"Membuat cerita apa ya? Ooooo ini saja cerita cinta saja. Jadi harus mengambil persoalan apa ya? Patah hati aja.....kaya menarik!" kata Dono.
Dono pun mengetik di leptopnya tentang cerita cinta dengan persoalannya telah di tentukan. Kasino dan Indro di ruang tengah sedang nonton Tv acara masakan.
"Kasino gimana kalau aku tantang memasak gitu, kaya pertandingan memasak ini dan itu di Tv!" kata Indro.
"Boleh juga," kata Kasino.
"Bahan masakannya, ayam saja. Memang sih cuma ada ceker ayam dan sayap ayam di kulkas. Kasino pilih yang mana?!" kata Indro.
"Bahannya ayam toh. Hanya ada ceker ayam dan sayap ayam. Ok...aku sayap ayam saja," kata Kasino.
"Aku.....ceker ayam," kata Indro.
"Juri yang memutuskan makan siapa yang paling enak siapa orangnya?!" kata Kasino.
"Dono saja," kata Indro.
"Dono aja. Ya udah tidak ada masalah," kata Kasino.
Kasino dan Indro sepakat pertanding memasak, jadi Tv di matikan Indro pake remot. Keduanya ke ruang makan.
"Don," kata Kasino dan Indro bersamaan.
Dono berhenti mengetik di leptopnya.
"Ada apa?" kata Dono.
"Aku dan Kasino....ya mengadakan pertanding memasak gitu. Jadi Dono jadi jurinya untuk memutuskan siapa masakan yang paling enak," kata Indro.
"Ooooo begitu. Pertanding memasak toh. Kaya acara di Tv toh. Boleh juga. Aku jadi jurinya. Ok..siap jadi Juri seadil-adilnya," kata Dono.
"Dono susah setuju jadi juri. Ayo Kasino....mulai memasaknya!" kata Indro.
"Ayo!" kata Kasino.
Kasino dan Indro mulai mengeluarkan bahan-bahan di kulkas. Keduanya segera memasak bahan yang telah di tentukan keduanya. Dono menunggu sih masakkan Kasino dan Indro jadi mateng gitu, ya Dono mengetik di leptopnya.
"Aku akan masak ceker ayam mercon saja," kata Indro.
Indro segera memasak ceker ayamnya, ya di olah sesuai dengan keinginannya," kata Indro.
"Sayap ayam ini di buat sayap ayam saus tiram saja," kata Kasino.
Kasino mengolah sayap ayam sesuai keinginannya. Kasino dan Indro memasak di dapur dengan serius banget. Selang berapa saat masakan jadi dan mateng lagi. Kasino dan Indro menaruh masakan yang mateng di piring dengan penyajiannya yang bagus, ya karena untuk di nilai sama juri Dono. Ya Dono berhentilah dari mengetik di leptopnya. Dua masakan di hidangkan di meja.
"Dua masakan ini harum. Penyajiannya juga bagus. Baiklah aku coba rasanya," kata Dono.
Dono pun mencoba masakan Indro dengan baik.
"Emmmm enak. Masakan Indro. Ceker ayam merconnya," kata Dono.
Dono mencoba masakan Kasino.
"Emmmm enak. Masakan Kasino juga enak.....sayap ayam saus tiramnya," kata Dono.
Dono mulai mempertimbangkan dengan baik siapa yang menang?.
"Sulit juga ya sama-sama enak," kata Dono.
Dono pun mulai memahami rasa dua masakan tersebut dan akhirnya menemukan celah kesalahan dalam masakan.
"Aku putuskan....yang Indro yang menang," kata Dono.
"Aku cobain masakan Kasino," kata Indro.
"Aku juga nyobain masakan Indro," kata Kasino.
Kasino yang makan masakan Indro dan Indro yang makan masakan Kasino.
"Ternyata memang benar omongan Dono, masakan Indro....enak. Jadinya aku kalah," kata Kasino.
"Memang sih masakan Kasino enak. Cuma ada satu kesalahan dari proses memasak, ya jadi kurang sempurna gitu," kata Indro.
"Memang aku akui ada kesalahan proses memasaknya. Aku akui aku kalah," kata Kasino.
"Kedua kalinya aku sebutkan yang menang Indro," kata Dono yang menegaskan.
Pertandingan memasak pun selesai. Kasino dan Indro menikmati makanan tersebut sambil nonton Tv di ruang tengah yang acara bagus gitu.
"Pertandingan memasak kaya acara Tv....'Master Chef' gitu," kata Dono.
Dono pun mengetik kembali di leptopnya dengan serius banget.