"Kebiasaan aku baca koran ini. Apa aku bawa sampai nikah, ya sarungan?!" celoteh Eko.
Eko terus membaca korannya dengan baik. Budi sampai di rumah Eko, ya memarkirkan motornya dengan baik di halaman depan rumah Eko. Ya Budi duduk dengan baik dan melihat gorengan di piring di meja.
"Gorengan," kata Budi.
Budi mengambil tahu goreng dengan cabe rawit, ya di makan dengan baik. Eko, ya menghentikan baca korannya, ya koran di taruh di meja. Ya Eko beranjak dari tempat duduknya, ya ke dalam rumah langsung ke dapur membuat kopi. Budi, ya terus menikmati makan tahu goreng sama cabe rawitlah. Kopi telah jadi buat Eko, ya di bawa ke depan rumah. Sampai di depan rumah, ya Eko menaruh kopi di mejalah dan Eko duduk dengan baik.
"Kopinya Budi!" kata Eko.
"Iya," kata Budi.
Budi mengambil gelas berisi kopi di meja dan di minum dengan baik.
"Giman kerjaan Budi?!" kata Eko.
Budi menaruh gelas berisi kopi di meja.
"Baiklah Eko," kata Budi.
"Ooooo baik toh. Sama dengan ku," kata Eko.
"Eko. Aku ada cerita misteri," kata Budi.
"Tumben cerita misteri. Biasanya urusan Budi kan urusan cinta, ya mencari cewek cantik yang mau di ajak nikah sama Budi," kata Eko.
"Hal urusan cewek di sampingin dulu Eko. Cerita misteri dulu!" kata Budi.
"Ok. Ceritakan cerita misteri itu!" kata Eko.
"Ada seorang pemuda yang dapat mendengarkan suara gaib. Pemuda itu mendatangi Ustad, ya minta di bacain doa pengusir ganguan dari hal yang gaib-gaib. Ustad itu membacakan ayat-ayat Al Qur'an dengan baik. Pemuda itu tetap tenang saja. Biasanya kan kalau orang kerasukan jin atau setan sekalipun di bacakan ayat-ayat Al Qur'an, pastinya kesakitan jin atau setan dan orang yang di rasukin, ya merasakan kesakitan. Ustad menyerah karena tidak bisa mengusir yang menggangu pemuda itu. Pemuda itu pun meminta ahli-ahli agama lainnya, ya di bacakan kitab ajaran agama untuk mengusir gangguan dari hal yang gaib. Tetap hasilnya sama. Pemuda itu tetap tenang saja. Pemuda itu meminta bantuan sama dukun yang ilmu hitam dan putih. Pada akhirnya, ya hasilnya tetap sama. Dukun tidak mampu mengusir ganguan pada pemuda itu. Jadi pemuda itu menerima jalan kehidupannya, ya mendengarkan suara gaib itu terus menerus dari pagi sampai malam, ya dari malam sampai pagi. Begitu terus setiap harinya," cerita Budi dengan baik.
"Semua ahli ilmu agama dan juga ilmu yang lain, ya dukun tidak bisa membantu pemuda itu dari ganguan mendengarkan suara gaib," kata Eko.
"Ya begitulah," kata Budi.
"Aku lulusan SMA, ya mana tahu ilmu gaib," kata Eko.
"Aku juga sama. Lulusan SMA, ya aku mana tahu dengan ilmu gaib," kata Budi.
"Suara gaib itu makluk apa sampai semua ahli ilmu agama kalah?!" kata Eko.
"Lanjutan ceritanya, ya makluk itu roh sih, ya bisa di bilang malaikat yang membimbing pemuda itu," kata Budi.
"Ya pantes semua ahli agama sampai ahli perdukunan tidak bisa mengalahkan malaikat. Malaikat kan memahami semua ilmu," kata Eko.
"Bagus enggak cerita misterinya?!" kata Budi.
"Ya bagus saja sih...ceritanya cerita misteri kehidupan!" kata Eko.
"Kehidupan ini kan ada hal-hal yang tidak di duga-duga di lingkungan masyarakat, ya antara benar atau tidak cerita misteri," kata Budi.
"Sama halnya cerita misteri yang di tayangkan di Tv," kata Eko.
"Jadi tetap misterinya kehidupan ini kan Eko?!" kata Budi.
"Iyalah tetap misterinya kehidupan ini. Mungkin dari sekian banyak manusia di muka bumi ini, ya pastinya ada orang yang dapat mendengarkan suara gaib," kata Eko.
"Kelebihan manusianya, ya bisa di bilang karomah kan...Eko?!" kata Budi.
"Iya!" kata Eko.
"Kalau begitu main catur apa main remi?!" kata Budi.
"Main catur saja!" kata Eko.
Eko mengambil papan catur di bawah meja dan papan catur di taruh di atas meja. Eko dan Budi, ya menyusun dengan baik bidak catur. Keduanya main catur dengan baik.