"Eko. Tetap tidak cepat-cepat menikah dengan Purnama?!" kata Budi.
"Memang sih aku tidak cepat-cepat menikah sama Purnama, ya karena keadaan ekonomi aku kan harus naik dulu dengan baik, ya agar jalan rumah tangga aku berjalan dengan baik. Walau sebenar lebih baik menikah itu di segerakan, ya agar tidak jadi fitnah, ya omongannya orang-orang tidak bisa diam, ya biasa rumpi ini dan itu. Ngurusin urusan orang, ya padahal diri orang itu tidak benar juga," kata Eko.
"Ya nama hidup Eko. Hidup di antara baik dan buruknya manusia," kata Budi.
"Tapi....kok tumben ngomongin urusan aku dengan Purnama, ya urusan menikah?!" kata Eko.
"Ya bisa di bilang berita sih. Tentang orang-orang yang menikah di usia muda banget gitu," kata Budi.
"Ooooo karena berita tentang orang-orang yang menikah di usia muda banget. Ya orang-orang tersebutkan mampu, ya kaya gitu. Beda dengan jalan orang miskin, ya harus bantu keluarga dulu, ya keluar dari kemiskinan, ya baru menikah," kata Eko.
"Hidup orang miskin, ya harus kerja keras demi keluar dari kemiskinan," kata Budi.
"Gimana dengan Budi. Menikah di usia muda. Apa di usia yang mateng banget, ya contohnya...ada sih?!" kata Eko.
"Eko...kan aku belum ada cewek, ya masih jomlo gitu, ya masih proses ini dan itu!" kata Budi.
"Ya memang aku tahu. Budi masih jomlo. Tapi rencana kan tetap ada untuk mendapatkan cewek untuk di nikahi. Ya kembali bertanya, ya jadinya Budi menikah di usia muda. Apa menikah di usia, ya mateng gitu?!" kata Eko.
"Ya...aku memang merencanakan dengan baik, ya menikah di usia mateng lah. Ya keadaan. Harus keluar dari kemiskinan, ya jadi kaya," kata Budi.
"Menikah di usia yang matang. Ya...kematangan dari pola pikir dan bertindak," kata Eko.
"Lebih main catur saja!" kata Budi.
"Ok...main catur!" kata Eko.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas mejalah papan catur. Budi dan Eko, ya menyusun dengan bidak catur di atas papan catur.
"Berita tentang orang-orang yang gagal dalam urusan rumah tangganya, ya cerai gitu. Orang-orang itu, ya belajar dari kesalahannya pada masa lalu dengan baik dan berusaha melangkah maju, ya menikah lagi, ya untuk membangun rumah tangga yang baik," kata Budi.
"Nama juga ujian dalam pernikahan. Ada yang gagal dan ada yang berhasil. Yang gagal, ya berusaha untuk melangkah maju ke depan, ya karena masih punya umur untuk menikmati hidup berrumah tangga kembali, ya menikah sih, ya bisa di bilang sikap optimis sih," kata Eko.
"Hidup itu harus pandai memilih cewek yang baik, ya di ajak menikah," kata Budi.
"Memang sih. Omongan Budi bener banget. Hidup itu harus pandai memilih cewek yang baik, ya di ajak menikah. Menikmati hidup bersama, ya berrumah tangga yang baik," kata Eko menegaskan omongan Budi.
Eko dan Budi, ya main catur sambil menikmati minum kopi dan gorengan lah.