Saat pulang ke rumah sehabis nonton acara hiburan di taman kota. Ryan dan Bunga jalan berdua-duaan dan berusaha Ryan untuk terus memuji Bunga yang selalu ingin meluluhkan hatinya. Saat Jalanan sepi Bunga menyuruh Ryan bernyanyi dengan mata tertutup. Ryan pun berani aja bernyanyi di tengah jalan sambil mata tertutup dan di jagain Bunga demi menyenangkan Bunga.
Ryan bernyanyi dengan penuh ke seriusan dengan tema lagu cinta tetap matanya tertutup sambil di pegang tangannya oleh Bunga dan berkata "Bernyanyinya sambil jalan saya tuntun".
Ryan mengikuti mau Bunga dengan mengangguk tanda "Iya". Bunga senang sekali mendengarkan Ryan bernyanyi. Lalu di suruh lagi Ryan untuk meningkat volume suara saat bernyanyi.
Karena permintaan Bunga. Ryan bernyanyi dengan power yang kuat sampai terhanyut dalam syair lagu dan mencapai nada-nada yang tinggi.
Bunga pun pergi dari samping Ryan. Sedang Ryan menyanyi penuh dengan penjiwaan sekali. Maka semua warga sekitar keluar dari rumah mendengar suara merdu seorang pemuda yang bernyanyi di tengah jalan sambil berjalan. Warga pun ramai sekali mulai mendekatin Ryan.
Ada mobil lewat dan hampir menyerempet Ryan.
"Woy....jalan pake mata. Buta loe...," kataBapapk-bapak yang marah.
Ryan kaget dengan ocehan tersebut dan hampir ketabrak mobil. Mata Ryan terbuka lebar dan di kucek-kucek.
"Haaa..saya...di kerjain," kata Ryan.
"Pergi dari...sini. Pura-pura buta. Guwe mau jalan tahu. Cepat menyingkir!" perintah Bapak-bapak yang makin tambah marahnya.
"Maaf...Pak. Saya yang salah," ujar Ryan dengan rendah hati.
Para warga sekitar gak ikut campur kalau ada konflik pertikaian dan balik masuk rumah mereka masing-masing. Ryan berjalan dan berlari ke sana ke sini mencari Bunga.
Bunga sedang duduk di pinggir taman melihat tingkah Ryan bodoh dan tertawa terpingkal-pingkal. Ryan mendatengi Bunga.
"Waah....saya..di kerjain. Di bikin malu dengan warga sekitar. Hampir saya celaka 13 dan hampir juga di bawa ke rumah sakit kalau gak selamat...ya......"
"Mati," saut Bunga langsung menjelaskan omongan Ryan.
"Iya...mati. Amit...amit jabang bayi...saya belum nikah..belum tahu rasa belah duren," kata Ryan yang sepontan.
"Hus..ngomong apa?" saut Bunga.
"Ngomong apa...ya..cuma ngelantur kok?!," kata Ryan yang berpura-pura.
Bunga langsung mencium pipinya Ryan sebelah kanan.
"Kalau mati karena cinta bolehlah...," kata Ryan.
Ryan ingin memeluk Bunga ternyata Bunga sudah berjalan jauh sekali.
"Gini...ni....kalau mencintai cewek pinter..kena..terus di kerjain. Tapi namanya cinta...bodok amat...yang penting dapet ciuman di pipi kanan tapi belum dapet pipi sebelah kiri dan terakhir bibir. Bunga saya cinta pada mu," kata Ryan.
Ryan mengejar Bunga. Sedangkan Bunga perasaannya senang sudah ngerjain kekasihnya. Ryan dan Bunga jalan bareng dan bercerita banyak hal dan sampai di rumahnya Bunga.
Sebelum berpisah Ryan ke Bunga berkata "Selamat malam Bunga. Mimpi yang indah. Mimpiin......saya..ya....ayang tercinta."
"Iya," jawab Bunga dengan lembut.
Bunga masuk rumahnya. Ryan pun berjalan pulang ke rumah dengan perasaan berbunga-bunga.
Karya : No