Siang hari cerah di sebuah rumah daerah kota Jakarta. Dono duduk nyantai ruang tamu sambil main game pada Hpnya. Indro dateng menghampiri Dono langsung duduk sambil membawa gorengan yang baru di belinya di warung Sakinah. Dono mencium bau yang enak sekali membuat perutnya kosong. Lalu Dono mengambil gorengan yang di taruh meja.
"Kalau makan kamu cepat Dono," kata Indro.
"Abisnya saya lapar sih.....," saut Dono.
Dono memakan gorengan sangat cepat sekali sampai sudah habis 2 buah. Indro pun meminjam Hpnya Dono yang di taruh di meja untuk mengirim pesan singkat kepada Sakinah. Setelah itu Indro membalikkan Hpnya Dono.
"Terima kasih ya..Don...," kata Indro.
"ya..," saut Dono.
Dono kembali main game setelah minum air putih pada gelas aqua yang di siapkan untuk tamu.
"Dono...ngomong-ngomong kamu mengadakan tahun baru?" tanya Indro.
"Tahun baru islam atau nasrani?" tanya kembali Dono.
"Iya...juga....ya tahun pergantian ini kan tahun nasrani ...2018 berganti 2019. Jadi bukan tahun islam yang merayakan nasrani. Jadi sebagai umat islam yang tidak merayakan. Bukan ikut-ikutan tapi diam. Lebih baik banyak ngawain diri bahwa banyak salah dan benar dalam menjalankan hidup alias Tobat," kata Indro.
"Banyak-banyak tobat nasuha. Supaya kita sadar jangan jadi umat nasrani tapi umat muslim. Agama lain yang merayakan kok kita ikut-ikutan. Cuma tahun berganti saja tetap saja kehidupan di jalani seperti biasa. Contoh saya memangnya saya akan jadi kaya setelah hari berganti tahun ini. Ya gak juga. Tetap saja begini. Walau di usahahin pun peningkatannya cuma bisa menikmati hidup saja," kata Dono.
"Benar..kamu Dono. Menghamburkan-hamburkan uang saja. Nyari susah di habiskan satu hari. Apalagi kedudukan sama merayakan tahun baru dengan tahunnya agama nasrani. Ya......sama jadi orang nasrani. Belot deh kita dari agama islam. Kaya gak ada hari ajakan merayakan sesuatu. Padahal harusnya umat islam merayakan tahun islam besar-besaran. Tandanya jalan kita benar sebagai umat islam kenapa menjalan tahun agama lain?," kata Indro.
"Itulah...karena tahun yang di jalani kita ini. Rentan dengan acara tahun nasrani. Maka lebih baik umat islam diam saja untuk apa ikut-ikutan. Kaya ketiban durian runtuh. Padahal hidup gini-gini aja. Harus pintar-pintar mengatur uang agar tidak boros. Entah kapan kesulitan datang kan. Kalau ada yang nolong kalau bila mengalami kesulitan," kata Dono.
"Ada..Dono.... Saya.teman terbaik kamu," kata Indro dengan antusias.
"Iya..kalau teman...kalau orang lain. Mungkin gak ya?" kata Dono.
"Mungkin iya..mungkin tidak," saut Indro.
Bell rumah pun berbunyi. Indro beranjak dari tempat duduknya langsung membuka pintu berjalan menuju gerbang pagar rumah.
Ternyata Sakina membawakan pesan Indro makan dan minuman.
"Cepat banget pesan saya sudah di anter," kata Indro.
"Cepatlah mas cuma sebelah rumah. Apalagi mas Indro mesannya lewat Aplikasi warung yang Sakinah buat untuk meningkat penjualan.........Sakinah," katanya.
"Kamu gadis pintar untuk menanggulangi permasalahan penjualan kamu dengan kecepatan saiber" pujian Indro.
"Terima kasih...mas Indro," kata Sakinah.
"Jadi bayarnya cukup terima kasih ya Sakinah," kata Indro.
"Haa. Ya..gak gitu kali mas Indro. Harus bayar lah tunai jangan ngutang," kata Sakinah.
"Iya...mas... Indro bayar tunai," kata Indro dengan memberikan uang ke Sakinah.
"Iya..saya terima bayarannya," saut Sakinah.
"Sah....," kata Indro.
"Sah......," saut Sakinah.
"Sah....benaran. Sakinah jadi istri mas Indro..," katanya.
"Sah.......maksudnya Ijab Qabul," saut Sakinah.
"100 persen benar untuk Sakinah," kata Indro.
"Ah.....itu gak resmi mas Indro," kata Sakinah.
"Gagal deh mendapatkan Sakinah..jadi istri saya," kata Indro.
"Lain..kali..aja..mainnya. Sakinah masih banyak kerjaan," katanya sambil meninggalkan Indro yang sedikit melamun.
Indro pun masuk ke dalam rumah dan segera duduk bersama Dono.
"Dono...makan dan minuman!" kata Indro.
"Tumben...Indro kamu bawa makan dan minuman lagi. Mau mengadakan tahun baru..ya?" tanya Dono.
"Ya....gak lah merayakan tahun baru. Cuma membeli makan dan minuman lewat Aplikasi warung. Nyobain.......sistem kerjanya aja," kata Indro.
"Punya Sakinah ...tetangga sebelah. Kalau itu bukan nyobain..sistem kerja. Tapi motif mau dekatin Sakinah," kata Dono.
"Kok..tahu Dono?" tanya Indro.
"Ya..tahulah......Indro ..... Sakinah sms saya. Dan juga telat saya yang sudah jadian sama Sakinah. Dan juga yang membuatkan Sakinah Aplikasi warung saya. Untuk meningkatkan penjualan makan yang dibuatnya. Jadi keuntungan Sakinah dobellah. Dari Aplikasi dapet. Dari proses seperti biasanya dapet. Jadikan tidak ada masalah faktor krisis ekonomi. Yang di omongin di semua stasiun Tv yang menjelaskan krisis ekonomi. Ya...sebenarnya pinter-pinter kita saja menanggulangi proses ekonomi kecil, menengah dan besar," kata Dono.
"Saya kalah dalam mendapatkan Sakinah. Di duluin Dono. Pantes saya di tolak di depan. Kok kamu gak marah Dono pacar kamu di godain saya?" kata Indro.
"Ngapain..saya marah. Kan.....Sakinah bukan istri saya. Kalau Alloh SWT berkehendak lain jalan....Saya salah. Bisa saja niat baik saya putus," kata Dono.
"Maksudnya Dono?" tanya Indro.
"Pacaran sebenarnya di larang lebih cepat di nikahin. Tapi masalahnya Sakinah meminta...main pacaran dulu. Nikahin entaran dulu," kata Dono.
"Ya.....kalau begitu sih. Sakinahnya masih kekanak-kanakan," kata Indro.
"Iya...Sakinah ke kanak-kanakan. Umurnya baru 17 tahun baru ngurus KTP," kata Dono.
"Dono.....dono...tetap saya salut mendapatkan Sakinah. Anaknya pintar juga cantik," pujian Indro.
"Terima..kasih," jawab Dono.
Indro pun menikmati makan dan minuman buatan Sakinah begitu juga Dono. Lalu keluarlah Kasino dari kamarnya langsung duduk bersama Dono dan Indro menikmati makan dan minuman.
"Jadi jadi merayakan tahu baru?" tanya Kasino.
"Tidak jadi merayakan. Kami orang muslim bukan nasrani," kata Indro dan Dono bersamaan.
"Kompak banget. Saudara seiman. Pantes jadi ahli surga," pujian Kasino.
"Amin...," jawab Dono dan Indro bersamaan.
"Ya...lebih baik tidak mengadakan tahun baru. Karena manfaatnya gak ada. Cuma hura-hura ngabisin uang udah itu capek...setelah menjalankan aktivitas," kata Kasino.
"Benar....sekali, " saut Dono dan Indro bersamaan kembali.
"Hidup lebih baik dijalan selayaknya menjadi muslim yang baik. Kan jalannya juga benar dan murni. Berdasarkan amanah Nabi Muhammad SAW lewat Al Qur'an dan Hadist," kata Kasino.
"Benar......kan amanat Nabi Muhammad SAW jadi diajarkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW....lewat Al Qur'an dan Hadist," kata Dono.
"Ya..kan langsung......dari Nabi Muhammad SAW dari amanahnya. Tetapilah Al Qur'an dan Hadistnya," kata Indro.
"Benar..benar langsung dari Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan kita semua untuk menjalankan hidup dengan baik dan benar. Agar menjauh dari keburukan dan kerusakaan dunia. Hidup lebih damai lagi. Amin...," kata Kasino.
"Amin....," jawab Indro dan Dono bersamaan.
Ketiga sahabat karib melanjutkan makan dan minumnya dengan penuh kegembiraan di dalam rumah.
Karya: No
Karya: No