CAMPUR ADUK

Friday, August 19, 2022

GREEN SNAKE

Budi duduk di depan rumahnya, ya sambil menikmati minum teh dan makan gorengan lah. Budi mengambil koran di bawah meja, ya koran tersebut di baca dengan baik. Ya berita-berita dari urusan dalam negeri, urusan pemerintahan yang ini dan itu, ya sampai berita luar negeri, ya urusan pemerintahan ini dan itu. Budi terus membaca dengan baik, ya berita tentang olahraga yang ini dan itu, ya sampai berita artis yang ini dan itu. Eko dateng ke rumah Budi, ya memarkirkan dengan baik motornya di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Karena ada Eko dateng, ya Budi menghentikan baca koran dan koran di taruh di meja. Eko melihat foto cewek di koran dan berkata "Fuji, ya foto di koran ini, ya Budi?" 

"Iya memang Fuji. Foto di koran itu. Ya berita seputar artis. Aku cowok. Menilai Fuji itu, ya cewek cantik sih," kata Budi. 

"Pujian seperti biasa, ya Budi?" kata Eko. 

"Ya begitulah. Pujian sekedar pujian. Ya Fuji kan cerita di beritanya sudah dekat dengan cowok. Ya cowok itu....Thariq Halilintar," kata Budi. 

"Kisah cinta artis," kata Eko. 

"Kisah cinta artis itu ceritanya sejauh apa?!" kata Budi. 

"Kalau itu sih. Aku tidak tahu?" kata Eko. 

"Apakah benar-benar sampai pernikahan kisah cinta Fuji dan Thariq Halilintar atau putus, ya kaya cerita kebanyakan kisah cinta artis?!" kata Budi. 

"Cinta dan cinta," kata Eko. 

"Ada cerita bahagia dan ada cerita yang menyakitkan karena putus, ya patah hati," kata Budi. 

"Emmmmm," kata Eko. 

"Kalau?" kata Budi. 

"Kalau berarti main seandainya, ya Budi?!" kata Eko. 

"Aku kan masih jomlo. Jadi main seandainya gitu," kata Budi. 

"Terus!!!" kata Eko. 

"Kalau terus melulu. Nanti nabrak," kata Budi. 

"Emangnya urusannya lagi markir mobil?!" kata Eko. 

"Ya enggak lagi makir mobil. Ya lagi cerita urusan cinta," kata Budi. 

"Cerita urusan cinta. Seandainya?!" kata Eko. 

"Aku jadi tokoh dalam cerita. Aku menyukai Fuji gitu, ya masa SMA gitu. Aku pernah jadian gitu dengan Fuji. Ketika lulus sekolah, ya Aku dan Fuji putus. Ya karena aku ingin melanjutkan pendidikan di luar negeri, ya cerita orang kaya gitu. Fuji masih mencintai aku tetapi terluka karena di putus sama Aku. Ya jadinya aku, ya jadi orang yang egois, ya mutus hubungan dengan Fuji gitu. Fuji menjalankan lembaran baru dari kisah cinta, ya bertemu dengan Thariq Halilintar. Fuji dan Thariq Halilintar, ya jadian gitu dan juga kerja bareng gitu. Aku fokus kuliah dengan baik, ya sampai aku selesai kuliah di luar negeri. Aku bertemu dengan Fuji lagi. Ya Fuji masih bersama Thariq Halilintar gitu. Aku masih ada rasa dengan Fuji, ya tapi aku tahu Fuji telah bersama Thariq Halilintar. Aku pun ingin menguji Fuji, ya apakah masih cinta aku atau tidak?. Aku sering jalan bareng dengan Fuji gitu, ya tujuannya mengenang masa kisah cinta masa lalu gitu. Fuji pun goyah pendiriannya, ya rasa cinta masa lalu bangkit. Fuji jadinya dilema antara milih Thariq Halilintar atau aku. Ternyata Fuji teringat kata-kata Vanessa Angel, ya almarhum gitu "Wanita bisa memilih dan memutuskan ingin bersama cowok seperti apa? Yang terpenting nyaman segalanya". Fuji pun memutuskan bersama Thariq Halilintar. Ya Aku menerima keputusan Fuji karena aku hanya ingin menguji Fuji, ya cinta Fuji dengan Thariq Halilintar. Aku pun kembali ke luar negeri untuk lanjut kuliah lagi lah, ya cerita orang kaya gitu," kata Budi.

"Cerita yang bagus," pujian Eko. 

"Ya kalau begitu. Aku lanjut cerita pake wayang yang terbuat dari kardus bekas, ya kreatif gitu. Cerita sekedar cerita!" kata Budi. 

"Ok. Jadi aku jadi penonton yang baik!" kata Eko. 

Budi telah mengambil wayang yang di taruh di kursi, ya Budi memainkan wayang dengan baik dan juga bercerita gitu. Eko menonton pertunjukkan wayangnya Budi dengan baik gitu. 

Isi cerita yang di ceritakan Budi :

Seorang biksu bernama Fat-hoi telah dilatih selama 20 tahun untuk mengusir setan dari dunia manusia. Fat-hoi tidak percaya pada makhluk non-manusia yang berusaha meningkatkan diri secara spiritual. Dia bertemu dengan iblis laba-laba yang telah mengambil bentuk seorang pendeta Buddha. Dia menangkap iblis laba-laba yang memohon padanya karena telah memurnikan dirinya secara spiritual selama 200 tahun untuk dapat bereinkarnasi. Fat-hoi mengabaikan permintaannya dan menjebaknya dalam kuali ajaib dan meninggalkan iblis di bawah gazebo. Ketika manik-manik Buddha setan terus bersinar Fat-hoi menyadari bahwa dia mungkin telah melakukan kesalahan dengan mengganggu jalan Laba-laba menuju pencerahan.

Badai terjadi saat Fat-hoi pergi ke hutan dan dia menyerang dua Ular. Tetapi setelah Fat-hoi menyadari bahwa dua ular hanya mencegah hujan dari seorang wanita yang melahirkan, ya Fat-hoi melepaskannya. Fat-hoi dalam menjalankan semedi, ya bertapa, ya dihantui oleh gambaran tubuh wanita, ya ibu yang melahirkan. 

Sedangkan dua ular, ya Ular Putih dan Ular Hijau, ya berada di atap sebuah pesta. Ular Hijau berpartisipasi sementara Ular Putih melihat seorang sarjana lokal Hsui Xien di gedung terdekat. Keduanya telah berlatih selama berabad-abad untuk mengambil wujud manusia. Ular Putih adalah yang lebih berpengalaman dan jatuh cinta pada Hsui Xien. Ular Putih berencana untuk memiliki keluarga dengan Hsui Xien dan melanjutkan usahanya untuk bereinkarnasi sebagai manusia. Ya Ular Hijau adalah yang lebih muda dan lebih impulsif dari Ular Putih, ya tetapi Ular Hijau lebih cenderung untuk menikmati sensualitas. Mereka berdua pindah ke rumah mereka yang dibuat secara ajaib dan memulai praktik medis yang sukses di kota. Selain kunjungan Hsui Xien, ya keduanya mendapat kunjungan lagi secara tak terduga dari seorang Taois yang Ular Hijau meninggalkan rumah untuk diurus. Karena pesona Ular Putih yang indah, Hsui Xien, yang dulu dikenal sebagai cendekiawan paling tangguh dan paling berdedikasi di desa, ya mulai kehilangan reputasinya.

Dalam badai besar lainnya, banjir melanda desa. Ular Putih dan Ular Hijau membantu mengatasi banjir dan dibantu oleh Fat-hoi, ya yang mereka ingat dari hutan. Setelah banjir hilang, Ular Putih dan Ular Hijau memenuhi kebutuhan medis penduduk desa dan mereka menjadi sangat dihormati. Namun, perlahan, Ular Hijau mulai iri pada Ular Putih dan mulai mendambakan kasih sayang manusia, sering kali menggunakan Hsui Xien sebagai eksperimen. Meskipun dia menangkap mereka beberapa kali, Ular Putih biasanya mengabaikannya. Suatu hari saat mengajar, Hsui Xien secara spontan kembali untuk melihat Ular Putih tetapi malah melihat ekor reptil besar di kamar mandi mereka. Dia melarikan diri dan menjadi paranoid terhadap objek terkait ular simbolis di desa karena Festival Perahu Naga. Mabuk dari hadiah dari penduduk desa. 

Karena festival sudah dekat, Ular Putih mendorong Ular Hijau untuk meninggalkan desa mengetahui bahwa anggur Xionghuang dikonsumsi hanya pada hari ini akan membuat Ular Hijau mengungkapkan bentuk aslinya. Ular Hijau merajuk, memberontak untuk pergi karena kecemburuannya terhadap Ular Putih dan Hsui Xien. Malam festival, Ular Putih menyeret Hsui Xien yang jelas-jelas ketakutan untuk minum anggur Xionghuang bersama. Karena dia sudah mencurigai istrinya adalah ular, Hsui Xien malah diam-diam membuang anggur ke kolam mereka tempat Ular Hijau bersembunyi. Ular Putih tidak dapat mencegah Hsui Xien melihat wujud asli Ular Hijau dan dia mati karena syok. Mereka terganggu oleh Tao dan dua muridnya lagi, yang Ular Putih buang dengan tergesa-gesa. Dia memutuskan untuk pergi ke Gunung Kwun Lun untuk mendapatkan Lin-Chi Herb untuk menghidupkannya kembali, tetapi karena dijaga oleh Bangau Suci, Ular Hijau memutuskan untuk membantu karena rasa bersalah. Fat-hoi menyadari kehadiran mereka dan segera mengikuti mereka. Setelah mendapatkan Lin-Chi Herb, Ular Putih meninggalkan Ular Hijau untuk melawan Fat-hoi tetapi dia dengan cepat dikalahkan dan akan ditangkap di dalam kuali. Sementara Ular Putih memulihkan Hsui Xien dan mereka menyempurnakan hubungan mereka.

Karena keraguan yang dia miliki tentang sensualitas manusia, biksu itu memutuskan untuk menantang kekuatan batinnya dengan membiarkan Ular Hijau mencoba merayunya saat dia bermeditasi. Ketika dia kehilangan tantangan, Ular Hijau dengan cepat kembali ke Ular Putih. Ular Hijau memberi tahu Ular Putih tentang tantangan Fat-hoi, Ular Putih mengabaikannya, membiarkan Ular Hijau berasumsi bahwa kakak perempuannya menganggap dia lebih rendah. Untuk mendapatkan respon dari Ular Putih, dia mencoba untuk merayu Hsui Xien dan keduanya terlibat perkelahian di mana Ular Putih menang. Ular Putih mengungkapkan kepada Ular Hijau bahwa dia hamil dan tidak bisa bersamanya lagi. Ular Hijau pun pergi. 

Hsui Xien pergi ke kelasnya untuk menemukan Fat-hoi di sana. Fat-hoi memperingatkannya bahwa saudara perempuan itu adalah iblis ular dan dia diberi satu set manik-manik ajaib untuk melindungi dirinya dari roh jahat. Hsui Xien malah melemparkan manik-manik ke sungai. Dia tiba di rumah dan memohon agar keduanya pergi sementara dia memeriksa untuk melihat apakah Fat-hoi sudah dekat. Dia memberi tahu mereka bahwa dia sadar mereka adalah iblis ular. Biksu itu masuk ke rumah mereka dan dengan paksa membawa Hsui Xien ke kuil Tanah Damainya, yang terletak di puncak pulau, untuk "memulihkannya". Hsui Xien menolak menjadi biksu, Ular Putih muncul di kuil dan memohon agar suaminya kembali. Ketika Fat-hoi menolak, Ular Hijau bergabung dengan Ular Putih dan memanggil biarawan itu atas janjinya untuk melepaskan mereka jika dia kalah dalam tantangan. Ular hijau membuat banjir, mencoba membanjiri kuil tetapi Fat-hoi mengangkat seluruh kuil ke udara untuk mencegah malapetaka. Ketika gagal, Fat-hoi mencoba mencekik keduanya dengan surplice-nya tetapi sekali lagi, kedua ular itu berhasil mengatasinya.

Ular Putih tiba-tiba melahirkan dan banjir mengamuk menuju desa. Fat-hoi mengurangi kelebihannya sehingga memungkinkan Ular Hijau memasuki kuil untuk mengambil Hsui Xien yang telah menerima menjadi seorang biarawan. Ular Putih sedang berjuang untuk menjaga bayinya di atas air. Fat-hoi menyelamatkan bayi itu tetapi Ular Putih dihancurkan oleh kuil yang sekarang dihancurkan oleh banjir. Ular Hijau berhasil menyelamatkan Hsui Xien dari kuil. Setelah Ular Hijau gagal menemukan Ular Putih, ya Ular Hijau membunuh Hsui Xien agar dia bisa bersama Ular Putih di akhirat. Fat-hoi bermaksud untuk menghukumnya atas kejahatannya tetapi dia memaksanya untuk mengakui fakta bahwa dia juga terlibat dalam kematian rekan-rekan biarawannya. Ular Hijau mempertanyakan perasaan cinta manusia dan pergi. Fat hoi berdiri sendiri dengan bayi Ular Putih. 

***

Budi cukup lama main wayang dan bercerita, ya akhirnya selesai juga. Eko memuji pertunjukkan wayang Budi dan juga ceritanya bagus. Budi menaruh wayang di kursi kosong. Ya keduanya melanjutkan acara main catur lah. Sedangkan Abdul yang tidak main ke rumah Budi, ya Abdul di rumahnya, ya tepatnya di ruang tengah. Abdul nonton Tv dengan acara berita Tv lah yang beritanya dari urusan dalam negeri sampai luar negeri. Berita tentang polisi, ya masih di beritakan dengan baik. 

"Beritanya bagus," kata Abdul.

Abdul terus nonton Tv dengan baik, ya sambil menikmati minum teh dan makan gorengan lah. 

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK