CAMPUR ADUK

Thursday, December 10, 2020

DAUN

Dono sedang duduk di ruang makan sambil menjejerkan uang di meja. Indro pun selesai nonton Tv, ya ke ruang makan dan melihat ulah Dono sedang menjejerkan uang di meja. Indro duduk dan berkata "Don, kenapa menjejerkan uang di meja?!" 

"Uang yang aku jejerkan di meja ini, kata Roh, 'Daun'....," kata Dono. 

"Daun....ini uang," kata Indro sambil mengambil uang di meja. 

"Iya, kata Roh ini uang daun semuanya," kata Dono. 

"Kalau di pikirkan dengan baik, ya ada benernya sih uang ini daun," kata Indro menaruh uang di meja. 

"Uang ini lah sebab kehancuran di muka bumi ini," kata Dono. 

"Ya bener itu Don. Karena gara uang ini saja, ya terjadi pencurian, perampokan sampai pembunuhan," kata Indro. 

"Manusia harus kerja keras demi menghasilkan uang. Kadang kematian pun terjadi di tempat kerja. Jadi hidup jadi sia-sia karena kerja keras untuk menghasilkan uang," kata Dono. 

"Segala hal di bangun di dunia ini, ya pada akhirnya menghasilkan uang. Cuma gitu terus sampai manusia bisa kaya raya," kata Indro. 

"Rumah kaya istana saja, kata Roh....kaya makamnya firaun," kata Dono. 

"Kalau di pikirkan dengan baik, ya iyalah. Rumah kaya istana kaya makamnya firaun. Manusia mati, yang tertinggal jadi sejarah peninggalan yang dibuatnya untuk generasi  ke generasi berikutnya," kata Indro. 

"Cuma sebatas ini saja hidup," kata Dono. 

"Memang hidup sebatas ini saja. Mau apalagi!" kata Indro. 

"Aku sodakohkan saja uang ini, tapi tidak semuanya karena untuk membeli barang kebutuhan sehari-hari demi hidup," kata Dono. 

"Seperti biasa, kalau begitu aku ke halaman belakang ah!" kata Indro. 

Indro beranjak dari duduk ruang makan, ya ke halaman belakang....ada Kasino yang santai gitu sambil minum teh. Dono, ya sudah memasukkan uang  ke dompet yang di jejer di meja. 

"Daun benar daun kalau di pikir kan dengan baik," kata Dono. 

Dono ke kamar, ya menaruh dompet di kasur dan segera ke mengetik di leptopnya untuk membuat cerita yang ia inginkan. Indro duduk bersama Kasino di halaman belakang. 

"Hidup manusia tetap sama, ya sesuai rencana masing-masing dengan tujuan masing," kata Indro. 

Kasino menaruh cangkir teh di meja. 

"Kenyataan memang begitu. Hidup seperti ini adanya. Yang kaya terus berusaha kaya, ya mempertahankan kekayaannya. Sedangkan yang miskin terus berusaha menjadi kaya agar tidak jadi miskin," kata Kasino. 

"Tetap yang di kejar adalah uang dan uang," kata Indro. 

"Memang uang yang di kejar manusia. Dengan uang bisa membeli apa pun?!" kata Kasino. 

"Uang itu kata Dono, ya daun sih. Sebenarnya yang memberitahu tentang uang.....itu daun adalah Roh," kata Indro. 

"Ooooo begitu. Kalau di pikir dengan baik,  ya uang itu daun sih. Agar manusia tidak lupa daratan tentang uang tersebut. Perkara-perkara di antara manusia itu tentang uang kebanyakan sia-sianya," kata Kasino. 

"Ya sudahlah, aku main game saja!" kata Indro. 

"Iya," kata Kasino. 

Kasino pun mengambil buku di meja dan segera di baca. Indro telah asik main game di Hp-nya. Dono, ya tetap mengetik di leptopnya dengan baik di dalam kamarnya. 

LINTING ROKOK TEH

Indro di ruang tamu sedang melinting rokok. Lalu linting rokok di bakar pake korek api dan di isaplah linting rokok tersebut. 

"Linting rokok rasa teh," kata Indro. 

Kasino ke ruang tamu dan kaget melihat Indro yang merokok. Kasino duduk dan berkata "Indro sekarang kamu merokok!" 

"Keren aku merokok," kata Indro. 

"Keren juga enggak, ya biasa aja sih. Tapi rokok bisa kecanduan gitu!" kata Kasino. 

"Kalau rokok yang kecanduan itu linting rokok tembakau dan linting rokok ganja," kata Indro. 

"Jadi linting rokok yang di isap Indro, ya linting rokok apa?" kata Kasino. 

"Ini teh Kasino, mana mungkin kecanduan. Aku cuma iseng saja. Ya karena ada berita tentang rokok yang ini dan itu!" kata Indro.

"Linting rokok teh toh. Cuma iseng saja. Kelakuan anak kecil seperti biasanya!" kata Kasino. 

"Ya iyalah kelakuan anak kecil. Nakal gitu!" kata Indro. 

"Boleh aku coba linting rokok teh itu!" kata Kasino. 

"Boleh. Nie!" kata Indro memberikan linting rokoknya. 

Kasino mengambil linting rokok di tangan Indro dan segera di isapnya. 

"Linting rokok ini, ya rasa teh sih. Kemungkinan sih tidak kecanduan," kata Kasino. 

"Mana mungkin kecanduan. Cuma iseng saja Kasino!" kata Indro. 

"Nie linting rokoknya!" kata Kasino sambil memberikan linting rokoknya ke Indro. 

Indro mengambil linting rokok dan segera di isapnya. 

"Eeee rasa teh," kata Indro. 

"Kalau daun kopi di buat rokok. Pasti rasanya kopi, ya kan.....Indro!" kata Kasino. 

"Iyalah," kata Indro. 

"Jadi kecanduan apa enggak?!" kata Kasino. 

"Kayanya sih enggak sih!" kata Indro. 

"Ooooo begitu," kata Kasino. 

***

Dono berhenti mengetik di leptopnya. 

"Cerita isengnya Indro dan Kasino yang menghisap linting rokok teh, ya cuma cerita bohongan lah. Yang aslinya sedang asik nonton Tv di ruang tengah seperti biasanya," kata Dono. 

Dono pun lebih baik menyimpan hasil ketikannya di leptopnya dan mematikan leptopnya. Dono keluar dari kamar dan duduk di ruang tengah untuk menonton Tv bersama Kasino dan Indro sedang asik nonton film horor. 

"Film tentang boneka horor itu menarik, ya Kasino, Dono?!" kata Indro. 

"Memang sih menarik film boneka horor yang membuat teror," kata Kasino. 

"Memang aku akui bagus sih film boneka horor," kata Dono. 

"Tapi kenapa harus boneka ceritanya?!" kata Indro. 

"Karena eeeee karena memang di angkat ceritanya tentang boneka, ya di buat cerita horor yang mencekam banget gitu!" kata Dono. 

"Ooooo begitu!" kata Indro. 

"Indro iseng aja ngomong seperti itu," kata Kasino. 

"Cuma obrolan kan!" kata Indro. 

"Ya," kata Kasino. 

"Ya," kata Indro. 

"Kaya judul cerita lebih baik linting rokok teh," kata Dono yang memikirkan cerita yang di buatnya. 

Kasino dan Indro mendengarkan omongan Dono 'Linting rokok teh'. 

"Cerita yang iseng aja kan Don?!" kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

"Emmm," kata Kasino. 

Ketiganya fokus nonton Tv, ya film horor yang mencekam banget gitu.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK