Setiap hari Andi merawat tanaman murbei, sampai tumbuh dengan bagus-bagusnya. Andi senang dengan tanaman murbei yang ia tanam, jadi Andi mulai memperbanyak tanaman murbei dari satu batang pohon yang ia pinta dari Om Dono.
Dalam satu tahun, Andi sudah memiliki puluhan tanaman murbei di dalam pot, terang saja hoby. Bobo pun main ke rumah Andi. Saat itulah Andi menunjukkan hobynya ke Bobo. Di halaman belakang rumah Andi, ya Bobo melihat tanaman murbei di dalam pot yang tumbuh dengan bagus-bagusnya.
"Andi....hebat kamu membudidayakan tanaman murbei ini!" pujian Bobo.
"Ya...cuma hoby aja," kata Andi.
"Siapa yang mengajarkan kamu menanam murbei?" tanya Bobo.
"Aku...belajar dari jaringan internet, ya tepatnya Youtobe. Tanaman murbei banyak manfaatnya jadi aku tanam deh," kata Andi.
"Oh...begitu," saut Bobo.
Bobo pun memperhatikan tanaman murbei di pot satu persatu. Bobo pun lebih terkesan lagi tanaman murbei tersebut dan berkata "Andi....kenapa tanaman murbei ini di tanamnya agak sedikit berbeda?"
"Tanaman murbei ini...Bobo. Aku sengaja di tanam seperti ini, di bonsai gitu Bobo," kata Andi.
"Bonsai. Seni menanam tanaman....ya?" kata Bobo.
"Iya," saut Andi.
"Berarti..membonsai murbei...tujuannya nilai ekonomis yang tinggi banget," kata Bobo yang hiperbola.
"Ah..Bobo biasa aja ngomongnya. Cuma sekedar hoby," kata Andi yang sedikit malu.
Bobo pun terus memperhatikan tanaman murbei di dalam pot. Eee ternyata ada tanaman murbei yang mulai berbuah.
"Andi...ini tanaman murbei...kamu mau berbuah nih," kata Bobo.
"Iya, kayanya...sudah...waktunya berbuah," kata Andi.
"Andi, aku jadi tertarik ingin menanam murbei. Jadi aku minta batang pohon murbeinya...untuk aku tanam di rumah, caranya sama seperti kamu," kata Bobo.
"Boleh...kok Bobo. Aku beri satu pot tanaman murbeinya...ya," kata Andi.
"Kan...aku cuma minta satu batang pohon murbei. Bukannya satu pot tanaman murbei yang sudah jadi," kata Bobo.
"Kita...kan teman, jadi aku beri satu pot tanaman murbei untuk kamu. Awalnya...juga tanaman murbei ini....hanya satu batang yang aku pinta dari Om Dono. Aku menamamnya dengan baik, jadi puluhan deh," kata Andi.
"Awalnya satu batang, jadinya puluhan. Hebat....kamu Andi. Hoby yang hebat. Kalau begitu aku terima satu pot ini," kata Bobo.
"Tapi ingat Bobo. Di rawat baik-baik!" kata Andi yang tegas.
"Beres itu mah," kata Bobo.
Bobo pun pamit pulang, ya di persilakan Andi. Dengan senangnya Bobo membawa satu pot tanaman murbei. Selang berapa saat, ada orang yang bertamu ke rumah Andi. Ya..Andi tidak kenal orang yang bertamu ke rumahnya itu. Niat orang bertamu tersebut, eeeee ternyata ingin membeli tanaman murbeinya Andi. Sebenarnya Andi sedikit terkejut sih...karena ada orang yang ingin membeli tanaman murbeinya. Andi berpikir dengan cerdasnya kalau urusan nilai ekonomis. Jadi Andi menjual tanaman murbei, malahan yang di beli adalah bonsai tanaman murbei. Orang yang membeli tanaman murbei pun meninggalkan rumahnya Andi. Ya Andi pun senang dengan mengipas-ngipas uang...hasil penjualan tanaman murbei dan berkata "Laris manis. Hoby....ternyata menguntungkan".
Andi pun menyimpan uang dengan baik, hasil penjualan tanaman murbeinya dan segera merawat tanaman murbei di pot, yang lagi di buat bonsai lagi.
Bobo pun sampai di rumahnya, ya biasa pot tanaman murbei di taruh di teras rumah. Ibu melihat Bobo menaruh pot tanaman murbei, ya di biarkan saja. Semenjak itu juga, ya Bobo...selalu merawat tanaman murbei di pot sampai berbuah dan menikmati buah murbei yang enak. Kadang Ibu...memetik daun murbei, yang kata orang-orang bermanfaat untuk mengobati ini dan itu. Bobo pun senang dengan tanaman murbei, yang banyak manfaatnya.