CAMPUR ADUK

Saturday, December 29, 2018

LEGENDA KOTA BANGKU

“Ya memang masalah selalu ada menghampiri kehidupan kita. Namun kita tidak akan mengenal kebahagiaan tanpa adanya masalah-masalah di hidup kita. Kebahagiaan yang sekecil apa pun dapat menghapus kesedihan untuk memberantas masalah kita. Tetapi bagaimana hanya masalah yang selalu menghampiri kehidupan kita? Akankah kita tetap bisa merasakan kebahagiaan dengan hanya adanya masalah dan masalah di kehidupan ini?”

Hari ini hari yang cerah seperti biasanya. Burung-burung berkicauan seperti perbincangan tanpa akhir. Sebuah pohon di tengah Taman Indah menutupi seorang gadis dari sinar matahari. Ia duduk di bawah pohon itu tanpa memikirkan apa pun seperti biasanya. Sore hari pun tiba, gadis itu baru saja pulang dari taman.

Keesokkan harinya, Taman Indah yang selalu dipenuhi oleh para warga sekitar yang berolahraga serta besantai tetap penuh terisi. Namun tidak seperti biasanya hari ini. Pohon di tengah-tengah tidak menutupi seorang gadis dari silauan cahaya matahari. Satu dua hari berlalu tanpa ada yang menyadari kepergian seorang pengisi taman itu. Tidak seperti biasanya, seharusnya warga taman sudah dapat merasakan kehilangan seorang pengisi taman ini walaupun hanya satu orang seperti sebelum-sebelumnya.

Seminggu berlalu dan seorang pria yang biasa mengayunkan ayunan setiap pukul 09.00 melihat sebuah pohon besar di sebelah Barat ayunan itu. Bayangan perempuan tiba-tiba melintas di dalam benak sang pria. Semula pria itu nampak tidak terlalu memperhatikan dan mempedulikannya. Keesokkan harinya nampak sang pria sangat panik dan hanya mendatangi taman untuk menyapa teman-temannya. Namun setelah menyapa teman-temannya, sang pria tidak pernah nampak lagi.

Seorang nenek yang selalu senam pagi di bagian Selatan taman menyadari hilangnya 2 orang warga taman. Dengan sigap tanpa pikir panjang nenek melaporkan kepada Badan Taman Indah dan membuat Tim Penyelidik hilangnya warga taman, PADULANG (Panitia Dua Orang Hilang). Tiga pria yang selalu fitness di pojok Barat Daya taman dipilih untuk menjadi PADULANG.

Memang orang di zaman kita sekarang tidak akan ada yang mempedulikan kehilangan tetangga atau warganya, namun pada zamannya, kehilangan seorang pun dapat saja memberhentikan seluruh kegiatan di kota ini. Walaupun terdengar sedikit berlebihan, karena ini, kota kecil di sebuah pulau kecil di bagian Barat Laut Bumi menjadi sangat solid dan ikatan antar manusia sangat erat.

Tugas yang dibebankan langsung dikerjakan sesuai rencana yang telah dibuat terlebih dahulu. Tiga pria ini segera mengunjungi rumah sang pria hilang di Jalan Ksatria. Rumah bernomor 35 di jalan itu terlihat hangus terbakar. PADULANG segera mendatangi rumah pria yang berada di seberang rumah yang terbakar ini. Nampak rumah terkunci rapat tanpa celah sedikit pun. PADULANG pun terpaksa harus masuk ke dalam rumah untuk menyelidiki kasus ini.

Setelah masuk ke dalam rumah dengan mendobrak pintu kayu yang sudah mulai lapuk ini, ditemukan sebuah bangku dengan posisi terbalik sedang menghadap ke televisi yang memutar film “Hampa” dari mesin pemutar kaset. Tidak ditemukan tanda-tanda tentang kehilangan warga selain tanda bangku aneh terbalik di tengah-tengah ruang tamu. Sangat disayangkan PADULANG tidak menghiraukan bangku terbalik itu, hanya menemukan pria dan perempuan merupakan prioritasnya. PADULANG terpaksa meninggalkan rumah sang pria.

Tujuan selanjutnya ke rumah sang gadis. Gadis ini merupakan anak yatim piatu yang orangtuanya meninggal terbakar ketika bekerja di seberang rumah pria hilang ini. Rumah perempuan ini juga sepi seperti baisanya. Gadis ini hanya menghabiskan hidupnya di Taman Indah. PADULANG segera memeriksa rumah ini. Ketika sampai ke dalam, sangat terkejut dengan apa yang dilihat mereka di samping pria hilang sambil membacakan secarik kertas yang ditulis oleh gadis itu. “Apa yang terjadi?!?!” Sang pria terus membacakan curahan hati gadis yang tidak beruntung ini.

“Ya memang masalah selalu ada menghampiri kehidupan kita. Namun kita tidak akan mengenal kebahagiaan tanpa adanya masalah-masalah di hidup kita. Kebahagiaan yang sekecil apa pun dapat menghapus kesedihan untuk memberantas masalah kita. Tetapi bagaimana hanya masalah yang selalu menghampiri kehidupan kita? Akankah kita tetap bisa merasakan kebahagiaan dengan hanya adanya masalah dan masalah di kehidupan ini? Apa yang harus saya lakukan sekarang sampai selama-lamanya. Bagaimana saya dapat merasakan kebahagiaan? Mengapa ini dapat terjadi kepadaku? Sudah selesai.. selesai perjuangan ini.”

Semua warga yang melihat pintu rumah perempuan terbuka lebar segera masuk. Terkejut pula mereka melihat apa yang dilihat mereka. Prosesi pemakaman segera dilaksanakan karena nampaknya jasad sang gadis yang mulai membusuk. Prosesi dilaksanakan keesokkan harinya dan seluruh warga kota datang berduka atas tragedi ini. Setelah pemakaman, pria ini harus memberitahukan kepada publik apa yang sebenarnya terjadi. Kata sang pria, “Saya ………..

“Mengapa bagian ini hilang?!” teriakku marah melihat bagian akhir dari kisah asal usul kotaku sobek dan hilang. Aku menenangkan hati dan menunduk malu dilihat oleh seisi perpustakaan ketika aku berteriak.

Selesai membaca sepenggal kisah yang tidak berujung ini, aku tutup buku tua yang sudah dibuatkan sampul penutup, seperti barang antik tua yang diawetkan. Di bagian belakang sampul, tidak sengaja terlihat tempelan kertas tua yang bertuliskan: “Dunia ini memang sudah terbalik dan tidak ada harapan lagi,” tulis sang pria di akhir hidupnya.


Karya: Martin Amerigo

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK