CAMPUR ADUK

Wednesday, December 2, 2020

PERADABAN MANUSIA

Dono sedang duduk di ruang tamu, ya berpikir panjang banget. Indro selesai masak di dapur, ya ke ruang tamu. 

"Don, kenapa kaya orang melamun?" kata Indro. 

"Ah enggak melamun. Aku berpikir saja yang panjang. Tentang hal yang aku pikirkan. Ternyata setelah aku perbandingkan data ini dan itu, ya tidak mengubah apa pun, ya seperti biasa?! Manusia itu akan berbuat kebaikan sesuai dengan ilmu yang di pahaminya. Manusia berbuat keburukan ini dan itu, ya memang di sengaja dan ada juga tidak sengaja. Faktor yang menyebabkan keburukan ini dan itu pun, ya di sesuaikan dengan keadaan ini dan itu, " kata Dono yang menjelaskan panjang lebar. 

"Jadi tidak bisa mengubah sesuatu toh. Tetap sama saja!" kata Indro. 

"Kadang semua ini salah dimana? Ketika aku temukan jawabannya. Peradapan manusia yang terus berkembang ini dan itu. Manusia terus beranak pinak. Maka banyak manusia. Maka itu mengatur banyak manusia itu sulit dengan bermacam keinginan yang ini dan itu. Sedikit manusia lebih baik, ya gampang mengaturnya. Kadang lebih baik penyakit yang berkembang saat ini, ya mematikan setengah dari jumlah manusia, tapi kenyataannya malah di usahakan manusia untuk menyelamatkan manusia agar hidup lebih lama lagi merasakan nikmat ya dunia ini," kata Dono yang panjang lebar. 

"Kenyataan seperti itu. Manusia itu diam-diam akan berbuat keburukan ini dan itu. Contohnya : pacaran. Tahu-tahu hamil di luar nikah. Penyebab terjadi seperti itu, ya pergaulan apalagi ada vidio yang ini dan itu tersebar membuat hasrat bergairah. Belum lagi, ya barang jualan produk yang tidak lumrah pada akhirnya lumrah juga sih bagi orang yang menginginkannya. Kontrasepsi!. Apalagi acara Tv yang membicarakan tentang hotnya sex ini dan itu, ya mempengaruhi keadaan orang-orang yang menontonnya," kata Indro yang panjang lebar. 

"Ternyata tidak bisa mengubah apa-apa? Benar ironis banget. Kadang benarlah orang-orang yang membuat banyak acara Tv yang bidangnya ilmu agama tujuannya membimbing manusia terus menerus di jalan kebaikan, ya agar menjauh dari keburukan ini dan itu," kata Dono yang panjang lebar. 

"Kenyataan memang seperti itu. Hidup itu lebih baik berperangnya lewat itelektual saja. Mudah di jalanin," kata Indro. 

"Kadang perang antara dua negara, ya menciptakan kehancuran itu lebih baik," kata Dono. 

"Memang kalau berpikir pada titik di mana manusia sudah banyak sih, ya lebih baik perang dua negara. Jadi hancur peradapan dan juga manusia akan berkurang dengan cepat banget," kata Indro. 

"Manusia lain atau negara lain yang simpatik, ya mencegah perang agar damai. Nilainya kemanusian ini dan itu. Tujuannya tetap sama. Hidup di dunia ini lebih lama untuk menikmatinya dengan perbedaan ini dan itu," kata Dono. 

"Terlalu banyak orang baik itu saja jawabannya. Keburukan pasti di cegah ini dan itu demi hidup itu tenang banget alias damai," kata Indro. 

"Kadang lebih baik meteor jatuh ke bumi dan menghancurkan segalanya. Tapi kenyataan itu tidak mungkin terjadi, ya cuma cerita di film saja," kata Dono. 

"Mustahil terjadi toh," kata Indro. 

"Sudahlah Indro ngobrolnya ke sana ke sini. Kesimpulannya tidak mengubah apa-apa? Lebih baik nonton Tv aja!" kata Dono. 

"Iya!" kata Indro. 

Indro, ya main game di Hp-nya. Dono pindah duduknya ke ruang tengah. Dono segera menghidupkan Tv pake remot dan memilih chenel Tv yang menarik acara Tv-nya. 

"Musik lebih baik. Untuk menenangkan diri," kata Dono. 

Dono memilih chenel Tv yang acaranya musik pop. Indro berhenti main game-nya. 

"Sekeras apa pun mengubah tetap hanya sedikit saja yang bisa di ubah, kadang tidak bisa di ubah sama sekali. Bener omongan Dono. Dunia ini terlalu banyak manusia. Kalau setengah dunia manusia mati, ya kadang lebih baik....agar mudah mengatur manusia yang sedikit saja," kata Indro. 

Indro pun melanjutkan main game di Hp-nya. Kasino di kamarnya sedang membuka artikel di jaringan internet di leptop-nya. 

"Beritanya masih berlanjut seperti sinetron berseri yang temannya ini dan itu. Rencana manusia yang ini dan itu demi hidup mengikuti perkembangan zaman sekarang yang ini dan itu. Peradaban manusia," kata Kasino. 

Kasino menghentikan baca artikel di leptop-nya dan lebih baik main game di leptop-nya. 

KEPRIBADIAN LAKI-LAKI

Kasino dan Indro sedang nonton Tv di ruang tengah. Dono masih sibuk mengetik di leptopnya di ruang tamu. 

"Kasino. Kita ini laki-laki kan?!" kata Indro. 

"Bukan cewek," kata Kasino yang niat becandaan. 

"Yang serius Kasino!" kata Indro. 

"Ok...aku serius. Setengah cewek setengah cowok!" kata Kasino yang masih niat becandaan. 

"Banci namanya. Yang serius Kasino, laki-laki gitu!" kata Indro yang tegas. 

"Sudah tahu pake nanya lagi!" kata Kasino. 

"Aku yang salah nanya saja!" kata Indro. 

"Sebenarnya untuk apa nanyain laki-laki apa bukan?!" kata Kasino. 

"Ada kaitannya dengan pertanyaan berikutnya sih," kata Indro. 

"Apa?" kata Kasino. 

"Laki-laki itu kalau sudah menikah, ya masih mencari cewek lain. Selingkuhan gitu!" kata Indro. 

"Jawaban yang tepat apa? Oh ini saja. Tergantung orangnya, kepribadian dari laki-laki!" kata Kasino. 

"Kepribadiannya toh. Berarti bener dong. Laki-laki yang sudah menikah itu selingkuh," kata Indro. 

"Kenyataan tetap kenyataan. Data temuan di masyarakat, ya laki-laki sudah menikah. Diam-diam selingkuh, ya walau anaknya sudah bujang dan gadis. Sama seperti cerita di film dan juga sinetron. Laki-laki tidak bisa mencintai cewek dari satu, kata-katanya seorang laki-laki," kata Kasino. 

"Aku merasa diri ku buat setia, ya mencintai satu orang cewek. Tetap saja ada bunga yang cantik aku tertarik gitu," kata Indro. 

"Wajar itu mah. Boleh menyukai bunga ini dan itu yang cantik ini dan itu. Tapi tetap ingat, tidak boleh di jalankan. Contohnya : menyukai artis cewek yang cantik dan sexy ini dan itu, ya tetap sebatas idola saja. Tidak punya keinginan untuk mendapatkan diri tuh artis yang di idolakan," kata Kasino. 

"Contoh yang menarik. Ya deh aku tidak bermain-main dengan cewek, ya selingkuh gitu," kata Indro. 

"Sip!!!" kata Kasino. 

Kasino dan Indro nonton Tv, ya fokus lagi. Dono berhenti mengetik di leptopnya. 

"Diana menyukai Rafael, ya teman kerjanya. Handoko, ya teman kerja Diana....memang menyukai Diana. Handoko ingin bersama Diana. Tapi Diana menghindari Handoko. Padahal Diana punya rasa dengan Handoko. Rafael pun bersama Diana. Tiba-tiba Rafael kecelakaan mobil, ya meninggal gitu. Diana sedih kehilangan Rafael. Handoko pun menikahi Diana demi anak yang di kandungnya. Hubungan di luar nikahnya Diana dengan Rafael. Ok...ok...ok. Cerita di buat seperti itu saja. Menarik!" kata Dono. 

Dono melanjutkan mengetiknya di leptopnya dengan serius banget. 

"Laki-laki itu kalau banyak harta ini dan itu....pasti main cewek lebih dari satu?!" kata Indro. 

"Kepribadian laki-laki, jawabannya," kata Kasino. 

"Aku punya harta ini dan itu, ya memang kepingin cewek lebih dari satu," kata Indro. 

"Playboy, Indro!" kata Kasino. 

"Playboy. Kaya judul lagu gitu. Playboy!" kata Indro. 

"Ya, jadi Playboy. Pastinya cuma hasrat yang ini dan itu saja. Sejenak tapi memang menyenangkan," kata Kasino. 

"Kok cuma sejenak aja Kasino?!" kata Indro. 

"Cuma obrolan saja. Tidak ada tindakan ini dan itu, jadi sejenak aja!" kata Kasino. 

"Ya memang sih aku akui. Cuma obrolan saja....tidak ada tindakan. Ya sudahlah sejenak saja!" kata Indro. 

Keduanya fokus nonton Tv lagi. Dono tetap serius mengetik di leptopnya. Perut Kasino dan Indro bunyi, ya tanda lapar. Keduanya ke dapur untuk membuat mie goreng. Singkat waktu mie goreng jadi dan di makan sambil nonton Tv. 

"Mie goreng ini enak," kata Kasino. 

"Benar Kasino. Mie goreng memang enak, ya sesuai dengan iklannya," kata Indro. 

"Ngomong-ngomong ada cewek zaman sekarang bisa bawa hidup susah gitu?!" kata Kasino. 

"Kayanya masih sih. Orang miskin," kata Indro. 

"Kalau cewek kaya gimana Indro?!" kata Kasino. 

"Mana mau hidup susah. Bukan cerita film dan sinetron. Kenyataan!" kata Indro. 

"Pendidikanlah yang membuat cewek berpikir untuk memilih hidup yang bercukupan. Jadi cewek banyak yang bekerja di zaman sekarang," kata Kasino. 

"Kenyataannya seperti itu!" kata Indro. 

"Cewek-cewek yang pintar!" kata Kasino. 

"Kebanyakan cewek zaman sekarang pinter sih. Maka itu banyak cewek jadi pejabat ini dan itu," kata Indro. 

"Kenyataan tetap kenyataan. Pendidikanlah jawabannya yang mengubah nasif seseorang," kata Kasino. 

"Memang pendidikan sih," kata Indro menegaskan omongan Kasino. 

Keduanya terus makan mie goreng sambil nonton Tv yang acara Tv bagus banget. Dono tetap asik mengetik di leptopnya. 

HUJAN

Hujan turun sangat deras sekali. Dono di dalam rumah melihat hujan di balik jendela kaca. 

"Keadaan aku melihat hujan di balik jendela kaca kaya vidio klip musiknya artis Sherina masih anak-anak," kata Dono. 

Dono teringat masa kecilnya ketika hujan. Dono keluar dari rumah dengan telanjang pake celana pendek dan berlarian ke sana ke sini di kala hujan deras banget. Kebahagian tambah bermain hujan bersama teman-teman. Dono pun berkata "Masa kecil yang menyenangkan sekali".

Dono teringat vidio klip musiknya artis Joshua yang senang main air dan juga ada Tukul Arwana. Dono pun duduk di sofa dan mulai mengetik di leptopnya dan berkata "Judulnya Hujan saja. Kenyataan seperti ini!" 

Dono mengetik di leptopnya dengan serius banget. Indro dan Kasino di ruang tengah yang sedang nonton Tv, ya biasalah berita ini dan itu. Saat iklan Indro pindah duduk di ruang tengah ke ruang tamu. 

"Don," kata Indro. 

"Apa?" kata Dono sambil menghentikan ketikannya di leptopnya. 

"Hujan lagi dan hujan lagi!" kata Indro. 

"Sudah masuk musim penghujan, perkiraan cuaca ini dan itu," kata Dono. 

"Hal yang di khawatirkan, kala hujan adalah banjir kan!" kata Indro. 

"Kalau manusia tidak menanggulangi sampah yang menyumbat aliran air, ya pastinya banjirlah. Kesalahan manusia, ya manusia sendiri menanggulanginya dengan baik," kata Dono. 

"Manusia yang bertanggungjawab pada lingkungan yang ini dan itu agar tidak terkena bencana banjir ini dan itu," kata Indro. 

"Bener omongan Indro. Manusia harus bertanggungjawab pada lingkungan agar tidak banjir ini dan itu," kata Dono menegaskan omongan Indro. 

"Ooooo iya Don. Lagi buat cerita apa?!" kata Indro. 

"Seperti biasa saja. Keadaan saja. Sekarang lagi hujan, ya buat saja cerita tentang hujan!" kata Dono. 

"Cerita yang sederhana tentang keadaan saja. Tokoh cewek dalam cerita pasti Rara atau Tiara?!" kata Indro. 

"Bukan!" kata Dono. 

"Berarti....Putri!" kata Indro. 

"Bukan lagi. Tokoh cewek yang di tulis Dono dalam cerita ini dan itu banyak banget. Pasti nama itu paling tua banget di tulis Dono di Blog-nya. Siapa tokoh cewek dalam cerita ya!" kata Indro. 

"Kasih tahu enggak ya?!" kata Dono. 

"Kasih tahu Dono!" kata Indro. 

"Baiklah. Namanya Vivi," kata Dono. 

"Vivi, Don. Nama tokoh cewek itu paling tua. Ceritanya seorang istri baik, tapi di khianati sama suaminya, ya selingkuh gitu. Vivi pun meninggal karena sakit. Suaminya sadar dengan kepergian Vivi untuk selamanya. Ya suaminya meratap gitu karena yang di cintai benar-benar adalah Vivi, bukannya selingkuhannya," cerita Indro. 

"Kok tahu ceritanya?!" kata Dono. 

"Aku kan baca Don di Blog-mu Don!" kata Indro yang tegas. 

"Ooooo begitu," kata Dono. 

"Siapa ya artis yang namanya Vivi...ya?!" kata Indro. 

"Mungkin ada mungkin tidak ada!" kata Dono. 

"Cerita tua di kaitkan ke artis mungkin ada mungkin juga tidak ada. Biarlah jadi misteri cerita!" kata Indro. 

"Seperti biasa Indro mengerti. Apa yang aku buat di Blog!" kata Dono. 

"Yo,...i,"kata Indro. 

"Ada topik yang ingin di bicarakan lagi?!" kata Dono. 

"Topik apa yang mau di bicarakan? Tidak ada lagi Don. Aku nonton Tv lagi!" kata Indro. 

"Ya!" kata Dono. 

Dono melanjutkan mengetik lagi di leptopnya. Indro, ya ke ruang tengah untuk melanjutkan nonton Tv. Hujan makin deras banget. 

"Hujannya deras banget," kata Kasino. 

"Iya. Hujan di luar deras banget," kata Indro. 

"Dingin....dingin begini enak minum yang anget-anget. Buat kopi ah!" kata Kasino. 

"Aku ikutan buat kopi. Untuk menghangat tubuh," kata Indro. 

Keduanya ke dapur, ya membuat kopi yang enak. Setelah kopi jadi, ya kopi di minum Kasino dan Indro sambil nonton Tv. 

"Anget tubuh ku, karena minum kopi yang masih panas gitu!" kata Kasino. 

"Iya. Aku juga anget tubuh ku, karena minum kopi ini!" kata Indro. 

Keduanya terus minum kopi sambil menonton Tv yang acaranya bagus banget. Hujan masih deras di luar rumah memang masuk musim penghujan, kali!.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK