Selfi cewek cantik dan pinter. Suatu ketika Selfi mau di jodohkan sama Ibunya dengan seorang cowok bernama Raffi. Orang tua Raffi teman baik Ibunya Selfi. Perjodohan itu diadakan di rumah Ibu Selfi. Ternyata Selfi menolak Raffi. Selfi tidak ingin di jodohkan lagi sama Ibunya. Ya Ibu membiarkan keputusan anaknya dan meminta maaf sama orang tua Raffi karena perjodohan gagal gitu.
Selfi bertemu mantan pacarnya di kafe, ya nama mantan pacar itu Nasar. Teman-teman Selfi, ya agak risih dengan hubungan Selfi dengan Nazar karena sudah jadi mantan tetap berhubungan dengan baik selayaknya orang pacaran. Inginnya teman-teman Selfi, ya meluruskan hubungan Selfi dan Nazar. Ya ternyata Selfi dan Nazar tidak peduli dengan perkataan teman-teman Selfi, ya Selfi dan Nazar tetap jojong status tersebut 'mantan teman baik gitu'.
Di sisi lain ada seorang cowok ganteng dan keren, ya bernama Budi, ya sedang membuat makanan yang enak untuk Ayahnya. Makan itu sate saja. Makan itu, ya jadi sajikan pada Ayah. Sang Ayah memuji masakan Budi dengan baik. Budi ingin membuat rumah makan, ya jadi ingin mengubah tempat jualan Ayahnya yang berupa toko kelontongan, ya jadi rumah makan gitu. Ayah mau saja tempat usahanya di ubah sesuai mau Budi dengan sarat Budi harus menikah gitu.
Budi menyetujui sarat Ayah itu, ya jadi Budi menemui Tasya di sebuah kafe untuk membicarakan urusan pernikahan. Tasya ternyata ingin hubungan dengan Budi, ya tidak cepat-cepat menikah, ya di jalanin dengan baik pacaran satu atau dua tahun gitu. Harapan Budi cepat menikah karena demi usaha yang diinginkan Budi, ya sarat dari Ayahnya. Tasya jadi menolak urusan pernikahan dengan Budi dengan alasan untuk sarat bangun usahanya Budi gitu.
Ya Budi gagal menikah cepat dan di bicarakan dengan Ayahnya. Ya Ayahnya menyarankan cewek lain karena cewek yang lain masih banyak, ya mungkin mau di ajak Budi menikah. Budi mengikuti saran Ayahnya itu. Ya Ayahnya Budi berusaha membantu juga untuk mendapatkan cewek untuk Budi dengan cara menemui Ibunya Selfi gitu. Ya Ibunya Selfi, ya mau membantu Ayahnya Budi untuk mencarikan cewek yang cocok dengan Budi gitu. Saat di acara pernikahan. Budi bertemu dengan Ibunya Selfi dan juga bertemu dengan Selfi. Budi memang teman baik sama Selfi masih kecil, ya ketika dewasa biasa aja gitu. Budi terkesan dengan kecantikan Selfi dan berkata dengan Ibunya Selfi, ya Budi ingin dengan Selfi.
Ibunya bingung menghadapi sikap dari anaknya itu, ya Selfi. Karena urusannya Ibunya Selfi telah sepakat dengan Ayahnya Budi urusan perjodohan. Ibunya Selfi membantu pendekatan Budi dengan Selfi. Budi mulai berusaha dekat dengan Selfi, ya di bantu Ibunya Selfi dan Ayahnya Budi. Banyak penolakan dari Selfi, ya sampai Budi murung gitu. Ibunya Selfi dan Ayahnya Selfi memberi semangat dengan baik untuk berusaha dengan baik mendapatkan hati Selfi.
Budi terus berusaha dengan baik untuk mendapatkan perhatian Selfi. Ya memang terjadi juga benih cinta antar Budi dan Selfi tapi ketika Nazar ada, ya ceritanya jadi lain. Budi tahu hubungan Selfi dengan Nazar jadi Budi menjauh gitu. Selfi masih menaruh harapan sama Nazar untuk di nikahi. Ternyata Nazar benaran ingin menikahi Selfi gitu. Budi masih ingin berjuang mendapatkan Selfi, ya tapi ketahuan kalau untuk mendapatkan hatinya Selfi di bantu Ibunya. Budi pun menjauh dari Selfi, ya memutuskan untuk menikah dengan Tasya karena di terima gitu. Surat undangan Budi yang akan menikah dengan Tasya di kirimkan ke rumah Selfi. Ya Selfi menolak datang ke pernikahan Budi gitu.
Ya Selfi ada suka dengan Budi, ya jadi tidak bisa bersama Nazar dan menolak lamaran gitu. Selfi memutuskan datang ke pernikahan Budi. Di tempat pernikahan Budi dan Selfi bicara dari hati ke hati, ya jadi saling suka gitu dan ingin menikah. Budi dan Selfi, ya ingin menggagalkan pernikahannya dengan Tasya dengan menghadap orang tua Tasya. Ternyata di tolak orang tua Tasya, ya Budi tetap harus menikah dengan Tasya karena urusan kehormatan.
Saat waktu pernikahan, ya ternyata yang jadi mempelai wanita adalah Selfi. Ternyata Tasya tidak ingin menikah dengan Budi, ya jadi kedudukan pengantin di gantikan Selfi. Ya jadi Budi dan Selfi menikah. Pesta pernikahan meriah. Budi dan Selfi bahagia. Setelah menikah, ya Budi bangun usaha rumah makan karena telah memenuhi sarat dari Ayah.
***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya menarik banget gitu, ya buku di tutup dengan baik dan buku di taruh di bawah meja. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan motornya di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Gimana ya?" kata Budi.
"Budi. Ada masalah?" kata Eko.
"Aku tidak ada masalah sih. Yaaa cuma cerita orang yang pernah mengalami masalah," kata Budi.
"Oooo cerita orang," kata Eko.
"Dunia ini bisa jadi aneh?" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Yang baik malah di benci dan di takutin karena menghajar yang buruk," kata Budi.
"Hal itu bisa terjadi karena dunia ini. Antara baik dan buruk," kata Eko.
"Ceritanya sih. Orang itu, ya berjalan di jalan baik. Ada orang buruk yang bersiasat menjatuhkan orang itu dengan cara buruk gitu. Awalnya orang itu, ya tidak tahu. Lama-lama tahu kalau dirinya di celakakan orang buruk tersebut. Orang itu, ya mau menghajar orang buruk dengan baik. Terjadi juga di hajar tuh orang buruk, ya sama orang itu. Setelah kejadian itu. Orang itu, ya malah di benci dan di takutin. Padahal orang itu, ya hanya ingin menjatuhkan orang buruk. Yaaa orang buruk bersama teman-temannya, ya terus menjatuhkan orang itu dengan menghasut orang-orang. Yaaa orang itu, ya mengalami kesulitan ini dan itu karena orang-orang yang kena hasutan. Orang itu berkata "Lingkungan buruk ini. Membuat ku kacau". Orang itu, ya pergi dari tempat tersebut karena lingkungan buruk. Yaaa orang itu, ya terus di jatuhkan sama orang-orang buruk. Gimana pendapat Eko tentang cerita yang baru aku ceritakan?" kata Budi.
"Kasihan juga nasif orang baik. Menghancurkan yang buruk. Malah di benci dan di takutin," kata Eko.
"Memang kasihan," kata Budi.
"Lingkungan buruk. Ya memang begitu adanya. Yang baik, ya di jatuhkan sama yang buruk dengan kelompoknya. Maka itu, ya banyak orang-orang baik itu membuat perkumpulan yang baik, ya contohnya : basis agama. Dengan tujuan membimbing manusia jadi baik dan juga untuk menghancurkan orang-orang buruk yang berkelompok. Orang-orang baik bekerjasama dengan penegak hukum, ya agar lingkungan di mana pun jadi baik," kata Eko.
"Bisa di bilang ujian hidup ini, ya kan Eko. Kalau berurusan dengan orang buruk?" kata Budi.
"Ujian hidup ini!" kata Eko.
"Sabar dan sabar menghadapi ujian hidup ini," kata Budi.
"Memang harus sabar dengan baik!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA, ya kan Budi?" kata Eko.
"Iya memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Main catur saja!" kata Eko.
"Oke. Main catur!" kata Budi.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Eko dan Budi menyusun bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik.