Setelah nonton Tv di ruang tengah yang acara musik yang bagus banget gitu, ya Budi duduk di depan rumahnya, ya menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.
"Baca buku ah!" kata Budi.
Budi mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih-pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Fred Brown, seorang prajurit, kembali ke Louisiana dari perang Vietnam untuk menemukan istrinya di tempat tidur dengan pria lain dan membunuh mereka berdua dan orang tuanya, hanya menyelamatkan putranya. Saat dia sedang membersihkan pisaunya, seekor elang menyerangnya dan merobek mata kirinya dan membutakan mata lainnya. Dia berakhir di rumah sakit, di mana dia mengucapkan selamat tinggal kepada anak itu sebelum dia diasuh.
Dua puluh tahun kemudian, sekelompok kecil senior perguruan tinggi, Steve Porter, Mary, Paul, Anne, Rob, Jennifer, dan seorang polisi setempat, Brian, ditugaskan untuk menemukan Pelatuk Paruh Hijau, spesies langka yang secara resmi akan punah pada 1992, empat tahun setelah poin saat ini. Steven dan Anne bertemu dengan Fred Brown, yang memberi mereka paket informasi tentang burung yang mereka cari. Kelompok tersebut menjadikan bekas rumah Brown sebagai "pangkalan" mereka selama mereka mencari, yang tidak menemukan apa pun di hari pertama mereka selain mayat yang membusuk di truk yang ditinggalkan.
Setelah menetap di rumah, kejadian aneh, seperti pintu tertutup sendiri dan Steve melihat hal-hal yang tidak ada, dimulai. Ini menjadi lebih umum seiring berjalannya waktu, termasuk mimpi buruk di mana Brown sama-sama membunuh Mary dengan cara dia membunuh istrinya. Saat menjelajahi kandang burung yang dia temukan sebelumnya, Jennifer dikejar ke dalam gudang alat oleh zombie, hanya untuk dipukuli sampai mati oleh orang lain yang bersembunyi di sana. Brian terbakar sampai mati dalam kecelakaan aneh yang disebabkan oleh kebocoran bahan bakar dari generator. Mary, yang mencurigai pria dalam mimpinya yang membunuh Jennifer, menemukan mayatnya.
Para penyintas berhasil sampai ke kemping hanya untuk menyadari bahwa Brian memiliki kuncinya. Saat Rob mencoba menyalakan kemping, zombi menyerang dan membunuh Mary. Mereka dengan cepat meninggalkan kemping untuk bertahan di rumah Brown sementara Brown menderita serangan jantung ringan saat dia menyadari apa yang terjadi. Saat mencoba memperbaiki generator, sebuah pintu terbanting terbuka dan meniupkan debu ke dalam ruangan, membuat Rob takut untuk berlari ke generator. Kalungnya tersangkut di generator, dan dia dicekik sampai mati saat kabel memotong tenggorokannya. Paul, yang menyaksikan semuanya dan tidak membantu Rob, memberi tahu Steve dan Anne bahwa zombie membunuhnya.
Terungkap melalui email yang dikirim oleh Brown ke komputer Rob bahwa Steve adalah bayi yang diselamatkan Brown dua puluh tahun sebelumnya. Zombie menerobos masuk ke dalam rumah dan hampir membunuh Anne. Namun, Steve menyelamatkannya dengan harga senapan yang dia temukan. Steve, Paul, dan Anne bersembunyi di loteng, tempat zombie keempat menyerang dan mengakibatkan kematian Paul saat dia panik.
Di pagi hari, serangan zombie telah berhenti, memungkinkan Steve dan Anne melarikan diri dari rumah. Mereka bertemu Brown, dan dia menyuruh mereka keluar dan zombie tidak pernah mengejar Steven dan Anne, hanya orang-orang dari kelompok mereka yang menunjukkan rasa takut pada mereka. Penghargaan mulai bergulir saat Steve dan Anne memalingkan muka dengan putus asa saat mereka mendengar teriakan Brown keluar dari rumah. Nasib mereka tidak terungkap.
***
Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik gitu, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Eko belum datang," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus.
"Kalau begitu baca koran saja lah!" kata Budi.
Budi mengambil koran di bawah meja, ya koran di baca dengan baik banget gitu. Berita-berita di koran ceritanya, ya banyak menarik-menarik gitu, ya jadi di baca dengan baik tuh berita di koran. Ya cukup lama Budi baca koran. Eko datang ke rumah Budi, ya di parkirkan motornya di depan rumah Budi gitu. Karena ada Eko, ya berhenti baca koran dan koran di taruh di meja. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Kalau kaya, ya bisa mendapatkan apa yang diinginkan," kata Budi.
"Ya realitanya begitu," kata Eko.
"Jadi aku mau cerita, ya berkaitan dengan kaya!" kata Budi.
"Budi mau cerita. Jadi aku jadi pendengar yang baik, ya mendengarkan cerita Budi. Ya seperti mendengarkan sandiwara radio," kata Eko.
"Begini ceritanya. Abdul seorang pemuda yang baik, ya kerjaannya penjual kue putu. Usaha yang di jalan dengan baik, ya lumayan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, ya bersama Ibu tercinta gitu. Seorang penyihir yang bernama Ja'far ingin merebut kekuasaan kerajaan dari raja Simbat. Ja'far seorang penasehat kerajaan sih. Putri, ya anak dari raja Simbat tidak suka dengan Ja'far, ya begitu juga macan yang di rawat Putri dari kecil sampai dewasa, ya macan tidak suka dengan Ja'far. Ya Ja'far mencari pemuda yang baik untuk mengambil lampu ajaib di dalam gua gitu. Ja'far menemukan pemuda baik itu, ya Abdul. Ya Abdul menolak kerja sama dengan Ja'far untuk mendapatkan lampu ajaib di dalam goa gitu, ya Abdul sibuk kerja jualan kue putu demi hidup ini. Ja'far tidak suka di tolak sama Abdul gitu, ya jadi dengan secara diam-diam menghancurkan jualan kue putu Abdul, ya gerobak di buat hancur dengan sihir Ja'far gitu. Abdul tidak bisa kerja karena gerobaknya hancur gitu, ya terpaksa menerima tawaran Ja'far mengambil lampu ajaib gitu di dalam goa gitu. Abdul masuk goa dengan baik gitu, ya untuk menemukan lampu ajaib gitu. Ternyata di dalam goa, ya ada lampu ajaib dan juga karpet ajaib gitu. Ketika lampu ajaib di dapatkan dengan baik, ya di minta Ja'far. Abdul merasa ada niat buruk yang ingin di lakukan Ja'far, ya jadi di tolak lah memberikan lampu ajaib sama Ja'far. Ya Ja'far marah dan menutup goa dengan sihirnya, ya batu pada runtuh menutup goa gitu. Abdul yang terkurung di dalam goa, ya di temanin karpet ajaib gitu. Ya karpet ajaib, ya memberikan tahu pada Abdul, ya untuk menggosok lampu ajaib. Awalnya Abdul tidak engeh apa maksudnya karpet ajaib? Ya pada akhir mengerti dan di gosok dengan baik lampu ajaib gitu. Keluarlah sosok Jin dari lampu ajaib gitu. Jin senang bertemu dengan karpet ajaib gitu. Abdul tuan barunya Jin. Ya Jin berkata "Aku akan mengabulkan tiga permintaan tuan. Tapi ingat, ya aku tidak bisa mengabulkan urusan cinta dan juga kematian". Abdul mengerti omongan Jin. Jadi Abdul meminta permintaan pertama, ya keluar dari goa gitu. Jin dengan kemampuannya membuat Abdul, ya keluar dari goa dengan cara naik karpet ajaib dan Jin menjebol dinding goa dengan tinjuannya yang sangat kuat gitu. Abdul senang keluar dari goa, ya terbang naik karpet ajaib gitu. Abdul pun sampai di rumahnya gitu. Abdul masih masalah gerobaknya, ya masih rusak gitu. Abdul ingin meminta permintaan sama Jin, ya yang kedua gitu. Abdul berpikir dengan baik, ya milih meminta dirinya jadi kaya raya seperti raja gitu. Jin mengabulkan permintaan Abdul, ya jadi kaya raya dan Ibu senang jadi kaya. Abdul memiliki gerobak jualan putu yang baru, ya dengan menyuruh orang membuatnya dan di bayar dengan harga pantas gitu. Abdul menjadi kaya raya, ya membagikan rezekinya dengan menyedekahkan makan dan minuman kepada fakir miskin dan anak telantar gitu. Abdul berbuat kebaikan ini dan itu, ya jadi terkenal lebih terkenal dari raja Simbat gitu. Ya jadi raja Simbat ingin bertemu dengan Abdul di istananya gitu, ya di undang gitu. Abdul datang undangan raja Simbat. Ternyata raja Simbat senang dengan Abdul, ya mau menjodohkan anaknya, ya Putri sama Abdul gitu. Putri masih mempertimbangkan di jodohkan sama Abdul gitu. Penasehat kerajaan, ya Ja'far tidak suka dengan Abdul dan ingin mengambil lampu ajaib gitu. Siasat di jalankan Ja'far untuk mendapatkan lampu ajaib dari Abdul gitu. Siasat Ja'far berhasil mencuri lampu ajaib dengan membuat Ibu Abdul pingsan dengan sihir. Ja'far menggosok lampu ajaib dan keluar Jin. Ya Jin mengikuti perintah tuannya, ya Ja'far gitu. Ya Ja'far meminta pada Jin, ya untuk jadi raja mengambil kerajaan raja Simbat. Jin mengabulkan permintaan dari Ja'far gitu. Ja'far menjadi raja. Ya raja Simbat tidak jadi raja, ya jadi rakyat biasa, ya begitu juga dengan Putri. Ja'far ingin menikahi Putri, tapi di tolak gitu. Ja'far tetap memaksa menikah dengan Putri gitu. Abdul yang tahu lampu ajaib, ya sudah pindah ke tangan Ja'far. Ya Abdul berusaha mendapatkan lampu ajaib dan menggagalkan pernikahan Ja'far dengan Putri gitu. Usaha Abdul berhasil mendapatkan lampu ajaib, ya tapi permintaan Abdul tinggal satu. Jadi Abdul meminta, ya sembilan puluh sembilan permintaan sama Jin. Ya Jin mengabulkan permintaan Abdul gitu. Ya Abdul pun meminta Jin, ya untuk mengalahkan Ja'far gitu. Jadi Jin bertarung dengan Ja'far dengan sihir gitu. Karena Jin hebat, ya mengalahkan Ja'far gitu. Abdul meminta pada Jin, ya untuk menghilangkan sihir Ja'far gitu. Jin mengabulkan permintaan Abdul, ya menghilangkan kekuatan sihir Ja'far gitu. Abdul meminta pada Jin untuk memindahkan Ja'far ke tempat yang jauh banget, ya agar tidak berbuat bales dendam gitu. Jin mengabulkan permintaan Abdul, ya memindahkan Ja'far ke Antartika gitu. Ja'far telah di kalahkan dan di asingkan ke Antartika, ya kerajaan kembali pada raja Simbat gitu. Abdul pun menikah dengan Putri dengan baik, ya hidup bahagia gitu. Abdul tidak jualan lagi kue putu karena sudah jadi kaya raya dan Ibu senang jadi kaya, ya dapet menantu cantik, ya Putri gitu. Jin senang hidup di kerajaan bersama Abdul dan Putri, ya karpet ajaib juga gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus," kata Eko.
"Sekedar cerita saja. Dunia ini masih banyak yang lebih baik bercerita dari pada aku. Yang lebih baik itu, ya film dan sinetron," kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Cerita lampu ajaib, ya versi Budi," kata Eko.
"Begitulah ceritanya," kata Budi.
"Ya jadi kayanya, ya berasal dari Jin," kata Eko.
"Ya begitulah caritanya," kata Budi.
"Tokohnya, ya pake nama Abdul dan Putri," kata Eko.
"Menurut ku sih tepat sih, ya tokohnya pake nama Abdul dan Putri," kata Budi.
"Ya menurut Budi tepat, ya tidak ada masalah sih," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Ya untung saja ceritanya, ya tidak masukkan kisah cinta Abdul dan Putri, ya dari SMA sampai sekarang tidak pernah jadian gitu. Padahal pake jalan teknologi sekarang, ya mudah jadian pake Hp, ya antara jarak Bandar Lampung dan Jakarta. Abdul sibuk urusan kerjaan, ya dagang. Putri sibuk dengan urusan kuliahnya," kata Eko.
"Abdul dan Putri memang sibuk urusan masing-masing demi masa depan. Urusan cinta bisa di tangguhkan. Kalau aku ingat omongan Abdul dulu sih "Aku bisa ikhlas melepaskan cewek yang aku sukai", ya alasan Abdul berkata tersebut, ya kalau Putri jadian dengan cowok yang baik di Jakarta," kata Budi.
"Cowok memang bisa bersikap seperti Abdul, ya memutuskan urusan cinta, ya berkaitan cewek yang ia sukai. Ya aku inget juga, ya Abdul pernah berkata menunjukkan bisa menerima cewek yang di sukai dengan baik "Gadis atau Janda di terima".....," kata Eko.
"Bisa menerima Putri dengan baik, ya gadis atau janda. Kalau Putri, ya senang sih mendengarnya, ya omongan Abdul sih," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Kalau begitu main kartu remi saja!" kata Budi.
"Okey main kartu remi!" kata Eko.
Budi mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik kartu remi. Budi dan Eko main kartu remi dengan baik, ya main permainan cangkulan gitu.
"Ngomong-ngomong Eko, ya kisah Abdul dan Putri, ya kisah teman kita. Apa mungkin ada sama kisahnya, ya realita kehidupan ini atau cerita bentuk lain gitu?" kata Budi.
"Hidup ini. Mungkin terjadi ada yang sama. Kisah cinta seperti Abdul dan Putri," kata Eko.
"Mungkin," kata Budi.
Eko dan Budi terus main kartu remi dengan baik gitu.