Budi duduk dengan baik, ya di depan rumahnya sedang membaca cerpen yang ceritanya menarik banget, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus.
Isi cerita yang di ceritakan Budi :
Ramji Narayanaswami Iyer, seorang juru masak Brahmana Tamil yang naif dan patuh, bermimpi menikahkan saudara perempuannya Bhagyam dengan keluarga yang baik, karena mereka yatim piatu dan itu menjadi tanggung jawabnya sendiri. Sesuai konvensi, dia telah membayar mahar untuk pernikahan dan entah bagaimana tidak mencapai jumlah yang disepakati. Kebetulan, keluarga mempelai pria mengagumi makanan yang dimasak oleh Ramji dan berencana untuk mengirimnya ke Melbourne, Australia sebagai juru masak untuk keluarga India multimiliuner yang berbasis di Australia. Sebagai imbalannya, dia harus mengirimkan sebagian gajinya sebagai kompensasi atas mahar yang dia miliki.
Jutawan itu meninggal karena gangguan percernaan pada hari Ramji tiba, meninggalkannya menganggur dan tanpa paspor dan visanya, yang telah dicuri. Putus asa untuk tinggal dan mencari nafkah, dia mulai bekerja secara ilegal sebagai juru masak di sebuah hotel India milik NRI Badri, tetapi untuk tetap tinggal, dia perlu mendapatkan izin kerja resmi karena polisi imigrasi mengejarnya. Ivan, teman pengacara Badri yang licik, menjelaskan kepadanya bahwa satu-satunya jalan keluar adalah menikah dengan warga negara Australia. Ramji dengan enggan menyetujui pernikahan palsu dengan tunangannya Ivan Damayanthi, seorang pengendara sepeda motor Kristen Tamil Sri Langka yang berjiwa bebaslatar belakang, dan mereka menikah selama akhir pekan. Untuk semua tipu muslihat ini, Ivan membebankan biaya besar dari Badri dan simpanan di rekening bersama miliknya dengan Damayanthi. Ramji masuk Kristen, menjadi Robert, dan kemudian pindah ke rumah Damayanthi.
Polisi yakin ini adalah pernikahan palsu dan memutuskan untuk merujuk masalah tersebut ke konsulat. Penguntitan terus-menerus oleh polisi memaksa pasangan itu untuk tetap bersama untuk menghindari deteksi oleh pihak berwenang. Damayanthi sangat terganggu dengan perilaku pedesaan Ramji. Untuk mencairkan suasana, Ramji memasak makanan lezat untuk Damayanthi dan memenangkan hatinya. Selama beberapa waktu, Damayanthi menyadari bahwa Ivan bermain-main dengannya dan tidak mencintainya.
Sementara itu, Ramji tidak bisa mengirimkan cicilan mahar seperti yang dijanjikan dan dicampakkan oleh kakak iparnya. Damayanthi menangani situasi ini dengan cerdas, mengirimkan semua uang yang diterima untuk pernikahan palsu di rekening bersama mereka kepadanya, dan memastikan teman lamanya merawatnya. Dalam konfrontasi mereka dengan konsulat, Ramji menjawab lebih dari yang diminta di kantor imigrasi kemudian dipaksa kembali ke India. Damayanthi akhirnya datang ke Palakkad dan cerita diakhiri dengan catatan bahagia di mana pasangan memulai sebuah restoran. Aktor Kamal Hassan dan Jayaram datang untuk meresmikan restoran mereka dan mendoakan keberuntungan bagi pasangan tersebut.
***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya menarik banget gitu, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja. Eko datang ke rumah Budi, ya di parkirkan dengan baik motor di depan rumah Budi gitu. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Aku ingin bercerita," kata Budi.
"Silakan Budi bercerita. Aku mendengarkan Budi bercerita dengan baik!" kata Eko.
"Begini ceritanya. Di sebuah rumah yang besar banget gitu. Ada siluman kucing hitam di dalam rumah. Siluman kucing putih, ya datang ke rumah besar tersebut untuk menemui siluman kucing hitam. Para penjaga rumah, ya menghalangi siluman kucing putih dan terjadi pertarungan yang sengit banget gitu. Semua penjaga di kalahkan siluman kucing putih sampai mengeluarkan ilmu es gitu. Siluman kucing putih, ya sampai di ruang tengah bertemu dengan siluman kucing hitam. Kakak beradik bertemu. Siluman kucing hitam, ya mengeluarkan ilmu api dan siluman kucing putih mengeluarkan ilmu es. Pertarungan keduanya sangat sengit dan tidak ada mau kalah gitu. Siluman kucing hitam, ya di kalahkan siluman kucing putih. Ya siluman kucing putih, ya meninggalkan tempat tersebut, ya pergi ke tempat rumah yang cukup sederhana untuk istirahat gitu. Siluman kucing hitam, ya belum mati dan menyuruh anak buahnya untuk mencari siluman kucing putih gitu. Budi baru pulang dari kerjaannya, ya mendapatkan di rumahnya ada siluman kucing putih. Budi takut dengan siluman kucing putih. Budi memberanikan diri. Siluman kucing putih, ya mendekati Budi dengan baik. Ya jadinya keduanya berteman baik, ya jadi Budi tahu nama siluman kucing putih adalah Shiro. Budi dan Shiro di serang anak buah siluman kucing hitam. Pertarungan sengit. Sampai Budi dan Shiro, ya meninggalkan tempat tersebut dengan baik gitu. Sampai di sebuah daerah lingkungan yang miskin masyarakatnya karena dampak dari tuan tanah bernama Black yang berhubungan dengan siluman kucing hitam gitu. Shiro, ya siluman kucing putih di benci karena siluman di anggap makhluk jahat yang membawa bencana. Shiro kesal dengan perkataan orang-orang yang tidak suka dengannya, ya sampai mengeluarkan ilmu es. Budi berusaha untuk menenangkan Shiro dengan baik. Anak buah siluman kucing hitam terus menyerang di mana keberadaan Shiro gitu. Ya Shiro bertarung dengan baik, ya sampai keletihan dan akhirnya kalah gitu. Budi berusaha dengan baik melindungi Shiro dengan baik, ya sampai keduanya jatuh cinta gitu. Budi kembali ke rumahnya dan bertemu dengan Ayahnya. Shiro ke rumah siluman kucing hitam. Di rumah siluman kucing hitam, ya Shiro berhadapan dengan anak buah siluman kucing hitam, ya siluman gagak gitu. Shiro mengalahkan siluman gagak dengan baik gitu. Shiro bertarung dengan siluman kucing hitam yang bernama Kuro. Shiro dan Kuro bertarung sengit banget. Yang menang adalah Kuro gitu. Kekasihnya Kuro bernama Black membunuh Kuro dengan pedang. Shiro pun mau di bunuh Black. Shiro melawan dengan baik, ya membekukan Black dengan ilmu esnya dan patung es di hancurkan dengan baik gitu. Shiro dan Budi bertemu dengan baik, ya keduanya saling cinta. Hubungan keduanya di jalin dengan baik. Budi menerima apa adanya siluman kucing putih, ya apa adanya karena cinta. Begitu juga Shiro menerima Budi dengan baik. Kedua hidup bahagia gitu. Begitulah ceritanya," kata Budi.
"Bagus ceritanya," kata Eko
"Sekedar cerita saja. Bahan obrolan lulusan SMA gitu. Karena dunia ini masih banyak yang lebih baik bercerita dari pada aku, ya lebih baik itu....sinetron atau film gitu," kata Budi.
"Aku paham omongan Budi," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Kisah cinta antara manusia dengan siluman," kata Eko.
"Begitulah ceritanya," kata Budi.
"Cinta tetap cinta. Berbeda tetap cinta," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main kartu gaplek saja!" kata Eko.
"Okey main kartu gaplek!" kata Budi.
Budi mengambil kartu gaplek di bawah meja, ya kartu gablek di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik gitu. Eko dan Budi main kartu gaplek dengan baik gitu.
"Masa lalu," kata Budi.
"Masa lalu biar masa lalu," kata Eko.
"Eko, ya bukan urusan lagu," kata Budi.
"Oooo aku kirain berkaitan dengan lagu. Jadi apa dong?" kata Eko.
"Dang ding dong," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Masa lalu. Negeri ini di jajah, ya kan?" kata Budi.
"Iya. Masa lalu negeri ini di jajah. Perang berkecamuk," kata Eko.
"Siapa yang nolong negeri ini ketika di jajah?" kata Budi.
"Berdasarkan cerita sejarah sih, ya perjuangan rakyat bersatu, ya yang ingin mengusirnya penjajah dari negeri ini. Yang nolong yang di maksud Budi ini siapa?" kata Eko.
"Yang nolong itu. Negara lain gitu. Apa ada?" kata Budi.
"Kayanya sih tidak ada sih," kata Eko.
"Sedangkan cerita berita Tv tentang perang. Siapa yang nolong?" kata Budi.
"Cerita masa lalu tentang negeri ini, yaaa cerita pait banget. Sedangkan perang terjadi, ya berita Tv. Ya perang sekarang yang terjadi Palestina dan Israel. Ada yang ingin dari rakyat negara lain untuk menghentikan perang karena kasihan penderitaannya rakyat yang terkena imbas perang gitu," kata Eko.
"Masa sekarang. Banyak ingin menolong. Ingin menghentikan perang. Beda pada masa lalu, ya pait banget di negeri ini," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Frustrasi itu. Karena perang. Agama tidak bisa menolong karena asal usul perang dasarnya keegoisan manusia," kata Budi.
"Memang bisa frustrasi karena keadaan perang. Agama tidak bisa menolong. Kalau menghimpun kekuatan dengan baik dengan tujuan kebaikan berdasarkan agama yang di yakini, ya seperti cerita sejarah negeri ini. Bisa mengusir penjajah dari negeri ini," kata Eko.
"Agama itu di gunakan dengan baik, ya untuk menghimpun kekuatan untuk mengusir penjajah negeri ini," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Agama penjajah itu apa?" kata Budi.
"Berdasarkan silsilah suku keturunannya sih, ya orang-orang sudah tahu agama penjajah itu. Tidak perlu di sebutkan," kata Eko.
"Aku mengerti omongan Eko," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi terus main gablek dengan baik.
"Berita Tv tentang perang. Apa ada kaitannya dengan film atau yang lainnya. Ya biasa pihak kepentingan. Gimana Eko?" kata Budi.
"Hidup ini. Ya mungkin ada pihak kepentingan ini dan itu, ya dengan tujuan ini dan itu," kata Eko.
"Mungkin," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi main kartu gablek dengan baik banget gitu.