CAMPUR ADUK

Wednesday, April 30, 2025

AGNEEPATH

Malam hari. Setelah nonton Tv yang acaranya menarik dan bagus tentang peternakan yang ada di Jawa Barat di chenel TVRI gitu, ya seperti biasa sih...Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang membaca cerpen sambil menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Di desa pulau Mandawa, yaaa guru sekolah Deenanath Chauhan sangat dihormati oleh penduduk desa. Sangat iri dengan popularitas Deenanath di mata warga, kepala desa memanggil putranya yang jahat Kancha untuk menghancurkan citra Deenanath di mata warga. Kancha juga memiliki rencana untuk memulai kartel narkoba dari Mandwa, mengetahui bahwa tanah Mandwa kaya untuk budidaya kokain. Ketika Kancha meminta orang-orang untuk meminjamkan tanah mereka kepadanya dengan dalih memperluas industri garam Mandwa, Deenanath membujuk penduduk desa untuk tidak melakukannya. Mengetahui hal ini, Kancha memutuskan untuk menyingkirkan guru sekolah tersebut. Dia memperkosa dan membunuh seorang gadis muda di dalam sekolah, menjebak Deenanath atas pembunuhan tersebut. Dengan dukungan penduduk desa, Kancha kemudian membunuh Deenanath dengan menggantungnya sampai mati di pohon yang disaksikan oleh Vijay muda, putra guru tersebut. Vijay Deenanath Chauhan, bersama ibunya yang sedang hamil, Suhasini, meninggalkan desa. Keluarga Chauhan mencari perlindungan di sebuah rumah petak di Dongri, pinggiran kota Mumbai, tetapi Vijay berniat untuk kembali ke Mandwa dan membunuh Kancha. Saat di Mumbai, Suhasini melahirkan seorang bayi perempuan bernama Shiksha, sementara Vijay berteman dengan seorang gadis, Kaali Gawde. Vijju / Vijay Deenanath Chauhan terpesona oleh Rauf Lala, seorang pedagang manusia lokal, dan musuh bebuyutan Kancha, dan bergabung dengan gengnya dengan menolak untuk menjadi saksi di pengadilan atas kejahatan yang dilakukan oleh Lala dan bergabung dengan gengnya.

Suhasini membawa Shiksha bersamanya setelah meninggalkan sisi Vijay setelah dia membunuh ayah Kaali yang kasar di usia muda dan menggunakan kekerasan. Vijay yang sudah dewasa sekarang bekerja untuk Rauf Lala dan mendapati dirinya sebagai antek kepercayaannya. Dulunya Inspektur dan sekarang Komisaris, Eknath Gaitonde, yang mengingat Vijay dari insiden Lala, bertindak sebagai wali diam-diam Vijay dan mencoba untuk menghilangkan kejahatan di Mumbai. Ketika pengaruh Rauf atas bisnis narkoba di Mumbai jatuh, Kancha memutuskan untuk menumbuhkan pengaruhnya sebagai raja narkoba di kota itu dan mengirim ajudannya, Shantaram ke Mumbai untuk proses tersebut. Shantaram berhasil menyuap Menteri Dalam Negeri Maharashtra, yaaa Tuan Borkar untuk mendapatkan akses ke pedalaman Mumbai untuk menyelundupkan kokain.

Vijay memergoki Borkar saat mencoba menyelundupkan kokain dari Mandwa ke Mumbai melalui markas besarnya di Goa. Borkar dan Shantaram terpaksa menyerahkan kokain murni kepada Lala, sehingga mereka menjadi pemasok Lala, bukan lagi pesaing. Lala menghadiahi Vijay wilayah Dongri atas prestasinya. Ia semakin mendapatkan kepercayaan Lala dengan mengambil peluru yang ditujukan kepada putra Lala, Mazhar. Namun, ini kemudian ternyata merupakan konspirasi yang melibatkan Vijay dan Shantaram untuk melenyapkan Mazhar. Setelah Mazhar ditembak oleh Shantaram dan kemudian bahkan membunuh Shantaram sendiri untuk menghilangkan bukti, Vijay membawa mayat Mazhar kepada Lala, yang jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit. Sementara itu, Vijay mengambil alih kerajaan Lala dan mengakhiri semua kejahatan yang dilakukan oleh geng Lala. Semua ini menyebabkan dia dihubungi oleh Kancha dan diundang ke Mandwa untuk perjanjian bisnis.

Namun, Kancha terkejut ketika Vijay menyebutkan bahwa ia menginginkan Mandwa sebagai ganti Mumbai; sekutu dan sahabat Vijay terbunuh, dan ia dipukuli habis-habisan oleh Kancha, tetapi meskipun awalnya mencurigai kesepakatan ini, Kancha kemudian setuju dengan syarat bahwa Gaitonde harus dibunuh. Sementara itu, di Mumbai, Lala kembali sehat dan mengetahui kebenaran di balik kematian Mazhar. Ia menghubungi Shiksha dan mencoba menjualnya. Vijay diberitahu tentang hal ini oleh Kancha dan ia melarikan diri kembali ke Mumbai dan membunuh Lala dalam pertempuran berdarah; Shiksha berbagi reuni emosional dengan Vijay saat Kaali dewasa menemani mereka. Segera setelah itu, Kancha mengirim Surya, tangan kanannya, untuk membantu Vijay dalam membunuh Gaitonde. Namun, selama Ganesh Chaturthi, Surya curiga bahwa Vijay bersekongkol dengan Gaitonde, dan berangkat untuk melakukan perbuatan itu sendiri.

Namun, ketika Surya mencoba membunuh Gaitonde, dia dibunuh oleh Vijay, yang mengungkapkan kredensialnya sebelum membunuhnya, di tengah kerumunan. Vijay dan Kaali jatuh cinta dan menikah, tetapi Kaali terbunuh selama penembakan massal oleh anak buah Kancha sebagai pembalasan atas kematian Surya. Vijay berangkat ke Mandwa untuk membalas kematian Deenanath dan Kaali. Dia menghancurkan pulau Mandwa melalui ledakan dan setelah pertempuran sengit, Kancha hampir membunuh Vijay dengan pisau, tetapi dengan sekuat tenaga, Vijay membunuh Kancha dengan menggantungnya di pohon yang sama tempat ayahnya digantung. Namun, karena luka parahnya, Vijay terakhir terlihat di pangkuan ibunya dan tangan saudara perempuannya meninggal dunia sambil melihat penglihatan ayahnya dan dirinya yang lebih muda memanggilnya ke depan dan meneriakkan Agneepath. 

***

Budi selesai baca cerpen, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya Eko motornya di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Di meja sih Eko melihat dengan baik ada anglo kecil di atasnya ada tekok kaleng yang seperti biasa sih isinya air panas gitu, piring yang ada singkong goreng gitu, yaaa dan ada buku gambar di atasnya buku gambar ada mainan topeng gitu. 

"Topeng," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

Eko mengambil mainan topeng gitu. 

"Topeng buatan Budi dari kardus, yaaa nilai kreatifitas Budi...buat mainan!" kata Eko. 

"Memang sih Eko....nilai kreatifitas aku buat mainan topeng dari kardus!" kata Budi. 

"Topeng yang di buat Budi...bagus. Topeng Ranger merah, yaaa Power Rangers: Lightspeed Rescue!" kata Eko. 

"Terima kasih Eko...pujiannya!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

Eko memakai topeng dengan baik gitu.

"Aku jadi Ranger Merah..keren kan Budi, ya pake topeng Ranger Merah?" kata Eko. 

"Keren Eko!" kata Budi. 

"Mainan jadi jagoan!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

Eko melepaskan topeng yang ia pakai dan di taruh di meja. 

"Bermain jadi jagoan dengan makai topeng seperti anak-anak..tujuan happy-happy!" kata Eko. 

"Happy-happy seperti anak-anak mainan topeng jadi jagoan gitu!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko.

"Emmm," kata Budi. 

Eko mengambil buku gambar di meja gitu. 

"Apa yang di gambar Budi...ya di buku gambar gitu?" kata Eko. 

"Buka saja Eko...buku gambar yang di pegang Eko! Yaaa Eko akan tahu sendiri, ya apa yang aku gambar di buku gambar gitu?" kata Budi. 

"Aku buka buku gambarnya!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

Eko membuka buku gambar dengan baik gitu. Di buku gambar ada gambar-gambar buatan Budi, yaaa dari gambar Yoichi Hiruma, Sena Kobayakawa, Musashi, Ryokan Kurita, Raimon Tarou, dan Mamori Anezaki. 

"Budi gambar tokoh-tokoh acara Tv...Eyeshield 21," kata Eko. 

"Iya aku gambar tokoh-tokoh...acara Tv Eyeshield 21!" kata Budi. 

"Gambar yang di buat Budi...bagus!" kata Eko. 

"Terima kasih Eko...pujiannya!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Ada kemauan pasti bisa membuat gambar yang di sukai!" kata Eko. 

"Memang sih...Eko, yaaa ada kemauan pasti bisa membuat gambar yang di sukai!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

Eko menutup buku gambar dan buku gambar di taruh di atas meja dengan baik gitu. 

"Ekonomi!" kata Eko. 

"Yaaa memang sih...acara Tv...berkaitan dengan ekonomi dan ekonomi!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA saja kan Budi?" kata Eko. 

"Memang Eko sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Budi mau cerita apa tidak?" kata Eko. 

"Aku mau cerita Eko!" kata Budi. 

"Silakan Budi bercerita dengan baik!" kata Eko. 

"Begini ceritanya!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Fajar Sadboy menjalankan hidup dengan baik, ya kerja dengan baik di perusahaan PT. CAKRA. Ya pemilik perusahaan adalah Mohan. Rumah tangga yang di jalankan Mohan dan Raisa berjalan baik, ya bahagia dengan anak Vio gitu. Ya Vio menjalankan kuliah dengan baik di Universitas yang ada di Jakarta gitu. Memang Vio berpacaran dengan William gitu. William menjalankan kuliah dengan baik di Universitas yang ada di Jakarta gitu. Fajar Sadboy punya teman baik yang kerjaannya dokter, ya nama Fajar Noor gitu. Ya Fajar Noor memang menjalankan rumah tangga dengan Shabrina gitu. Fajar Sadboy masih jomlo sih, ya Fajar sering ke kafe yang ada live musik untuk menikmati keadaan dengan baik gitu. Di kafe, ya penyanyi adalah Mesa gitu. Memang sih Fajar Sadboy berteman dengan baik sama Mesa gitu. Ya Mesa punya pacar yang bernama Harry gitu. Masa lalu kisah cinta Fajar Sadboy pada masa SMA, ya Fajar Sadboy pernah berpacaran dengan Aqeela gitu. Hubungan pacaran Fajar Sadboy putus dari Aqeela karena Fajar Sadboy dekat dengan Zara gitu. Fajar Sadboy sudah menjelaskan sama Aqeela, ya Fajar Sadboy tidak ada hubungan dengan Zara gitu. Aqeela tetap ingin putus dari Fajar Sadboy karena sebenarnya Aqeela ingin bersama Fattah gitu. Fajar Sadboy cuma bisa mengenang saja luka cinta pada masa SMA, ya sebagai pelajaran saja....bahwa urusan cinta ada pahitnya karena putus gitu. Fajar Sadboy menjalankan hidup dengan baik, ya kerja dengan baik gitu. Suatu hari, ya Fajar Sadboy bertemu tidak sengaja dengan teman masa SMA yang bernama Pipit ketika berada di mall gitu. Ya Pipit kerjaannya model karena memang Pipit cantik dan bentuk tubuhnya bagus gitu. Fajar Sadboy menjalin hubungan dengan baik gitu dengan Pipit gitu, ya karena Fajar Sadboy masih jomlo ingin jadian sama Pipit gitu dan menang Pipit masih jomlo gitu. Irsyad yang kerja di perusahaan PT. MAJU gitu, ya pemilik perusahaan Surya gitu. Rumah tangga yang di jalankan Surya dan Ayu berjalan dengan baik, ya bahagia dengan anak Eca Aura gitu. Ya Eca Aura menjalankan kuliah dengan baik di Universitas yang ada di Jakarta gitu. Memang Eca Aura berpacaran dengan Noel gitu. Ya Noel kuliah dengan baik di Universitas yang ada di Jakarta gitu. Irsyad kenal dengan Pipit karena tetangga depan rumah gitu. Ya Irsyad ingin jadian dengan Pipit gitu. Fajar Sadboy yang tahu bahwa Pipit di dekatin dengan Irsyad jadinya Fajar Sadboy berusaha dengan baik untuk jadian sama Pipit gitu. Persaingan sengit sih antara Irsyad dan Fajar Sadboy demi jadian dengan Pipit gitu. Pipit memang menyukai Fajar Sadboy pada masa SMA, ya rasa itu di simpan dengan baik di dalam hati dan sekarang Pipit memutuskan memilih Fajar Sadboy gitu. Fajar Sadboy senang sih jadian sama Pipit gitu. Irsyad yang gagal bersama Pipit, ya Irsyad memutuskan fokus kerja saja di perusahaan gitu. Fajar Sadboy yang resmi berpacaran dengan Pipit, ya keduanya sering jalan-jalan ke tempat yang baik yang ada di Jakarta dengan tujuan happy-happy gitu. Hubungan Fajar Sadboy dan Pipit berjalan baik dan baik, ya keduanya ada rencana menikah gitu. Pipit sering pingsan gitu. Setelah di periksa sama Fajar Noor yang kerjaan dokter, ya Pipit mengidap penyakit kanker gitu. Fajar Sadboy mengerti keadaan Pipit yang mengidap penyakit kanker, ya jadi Fajar Sadboy selalu di samping Pipit dan pernikahan pun di segera gitu. Pipit dan Fajar Sadboy menikah dengan baik dan bahagia gitu. Rumah tangga di jalankan Pipit dan Fajar Sadboy dengan baik gitu. Karena penyakit yang di derita Pipit, ya Fajar Sadboy yang ingin bersama Pipit sampai tua bersama gitu jadi Fajar Sadboy mencari cara agar Pipit sembuh dari penyakit kanker gitu. Pipit sekarang hanya bisa terbaring di tempat tidur di rumah sakit gitu, ya di rawat dengan baik dokter Fajar Noor dan suster rumah sakit gitu. Fajar Sadboy berusaha dengan baik untuk menyembuhkan Pipit dari penyakitnya gitu. Sampai Fajar Sadboy menemukan sebuah buku tua yang ceritanya berbentuk dongeng tentang tanaman ajaib yang bisa menyembuhkan segala penyakit gitu. Fajar Sadboy pun melakukan perjalanan menuju hutan yang ada tanaman ajaib gitu. Ya Fajar Sadboy tersesat di hutan dan di tolong sama seorang Brahmana gitu. Ya Brahmana pun ingin tahu kenapa Fajar Sadboy ke hutan? Ya Fajar Sadboy menjelaskan dengan baik bahwa diri ingin menyembuhkan istrinya tercinta Pipit dari penyakit kanker gitu jadi Fajar Sadboy mencari tanaman ajaib di hutan gitu. Ya Brahmana mengerti dengan baik dengan keinginan Fajar Sadboy mencari tanaman ajaib ke hutan gitu. Ya Brahmana pun memberikan sebuah keris untuk Fajar Sadboy untuk melawan penjaga tanaman ajaib dan Brahmana menunjukkan arah masuknya ke demensi lain di antara dua pohon yang bersilang gitu. Fajar Sadboy melangkah masuk ke dalam demensi lain sampai di tempat yang ada tanaman ajaib gitu. Makhluk besar penjaga tanaman ajaib di hadapan Fajar Sadboy gitu. Bisa di bilang sih makhluk besar...Ogoh-ogoh gitu. Demi cintanya Fajar Sadboy pada Pipit, ya Fajar Sadboy berani menghadapi Ogoh-ogoh gitu. Ya Fajar Sadboy menggunakan keris yang di berikan Brahmana gitu, ya keris berubah menjadi ular yang besar kepala lima gitu. Pertarungan sengit sih antara ular raksasa berkepala lima dengan Ogoh-ogoh. Ular raksasa bisa mengalahkan Ogoh-ogoh gitu. Fajar Sadboy mengambil tanaman ajaib gitu. Ular raksasa kepala lima kembali menjadi keris dan juga menghilang gitu. Fajar Sadboy keluar dari dimensi lain lewat di antara dua pohon yang bersilang gitu. Segera Fajar Sadboy pulang ke rumahnya untuk membuat obat dari tanaman ajaib. Ya obat yang di buat Fajar Sadboy jadi, ya segera Fajar Sadboy ke rumah sakit untuk memberikan obat pada Pipit gitu. Setelah Pipit di berikan obat sama Fajar Sadboy, ya Pipit sembuh deh. Ya Pipit senang sembuh dari penyakitnya dan Fajar Sadboy senang karena berhasil menyembuhkan Pipit dengan tanaman ajaib gitu. Pipit dan Fajar Sadboy menjalankan rumah tangga dengan baik dan bahagia gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi. 

"Cerita yang bagus," kata Eko.

"Sekedar cerita saja!" kata Budi. 

"Kisah cinta tokoh Fajar Sadboy dengan tokoh Pipit," kata Eko. 

"Begitulah ceritanya," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Kalau begitu. Main catur saja Budi!" kata Eko. 

"OK. Main catur!" kata Budi. 

Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Eko dan Budi menyusun bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik gitu. 

CAMPUR ADUK

SHEHZADA

Malam hari, ya keadaan lingkungan sekitar rumah Budi baik gitu. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus Kontes Swara Bintang di chene...

CAMPUR ADUK