CAMPUR ADUK

Wednesday, August 11, 2021

ASAL KUCING MENGEJAR TIKUS

Reni di ruang tengah di rumahnya sih. Reni sedang membaca buku yang ia pinjam dari perpustakaan sekolah.

Isi buku yang di baca Reni :

Konon dahulu kala ketika kehidupan manusia belum tercipta. Tinggallah Mahadewa dalam istananya yang terletak di puncak suatu gunung. Mahadewa bermaksud mengundang semua binatang untuk datang ke istananya pada perayaan tahun baru. Lalu Mahadewa pun memerintahkan angin untuk menyebarkan undangan itu kepada semua binatang yang ada. Keesokan paginya, sehari sebelum tahun baru undangan itu pun sudah sampai ke semua binatang. Para binatang pun berkasak-kusuk membicarakannya. Isi undangan itu sebagai berikut: 

“Pada tahun baru besok tepatnya di pagi hari tanggal 1, Mahadewa bermaksud memilih 12 ekor binatang yang menghadap paling cepat ke istananya. Sebagai hadiahnya, di setiap tahunnya Mahadewa akan menobatkan mereka sebagai ‘Jenderal’ secara bergiliran sesuai urutan kedatangannya. Salam kasih sayang. Tertanda Mahadewa.”

Semua binatang menyambut kabar itu dengan gembira. Mereka pun berlomba-lomba ingin menjadi binatang yang paling awal datang menghadap Mahadewa di istananya. Namun, ternyata ada seekor binatang yang belum mendengar kabar itu yaitu si kucing yang sukanya tidur bermalas-malasan. Ketika si tikus tetangganya sedang memberitahukan kabar itu kepada keluarganya tanpa sengaja si kucing mendengarnya, namun dia kurang begitu jelas mendengar tentang tanggal berapa harus datang ke istana Mahadewa. Maka Kucing pun bergegas menemui si tikus. 

“Ngeong... Hai, tikus. Ngomong-ngomong undangan ke istana Mahadewa itu tahun baru tanggal berapa, ya? Aku juga ingin menjadi salah satu jenderalnya,” kata kucing.

Tikus yang sudah terkenal karena kelicikannya itu pun berbohong kepada kucing,“Oh, itu? Kita harus datang pada pagi hari di tanggal 2 tahun baru besok.”

“Terima kasih tikus. Kamu memang teman yang baik. Ngeong...” kata si kucing.

”Kalau begitu aku akan berangkat pada tanggal satu malam saja.” 

Lalu si kucing meninggalkan tikus kembali pulang dan tidur lagi di rumahnya. 

“Hihihiii... Dasar kucing bodoh! Dikibulin kok gak tahu!” kata tikus dalam hati. 

Sementara itu para binatang lainnya masih sibuk membicarakan kabar itu dengan bersemangat. Semua ingin menjadi jenderal. Karena hari itu tanggal 31 Desember, maka malam itu mereka semua tidur lebih cepat dari biasanya. Mereka ingin besok bangun pagi lebih awal agar bisa segera berangkat ke istana Mahadewa dan menjadi binatang yang pertama kali datang. Namun karena merasa jalannya lambat, si sapi memutuskan untuk tidak tidur dan berjalan perlahan-lahan berangkat ke istana Mahadewa di malam itu juga. 

“Mungkin dengan begini besok pagi aku akan jadi yang nomor satu. Moo... moo...” begitu pikir si sapi sambil terus berjalan perlahan-lahan. 

Si tikus yang mengetahui rencana si sapi, dengan liciknya segera meloncat ke atas punggung sapi tanpa sepengetahuan si sapi. 

“Hmm... Alangkah enaknya tanpa harus capek berjalan dan bersusah-payah, besok pagi aku bisa sampai di istana Mahadewa paling awal. Hihihiii...” kata tikus dalam hati sambil tiduran di atas punggung si sapi. 

Sementara itu saat menjelang subuh, para binatang yang lain sudah mulai terbangun dari tidurnya. Mereka pun segera berangkat menuju ke istana Mahadewa. Ada si anjing, monyet, harimau, ular, kelinci, ayam, domba, kuda dan binatang-binatang lainnya. Mereka semua berlarian berusaha menjadi yang paling awal datangnya. Akhirnya pagi hari di awal tahun pun tiba. Semburat merah sinar matahari menghias langit di ufuk timur. Dari kejauhan terlihat bayangan siluet hitam besar membelakangi cahaya matahari. Semakin lama bayangan itu semakin jelas terlihat mendekati istana Mahadewa. Dan ternyata itu adalah bayangan dari si sapi. Maka Mahadewa pun memutuskan yang datang paling awal adalah... “Tikus!” kata Mahadewa. 

Si sapi terperanjat karena satu langkah sebelum masuk ke istana Mahadewa tiba-tiba si tikus terlebih dulu meloncat mendahuluinya. Si sapi sangat marah kepada si tikus karena merasa telah dicurangi. Sapi merasa sangat kecewa dan menangis. Lalu beberapa saat kemudian muncullah binatang-binatang lainnya datang susul-menyusul menghadap Mahadewa. Dan, tibalah waktu diumumkannya siapa saja binatang yang termasuk dalam daftar 12 besar. 

“Baiklah, sekarang waktunya aku umumkan siapa saja yang berhak menjadi jenderal di setiap tahunnya,” kata Mahadewa dengan tersenyum bahagia,”Untuk nomor satu dimenangkan oleh tikus. Selanjutnya sapi, harimau, kelinci, naga, ular, kuda, domba, monyet, ayam, anjing dan babi hutan.

Demikian keputusan ini ditetapkan dengan seadil-adilnya. Selamat tahun baru dan semoga keberkahan selalu menaungi kalian semua.” 

“Selamat tahun baru juga Mahadewa,” jawab semua binatang yang hadir. 

Kemudian, mereka pun merayakan tahun baru bersama-sama. Mereka dijamu dengan berbagai makanan dan minuman yang lezat-lezat. Mereka berpesta ria sambil menyanyi dan menari. Kucing yang baru menyadari kalau dirinya telah ditipu oleh si tikus segera menyusul ke istana Mahadewa. Dan, betapa kecewanya si kucing begitu mengetahui 12 jenderal itu sudah diputuskan dan tidak bisa diganggu gugat. Apalagi mengetahui kalau urutan nomor satu diduduki oleh si tikus. 

“Tikuuusss...!!! Dimana kamu? Ngeooonnnggg...!!!” teriak kucing dengan wajah memerah marah,”Aku akan menangkapmu! Aku akan memakanmu! Ngeooonnnggg...!!!”

Si tikus pun lari terbirit-birit dikejar oleh si kucing yang marah besar karena telah dibohonginya. Sejak saat itu sampai sekarang dendam si kucing terhadap si tikus tidak pernah padam. Setiap kali melihat si tikus, kucing selalu mengejar dan berusaha menangkapnya. Dan sejak saat itu pula di setiap tahunnya dimulailah penanggalan dengan era 12 shio binatang yaitu shio tikus, sapi, harimau, kelinci, naga, ular, kuda, domba, monyet, ayam, anjing dan babi hutan. 

***

Reni selesai baca bukunya.

"Ini buku ceritanya memang bagus sih. Di tulis dari buku, ya asal cerita dari Jepang, ya Asal Kucing Mengejar Tikus. Tapi cerita tentang 12 shio binatang kayanya asalnya dari China. Jadi mana yang benar ya?" kata Reni.

Reni terus berpikir dengan baik dan berkata "Aku cuma pembaca yang baik. Mana tahu asal usulnya cerita yang paling bener," kata Reni.

Reni menutup bukunya dan di taruh di meja dengan baik. Tiba-tiba Reni teringat dengan omongan gurunya yang mengajarkan Bahasa Indonesia "Ada kesamaan dalam cerita."

Reni paham dengan cerita yang di bacanya dengan baik yaitu ada kesamaan dalam cerita.

MOMOTAROO

Nunung memasak di dapur, ya membantu ibu. Maklum dapur yang di gunakan masih tradisional, ya pake tungku sih.....tetap hasilnya bagus sih masakannya. Nunung pun menikmati masakan enak buatan ibu dan dirinya....bersama ayah juga sih. Setelah kenyang, ya Nunung mencuci piring dan gelas di belakang dengan baik. Ayah dan ibu duduk dengan baik, ya nonton Tv....maklum orang miskin, ya Tv-nya Tv tua yang terpenting gambar dan suaranya masih bagus sih.

Nunung duduk dengan baik di luar, ya sambil melihat keadaan. Nunung memang memegang buku cerita yang ia pinjam dari perpustakaan keliling, ya sama ceritanya dengan beritakan di Tv lah tentang perpustakaan keliling dengan tujuan anak-anak gemar membaca jadinya pintar gitu. Nunung membuka bukunya dengan baik dan segera membaca buku ceritanya dengan baik.

Isi buku yang di baca Nunung :

Pada zaman dahulu hiduplah seorang kakek dan nenek yang tidak memiliki anak. Suatu hari ketika nenek saya sedang mencuci di sungai, dia melihat buah persik (momo) yang sangat besar hanyut oleh arus di sungai. Nenek kemudian mengambil buah persik itu dan membawanya pulang untuk dimakan bersama kakek. Ketika persik memotong terbuka, mereka menemukan s e anak kecil di persik. Anak tersebut kemudian diberi nama Momotaroo yang artinya anak laki-laki yang berasal dari buah persik (momo = peach, taroo = nama anak laki-laki di Jepang). Nenek dan kakek sangat senang memiliki anak. Mereka merawatnya dengan baik seperti anak mereka sendiri. Tahun demi tahun berlalu, Momotaroo telah tumbuh menjadi seorang anak laki - laki yang kuat. Saat itu di desa mereka sering muncul raksasa yang suka mengganggu dan mengganggu warga. Banyak ternak yang dicuri. Hasil panen juga sering disita. Bahkan, seringkali ada warga desa yang hilang karena diculik oleh raksasa. Suatu hari Momotaroo menyatakan niatnya kepada kakek dan neneknya untuk memusnahkan monster itu. 

"Ayah, ibu... aku ingin membasmi para raksasa yang sering mengganggu dan menyusahkan penduduk desa." 

"Niatmu sangat tinggi, anakku. Ayahku memberkatimu,” kata kakekku. 

“Bawalah kue kibidango ini untuk dibawa dalam perjalanan. Hati-hati, Momotaroo. Jaga dirimu baik-baik,” kata nenek sambil memberikan sekantong kue kibidango buatannya. 

Setelah berpamitan dengan kedua orang tuanya, Momotaroo segera berangkat ke pulau tempat tinggal para raksasa. Di perjalanan Momotaroo bertemu dengan seekor anjing. 

“Hai, Momotaro. Ke mana kamu mau pergi? " tanya anjing itu. 

"Pergi ke pulau raksasa. Saya ingin membasmi raksasa jahat itu." 

"Ah seperti itu. Jika Anda memberi saya kue kibidango Anda membawanya, saya akan ikut dengan Anda," kata anjing itu lagi. 

Kemudian Momotaroo memberikan kue kibidango kepada anjing itu. Setelah itu, anjing itu menjadi teman Momotaroo. Mereka melanjutkan perjalanan ke pulau raksasa. Selanjutnya mereka bertemu monyet. 

“Hai, Momotaro. Ke mana kamu mau pergi? " tanya monyet. 

"Pergi ke pulau raksasa. Saya ingin membasmi raksasa jahat itu." 

"Oh, begitu? Jika Anda memberi saya kue kibidangomu Anda. Aku ingin ikut denganmu ke pulau raksasa itu,” kata kera. 

Momotaroo juga memberikan kue kibidangonya kepada kera. Monyet itu juga menjadi teman Momotaroo. Mereka melanjutkan perjalanan lagi. Selanjutnya mereka bertemu dengan seekor burung pegar. “Hai, Momotaro. Ke mana kamu mau pergi?" tanya burung pegar. 

"Pergi ke pulau raksasa. Saya ingin membasmi raksasa jahat itu." 

"Ah seperti itu. Jika Anda ingin memberi saya kue kibidang Anda, saya ingin pergi bersama Anda.” Kemudian Momotaroo memberikan kue kibidango kepada burung pegar. Akhirnya mereka berempat pergi ke pulau raksasa bersama-sama dengan menggunakan perahu. Sesampainya di pulau raksasa, mereka langsung menuju ke desa tempat tinggal raksasa jahat itu. Mereka diam-diam mengawasi gerakan raksasa itu. Setelah situasi memungkinkan mereka menyerang raksasa bersama-sama. 

“Ayo kawan, serbuuu…!!!” teriak Momotaroo memberi sinyal menyerang. 

Secara bersamaan mereka bergerak untuk menyerang monster tersebut. Monster itu sangat terkejut mendapatkan serangan mendadak. Para raksasa kewalahan menghadapi serangan mereka. Anjing itu segera menggigit pantat monster itu. Monyet itu mencakar punggung raksasa dengan cakarnya yang tajam. Burung pegar mematuk bola mata raksasa itu. Sementara itu, Momotaroo segera menghunus pedang tajamnya. Dengan membabi buta Momotaroo mengamuk, meruntuhkan desa tempat tinggal raksasa jahat itu.

“Aduh sakit!!! Sakiiiittt…!!! Tolonggg…!!! Maafkan aku ... A duh, maafkan saya “!!!” raksasa itu memohon belas kasihan. 

"Aku tidak akan memaafkanmu! Kamu harus dihukum!” kata Momotaroo.

"Tolong maafkan saya! Aku berjanji tidak akan mengganggu penduduk desa lagi. Sangat! Tolong maafkan saya!" 

Monster itu pun menyerah pada Momotaroo dan teman-temannya. Kemudian Momotaroo menyita semua barang milik raksasa itu dan membawanya kembali ke desanya dengan perahu. Sesampai di desanya, Momotaroo disambut oleh kakek-nenek dan semua penduduk desa. Mereka semua bersukacita karena raksasa jahat telah dikalahkan dan tidak akan mengganggu desa mereka lagi. Akhirnya mereka semua hidup damai dan bahagia selamanya.

***

Nunung selesai membaca bukunya dengan baik dan berkata "Bagus cerita dari asalnya Jepang." 

Nunung menutup bukunya dengan baik dan buku di taruh di meja, ya di dalam rumah sih. Buku akan di pulangkan ke perpustakaan keliling, ya agar itu buku di baca anak yang lain...tujuannya sama agar gemar membaca dan juga pintar. Nunung pamit dengan ayah dan ibu untuk bermain dengan teman-teman seumurannya, ya teman sekolahlah. Pokoknya ceritanya kaya cerita anak-anak yang senang bermain dengan teman-teman kaya acara Tv sih. 

PUTRI DUYUNG PRINCESS ARIEL

Diana selesai membantu membereskan rumah dengan baik. Diana duduk santai di ruang tengah sambil membaca bukunya dengan baik.

Isi buku yang di baca Diana :

Jauh di bawah laut tinggal seorang putri duyung kecil bernama Ariel. Dia suka sekali menjelajahi rumahnya di bawah air bersama temannya yang lucu bernama flounder. Ariel memiliki impian untuk tinggal di darat sebagai manusia. Ariel senang sekali mencari harta karun manusia yang tenggelam didasar laut. Ketika dia dan Flounder menemukan benda bercabang aneh, mereka berenang ke permukaan untuk bertanya pada Scuttle si burung camar.

“Ini adalah sebuah garfu!” ucap si burung camar

Ayah Ariel adalah Raja Triton, sang penguasa laut. Dia pikir manusia adalah makhluk yang sangat  berbahaya. Ketika sang raja tahu bahwa Ariel sering pergi ke permukaan, dia melarang ariel untuk pergi lagi! Sang raja memerintahkan kepiting Sebastian untuk mangawasi putrinya.

Namun ariel sering mengabaikan perintah ayahnya dan terus pergi ke permukaan. Suatu malam, badai yang mengerikan melanda laut. Ariel dan Flounder melihat seorang pangeran terjatuh dari sebuah kapal besar. “Aku harus menyelamatkannya!” Teriaknya.

Ariel menarik Pangeran Eric ke pantai dan bernyanyi untuknya sampai sang pangeran siuman. Lalu Ariel berenang menjauh. Pangeran Eric hanya bisa melihat sekilas wajah Ariel, tapi dia tahu dia akan mengingat suaranya yang indah itu selamanya. Putus asa ingin bertemu Pangeran Eric lagi, Ariel setuju untuk memberikan suaranya kepada penyihir laut jahat Ursula. Dengan rencana yang lebih besar dalam pikiran, Ursula megucapkan mantra …… dan mengubah Ariel menjadi manusia!

Namun jika Pangeran Eric tidak memeluk Ariel saat matahari terbenam di hari ketiga, Maka ariel akan menjadi putri duyung lagi. Bahkan Lebih buruk, Ariel akan menjadi penyihir laut selamanya! Terpesona oleh kecantikan ariel yang mempesona, Pangeran Eric menunjukkan Ariel kerajaannya. Ariel senang berada bersama sang pangeran di dunia manusia, namun keduanya belum berpelukan. Khawatir bahwa Pangeran Eric jatuh cinta pada Ariel, Ursula mengubah dirinya menjadi Vanessa yang cantik. Dia akan membuat sang pangeran jatuh cinta padanya agar ariel berubah menjadi penyihir laut yang jahat dibawah kekuasaanya.

Menyamar sebagai Vanessa dan menggunakan suara Ariel, penyihir laut itu memberi mantra pada Pangeran Eric. sehingga Pangeran Eric berpikir bahwa dia sedang jatuh cinta pada vanesa. Dia akan menikahi Vanessa! Ariel telah kehilangan cinta sejatinya. Tepat sebelum matahari terbenam pada hari ketiga, Scuttle mengetahui bahwa Vanessa adalah Ursula yang menyamar. Dia bergegas untuk memperingatkan Ariel. Saat Sebastian pergi menemui Raja Triton, Ariel dan Flounder berlari untuk mengejar kapal Eric.

Dengan bantuan teman-temannya, Ariel bisa menghentikan pernikahan mereka dan mendapatkan suaranya kembali. Tersadar dari mantra Ursula, Pangeran Eric menyadari bahwa Ariel adalah orang yang benar-benar dia cintai. Tapi sudah terlambat. Matahari terbenam sebelum Ariel dan sang pangeran berpelukan. Ariel kembali menjadi putri duyung, dan dia milik Ursula.

Untuk menyelamatkan putrinya, Raja Triton memberi Ursula kekuatan besarnya dan menjadi tawanan si penyihir laut jahat ursula. “Sekarang aku penguasa samudera!” Teriak Ursula.

Saat Ursula tumbuh menjadi raksasa dan menjulang tinggi di atas laut, Pangeran Eric melompat ke sebuah kapal tua. Dia mengarahkan busurnya yang bergerigi menembus hati Ursula. Dengan lolongan, penyihir laut menghilang dalam ombak. Dengan Ursula pergi, Raja Triton mendapatkan kembali kekuatannya. Melihat cinta Ariel untuk Pangeran Eric yang besar, sang raja mengabulkan permintaan putrinya untuk menjadi manusia! Ariel dan Pangeran Eric menikah dan hidup bahagia di sebuah kastil di tepi laut.

Demikian cerita ariel si putri duyung yang berubah menjadi manusia.

***
Diana selesai membaca bukunya dan berkata "Bagus ceritanya."

Diana menutup bukunya dan beranjak dari duduknya di ruang tengah dengan membawa bukunya, ya kemarlah. Diana menaruh bukunya di rak buku dengan baik dan mengambil buku di tasnya, ya mengerjakan PR-nya dengan baik lah.

PANGERAN KODOK DAN PUTRI BUNGSU

Nana selesai membantu ibu membereskan rumah. Duduk santailah Nana di ruang tengah sambil membaca buku cerita yang di sukainya.

Isi buku yang di baca Nana :

Pada suatu masa, hiduplah seorang raja dan putri-putrinya yang cantik jelita. Putri termuda paling cantik di antara putri-putri lainnya. Di dekat istana, terdapat hutan yang rimbun dengan pepohonan. Salah satu pohon di hutan itu memiliki daun berbentuk hati. Di bawah pohon tersebut, terdapat sumur yang jarang diketahui orang. Saat cuaca panas, hutan tersebut sering di datangi putri termuda. Dia sangat senang bermain di sana dengan bola emasnya. Biasanya, dia akan melempar-lemparkan bola ke atas, lalu ditangkapnya kembali. Suatu ketika, karena Putri kurang hati-hati, bola emas itu tergelincir tepat di tanah dekat sumur. Perlahan, bola emas itu bergulir dan jatuh tepat ke dalam sumur. Mengetahui hal itu, Putri sangat bersedih dan menangis. Namun, tiba-tiba sang putri mendengar suara aneh.

“Putri yang cantik jelita, mengapa kamu menangis?” tanya suara tersebut.

“Aku menangis karena bola emasku terjatuh ke dalam sumur saat aku memainkannya tadi,” jawab Putri sambil menangis tersedu-sedu.

Putri pun kebingungan. Siapa yang berbicara dengannya, padahal tak ada seorang pun di sana selain dirinya.

Putri terus melihat ke sekelilingnya. Namun. hanya ada seekor kodok di sana.

“Apakah kamu yang baru saja berbicara denganku?” tanya Putri dengan heran.

“Tenang saja, Putri. Aku akan mengambilkan bola emas itu untukmu. Tetapi, jika aku berhasil, apa yang akan kamu berikan padaku?” ucap si kodok.

“Aku akan berikan apa pun yang kamu inginkan. Mutiara, perhiasan, atau bahkan emas yang kupakai ini, dengan senang hati akan kuberikan padamu,” jawab Putri.

“Baiklah. Aku juga ingin kamu dengan senang hati menyukaiku sebagai teman bermain, dan memperbolehkanku untuk makan bersama denganmu. Tentunya dengan piring emasmu. Aku ingin minum dari satu gelas untuk kita berdua. Aku pun ingin bisa tidur di ranjang indahmu. Jika kamu berjanji akan mengabulkan semua keinginanku ini, aku akan mengambilkan bola emas itu untukmu,” kata si kodok.

“Baiklah. Aku berjanji akan melakukan semua hal yang kamu inginkan itu,” ujar Putri tanpa pikir panjang.

Setelah mendengar janji Putri, si kodok segera mengambilkan bola emas yang terjatuh. Beberapa saat kemudian, si kodok keluar dari sumur sambil membawa bola emas kesayangan Putri. Betapa gembiranya Putri. Tapi, Putri tampaknya lupa dengan janjinya kepada si kodok. Tanpa menghiraukan si kodok, ia meninggalkan sumur begitu saja.

Keesokan harinya, saat Putri sedang makan bersama dengan Raja. terdengar suara yang memanggil-manggil dari luar.

“Putri termuda, bukakan pintu untukku,” ucap suara tersebut.

Putri pun bergegas membuka pintu. Saat dia melihat seekor kodok di hadapannya, dia langsung menutup pintu. Dengan perasaan gelisah, Putri kembali duduk di kursinya.

“Ada apa denganmu, anakku?” tanya Raja yang melihat kecemasan di wajah Putri.

“Tidak, aku tidak apa-apa. Tadi ada kodok yang berusaha masuk,” jawab Putri dengan gugup.

“Lalu, apa yang kodok itu inginkan?” tanya Raja kembali.

“Oh, Ayahanda… Saat aku bermain dengan bola emasku, tiba-tiba bola itu tergelincir dari tanganku dan jatuh ke dalam sumur. Saat aku menangis, si kodok datang dan berusaha menolongku. Tapi, dia mengajukan berbagai persyaratan. Kupikir dia tak akan datang kemari, karena tak mungkin kodok meninggalkan air,” jawab Putri dengan tertunduk sedih.

Untuk kedua kalinya, si kodok mengetuk pintu. “Putri Raja yang termuda, biarkan aku masuk! Apa yang pernah kamu janjikan kepadaku?” teriaknya.

“Biarkan dia masuk. Kamu harus penuhi janjimu,” ujar Raja kepada putrinya.

Dengan terpaksa, Putri membuka pintu. Ia membiarkan si kodok masuk. Kodok lalu melompat dan mengikuti Putri. Tibalah mereka di meja makan.

“Putri, bisakah kamu mengangkatku agar aku duduk bersamamu? Dan tolong piringmu dekatkan lagi denganku,” pinta si kodok. Dengan wajah murung, Putri menuruti permintaan si kodok.

“Terima kasih, Putri. Aku sangat senang. Tetapi, aku lelah. Tolong bawa aku ke kamarmu. Aku ingin beristirahat di ranjang indahmu,” kata si kodok.

Awalnya Putri merasa enggan. Dia hanya terdiam di kursinya. Namun, ayahnya terus mendesaknya untuk membawa si kodok ke kamar Putri. Dengan mata berkaca-kaca, Putri akhirnya membawa kodok itu. Ditaruhlah kodok itu di sudut kamar Putri. Karena Putri juga merasa lelah, ia pun membaringkan tubuhnya di atas ranjang.

“Putri, aku pun ingin tidur sepertimu. Angkatlah aku. Jika tidak. aku akan memberitahukan hal ini kepada ayahandamu,” celetuk si kodok.

“Diam kamu, kodok cerewet!” teriak Putri.

Dengan marah. Putri melemparkan kodok itu ke tembok hingga terjatuh ke Iantai. Tiba-tiba… Olala, ternyata kodok tersebut berubah menjadi pangeran yang amat tampan. Putri pun sangat kaget dibuatnya. Pangeran pun menceritakan semuanya. Rupanya, ia telah disihir oleh seorang penyihir menjadi seekor kodok. Putri yang melihat Pangeran, seketika jatuh hati kepada Pangeran.

Raja pun menikahkan putri termudanya itu dengan Pangeran. Sebuah kereta kencana sudah datang di istana, siap membawa Putri dan Pangeran ke kerajaan Pangeran. Tampak delapan ekor kuda menarik kereta tersebut, dan ada pula pelayan Pangeran yang bernama Henry. Di tengah perjalanan, Pangeran mendengar ada sesuatu yang patah pada keretanya.

“Henry, coba kamu lihat. Mungkin ada roda kereta yang patah,” perintah Pangeran.

“Bukan, Pangeran. Itu hanya sebuah ikatan rantai. Akhirnya, aku bisa terbebas dari ikatan itu yang sekian lama telah mengikat hatiku yang patah.” ujar Henry.

Ternyata selama Pangeran dikutuk, Henry telah mengikat hatinya dengan rantai. Ia melakukan hal itu agar ikut merasakan penderitaan Pangeran. Kini, kutukan itu telah hilang, sehingga rantai tersebut pun patah. Sungguh. Henry merasa amat bahagia.

***
Nana terus membaca pesan moral yang di tulis dengan baik di buku yaitu apa pun alasannya, janji harus ditepati, ya. Nana selesai membaca bukunya dengan baik dan di taruh di meja tuh buku dengan baik.

HANSEL DAN GRETEL

Novi duduk di dengan baik di dalam kamarnya sih sedang membaca buku cerita yang di sukailah.

Isi buku yang di baca Novi :

Dahulu kala di sebuah desa, hiduplah keluarga sederhana. Mereka memiliki dua anak yang masih kecil yaitu Hansel dan Gretel. Sayangnya, sang ibu meninggal karena sakit. Setiap hari, Hansel dan Gretel selalu bersedih mengenang ibu mereka. Karena tidak mau anak-anaknya terus bersedih, akhirnya sang ayah menikah lagi. Tapi, ternyata sang ibu tiri memiliki sifat yang kurang baik. Sejak saat itulah, kehidupan Hansel dan Gretel menjadi sangat buruk.

“Ayah. musim kemarau telah tiba. Sebaiknya Hansel dan Gretel kita bawa saja ke hutan, karena persediaan makanan telah habis. Aku tak mau kita semua mati kelaparan,” usul sang ibu tiri kepada suaminya suatu hari.

Rupanya sang ayah menyetujui perkataan istrinya. Tak sengaja, Hansel dan Gretel mendengar percakapan orangtuanya. Mereka pun ketakutan dan menangis. Namun, Hansel segera menenangkan adiknya agar tidak panik.

“Tenang saja, adikku. Semua akan baik-baik saja. Berdoalah kepada Tuhan agar kita selalu dilindungi oleh-Nya,” ujar Hansel kepada Gretel dengan penuh kasih.

Keesokan harinya. sang ibu tiri memberikan dua potong roti untuk Hansel dan Gretel. Ia mengajak kedua anak itu untuk ikut menebang kayu. Sambil berjalan dengan tanpa sepengetahuan ibu tiri, Hansel membuang batu putih satu per satu. Ia memang telah menyiapkan batu putih di dalam kantong celananya.

Sesampainya di hutan, sang ibu tiri segera meninggalkan Hansel dan Gretel. Setelah beberapa saat, senja datang menghampiri. Matahari tak lagi menampakkan sinarnya. hanya ada semilir angin malam yang menemani.

Kegelapan malam membuat Gretel menangis ketakutan. Tapi, Hansel menenangkan adiknya. “Kita akan sampai dengan selamat,” ucap Hansel.

Tanpa ragu-ragu, Hansel memegang tangan Gretel untuk menyusuri jalan bercahaya. Rupanya jalan bercahaya tersebut muncul dari batu putih itu. Mereka berdua berjalan dengan pelan hingga sampai di rumah dengan selamat.

Esok harinya, sang ibu tiri dan sang ayah kembali membawa Hansel dan Gretel ke dalam hutan. Tetapi, Hansel memiliki banyak akal. Ia membuat penunjuk jalan untuk pulang dengan menaburkan potongan roti di sepanjang jalan. Sesampainya di tengah hutan, sang ibu tiri dan sang ayah meninggalkan kedua anaknya itu. Gretel sangat ketakutan, tetapi Hansel selalu memberikan ketenangan untuk adiknya.

“Aaauuuuuuuumm.” terdengar suara lolongan harimau.

“Kak, suara apakah itu.” ujar Gretel dengan bergetar ketakutan.

“Tenang saja, adikku. Tuhan selalu menjaga dan melindungi kita.” jawab Hansel

Sayangnya, potongan roti yang ditaburkan Hansel telah dimakan burung-burung. Hansel dan Gretel pun terpaksa berjalan tanpa arah. Karena kelelahan, akhirnya mereka tertidur di bawah pohon.

Esok paginya, mereka kembali berjalan. Tak lama kemudian, mereka melihat rumah kue. Rumah yang unik dengan dinding terbuat dari biskuit, atap dari tar, dan pintu seperti cokelat. Hmm… terlihat sangat lezat. Dengan cepat, Hansel dan Gretel segera memakan kue-kue yang ada di sana. Hansel dan Gretel tidak tahu bahwa rumah kue itu milik nenek sihir yang jahat. Alhasil, Hansel dan Gretel ditangkap untuk dijadikan santapan nenek sihir. Nenek sihir itu sudah tua dan matanya rabun.

Suatu hari, nenek sihir mendekati tempat di mana Hansel dikurung.

“Hari ini aku sangat lapar. Ulurkan tanganmu, agar aku tahu seberapa gemuk tubuhmu,” ujar si nenek sihir.

Hansel yang tak pernah kehabisan akal, segera memberikan tulang sisa makanan. Nenek sihir pun amat kecewa. Ia mengira bahwa Hansel masih kurus dan tak kunjung gemuk. Tiba-tiba, nenek sihir itu ingat dengan Gretel. Ia bisa menjadikan Gretel sebagai santapannya. Nenek sihir lalu menyuruh Gretel untuk membakar roti. Ia berniat mendorong Gretel agar anak itu masuk ke dalam api. Tetapi, Gretel sudah tahu maksud si nenek sihir. Dengan cepat, Gretel berbalik arah.

“Nenek yang cantik, aku tak bisa membuka tutup tungku.” ucap Gretel.

Nenek sihir tidak sadar bahwa ia sedang diperdaya Gretel. Tanpa berlama-lama, Gretel mendorong nenek sihir ke tungku hingga nenek sihir berteriak kepanasan. Betapa bahagianya Hansel dan Gretel karena berhasil selamat dari nenek sihir. Mereka pun berpelukan dan segera meninggalkan rumah kue itu.

Tapi, mereka bingung karena mereka harus melewati sungai. Tiba-tiba, datang burung-burung yang pernah memakan potongan roti mereka. Burung-burung itu pun mengantar Hansel dan Gretel kembali ke rumahnya. Sang ayah muncul dari kejauhan. Begitu melihat anak-anaknya pulang, ia segera menghampiri mereka dengan wajah cemas. Sang ayah kemudian mengatakan bahwa ibu tiri Hansel dan Gretel telah meninggal. Ia memeluk kedua anaknya sambil meminta maaf atas kesalahannya.

***

Novi terus membaca pesan moral yang di tulis buku dengan baik yaitu sayangilah saudaramu dan keluargamu. Hidupmu akan bahagia jika saling berkasih sayang.

"Cerita bagus sih," kata Novi.

Novi selesai membaca bukunya dengan baik, ya buku di tutup di taruh di meja. Novi melanjutkan dengan belajar, ya mengulas pelajaran yang di berikan guru di bangku sekolah dengan baik.

ADA RASA CEMBURU

Dono di dalam kamarnya sedang mengetik di leptopnya dengan baik. Kasino dan Indro di ruang tengah sedang nonton Tv, ya acaranya menyanyi gitu.

"Kasino," kata Indro.

"Apa?" kata Kasino.

"Kasino. Gimana penampilan  Selfi Yamma berduet romantis dengan cowok ganteng dan keren yang pinter dalam membaca ayat-ayat Al-Qur'an?" tanya Indro.

"Kok nanya begitu. Kaya permainan Dono yang di kaitkan dengan artis cantik urusan duet menyanyi yang romantis?" kata Kasino.

"Nama juga permainan. Obrolan saja gitu!" kata Indro.

"Ok. Aku jawab dengan baik. Sebenarnya penampilan Selfi cantik banget sih, pujian dari seorang cowok....aku Kasino. Kalau mengikuti seperti permainan Dono sih, ya ada rasa cemburu jika melihat seseorang yang di sukai bersama dengan cowok yang keren, ya memang cowok itu lebih baik dari aku sih," kata Kasino.

"Sisi penonton yang baik. Ada rasa cemburu toh. Kenapa ada artis suka dengan Selfi...tidak merasa cemburu dengan duet romantisnya Selfi ya?" kata Indro.

"Ada cowok yang dulu mengemis cinta Selfi. Ceritanya. Sekarang tidak. Apakah rasa di dalam hati telah hilang? Berarti cintanya hanya sesat saja!" kata Kasino.

"Cinta sesaat saja!" kata Indro.

"Kebiasaan sifat cowok itu mah," kata Kasino.

"Kenyataanya begitu sih," kata Indro.

Acara Tv berjalan dengan baik, ya Kasino dan Indro menikmati acara Tv tersebut karena memang bagus sih perlombaan menyanyi.

"Obrolan ini, ya sekedar saja sih. Karena hal yang tidak mungkin terjadi. Siapa dia dan siapa Kasino....yang memiliki ada rasa cemburu dari sisi penonton?!" kata Indro.

"Iya cuma sekedar saja. Anggap seperti penggemar menyukai bintang yang di sukainya," kata Kasino.

"Inginnya bintang itu terus bersinar terang sampai bintang itu merasa puas di dalam dirinya," kata Indro.

"Benarlah omongan Indro," kata Kasino menegaskan omongan Indro.

Indro dan Kasino terus menonton acara Tv itu dengan baik lah.

"Terkenal dan kaya raya!" kata Indro.

"Impian semua bintanglah," kata Kasino.

"Kalau menurutku hari ini penampilan para bintang yang mengisi acara Tv, ya lomba menyanyi. Bagus sih. Dari sisi penonton yang menyukai tontonan!" kata Indro.

"Kalau pendapat Indro....bagus, ya aku ikutan saja!" kata Kasino.

"Ya sudahlah. Kasino sekedar obrolan saja. Fokus nonton Tv aja!' kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

Kasino dan Indro, ya fokus nonton acara Tv yang bagus banget gitu. Dono masih serius mengetik di leptopnya dengan baik.

WARTAWAN PINTER

Indro duduk santai di taman menikmati keadaan lingkungan sekitar dengan baik dan juga sambil membaca berita di jaringan internet di Hp. 

"Berita ini dan itu," kata Indro.

Indro terus membaca berita satu persatu dengan baik, ya di pahami isinya.

"Wartawan terus memberitakan dari sisi ini dan itu dengan baik. Pinter orang-orang yang kerja jadi wartawan menggerakkan sektor ekonomi di bidang memberitakan ini dan itu," kata Indro.

Indro terus membaca berita dengan baik di Hp-nya. Dono selesai membeli gorengan dari anak-anak yang menjual gorengan karena keadaan ekonominya keluarganya, ya orang miskin dan juga Dono membeli es dugan dari pemuda yang terus berjuang memenuhi kebutuhan keluarga, ya membantu orang tua lah karena orang miskin lah.

Dono ke tempatnya Indro yang asik banget dengan membaca berita di Hp-nya. Dono duduk di sebelah Indro dan berkata "Indro es dugan dan juga gorengan", Dono menaruh plastik es dugan di kursi dan plastik gorengan di kursi juga.

"Iya Don!" kata Indro berhenti baca berita di Hp-nya.

Indro mengambil plastik es dugan di kursi, ya di minumnya es dugan dengan baik.

"Seger," kata Indro

 Dono juga minum es dugannya dengan baik.

"Memang es dugan manis. Seger pokoknya!" kata Dono.

Dono mengambil gorengan di plastik dan segera di makan tuh gorengan. Indro, ya mengambil gorengan di plastik.

"Emmmm enak bener gorengan ini. Beli di mana Don?" kata Indro.

"Gorengan beli sama anak kecil. Tujuannya tuh anak kecil jualan gorengan, ya membantu orang tuanya. Maklum miskin," kata Dono.

"Pinter juga tuh anak kecil. Inisiatifnya berjualan gorengan untuk membantu orang tuanya yang miskin," kata Indro.

"Keadaan membuat seorang anak jadi pinter," kata Dono.

"Anak laki-laki jualan gorengan kaya berita yang baru aku baca di jaringan internet di Hp ku dan juga kaya sinetron baru yang judulnya Cinta Amara, ya anak cewek berjualan roti," kata Indro.

"Raffatar anaknya Raffi dan Gigi di vidio Youtobe...jualan kue juga," kata Dono.

"Raffatar...cerita lama Don jualan kue. Yang beli juga artis. Nama juga anak artis," kata Indro.

"Kan memang ceritanya di buat begitu kaya cerita sinetron kehidupan sehari-hari," kata Dono.

"Memang jalan rezekinya mereka yang jadi artis, ya kehidupan sehari-hari di buat cerita dengan baik kaya cerita film atau sinetron," kata Indro.

"Pada akhirnya mereka di sebut orang pinter yang menggerakkan sektor ekonomi dari bidang dunia hiburan dengan baik kan. Bintang!!!!!" kata Dono.

"Bintang. Terus bersinar terang, tak ingin redup dan bersinar terang sepanjang masa di kenal semua orang, ya di puja para penggemarnya," kata Indro.

Indro minum es duganya, ya begitu juga Dono.

"Berita hari ini tentang apa Indro?" tanya Dono.

"Berita yang aku baca hari ini di jaringan internet di Hp ku. Ya Don masih sama sih. Cerita berkelanjutan. Kalau ada yang baru sih. Kejadian yang tidak di sangka-sangka pada akhirnya di beritakan dengan baik sih," kata Indro.

"Pinter yang jadi wartawan. Memberitakan banyak hal untuk memberitahukan pada manusia yang lain yang ingin tahu sisi ini dan itu, ya baik dan buruknya," kata Dono.

"Wartawan kan lulusan dari perguruan tinggi Don. Otomatislah pinter!" kata Indro.

"Aku tahu itu," kata Dono.

Dono mengambil gorengan di plastik dan juga Indro, ya keduanya memakan gorengan tersebut.

"Keadaan lingkungan sama dengan di beritakan..kan Don?!" kata Dono.

"Ya sesuai dengan berita sih Don keadaan di lingkungan," kata Indro.

"Jadi kita ini menikmati keadaan dengan baik. Dengan kondisi apa pun," kata Dono.

"Iya sih Don. Maklum keadaan ini dan itu!" kata Indro.

Indro minum es dugannya begitu juga dengan Dono.

"Don. Kalau obrolan kita ini di tulis di Blog Dono. Jadinya bisa di bilang memberitakan keadaan gitu kan?!" kata Indro.

"Bisa di bilang gitu sih. Tetap saja cerpen tetap cerpen beda dan artikel," kata Indro.

"Walau sebenarnya Dono tidak menulis secara kongrit, ya di buat abstrak. Beda dengan berita yang di buat wartawan yang kualitas dan kuantitas dari tulisan yang di buat jadi berita ini dan itu....pokoknya wartawan itu pinter sih di bidangnya," kata Indro.

"Emmmmm," kata Dono.

"Pulang yuk Don. Menikmati keadaan di sini sudahan!" kata Indro.

"Ok!" kata Dono.

Dono mengambil plastik gorengan di kursi dan beranjak dari duduknya. Indro beranjak dari duduknya. Keduanya berjalan meninggalkan taman menuju arah pulang ke rumah. Sedangkan Kasino sedang sibuk kerja di tempat kerjaannya.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK