CAMPUR ADUK

Friday, November 25, 2022

FOR LOVE OF THE GAME

Budi dan Eko duduk di bawah pohon rindang di pinggir pantai. Ya Budi dan Eko menikmati minum teh gelas dan makan roti yang murah meriah.

"Seandainya," kata Budi.

"Emmmm. Seandainya. Permainannya Budi," kata Eko.

"Aku lagi rasa kepingin gitu. Maklum jomlo kan harapannya bersama cewek yang di sukai," kata Budi.

"Rasanya. Rasa buah. Keinginan Budi?" kata Eko.

"Ya rasa sih bukan rasa buah. Rasa ingin dekat saja dengan cewek di sukai. Ya seandainya itu artis cewek, Happy Asmara saja. Aku bersama Happ Asmara, ya di pantai gitu. Bergembira gitu. Happy Asmara, ya bawa ponakannya yang masih balita. Aku suka juga suka dengan balita juga. Suasana gembira banget. Tanggapan orang-orang yang melihat hubungan aku dan Happy Asmara, ya keluarga kecil bahagia. Padahal cuma teman spesial paket telor gitu," kata Budi.

"Budi sama Happy Asmara. Berarti gimana dengan Denny Caknannya?" kata Eko.

"Iya juga ya gimana Denny Caknannya? Gini saja. Yang terbaik yang dapat menyenangkan hati Happy Asmara, ya pemenangnya," kata Budi.

"Ya menang pastinya balita kan Budi?" kata Eko.

"Ponakan Happy Asmara, ya balita cowok. Aku di kalahkan sama balita," kata Budi.

"Terima kekalahan dengan baik Budi. Berjiwa besar," kata Eko.

"Aku terima dengan baik kekalahanku. Berjiwa besar," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Permainan seandainya selesai. Ya sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Budi.

"Ya memang sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Eko.

"Ngomongin berita di Tv," kata Budi.

"Terus," kata Eko.

"Hidup ini penuh dengan ujian. Di sini baik. Di sana buruk. Di sini tidak ada bencana. Di sana ada bencana," kata Budi.

"Takdir hidup ini, ya ada hidup ada juga mati. Ada yang tidak kena bencana alam. Ada yang kena bencana alam. Keputusan Tuhan mutlak tidak bisa di ganggu gugat," kata Eko.

"Bagi terkena musibah. Ya harus tolong menolong dengan baik lah. Dengan harta dan juga tenaga untuk meringankan beban manusia yang terkena musibah," kata Budi.

"Omongan Budi benar," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Kalau begitu, ya aku mancing saja!" kata Eko.

"Ya aku baca buku ah!" kata Budi.

Eko membawa pancingannya ke tempat yang baik untuk memancing. Budi mengambil buku di dalam tas, ya buku di buka dengan baik, ya cerpen di pilih dengan baik yang ingin di baca. Terpilih salah satu cerpen yang di pilih Budi. Eko berada di tempat memancing yang baik, ya berharap dapat ikan dari memancing lah.

Isi cerita yang di ceritakan Budi :

Detroit Tigers melakukan perjalanan ke New York untuk memainkan seri akhir musim melawan New York Yankees. Pada 63-97, tim telah lama tersingkir dari pertarungan playoff dan bermain hanya untuk kebanggaan melawan Yankees, yang memiliki kesempatan untuk merebut Liga Amerika Timur dengan kemenangan.

Di suite hotelnya di Manhattan, pelempar Billy Chapel berusia 40 tahun menunggu pacarnya Jane Aubrey, ya tetapi dia tidak muncul. Jane adalah seorang ibu tunggal dengan putri remaja Heather yang dikenal Billy. Keesokan paginya, Billy diberitahu oleh pemilik Tigers, Gary Wheeler, bahwa tim tersebut telah dijual dan langkah pertama pemilik baru adalah mengakhiri masa jabatan Billy selama 19 tahun dengan Tigers dengan menukarnya ke San Francisco Giants. Billy mengetahui dari Jane bahwa dia akan pergi pada hari yang sama untuk menerima tawaran pekerjaan di London.

Billy adalah pelempar yang terkenal dan ulung, ya tetapi memiliki rekor kekalahan musim ini, mendekati akhir karirnya, dan sedang dalam pemulihan dari cedera tangan. Wheeler mengisyaratkan bahwa Billy harus mempertimbangkan untuk pensiun dari pada bergabung dengan tim lain. Saat dia pergi ke Yankee Stadium untuk memulai tahun terakhirnya, Billy mengenang Jane, merinci bagaimana mereka bertemu lima tahun sebelumnya. Kilas balik ini diselingi di dalam game, bersama dengan sekilas Jane menonton pertandingan di televisi di bandara.

Saat permainan berlangsung, Billy mendominasi pemukul Yankees, sering berbicara sendiri tentang cara melempar masing-masing. Saat berada di ruang istirahat beristirahat di antara babak, Billy merefleksikan bagaimana dia menutup Jane dari hidupnya setelah dia menderita cedera yang mengancam karier di luar musim. Rasa sakit saat melempar semakin buruk saat permainan berlangsung.

Billy begitu tenggelam dalam pikirannya sehingga dia tidak menyadari bahwa dia sedang melempar permainan yang sempurna sampai dia melihat papan skor di bagian bawah inning kedelapan. Teman dan penangkap Gus Sinski menegaskan bahwa tidak ada yang mencapai basis, dan bahwa seluruh tim bersatu di belakang Billy untuk melakukan apa pun untuk mempertahankan tawaran permainan yang sempurna tetap hidup. Nyeri bahu Billy semakin parah, dan setelah dia melempar dua lemparan pertamanya dari sumur inning keluar dari zona serang, manajer Macan Frank Perry menelepon untuk menghangatkan dua pelempar bantuan di bullpen. Hitungannya menjadi 3-0 sebelum Billy ingat melempar ke ayahnya (sekarang sudah meninggal) di halaman belakang. Dia melakukan reli dan melakukan pukulan, lalu mengeluarkan adonan di lemparan berikutnya.

Sebelum Macan mengambil lapangan untuk bagian bawah inning kesembilan, Billy memiliki perenungan terakhir tentang kariernya dan cintanya pada Jane. Dia menandatangani bola bisbol untuk Wheeler, yang sudah seperti ayah baginya selama bertahun-tahun. Bersamaan dengan tanda tangan, Billy mengukir bola dengan "Katakan pada mereka bahwa saya sudah selesai. Demi kecintaan pada permainan." Ken Strout muncul mewakili kesempatan terakhir untuk New York. Strout memotong bagian tengah tepat di luar jangkauan Kapel, menuju lapangan tengah. Shortstop Macan menyelam dan melempar ke posisi pertama untuk menghentikan Strout, memberi Chapel permainannya yang sempurna.

Billy duduk sendirian di kamar hotelnya saat kesadaran meresap bahwa semua yang telah dan dilakukannya selama 19 tahun terakhir telah berakhir. Terlepas dari pencapaiannya yang luar biasa, Billy menangis tidak hanya karena kehilangan baseball, ya tetapi juga untuk cinta lain dalam hidupnya, Jane.

Keesokan paginya, Billy pergi ke bandara untuk menanyakan tentang penerbangan ke London. Jane ketinggalan penerbangannya malam sebelumnya sehingga dia bisa menonton akhir dari permainannya yang sempurna. Dia menemukannya di sana menunggu pesawatnya dan mereka berpelukan dan berdamai.

***

Budi selesai membaca buku, ya buku di taruh di dalam tas. Eko dari hasil memancing telah dapet ikan dan memancing lagi dengan baik gitu. Abdul membawa alat pancing, ya menghampiri Budi yang duduk di bawah pohon di pinggir pantai.

"Budi mancing yuk!" kata Abdul.

"Ayuk!!!" kata Budi.

Budi membawa alat pancingannya, ya begitu dengan Abdul. Budi dan Abdul mencari tempat memancing dengan baik. Di tempat masing-masing, ya keduanya memancing dengan baik, ya berharap dapat ikan lah. Eko telah dapet ikan lagi, ya terus memancing dengan baik gitu.

THE BASKETBALLT DIARIES

Eko duduk santai di depan rumahnya, ya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan.

"Baca buku ah!" kata Eko.

Eko mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Eko dengan baik.

Isi cerita yang di baca Eko :

Remaja Jim Carroll adalah pemain bola basket sekolah menengah yang sering membuat onar dengan teman-temannya Pedro, Mickey dan Neutron di jalan-jalan kota New York dan di sekolah. Di luar bola basket, Jim menunjukkan minat artistik dalam menulis; menyimpan karyanya di jurnalnya sambil mengungkapkan pemikirannya dan membuat puisi.

Sahabat Jim, Bobby, sedang sekarat leukemia yang sering dikunjungi Jim di rumah sakit. Kemudian, setelah perjalanan ke pertunjukan strip di potong oleh Bobby yang kesal, dia meninggal, dan Jim serta teman-temannya menghadiri pemakamannya beberapa hari kemudian. Setelah pemakaman, Jim dan teman-temannya pergi ke lapangan basket dan mengenang kehidupan Bobby. Tertekan atas kematian Bobby, Jim mulai menggunakan heroin.

Saat latihan bola basket, pelatih Jim, Swifty, melihat Jim di kamar mandi mandi ketika dia istirahat sejenak untuk mabuk, di mana dia kemudian meraba-raba dia, dan menawarkan untuk membayarnya untuk seks. Jim menolak dan mendorong Swifty lebih dulu ke dinding. Saat rasa frustrasi Jim dengan sekolah dan kehidupan tumbuh seiring waktu, dia membayangkan menembak teman sekelasnya. Keesokan harinya, sebelum pertandingan, Jim, Pedro, dan Mickey mengambil pil dari topi Pedro, berharap itu bagian atasnya. Neutron menolak pil tersebut dan mengonfrontasi Jim tentang kebiasaannya yang semakin meningkat. Pilnya adalah downers, dan menyebabkan anak laki-laki itu tampil buruk selama pertandingan. Seorang guru yang memperhatikan anak laki-laki yang menggunakan narkoba memberi tahu Jim dan Mickey bahwa mereka diskors selama seminggu, sementara Swifty memberi tahu Jim bahwa dia sekarang dilarang bermain bola basket untuk sekolahnya lagi. Jim dan Mickey, sebagai tanggapan, mengundurkan diri dari tim dan keluar dari sekolah. Neutron tetap menyala.

Setelah mengungkap simpanan obat-obatannya, ibu Jim yang religius tidak mengakuinya dan mengunci Jim yang depresi dari apartemen mereka. Jim, Mickey, dan Pedro sejak saat itu hanya hidup untuk skor berikutnya sebagai pecandu tunawisma; satu perjalanan kemudian membuat mereka masuk ke toko permen untuk mendapatkan uang. Mickey menemukan pistol di mesin kasir dan mengambilnya. Mendengar sirene, Jim dan Mickey melarikan diri, tetapi Pedro, terlalu mabuk dan mabuk untuk menyadari situasinya, tertinggal dan ditangkap. Jim melanjutkan kehidupan putus asa dari transaksi teduh dan menjadi tinggi dengan Mickey, dan pada musim dingin yang akan datang, pingsan di salju yang tinggi karena heroin. Teman Jim, Reggie, yang bersimpati dengan Jim karena kesulitannya berada dalam situasi yang sama, menemukannya, membawanya ke apartemennya, dan memaksanya untuk melakukan detoksifikasi, tetapi Jim kambuh.

Kembali ke jalan, Jim sangat membutuhkan lebih banyak obat dan resor untuk melacurkan dirinya di toilet umum. Belakangan, Jim dan Mickey membeli heroin, tetapi ternyata dealer itu menipu mereka. Marah, Mickey menyudutkan dealer di atap gedung apartemen. Dia secara tidak sengaja mendorongnya dari atap sampai mati. Mickey mencoba melarikan diri, tetapi dipukuli oleh geng dan kemudian ditangkap; dia kemudian diadili sebagai orang dewasa dan dihukum. Setelah melarikan diri, tanpa tujuan lain, Jim kembali ke ibunya di mana dia melaporkannya ke polisi. Jim ditangkap, dihukum, dan dijatuhi hukuman penjara enam bulan di Pulau Rikers karena penyerangan, perampokan, menolak penangkapan, dan kepemilikan narkotika. Di sana, dia menghabiskan waktu di penjara untuk bersih-bersih.

Enam bulan kemudian, Jim mendekati pintu panggung untuk membacakan puisi. Dia bertemu Pedro, yang telah dibebaskan dari sekolah reformasi. Pedro menawarinya sekantong obat, yang di tolak Jim. Jim kemudian membacakan karyanya di depan penonton dan menerima tepuk tangan.

***

Eko selesai baca buku, ya buku di taruh di meja. Abdul dateng ke rumah Eko, ya memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Eko lah. Abdul duduk dengan baik, ya dekat Eko.

"Ngomong-ngomong Eko. Budi main kesini apa enggak?" kata Abdul.

"Budi tidak main kesini," kata Eko.

"Emmm jadi Budi main kemana?" kata Abdul.

"Budi main ke tempat Agus Salim, ya temannya Budi dari masa SMP sampai sekarang. Ya Agus Salim tinggalnya di daerah jalan Samratulangi gang bukit, ya kota Bandar Lampung. Tepatnya rumah Agus Salim dekat mesjid LDII," kata Eko.

"Ooooo main ke rumahnya Agus Salim, ya temannya Budi dari SMP sampai sekarang," kata Abdul.

"Emmm," kata Eko.

"Paling yang di obrolin Budi dan Agus Salim, ya tidak jauh beda dengan obrolan kita. Ya ngobrol urusan ini dan itu," kata Abdul.

"Nama juga obrolan," kata Eko.

"LDII. Organisasi basis agama Islam. Banyak cerita tentang LDII, ya obrolan masyarakat, pro dan kontra yang di latar belakangin sudut ini dan itu," kata Abdul.

"Hidup ini antara baik dan buruk. Sebenarnya yang pro dan kontra tentang organisasi agama Islam, ya tidak LDII saja. Organisasi agama Islam lainnya, ya pro dan kontra," kata Eko.

"Perselisihan terjadi dari omongan-omongan dari manusia yang tidak bertanggung jawab," kata Abdul.

"Nama juga manusia tidak luput dari penyakit hati," kata Eko.

"Iya...penyakit hati," kata Abdul.

"Emmmm," kata Eko.

"Untuk mengetahui benar atau tidaknya tentang organisasi-organisasi basis agama Islam, karena perselisihannya? Ya salah satu cara dengan cara, ya manusia yang mampu melampaui batasannya sampai mendengarkan  Roh. Maka Roh akan menjelaskan kebenaran dari organisasi-organisasi basis agama Islam," kata Abdul.

"Ya tujuan omongan Abdul. Agar perselisian berhenti, ya ocehan masyarakat yang ini dan itu," kata Eko.

"Emmm," kata Abdul.

"Sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Eko.

"Memang sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Abdul.

"Kalau begitu main catur saja!" kata Eko.

"Ok. Main catur saja!" kata Abdul.

Eko mengambil buku di meja, ya buku di taruh di bawah meja. Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja. Ya Abdul dan Eko menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK