Budi dan Eko duduk di depan rumahnya Budi, ya sambil menikmati minum teh dan juga makan gorengan lah.
"Menyukai cewek itu. Kalau bener-bener suka sama cewek, ya segera di lamar. Maharnya.....?" kata Budi.
"Emas," kata Eko.
"Maharnya emas, ya di terima dengan baik sama cewek, orang tua cewek dan kerabatnya cewek," kata Budi.
"Kan bagus di terima. Jadi menikah," kata Eko.
"Kalau maharnya cuma cinta doang?!" kata Budi.
"Mahar cuma cinta doang sih. Ya ceweknya bisa menerima itu sih, ya cewek yang bener-bener ikhlas menerima cowoknya. Kalau orang tua dan kerabat, ya tanda tanya besar. Hidup ini bukan sekedar cinta saja. Harta itu penting demi hidup ini, ya untuk menjalankan hidup ini dengan baik. Ya berkecukupan gitu," kata Eko.
"Hidup ini bukan sekedar cinta doang sih. Memang harta itu penting demi hidup ini, ya untuk menjalankan hidup ini. Maka untuk mendapatkan harta, ya jalannya dengan usaha, ya bekerja dengan jalan yang baik. Ya nama hidup antara baik dan buruk. Ya ada jalan untuk mendapatkan harta dengan cara buruk. Usaha dengan cara buruk, ya pasti berurusan dengan polisi. Ya seperti cerita berita di Tv tentang kriminalitas gitu," kata Budi.
"Jadi orang paham ilmu agama, ya dasar didikan orang tua dan guru, ya menjalankan hidup ini di jalan kebaikan lah untuk mendapatkan harta itu," kata Eko.
"Hidup ini yang tidak di sangka-sangka mencintai cewek. Ya ceweknya ternyata hantu," kata Budi.
"Kalau ceweknya hantu. Ya pastinya cowoknya ketakutan lah," kata Eko.
"Cowoknya cinta sama ceweknya, ya berani gitu. Karena cinta itu membutakan segalanya. Ya cowok menerima ceweknya, ya hantu gitu," kata Budi.
"Cinta dua dunia. Wujud aslinya ceweknya kan buruk rupa karena sudah mati duluan," kata Eko.
"Cinta tetap cinta, ya kalau begitu. Lebih baik aku bercerita dengan wayang yang terbuat dari kardus bekas, ya kreatif gitu. Ya sekedar cerita lah!" kata Budi.
"Aku jadi penonton yang baik lah!" kata Eko.
Budi telah mengambil wayang terbuat dari kardus bekas, ya kreatif. Budi memainkan wayang dengan baik, ya bercerita dengan baik lah. Eko menonton pertunjukkan wayangnya Budi dengan baik.
Isi cerita yang di ceritakan Budi :
Ning Choi-san, seorang penagih utang yang pemalu, pergi ke kota pedesaan untuk menagih utang tetapi gagal dan kehabisan uang. Dia tidak punya pilihan selain berlindung di kuil yang sepi di hutan di pinggiran kota. Malam itu, dia bertemu dengan seorang gadis muda yang cantik dan memikat, ya Nip Siu-sin, dan jatuh cinta padanya. Namun, di pagi hari, ya setelah dia mengingat kejadian malam itu, dia menjadi semakin takut dan percaya takhayul karena Yin Chik-ha, ya seorang pendeta Tao, ya mengatakan kepadanya bahwa orang-orang yang dia lihat di kuil adalah hantu. Malam itu, dia kembali ke kuil dan menegaskan teorinya bahwa Nip sebenarnya adalah hantu.
Nip menceritakan Ning kisahnya tentang bagaimana dia menjadi terikat selamanya pada perbudakan Iblis Pohon yang jahat. Dia menjelaskan bahwa selama jenazahnya terkubur di kaki pohon, ya rohnya akan selamanya diperbudak oleh Iblis Pohon. Ning mencoba untuk membebaskannya dari penderitaannya sehingga dia mencari bantuan dari Yin Chik-ha. Yin bertarung dengan Iblis Pohon dan mencoba membebaskan jiwa Nip tetapi gagal. Sebagai hukuman karena mengkhianati tuannya, jiwa Nip dibuang ke Dunia Bawah.
Ning tidak mau menyerah pada Nip dan dia bersikeras bahwa Yin membantunya. Yin dengan enggan membuka portal sementara ke Dunia Bawah dan membawa Ning untuk mencari Nip. Karena Dunia Bawah penuh dengan roh, ya mereka kesulitan menemukannya. Ning dan Nip akhirnya bisa bertemu sebentar menjelang fajar ketika mereka berhasil meninggalkan Dunia Bawah. Ketika sinar matahari menyinari guci yang berisi sisa-sisa kremasi Nip, Ning menggunakan tirai untuk melindungi guci itu untuk mencegah jiwa Nip dihancurkan oleh paparan sinar matahari. Sebelum pergi untuk selamanya, dia mengatakan kepadanya bahwa satu-satunya cara untuk menyelamatkan jiwanya adalah dengan mengubur kembali jenazahnya di situs pemakaman yang lebih menguntungkan. Ning mengikuti instruksinya dan bertindak atas saran Yin, ya dia mengubur jenazahnya di dekat puncak bukit. Dia membakar tongkat joss untuknya dan berdoa untuk jiwanya sementara Yin mengawasi dengan sungguh-sungguh di belakangnya.
Ning dan Yin kemudian terlihat berkuda mencari petualangan baru, dengan pelangi terlihat di langit di atas mereka.
***
Budi cukup lama bercerita pake wayang dan akhirnya selesai juga. Eko memuji pertunjukkan wayang dan juga ceritanya bagus gitu. Budi menaruh wayang di kursi kosong lah. Ya keduanya melanjutkan acara dengan main catur lah. Sedangkan Abdul yang tidak main ke rumah Budi, ya Abdul di rumahnya, ya tepatnya di ruang tengah. Abdul sedang nonton Tv dengan acara berita ini dan itu, ya pokoknya bagus beritanya. Abdul, ya di temenin minum teh dan juga makan gorengan lah.
No comments:
Post a Comment