"Eko. Adat istiadat dari suku keturunan. Kalau di jalanin dengan baik. Bisa di bilang strukturnya....kaya agama saja, ya Eko?!" kata Budi.
"Adat istiadat. Di bilang strukturnya kaya agama. Ya gimana ya. Aku kan hanya lulusan SMA saja," kata Eko.
"Kan cuma bahan obrolan saja!" kata Budi.
"Memang sekedar obrolan saja sih. Ya ada sih orang-orang bilang adat istiadat, ya bisa di bilang strukturnya agama. Jadi kalau di yakini dan di jalanin dengan baik, ya jadi agama," kata Eko.
"Adat istiadat...sudah di bilang sama dengan agama. Kenapa suku keturunan memilih agama ini dan itu yang dateng ya dari negeri lain?!" kata Budi.
"Kalah dengan agama dari negeri lain yang membawa nilai ini dan itu, ya sampai budaya ini dan itu," kata Eko.
"Kalah toh. Adat istiadat suku keturunan. Ya cuma sekedar nilai budaya. Orang-orang yang bergelut di organisasi adat istiadat, ya cuma ingin menaikkan budaya, ya dengan tujuannya nilai ekonomi saja," kata Budi.
"Memang kenyataannya adat istiadat suku keturunan di angkat ini dan itu, ya nilainya ekonomi sekarang ini," kata Eko.
Eko dan Budi, ya menikmati minum kopi dan juga makan gorengan lah.
"Berita tentang covid-19....tujuannya juga, ya roda penggerak bagi orang-orang kerja di bidang kesehatan," kata Budi.
"Ya...kenyataannya memang begitu. Ekonomi dan ekonomi," kata Eko.
"Kalau begitu main catur saja!" kata Budi.
"Sebelum main catur. Aku mau tanya sesuatu....pada Budi?!" kata Eko.
"Apa pertanyaannya?!" kata Budi.
"Tumben tidak ada cerita ini dan itu?!" kata Eko.
"Aku lagi tidak ada bahan cerita," kata Budi.
"Masa tidak ada bahan cerita?!" kata Eko.
"Ya sebenarnya ada sih. Tapi males cerita," kata Budi.
"Males cerita. Kenapa?!" kata Eko.
"Gara-gara..aku menonton vidio-vidio di Youtobe tentang orang-orang membahas Syiah dan Suni, ya bisa di bilang orang-orang membahas sih....para Ustad yang namanya tidak terkenal sampai terkenal di media ini dan itu," kata Budi.
"Syiah dan Suni. Seperti A dan B," kata Eko.
"Ya...seperti A dan B," kata Budi.
"Saling menunjukkan kebenaran masing-masing," kata Eko.
"Ya begitu lah," kata Budi.
"Pertanyaan ku. Kenapa dari kelompok Syiah dan Suni....dari tempat asalnya ajaran itu berkembang, ya masih kaitan dengan ajaran Islam. Tidak ada satu pun manusia yang mampu melampaui batasan sebagai manusia, ya bisa mendengarkan suara roh?!" kata Eko.
"Omongan Eko ada benarnya. Kenapa tidak ada satu pun manusia yang mampu melampaui batasan sebagai manusia, ya bisa mendengarkan suara roh?. Padahal kalau mampu bisa mendengarkan suara roh, ya masalah Syiah dan Suni, ya selesai gitu!" kata Budi.
"Memang ilmu beda dengan pemuda yang dapet mendengarkan suara roh," kata Eko.
"Iya juga ya beda ilmunya dengan ilmu pemuda yang mendengarkan suara roh. Pemuda itu, ya ilmunya benar-benar misteri banget," kata Budi.
"Ilmu pemuda itu misteri. Padahal kenyataan kan!" kata Eko.
"Iya sih. Kenyataan. Karena memang cerita kenyataan pemuda itu. Ya sudah tidak perlu ngobrol itu. Lebih main catur!" kata Budi.
"Ok....main catur!" kata Eko.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja papan catur. Budi dan Eko, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Keduanya, ya main catur dengan baik, ya sambil menikmati minum kopi dan juga gorengan lah.