kembang api.

"Hore....hebat Dono....tongkat sihirnya mengeluarkan percikan kembang api," pujian Indro sambil tepuk tangan.

"Bagus...kan. Saya buat sendiri...agar terlihat beneran," kata Dono.

"Hebat ..Don. Saya...salut dengan tongkat sihir kamu. Tapi ...ini...kan cuma kejutan yang biasa aja. Yang....bener-bener sulap dari topi ini..mana Don?" tanya Indro.

"Sabar....masih proses," kata Dono.

"Ok...,"saut Indro.

Dono menaruh tongkat sihirnya di meja. Lalu segera Dono membuka kain yang menutupi topi. Dono mulai mengambil sesuatu dari dalam topi.....segelas minum white coffee tarik malaka di berikan Indro.

"Silakan...di minum...Indro!" kata Dono.

"Ini...minuman untuk saya?" tanya Indro.

"Iya,"jawab Dono.

"Ah...jangan-jangan ini jebakan...Dono?" prasangka Indro.

"Bukan jebakan....benaran...minuman..enak white coffee tarik malaka....khusus untuk kamu. Tujuannya....sulap yang menyenangkan dan enak," kata Dono.

"Kalau....gitu saya minum white coffee tarik malakanya," kata Indro.

"Silakan....!" ujar Dono.
Indro minum white coffee tarik malaka.

"Enak," kata Indro.

"Enakkan...Indro!!" kata Dono.

"Iya....enak...Dono," kata Indro.

"Bayar......!!!" kata Dono.

"Wah...wah.....ini...sulap...apa...jualan minuman....?" tanya Indro.

"Becanda....Indro. Sulap...baru di mulai," kata Dono.

"Kira..in...beneran," kata Indro.

"Saya...akan mengeluarkan lagi...yang lain dari topi," kata Dono.

Indro asik minum sambil memperhatikan ulah Dono dengan sulap topinya. Dono mengeluarkan sebuah mangkuk mie dan di berikan ke Indro.

"Ini...mie untuk saya...Dono?" tanya Indro.

"Iya," jawab Dono.

"Bayar..gak....nanti di tagih lagi.....mie," kata Indro.

"Gratis.....," kata Dono.

"Saya....makan...mie. Tapi...ada jebakannya...gak....Don?" kata Indro.

"Gak.. ada," tegas Dono.

"Ok ..kalau gitu saya...makan," kata Indro.

Indro makan mie enak buatan Dono dari....teknik sulap topinya.
"Dono....mie...apa..ini..Don?" tanya Indro sambil mengunyah mie di mulutnya.

"Mie...ayam geprek," jawab Dono.

"Mie....ayam geprek. Pantes...enak. Padahal....ini..mie..instan........tapi...emang...enak..kok. Saya....laper..belum..makan siang...yang penting enak....deh," kata Indro.

Indro menikmati makan mie dengan penuh kebahagian. Dono pun turut seneng melihat temannya bahagia juga.

"Saya...lanjutkan...sulap saya," kata Dono.

"Iya...Don..," saut Indro.

Dono mulai memasukkan tali ke dalam topi lalu di tutup dengan kain dan segera membaca mantra "Bimsalabim....jadi sesuai keinginan saya," kata Dono.
Indro sudah siap menutup kupingnya dengan kedua tangannya....takutnya suara mercon lagi.

"Ngapain...Indro tutup kuping?" tanya Dono.

"Nanti...ada...ledakan..........mercon lagi...Don....," kata Indro.

"Gak....!!!" kata Dono.

"Kalau...begitu...saya tidak...menutup kuping lagi pake kedua tangan saya," kata  Indro.

Dono melanjutkan sulapnya dan membuka kain yang menutupi topi sulapnya. Lalu Dono mengeluarkan benda langsung dengan cepat di lempar ke Indro. Dan...Indro segera menangkap benda yang di lempar...Dono.

"Ular.........," teriak Indro yang ketakutan.

Indro yang mati ketakutan sama ular langsung bergerak kesana-kesini dan langsung keluar rumah dan sambil berteriak "Ular.......".
Dono pun tertawa dengan ulah Indro yang ketakutan dengan ular.

"Padahal...ular....itu bohongan... kalau...beneran gimana....ya...jadinya!?" kata Dono.

Dono menyelesaikan permainan sulapnya dan segera di bereskan semua alat-alat sulap.


Karya : No

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK