"Kasino," kata Indro.
"Apa?" kata Kasino.
"Boleh enggak ngomongin tentang cewek?!" kata Indro.
"Ya bolehlah ngomongin tentang cewek!" kata Kasino.
"Begini Kasino. Sebuah cerita saja yang aku buat dan kaitkan dengan nama artis cuma sekedar cerita saja gitu," kata Indro.
"Iya, aku paham," kata Kasino.
"Ceritanya. Sebuah keluarga bahagia dengan kehidupan yang sederhana gitu. Di dalam keluarga ada ayah dan Ibu. Ada tiga cewek yang cantik jelita, ya anaknya. Anak pertama bernama Lesti. Anak kedua bernama Putri. Dan terakhir, ya anak ketiga bernama Rara. Tiga cewek ini inginnya cepat menikah gitu. Memang zaman sekarang cewek lebih banyak pendekatan dengan cowok agar cowoknya bereaksi untuk menyatakan suka sama cewek. Tiga cewek ini mendapatkan pasangan masing-masing. Lesti dengan Rizky. Putri dengan Hari. Dan Rara dengan Gunawan. Ternyata hubungan Rara dan Gunawan sekedar saja. Ada cowok yang menyukai Rara dan memberikan kepastian suatu hubungan menikah gitu. Cowok itu namanya baik siapa ya?" kata Indro.
"Faul saja!" kata Kasino.
"Boleh juga Faul. Aku lanjut ceritanya. Faul memberikan kepastian pada Rara, ya dinikahi gitu dan juga kedua belah pihak orang tua setuju semuanya. Masalahnya konfliknya adalah kakaknya Rara, ya Lesti dan Putri tidak mau di langkahi oleh adiknya," kata Indro.
"Memang sih. Kalau urusan Kakak beradik biasanya sih. Kakak duluan yang menikah. Tapi di cerita Indro ini, ya adiknya yang menikah duluan," kata Kasino.
"Jadinya Rara sebagai adik ya ribet juga dengan urusan Kakaknya harus menikah duluan. Padahal Rara telah menunda pernikahannya gitu dengan waktu yang Rara buat komitmen dengan Kakaknya, ya tiga bulan. Ternyata tetap saja pacarnya Lesti dan Putri tidak memberikan kepastian gitu," kata Indro.
"Memang sih urusan pacaran itu belum tentu akan jadi ke jenjang pernikahan. Masalah di cowok tidak bisa memberikan kepastian menikah pada cewek. Alasan paling utama sih, ya menafkahi tuh cewek. Untuk diri sendiri masih kurang, eeee ini di tambah beban baru. Takutnya mengecewakan orang tua dari pihak cewek," kata Kasino.
"Bener sih omongan Kasino. Masalah cowok yang paling utama, ya menafkahi tuh cewek. Padahal Lesti dan Putri, ya siap bekerja agar rumah tangganya berjalan dengan baik. Tetap Rizky dan Hari tidak mau juga. Biasa harga diri cowok gitu, ya sukses dulu baru menikah," kata Indro.
"Kalau keputusan cowoknya seperti itu mau di kata apa? Pada akhirnya kan tidak akan menikah secepat mungkin. Lesti dan Putri harus mengikhlaskan Rara untuk menikahi duluan. Dilangkahi gitu," kata Kasino.
"Seharusnya seperti itu. Mengikhlaskan Rara menikah duluan," kata Indro.
"Kaya cerita ini. Ada kesamaan cerita film apa sinetron ya?!" kata Kasino berpikir panjang.
"Ya, Kasino kesamaan dalam ceritakan hal biasa kan!" kata Indro.
"Iya biasa sih," kata Kasino.
"Ooooo..iya Kasino. Aku ingin pendapatmu tentang lagunya artis Amanda Caesa...gimana?" kata Indro.
"Lagunya artis Amanda Caesa. Ya bagus sih," kata pujian Kasino.
"Bagus toh. Artis itu kerjaanya membuat karya yang baik. Artis itu membesarkan namanya sendiri dulu dengan baik. Setelah itu baru para penggemarnya membesarkan namanya dengan mengidolakannya dengan baik," kata Indro.
"Realitanya kan memang begitu. Penggemarlah yang membesarkan nama tuh Artis ketika karyanya di kagumi dengan baik," kata Kasino.
"Ya sudahlah Kasino. Cukup lah. Ngobrol tentang cewek. Sekedar saja!" kata Indro.
"Emmmm," kata Kasino.
Kasino dan Indro fokus nonton Tv dengan baik banget. Dono di ruang tamu, ya baca Al-Qur'an dengan baik banget. Sampai waktunya. Ketiga berbenah diri untuk pergi ke mesjid untuk menjalankan kewajiban sebagai muslim yang baik, ya sholat jum'at gitu.