Budi duduk santai di depan rumahnya.
"Emmm. Baca cerpen saja!" kata Budi.
Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik, ya di baca cerpen yang ceritanya menarik banget gitu, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus.
Isi cerita yang di baca Budi :
Di kerajaan dongeng animasi Andalasia, Ratu Narissa yang jahat berniat untuk melindungi haknya atas takhta kerajaan, yang akan hilang begitu anak tirinya, Pangeran Edward menemukan cinta sejatinya dan menikah. Narissa menyuruh orang setianya, Nathaniel, ya untuk menghalangi Edward. Giselle, seorang wanita muda, bermimpi bertemu seorang pangeran dan merasakan "hidup bahagia selamanya". Edward mendengar Giselle bernyanyi dan pergi untuk menemukannya. Nathaniel membebaskan troll yang telah ditangkap untuk membunuh Giselle, tetapi Edward menyelamatkan Giselle tepat pada waktunya. Ketika mereka bertemu, mereka langsung jatuh cinta dan berencana untuk menikah keesokan harinya.
Menyamar sebagai penyihir tua, Narissa mencegah Giselle dalam perjalanan ke pesta pernikahan dan mendorongnya ke sebuah sumur, di mana Giselle secara ajaib berubah menjadi manusia sesungguhnya dan dibawa ke sebuah lubang di Times Square, New York. Giselle tersesat, sementara seorang pengacara yang mengurus perceraian bernama Robert bersiap untuk melamar kekasihnya, Nancy, sehingga putri Robert, Morgan, merasa tidak senang. Robert dan Morgan bertemu dengan Giselle dalam perjalanan pulang, lalu Robert terpaksa mengizinkan Giselle menginap di apartemen mereka atas desakan Morgan, yang mempercayai Giselle.
Pip, seekor tupai dari Andalasia yang menjadi sahabat Giselle, telah melihat Giselle dibuang ke sumur dan memberitahu Edward setelahnya, lalu keduanya memulai misi penyelamatan ke New York, di mana Edward juga berubah menjadi manusia sesungguhnya dan Pip berubah menjadi tupai sesungguhnya, tetapi Pip kehilangan kemampuannya untuk berbicara. Narissa menyuruh Nathaniel untuk mengikuti dan menghalangi Edward. Di sebuah restoran, Narissa menampakkan diri kepada Nathaniel dalam panci sup dan memberinya tiga apel beracun untuk membunuh Giselle. Pip mndengar percakapan Narissa dan Nathaniel, tetapi ia tidak dapat berbicara dengan Edward, karena hewan tidak dapat berbicara di luar Andalasia. Nathaniel membuat Pip diam dengan mengurungnya ke dalam bola plastik kecil. Sementara itu, setelah Giselle memanggil hewan liar untuk membersihkan apartemen Robert, Nancy tiba untuk membawa Morgan ke sekolah. Nancy bertemu Giselle dan pergi, menganggap Robert selingkuh dengan Giselle dan tidak setia. Robert mulanya kesal, tetapi ia menghabiskan hari-harinya dengan Giselle, mengetahui bahwa Giselle masih rentan di kota. Giselle mempertanyakan Robert tentang hubungannya dengan Nancy dan membantu mereka berdamai dengan mengirimkan undangan kepada Nancy ke acara "King and Queen's Costume Ball" di Woolworth Building.
Edward bertemu dengan Giselle di apartemen Robert. Ketika Edward sangat ingin membawa pulang Giselle ke Andalasia dan akhirnya menikah, Giselle memberitahu Edward bahwa mereka harus terlebih dahulu berkencan untuk saling mengenal, karena Giselle masih berkonflik dengan perasaannya sendiri. Giselle berjanji untuk kembali ke Andalasia setelah kencan mereka berakhir di acara "King and Queen's Costume Ball", yang juga dihadiri oleh Robert dan Nancy. Narissa, yang telah memata-matai dari Andalasia, memutuskan untuk mengikuti dan membunuh Giselle sendiri setelah Nathaniel gagal meracuni Giselle dua kali. Robert dan Giselle berdansa satu sama lain dan saling memandang romantis. Giselle dan Edward kemudian bersiap untuk pergi ke Andalasia, tetapi Giselle merasa sedih saat meninggalkan Robert. Narissa muncul sebagai penyihir tua dan menawarkan apel beracun terakhir ke Giselle, menjanjikan "mimpi indah dan hidup bahagia selamanya". Giselle memakan apel itu dan tak sadarkan diri.
Narissa mencoba melarikan diri dengan Giselle yang masih tak sadarkan diri, tetapi ia dihentikan oleh Edward. Nathaniel, menyadari Narissa memanfaatkannya dan tidak pernah mencintainya, mengungkapkan semua rencana jahat Narissa. Robert menyadari bahwa ciuman cinta sejati adalah satu-satunya cara yang cukup kuat untuk menyadarkan Giselle. Setelah ciuman Edward gagal membangunkan Giselle, ia meminta Robert untuk melakukannya. Ketika Robert menciumnya tepat ketika jam tengah malam, Giselle terbangun dan seluruh penonton bersorak. Narissa marah dan berubah menjadi naga biru raksasa, lalu membawa Robert sebagai sandera dan keluar memanjat gedung. Giselle mengambil pedang Edward dan mengejar Narissa ke puncak gedung. Pip, yang dibebaskan oleh Edward, membantu Giselle untuk membuat Narissa jatuh ke kematiannya.
Kehidupan baru yang bahagia terbentang untuk semua orang, menunjukkan bahwa Edward dan Nancy menikah di Andalasia. Giselle menjalankan bisnis fashion yang sukses dan memiliki keluarga bahagia bersama Robert dan Morgan. Nathaniel dan Pip masing-masing menjadi penulis sukses tentang pengalaman pribadi mereka di dunia nyata.
***
Budi selesai baca cerpen yang cerita yang menarik gitu, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja. Yaaa Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik dekat Budi.
"Ngomong-ngomong. Gimana kerjaan Eko, ya jadi buruh di perusahaan?" kata Budi.
"Baik. Emmmmm gimana kerjaan Budi jadi buruh di perusahaan?" kata Eko.
"Baik," kata Budi.
"Sama-sama baik," kata Eko.
"Hidup ini. Kita sadar banget. Bila keadaan kita baik. Sisi lain, ya ada yang masih di uji hidup ini karena orang-orang buruk merugikan orang-orang yang berjalan baik," kata Budi.
"Yaaa realita hidup ini. Antara baik dan buruk. Jadi hidup tetap harus berhati-hati di lingkungan mana pun," kata Eko.
"Hati-hati dalam menjalankan hidup ini," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Ngomongin urusan cinta," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Siapa yang berbuat? Siapa yang bertanggung jawab?" kata Budi.
"Ceritanya seperti apa Budi?" kata Eko.
"Cerita seperti ini. Budi seorang pemuda yang baik, ya kerjaannya apa baiknya? Ini saja, ya pekerjaan Budi pedagang mie ayam. Budi berjuang dengan baik jualan mie ayam. Hasil dari usaha, ya pasang surut air laut di pengaruhi faktor keadaan ekonomi rakyat yang ini dan itu. Budi menyukai cewek cantik bernama Tasya. Ya. Tasya anak orang kaya gitu. Budi berusaha jadian sama Tasya, ya di tolak gitu. Budi pantang menyerah untuk bisa bersama Tasya, ya karena suka banget gitu. Raffi anak orang kaya, ya menyukai Tasya gitu. Raffi berusaha dengan baik mendapatkan Tasya, ya berhasil jadian. Kisah cinta antara Tasya dan Raffi, ya pergaulannya bebas gitu. Jadi Raffi meniduri Tasya. Ketika Tasya hamil, ya Raffi tidak ingin bertanggung jawab, atas kehamilan Tasya. Raffi memilih bersama Nagita gitu. Orang tuanya Tasya berusaha dengan baik menutupi kehamilan Tasya dan berusaha bicara dengan orang tuanya Raffi untuk Raffi bertanggung jawab atas kehamilan Tasya gitu. Obrolan kedua orang tua, ya ada hasil gitu. Raffi jadinya bertanggung jawab kehamilan Tasya, ya sepakat nikah gitu. Raffi masih jalan sama Nagita gitu, ya bersenang-senang. Sampai Raffi dan Nagita, ya meninggal karena kecelakaan mobil gitu. Tasya memang kehilangan Raffi karena urusan anak yang di kandungnya. Suatu ketika Budi yang masih suka sama Tasya, ya bertemu Tasya untuk ngobrol. Tahu-tahu Tasya pingsan dan segera Budi di bawa ke rumah sakit. Budi pun akhirnya tahu kenapa Tasya pingsan, ya karena kehamilannya. Budi tahu siapa orang yang membuat Tasya hamil dan orang itu telah meninggal karena kecelakaan mobil. Budi suka banget sama Tasya. Jadi Budi menikahi Tasya dengan baik, ya demi anak yang di kandung Tasya. Pernikahan pun di jalankan dengan sederhana, ya bahagia. Tasya baru mengerti yang bener-bener menyukai dirinya adalah Budi karena bisa menerima keadaan dirinya dengan baik. Tasya menerima Budi dengan baik, ya walau kerjaannya pedagang mie ayam. Begitu lah ceritanya!" kata Budi.
"Bagus ceritanya!" kata Eko.
"Ya sekedar cerita. Dunia ini masih banyak yang lebih baik bercerita dari pada aku. Yang lebih baik itu, ya sinetron atau film," kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Siapa yang berbuat? Siapa yang bertanggung jawab?" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Pergaulan yang terlalu bebas memang berakibat, ya seperti cerita yang di ceritakan Budi," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Tokoh Budi, ya karakternya baik bisa menerima keadaan tokoh Tasya dengan baik, ya karena cinta," kata Eko.
"Cinta, ya menerima orang yang di sukai dengan baik," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main catur saja....Budi!" kata Eko.
"Oke. Main catur!" kata Budi.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Eko dan Budi menyusun bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik gitu.
