"Aku ingin di mengerti," kata Budi.
Eko mendengar baik omongan Budi, ya agak ganjil saja omongan Budi itu. Eko pun berkata "Emangnya Budi mau di mengertiin seperti apa?!"
"Mau banget sih Eko. Aku di mengertiin. Ya ada masalah keuangan, ya jadi pinjem uang Eko!" kata Budi.
"Masalah keuangan. Mau pinjem uang," kata Eko.
Eko pun mengambil dompet di saku celananya dan di keluarkan uang dari celananya. Eko memberikan uang 5 ribu rupiah pada Budi, ya sambil berkata "Nieee!"
Budi mengambil uang dari tangan Eko dan berkata "5 ribu."
"Ya biasanya minjem uang kan 5 ribu," kata Eko.
"Kaya zaman sekolah SMA saja!" kata Budi.
"Mau enggak. Kalau enggak aku ambil lagi tuh uang. 5 ribu saja berharga bagi orang miskin tahu. Kalau kaya, ya beda urusan 5 ribu itu," kata Eko.
"Zaman sekolah sampai sekarang tetap saja omongan itu di omongin. Uang kecil berharga bagi orang miskin, ya beda dengan orang kaya," kata Budi.
"Realita kehidupan aku kan dari keadaan orang miskin yang berusaha dengan baik dengan kerja keras menjadi mampu, ya bisa di bilang ingin jadi kaya. Ya beda dengan orang-orang yang terlahir kaya dari kecil sampai dewasa karena memang orang tuanya kaya karena usaha atau warisan nenek moyang," kata Eko.
Budi pun menyerahkan uang 5 ribu rupiah ke Eko dan berkata "Aku tidak jadi minjem uang. Sebenarnya aku tidak kesulitan uang. Becanda Eko!"
Eko mengambil uang dari tangan Budi, ya di simpan dengan baik di dompet, ya dompet di masukkan ke saku celana lah.
"Aku paham tentang kebiasaan Budi. Ya dari masa sekolah sampai sekarang, ya kita berdua sudah kerja gitu," kata Eko.
"Yang sebenarnya sih. Aku kepikiran tentang sikap cewek saja sih," kata Budi.
"Budi. Ada masalah dengan cewek?!" kata Eko.
"Aku tidak ada masalah dengan cewek sih," kata Budi.
"Ooooo Budi tidak ada masalah dengan cewek," kata Eko.
"Aku ingin di mengerti," kata Budi.
"Kata-kata itu. Berarti Budi ada masalah kan?!" kata Eko.
"Aduh....!!!" kata Budi.
"Ada yang sakit ya Budi? Kakinya ke injek gitu, ya kaya acara lawak gitu?!" kata Eko.
"Eko. Tidak ada yang sakit, ya apalagi kaki ku tidak terinjak sesuatu. Lawak juga bukan!" kata Budi.
"Jadi apa dong?" kata Eko.
"Dang ding dong. Dang....ding....dong," kata Budi.
"Malah becanda!" kata Eko.
"Eko yang duluan yang mulai!" kata Budi.
"Perasaan ku yang mulai duluan kan Budi!" kata Eko.
"Ya deh aku yang mulai duluan," kata Budi.
"Ok....ok....ok...serius. Apa?!" kata Eko.
"Aku nonton acara Tv, ya kemarin malam sih. Memang acara Tv-nya bagus sih, ya artis yang mengisi acara. Pastinya bagus sih," kata Budi.
"Memang sih acara Tv bagus ini dan itu, ya memang di buat menarik ini dan itu, ya agar penontonnya menikmati acara Tv yang bagus itu dan berkata dengan baik seperti Budi "Bagus acara TV", bentuk pujian saja sih," kata Eko.
"Ada sikap cewek di acara Tv. Ya aku simpulkan sikapnya itu......'Aku Ingin Di Mengerti'....," kata Budi.
"Kalau urusan cewek sih. Memang sih. Sikapnya cewek sesuai dengan omongan Budi....'Aku Ingin Di Mengerti'....," kata Eko.
"Maka itu cewek itu berpenampilan cantik. Ya dari biasa-biasa saja, ya berubah jadi lebih baik lagi dari penampilannya sampai pembentukan kepribadiannya. Kaya ingin di nilai seseorang yang di sukai cewek itu," kata Budi.
"Ooooo ingin di nilai cowok yang di sukai cewek itu. Bisa jadi sih. Cewek yang masih jomlo, ya biasanya ingin di pilih sih sama cowok yang di sukai cewek itu, ya segera jadian, ya sampai menikah gitu," kata Eko.
"Maksudnya...sesuai dengan omongan Eko itu!" kata Budi menegaskan omongan Eko.
"Tapi itu kan semua hanya perkiraan Budi, ya sebagai penonton yang menonton acara Tv, ya melihat sikap cewek itu, ya artis sih," kata Eko.
"Ya memang sih cuma perkiraan aku saja sih. Ya...bahan obrolan saja," kata Budi.
"Kalau begitu sih. Lebih baik kita main catur saja!" kata Eko.
"Ok...main catur saja!" kata Budi.
Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh papan catur di atas meja. Eko dan Budi menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur.
"Kalau cewek yang sudah punya pasangan, ya artis. Berpenampilan cantik tujuannya di puji semua orang kan?!" kata Budi.
"Ya memang is sih....omongan Budi benar sih. Yang belum punya pasangan pun, ya cewek jomlo pun atau cewek putus dari cowoknya dengan alasan ini dan itu. Ketika di atas panggung acara ini dan itu, ya berpenampilan cantik, ya tujuannya di puji semua orang karena penampilannya, ya memang cantik," kata Eko menegaskan omongan Budi.
"Jadi cewek itu ingin di mengerti dan di pahami kan?!" kata Budi.
"Memang cewek itu ingin di mengerti dan di pahami," kata Eko menegaskan omongan Budi.
"Ya sudah tidak perlu di bahas lagi. Lebih baik fokus main catur!" kata Budi.
"Ok!" kata Eko.
Eko dan Budi main catur dengan baik, ya sambil menikmati minum kopi dan juga makan gorengan lah.