"Dunia ini luas banget, ya kan Eko?!" kata Budi.
"Luas banget dunia ini," kata Eko.
"Cerita tentang covid-19, sampai vaksin ini dan itu, ya berita di Tv sampai kenyataan. Semua orang harus ikut dalam program kerja pemerintahan tujuannya kesehatan, ya berdasarkan data ini dan itu. Tetap ada kaitannya dengan ekonomi dan kemajuan infomasi dan teknologi, ya memudahkan kerja manusia," kata Budi.
"Memang ceritanya seperti itu," kata Eko.
"Ikut serta dalam program kerja pemerintahan ini dan itu, ya tujuannya keberhasilan program kerja yang di buat pemerintahan demi rakyat, ya kan Eko," kata Budi.
"Ya...memang sih omongan Budi bener," kata Eko menegaskan omongan Budi.
"Berarti orang yang ingin di vaksin, ya ingin umur panjang, ya menikmati dunia ini lebih lama lagi, ya kan Eko?!" kata Budi.
"Ya...begitulah," kata Eko.
"Itu berarti sudut baiknya mengikuti program pemerintahan, ya berkaitan dengan kesehatan. Bagaimana dengan sudut lain, ya seperti ini ceritanya : ada seorang pemuda tidak ikut vaksin awal sampai seterusnya. Jadinya pemuda itu, ya tidak peduli tentang covid-19, ya sampai urusan masih kaitan ini dan itu sih. Pemuda itu tidak takut mati. Pemuda itu sudah cukup puas menikmati hidup ini. Kalau mati muda di terima dengan baik. Gimana Eko?!" kata Budi.
"Kalau keputusan pemuda itu seperti itu tidak masalah sih bagi kita. Tapi beda dengan orang-orang yang menjalankan tugas yang urusannya berkaitan kesehataan, ya ada rasa kecewa sih," kata Eko.
"Ada rasa kecewa pada orang-orang yang menjalankan tugasnya, ya urusan kesehatan," kata Budi.
"Sudahlah tidak perlu di bahas itu. Lebih baik main catur saja!" kata Eko.
"Ok main catur!" kata Budi.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja lah papan catur. Budi dan Eko, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur.
"Aqiqah itu di adakan, ya berarti tujuannya rasa syukur pada kelahiran bayi kan Eko?!" kata Budi.
"Ngomongin aqiqah, ya berarti ada kaitan dengan acara di Tv. Ya memang benar lah omongan Budi. Tujuan aqiqah diadakan, ya untuk rasa syukur pada kelahiran bayi," kata Eko.
"Bayi laki-laki lahir, ya motong kambing dua ekor. Sedangkan bayi cewek yang lahir, di motong satu ekor kambing," kata Budi.
"Itukan ketentuan dalam ajaran agama Islam," kata Eko.
"Mengadakan acara aqiqah berarti mampu. Kalau tidak mampu seperti orang miskin, ya di gantikan potong ayam boleh kan Eko?!" kata Budi.
"Aku kan bukan ustad kok nanya ke aku. Boleh apa enggak?!" kata Eko.
"Kan tidak ustad. Ada cuma kita. Sekedar obrolan saja!" kata Budi.
"Ok....sekedar obrolan saja. Sebenarnya seharusnya di sesuaikan ketentuan ajaran Islam. Kalau keadaan miskin, ya di gantiin potong ayam tidak masalah, yang penting niatnya rasa syukur kelahiran bayi," kata Eko.
"Sedang acara aqiqah yang ini dan itu...penting apa enggak?!" kata Budi.
"Acara aqiqah ini dan itu, ya tujuan siar ajaran agama Islam. Tidak perlu di bahas, ya karena ada perbedaan antara organisasi agama ini dan itu. Apalagi yang ngomong orang-orang tua," kata Eko.
"Ok....tidak perlu di obrolin. Karena ribet urusan dengan orang tua. Yang muda mengalah karena sudah tahu ilmunya," kata Budi.
Budi dan Eko, ya main catur dengan baik sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan lah.