CAMPUR ADUK

Thursday, September 30, 2021

JAMILAH

Abdul sedang mengendarai motornya dengan baik, ya menuju rumahnya Budi. Sedangkan Budi di rumahnya sedang menikmati minum kopi dan juga gorengan di depan rumah sih, ya main gitar dan bernyanyi sih.

Lirik lagu yang dinyanyikan Budi dengan judul 'Jamilah' :

Du-duh, aduh, Jamilah
Gadis ayu anak Pak Lurah
Aduh, manisnya
Dia pandai berdandan
Dia cantik sekali
Dia juga pandai mengaji
Du-duh, aduh, Jamilah
Tiap pagi pergi ke kali
Rajin sekali
Lewat depan rumahku
Kutegur dia malu
Sambil menunduk dia tersipu
Ya, Jamilah (Jamilah, Jamilah)
Kau gadis ayu (Jamilah gadis ayu)
Ya, Jamilah (Jamilah, Jamilah)
Engkau kutunggu
Ah, aku mau (syur, syur)
Melamarmu
Bulan depan kita ke penghulu
Du-duh, aduh, Jamilah
Abang sungguh tak sabar menunggu
Hatiku rindu
Senyum manis bibirmu
Yang menggoda hatiku
Hatiku rindu, rindu padamu
Ya, Jamilah (Jamilah, Jamilah)
Kau gadis ayu (Jamilah gadis ayu)
Ya, Jamilah (Jamilah, Jamilah)
Engkau kutunggu
Ah, aku mau (syur, syur)
Melamarmu
Bulan depan kita ke penghulu
Ya, Jamilah (Jamilah, Jamilah)
Kau gadis ayu (Jamilah gadis ayu)
Ya, Jamilah (Jamilah, Jamilah)
Engkau kutunggu
Ah, aku mau (syur, syur)
Melamarmu
Bulan depan kita ke penghulu
Bulan depan kita ke penghulu
Jamilah

***

Abdul sampai di rumah Budi, ya memarkirkan motornya dengan baik di halaman rumah Budi. Abdul duduk dengan baik sih. Budi selesai menyanyikan lagu dan main gitarnya.

"Abdul gimana dengan kerjaan mu, ya membangun usaha kelontongan gitu?!" kata Budi.

"Baiklah," kata Abdul.

"Baik toh," kata Budi.

"Eko tidak main kesini, ya Budi?!" kata Abdul.

"Eko ada urusan dengan Purnama. Ya biasalah urusan Eko dan Purnama, ya cinta," kata Budi.

"Eko masih ada urusan cinta dengan Purnama toh," kata Abdul.

"Ngopi nggak Abdul?!" kata Budi.

"Bolehlah," kata Abdul.

"Ok. Aku buatkan kopi," kata Budi.

Budi beranjak dari duduknya sih, ya masih mengang gitar sih. 

"Budi pinjem gitarnya, ya biasa sih untuk menyanyi dan main gitar lah!" kata Abdul.

"Nie gitarnya!" kata Budi memberikan gitarnya ke Abdul.

Abdul mengambil gitar dari tangan Budi. Ya Budi masuk ke dalam rumah, ya langsung ke dapur untuk membuat kopi. Abdul memainkan gitar dan menyanyikan.

Lirik lagu yang di nyanyikan Abdul dengan judul 'Jamilah Jamidong" :

yah ya iyalah iya iyalah

daripada ya ya iya iyadong

namanya jamilah bukan jamidong

dia gadis sexy pujaan hati

alkisah jamilah gadis desa

turun ke kota mencari cinta

semua pria pun pada terpana

karena jamilah cantik jelita

siapa sangka tiba tibanya

jamilah kini menjadi diva

kecantikannya kini dipuja puja

setiap pemirsa di layar kaca

yah ya iyalah iya iyalah

daripada ya ya iya iyadong

namanya jamilah bukan jamidong

dia gadis sexy pujaan hati

alkisah jamilah diva kota

penampilannya aduh menggoda

lihat jamilah menari salsa

jantung berdetak ikut irama

kini sudah tiba saatnya

takdir jamilah jadi ternama

siapa sangka setelah sekian lama

pucuk dicinta ulam pun tiba

yah ya iyalah iya iyalah

daripada ya ya iya iyadong

namanya jamilah bukan jamidong

dia gadis sexy pujaan hati

yah ya iyalah iya iyalah

daripada ya ya iya iyadong

namanya jamilah bukan jamidong

dia gadis sexy pujaan hati

***

Budi yang selesai membuat kopi di dapur, ya membawa kopi ke depan rumah. Sampai depan rumah, ya Budi menaruh kopi di mejalah. Memang sih Abdul masih menyanyi lagu dan main gitar, ya Budi duduk dengan baik dan ikutan bernyanyi sih karena memang lagu yang di nyanyikan Abdul bagus dengan judul 'Jamilah Jamidong'. Sampai akhirnya Abdul dan Budi selesai bernyanyi, ya Abdul selesai main gitar.

"Ada Apa Dengan Jamilah ya?!" kata Budi.

"Ada Apa Dengan Jamilah?  Seharusnya Ada Apa Dengan Cinta!" kata Abdul.

"Emangnya aku ada urusan dengan Cinta?!" kata Budi.

"Kali aja Budi ada urusan Cinta!" kata Abdul.

"Aku tidak ada urusan dengan Cinta!" kata Budi.

"Oooo tidak ada urusan dengan Cinta. Ya sudahlah," kata Abdul.

"Jamilah itu cewek cantik," kata Budi.

"Budi kenal dengan cewek bernama Jamilah. Padahal aku memang denger Budi, ya nyanyi lagu 'Jamilah' sih. Maka itu aku nyanyi lagu 'Jamilah Jamidong'. Ya sekedar menyanyi saja sih," kata Abdul.

"Memang sih aku kenal dengan cewek bernama Jamilah, ya Jamilah cewek cantik sih, ya banyak cowok yang menyukainya karena kecantikannya, ya termasuk aku sih," kata Budi.

"Cewek cantik lebih baik cewek manis kata orang, ya banyak di krubutin semut sih kalau manis apa lagi semutnya cowok. Pada akhirnya sama aja. Cewek cantik dan cewek manis, ya banyak cowok yang menyukainya," kata Abdul.

"Sayangnya aku gagal dekat dengan Jamilah, ya jadi sekedar teman saja. Jamilah memilih cowok yang di sukainya," kata Budi.

"Ya sabar ya Budi. Cewek masih banyak. Bukan Jamilah saja," kata Abdul.

Abdul mengambil gelas berisi kopi di meja dan di minum dengan baik.

"Aku paham omongan Abdul," kata Budi.

"Emmm," kata Abdul.

Abdul menaruh gelas berisi kopi di meja.

"Padahal ada cerita tentang Jamilah, ya sama ceritanya dengan cerita sinetron gitu. Jamilah jadi istri kedua orang kaya gitu karena Jamilah merantau ke kota Jakarta," kata Abdul.

"Ooooo cerita itu. Jamilah sadar dengan pilihannya, ya memilih pulang ke kampung halamannya dengan keadaan dirinya hamil gitu. Di kampung, ya Jamilah melahirkan anaknya dengan baik. Menjalankan hidupnya dengan baik di kampung bersama anaknya," kata Budi.

"Sudah ah ngomongin Jamilahnya. Lebih baik main catur saja Budi!" kata Abdul.

"Ok. Main catur saja!" kata Budi.

Budi mengambil papan catur di bawah meja dan di taruh di atas meja. Budi dan Abdul menyusun dengan baik bidak catur di papan catur. Keduanya main catur dengan baik banget.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK