Indro asik nonton Tv yang acaranya bagus banget sambil menikmati minum kopi yang buatan sendiri. Dono pun baru pulang dari urusan kerjaannya dan mengucap salam masuk rumah "Asalamualaikum".
Sontak Indro menjawab "Waalaikumsalam".
Dono pun langsung duduk bersama Indro dan menaruh kotak berisi kue martabak keju dan berkata "Indro....cobain kue martabak kejunya".
"Iya," saut Indro.
Indro pun mengambil kue martabak di dalam kotak satu potong dan segera di makannya.
"Enak...Don..kuenya," kata Indro yang masih mengunyah.
"Iya," saut Dono.
Dono pun mulai menuang cangkir kosong dengan tekok berisi kopi....setelah itu di minum kopi tersebut.
"Enak....kopi buatan kamu...Indro," puji Dono.
"Iya," saut Indro.
Dono dan Indro menikmati tontonan Tv dengan penuh kesantaian. Indro pun berpikir setelah melihat tontonan Tv berkata ke Dono "Apa tanggapan kamu tentang para pejabat yang di tangkap KPK?".
"Apa...ya? Penegakan hukumnya sih udah bener. Siapa yang melanggar aturan kan di tangkap sama pihak yang punya wewenang untuk menangkap tersangka. Walau masalahnya kecil atau besar. Ya sudahlah bagus-bagus aja!!!" kata Dono.
"Bagaimana dampak di lingkungan masyarakat tentang para pejabat di tangkap KPK?" tanya Indro.
"Dampaknya...ya? Cenderung kecil lah. Cuma masyarakat yang punya kepentingan saja....yang punya kaitan dengan para pejabat yang di tangkap KPK. Contohnya saat pejabat dateng kelingkungan kita...ini tujuan mengambil hati rakyat di lingkungan sekitar tujuannya agar bisa terpilih lagi. Tapi... Kan ada anak buah pejabat itu yang di bayar untuk menghimpun kekuatan di lapisan masyarakat secara terang-terangan atau sembunyi-sembunyi. Eee...tahu-tahu orang di belain...itu melanggar aturan sistem kerja pemerintahan. Akhirnya kecewa.....ya gak jauh sih RT kita sendirikan ikutan juga. Maka ketika dateng pejabat kelingkungan kesini.... nunduknya RTnya ada maunya. Masyarakat lain biasa-biasa aja. Begitu...kebiasaan kerjaan satu individu dan menjadi kelompok maka di sebut masyarakat berkepentingan," penjelasan Dono yang panjang dan ribet.
"Kalau begitu di simpulkan...dampak gak begitu mengena ke pihak tidak ikutan. Pantes kamu...tahu Don...karena kerjaan kamu penulis.. jadi survei di lingkungan masyarakat. Padahal masyarakat yang di teliti gak tahu kalau...kamu mengumpulkan bahan-bahan untuk tulisan," kata Indro.
"Ya...begitulah kerjaan aku. Sebenarnya bukan pekerjaan pokok jadi penulis....cuma hoby aja.....menulis," kata Dono.
"Iya ...aku...tahu Don," kata Indro.
Indro pun kembali fokus nonton Tv begitu juga Dono. Kasino pun baru pulang dari kerjaannya dan langsung masuk rumah tak lupa mengucap salam "Asalamualaikun".
"Waalaikumsalam," jawab Dono dan Indro bersamaan.
Kasino pun langsung duduk bersama Dono dan Indro. Melihat kue dan kopi segera Kasino menuang cangkir kosong dengan kopi dari tekok....baru kue martabak diambil.
Dono dan Indro terkejut ulahnya Kasino.
"Laper Kasino?" tanya Dono.
"Iya," saut Kasino.
Kasino menikmati kue dan kopi sambil asik menonton tontonan Tv yang bagus. Ketiganya terbawa suasana tontonan yang bagus banget. Beberapa lama Dono beranjak duduknya untuk berbenah diri dan mengetik lagi di kamarnya. Kasino pun ikutan juga berbenah diri dan segera mengerjakan pembukuan di kamarnya.
Indro tetap santai nonton Tv. Ketika acara Tv di ganti oleh Indro berkenaan berita tentang masalah di Papua langsung berkata keras ke Dono yang sibuk ngetik di kamar "Don....gimana tanggapan kamu...mengenai masalah di Papua...yang jadi heboh di beritakan sana sini?".
Dono kaget dan segera menjawab dengan suara keras agar di dengar Indro "Aku...malas membahasnya. Lagi sibuk ngetik. Sebenarnya....masalahnya gak begitu rumit amat kok....tapi simpel untuk di selesaikan. Karena ada peraturan yang di tegakan bila ada yang melanggar...tampa pandang bulu...dia pejabat atau bukan...dia pribumi atau warga asing nama lainya warga pendatang".
"Kalau...begitu sih. Gak ada masalah apa-apa?! Cuma heboh di Tv. Aku di sini adem-adem aja. Aku...sendiri punya guru ngaji...orang Papua....yang mengajarkan kebaikan harus berjalan berdampingan dengan penuh keseimbangan, keselarasan dan bersinambungan," kata Indro ngoceh sendirian.
Dono meneruskan ketikannya di leptopnya. Sedangkan Indro santai nonton Tv sambil minum kopi dan makan kue martabak.