"Don, kenapa kaya orang melamun?" kata Indro.
"Ah enggak melamun. Aku berpikir saja yang panjang. Tentang hal yang aku pikirkan. Ternyata setelah aku perbandingkan data ini dan itu, ya tidak mengubah apa pun, ya seperti biasa?! Manusia itu akan berbuat kebaikan sesuai dengan ilmu yang di pahaminya. Manusia berbuat keburukan ini dan itu, ya memang di sengaja dan ada juga tidak sengaja. Faktor yang menyebabkan keburukan ini dan itu pun, ya di sesuaikan dengan keadaan ini dan itu, " kata Dono yang menjelaskan panjang lebar.
"Jadi tidak bisa mengubah sesuatu toh. Tetap sama saja!" kata Indro.
"Kadang semua ini salah dimana? Ketika aku temukan jawabannya. Peradapan manusia yang terus berkembang ini dan itu. Manusia terus beranak pinak. Maka banyak manusia. Maka itu mengatur banyak manusia itu sulit dengan bermacam keinginan yang ini dan itu. Sedikit manusia lebih baik, ya gampang mengaturnya. Kadang lebih baik penyakit yang berkembang saat ini, ya mematikan setengah dari jumlah manusia, tapi kenyataannya malah di usahakan manusia untuk menyelamatkan manusia agar hidup lebih lama lagi merasakan nikmat ya dunia ini," kata Dono yang panjang lebar.
"Kenyataan seperti itu. Manusia itu diam-diam akan berbuat keburukan ini dan itu. Contohnya : pacaran. Tahu-tahu hamil di luar nikah. Penyebab terjadi seperti itu, ya pergaulan apalagi ada vidio yang ini dan itu tersebar membuat hasrat bergairah. Belum lagi, ya barang jualan produk yang tidak lumrah pada akhirnya lumrah juga sih bagi orang yang menginginkannya. Kontrasepsi!. Apalagi acara Tv yang membicarakan tentang hotnya sex ini dan itu, ya mempengaruhi keadaan orang-orang yang menontonnya," kata Indro yang panjang lebar.
"Ternyata tidak bisa mengubah apa-apa? Benar ironis banget. Kadang benarlah orang-orang yang membuat banyak acara Tv yang bidangnya ilmu agama tujuannya membimbing manusia terus menerus di jalan kebaikan, ya agar menjauh dari keburukan ini dan itu," kata Dono yang panjang lebar.
"Kenyataan memang seperti itu. Hidup itu lebih baik berperangnya lewat itelektual saja. Mudah di jalanin," kata Indro.
"Kadang perang antara dua negara, ya menciptakan kehancuran itu lebih baik," kata Dono.
"Memang kalau berpikir pada titik di mana manusia sudah banyak sih, ya lebih baik perang dua negara. Jadi hancur peradapan dan juga manusia akan berkurang dengan cepat banget," kata Indro.
"Manusia lain atau negara lain yang simpatik, ya mencegah perang agar damai. Nilainya kemanusian ini dan itu. Tujuannya tetap sama. Hidup di dunia ini lebih lama untuk menikmatinya dengan perbedaan ini dan itu," kata Dono.
"Terlalu banyak orang baik itu saja jawabannya. Keburukan pasti di cegah ini dan itu demi hidup itu tenang banget alias damai," kata Indro.
"Kadang lebih baik meteor jatuh ke bumi dan menghancurkan segalanya. Tapi kenyataan itu tidak mungkin terjadi, ya cuma cerita di film saja," kata Dono.
"Mustahil terjadi toh," kata Indro.
"Sudahlah Indro ngobrolnya ke sana ke sini. Kesimpulannya tidak mengubah apa-apa? Lebih baik nonton Tv aja!" kata Dono.
"Iya!" kata Indro.
Indro, ya main game di Hp-nya. Dono pindah duduknya ke ruang tengah. Dono segera menghidupkan Tv pake remot dan memilih chenel Tv yang menarik acara Tv-nya.
"Musik lebih baik. Untuk menenangkan diri," kata Dono.
Dono memilih chenel Tv yang acaranya musik pop. Indro berhenti main game-nya.
"Sekeras apa pun mengubah tetap hanya sedikit saja yang bisa di ubah, kadang tidak bisa di ubah sama sekali. Bener omongan Dono. Dunia ini terlalu banyak manusia. Kalau setengah dunia manusia mati, ya kadang lebih baik....agar mudah mengatur manusia yang sedikit saja," kata Indro.
Indro pun melanjutkan main game di Hp-nya. Kasino di kamarnya sedang membuka artikel di jaringan internet di leptop-nya.
"Beritanya masih berlanjut seperti sinetron berseri yang temannya ini dan itu. Rencana manusia yang ini dan itu demi hidup mengikuti perkembangan zaman sekarang yang ini dan itu. Peradaban manusia," kata Kasino.
Kasino menghentikan baca artikel di leptop-nya dan lebih baik main game di leptop-nya.