CAMPUR ADUK

Wednesday, October 14, 2020

KUTUKAN

Indro duduk di ruang tamu sedang baca artikel Misteri di Hp-nya.

"Kutukan itu di berikan pada orang yang telah melanggar aturan. Kalau cerita Malin Kundang, ya anak durhaka pada Ibunya di kutuk jadi batu," kata Indro. 

Indro pun berhenti baca artikel di Hp-nya. 

"Don," kata Indro. 

Dono yang sedang baca buku, ya berhenti baca buku. 

"Apa?" kata Dono. 

"Kutukan itu......di zaman sekarang itu masih ada, ya berjalan gitu?" kata Indro. 

"Masih...ada tuh," kata Dono. 

"Kutukan...seperti apa Don?!" kata Indro. 

"Kutukan.....yang turun menurun pada kaum, ya suku gitu. Kutukan kesombongan. Kalau salah, ya tidak mau mengakui salah," kata Dono. 

"Oooo kutukan kesombongan. Ada yang lain lagi nggak Don?" kata Indro. 

"Ada ya....nggak ya. Ooooo ini. Ketika orang itu benci sesuatu, ya mengukutuk sesuatu....pada jenis usaha, ya usaha itu tidak akan lancar dan lama-lama hancur," kata Dono. 

"Don....itu lebih berbahaya itu Don," kata Indro. 

"Iya....memang berbahaya. Orang mengucap kutukan yang menderita, ya tidak berdaya sama sekali. Maka itu....banyak orang tua menjelaskan dengan baik. Ucapan itu doa," kata Dono. 

"Harus bisa menjaga ucapan ya. Jangan sampe mengucapkan kutukan pada sesuatu," kata Indro. 

"Harus lah. Berbahaya. Lebih baik diam. Tapi kadang sudah diam saja. Masih banyak orang yang mengganggu sih, ujian seperti itu," kata Dono. 

"Memang keadaannya seperti itu. Benar omongan mu tadi Don. Ada suku yang di kutuk, ya kesombongan turun menurun.....jadi menciptakan ke kacauan di sana sini, jika salah ya tidak mau ngaku salah," kata Indro. 

"Itulah sulitnya hidup di lingkungan banyak suku. Kita tidak tahu banyak kutukan pada setiap suku terlahir di muka bumi ini," kata Dono. 

"Iya, kita tidak tahu banyak...ya Don tentang kutukan yang ada setiap suku yang terlahir di muka bumi ini," kata Indro. 

"Maka itu. Banyak orang baik yang mengajarkan kebaikan untuk memperbaiki keburukan yang ada di setiap suku terlahir di muka bumi," kata Dono. 

"Oooo orang baik itu, ya Nabi kan Don....maksudnya?!" kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

"Para utusan Tuhan itu...ya di utus untuk memperbaiki akhlak manusia, ya tujuannya tidak menciptakan kehancuran di muka bumi ini," kata Indro. 

"Benar sekali," kata Dono menegaskan omongan Indro. 

"Ya sudahlah Don, tidak bahas lagi. Cuma sekedar obrolan saja!" kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

Dono pun kembali baca bukunya. Indro, ya main game di Hp-nya. Kasino, ya sibuk di tempat kerjanya. 

REBUTAN CINTA

Kasino dan Indro, ya masih asik nonton Tv. Urusan Dono dengan Rara selesai, ya segera pulang ke rumah. Sampai di rumah. Dono mengucap salam "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," jawab bersamaan Kasino dan Indro dari ruang tengah dengan suara keras.

Dono, ya segera mau ke kamarnya. Indro pun berkata "Don....kok buru-buru masuk kamar?"

"Aku....pengajian online dari pondok pesantren, nanti aja ngobrolnya. Oooo iya. Ini kue dari Rara," kata Dono memberikan kotak kue di dalam plastik.

Indro mengambilnya dan berkata "Makan."

"Kue buatan Rara....pasti enak," kata Kasino.

"Iya," kata Indro.

Dono masuk kamarnya dan segera menghidupkan leptopnya, ya di mulai pengajiannya.

"Hari ini pengajian.....makna hadist," kata Dono.

Dono mengambil hadistnya dan juga penanya. Pengajian online berjalan dengan baik. Kasino, ya mengurangi suara Tv....agar tidak mengganggu Dono yang mengaji online. Indro, ya asik makan kue yang enak sambil nonton Tv begitu juga dengan Kasino.

"Kasino," kata Indro.

"Apa?" kata Kasino.

"Cewek...itu kalau di rebutin cowok, suka enggak ya?" kata Indro.

"Kaya suka. Kalau di ambil data FTV. Cewek ya di rebutin tiga cowok yang menyukainya....ya bersikap baik-baik saja," kata Kasino.

"Aku pernah nonton tuh FTV. Ceweknya sikapnya ya biasa aja sih," kata Indro.

"Cewek itu. Artis yang cantik dan seksi kan," kata Kasino.

"Iya. Namanya Ariel Tatum," kata Indro.

"Pada akhirnya cerita FTV, ya cewek yang menentukan siapa cowok yang paling ia sukai...ya kan?!" kata Kasino.

"Cewek itu sendiri yang memutuskan jika di rebutin sama cowok yang di sukai. Satu yang di pilih dan cowok yang di pilih, ya bener-benar menyukai tuh cewek," kata Indro.

Indro dan Kasino, ya fokus lagi nonton Tv sambil makan kue yang enak. Sekitar satu jam berlalu. Dono pun selesai mengaji online, jadi leptop di matikan. Hadist dan pena di taruh di tempat yang baik. Dono pun keluar dari kamar, ya duduk bersama Kasino dan Indro untuk nonton Tv. 

"Don," kata Indro.

"Apa?" kata Dono.

"Permainan," kata Indro.

"Permainan...apa?" kata Dono.

"Melanjutkan permainan di saat kamu mau pergi ke rumah Rara!" kata Indro.

"Oooo. Permainan itu. Ok," kata Dono.

"Kasino...ikutan juga!" kata Indro.

"Baiklah," kata Kasino.

"Lesti.....itu artis kan?!" kata Indro.

"Iya," kata Dono dan Kasino, ya bersamaan. 

"Permainannya...sederhana, ya rebutin Lesti!" kata Indro. 

"Maksudnya....mengutarakan rasa suka atau Cinta gitu?!" kata Kasino. 

"Iya...tidak ada masalah sih," kata Dono. 

"Jadi....aku duluan. Aku cinta sama Lesti, ya mau ngasih bunga aja deh," kata Indro. 

"Bunga.....biasa itu mah. Aku cinta Lesti kasih motor," kata Dono. 

"Wah...naik harga tuh," kata Indro. 

"Aku cinta Lesti....ngasih mobil," kata Kasino. 

"Waduh tambah mahal lagi," kata Indro. 

"Tunggu dulu. Ini kaya cerita tentang Ibuku yang di lamar cowok, ya di kasih motor di zaman itu motor....sudah harga tinggi bagi cewek yang di lamar," kata Dono. 

"Ibu mu....Don, menerima lantaran itu yang ngasih motor?!" kata Indro. 

"Di tolak, karena tidak Cinta," kata Dono. 

"Berarti Dono salah ngasih motor...harusnya Cinta tok," kata Indro. 

"Berarti...aku yang menang dong yang ngasih mobil," kata Kasino. 

"Belum tentu," kata Indro. 

"Bener omongan Indro...belum tentu," kata Dono. 

"Jadi...memutuskan siapa pemenang dalam permainan merebut kan Cinta Lesti dengan cara apa?!" kata Kasino. 

"Ini....cuma permainan saja. Jadi hompimpa aja deh!" kata Indro. 

"Ok...hompimpa saja!" kata Dono. 

"Ok lah.... hompimpa untuk menyelesaikan permainan Cinta ini!" kata Kasino. 

Kasino, Dono dan Indro....mulai hompimpa. Tiba-tiba lampu mati. 

"Kebiasaan ini lampu mati," kata Dono. 

"Ya....sudah permainan bubar. Tidak ada yang menang. Draw. Mati lampu ya sayang....ya mati lampu!" kata Indro. 

"Ok....tidak ada masalah. Cuma permainan saja kok," kata Kasino. 

"Iya tidak ada masalah," kata Dono. 

Eeee tahu-tahu lampu hidup lagi. Dono, Kasino dan Indro....ya mengucap "Alhamdulillah", tanda syukur gitu. Ketiga ya pun tidak melanjutkan pemain, ya fokus nonton Tv....yang acaranya bagus banget. 

CINTA KELAIN HATI

Kasino usai kerjaan, ya segera pulang ke rumah. Sampai di rumah. Kasino mengucap salam "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," kata Indro yang duduk di ruang tamu sambil main game di Hp-nya.

Kasino, ya duduk di ruang tamu. 

"Lelah bekerja hari ini," kata Kasino.

Kasino pun segera beranjak dari duduknya, ya ke belakang untuk berbenah diri. Indro pun berhenti main game di Hp-nya. Dono yang rapuh, ya berkata ke Indro "Indro....aku keluar dulu!"

"Kemana Don?" kata Indro.

"Biasa ada urusan dengan Rara," kata Dono.

"Rara.....apa Lesti," kata Indro becandaan sama Dono.

"Rara lah. Pemain dalam cerita tetap sama. Rara....kekasih hati ku dan Lesti.....?" kata Dono.

"Adik kan. Padahal cuma cerita yang terus di Campur Adukkan....seperti ini dan itu," kata Indro.

"Namanya juga cerita Indro. Penuh dengan rahasia permainan di dalamnya. Antara Iya atau tidak," kata Dono.

"Kalau....Lesti di jadikan kekasih gimana Don?!" kata Indro.

"Tidak ada masalah sih. Sudahlah.....Indro jangan di bahas. Ceritanya jadi ngacok sana sini. Alur ceritanya. Aku mau ke rumah Rara. Jadi....Assalamualaikum," kata Dono.

"Waalaikumsalam," kata Indro.

Indro pun beranjak dari duduk di ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv. Dono, ya bergerak ke rumah....Rara pake motor sih. Kasino telah beres berbenah diri, ke ruang makan untuk makan masakan Indro yang telah tersaji di meja makan. Kasino dengan asik makan masakan Indro yang enak banget gitu. 

Iklan di Tv. Indro membuka jaringan internet di Hp-nya, ya untuk memastikan artikel yang ia baca tadi.

"Ooooo. Billy Syahputra dengan Amanda Manopo...foto bareng gitu. Kalau di lihat baik sih. Latar belakang dan konsep pakaian....jelas banget tujuannya kaya orang yang menjalankan pernikahan. Bagus konsepnya, ya hidup gitu suasananya. Pinter juru fotonya," kata Indro.

Iklan di Tv selesai, ya Indro menghentikan baca artikel di Hp-nya dan fokus nonton Tv. Kasino selesai makan, ya piring dan gelas di cuci bersih dan di taruh di rak piring. Baru deh Kasino ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Kasino.

"Kasino," kata Indro.

"Apa?" kata Kasino.

"Cinta Kelain Hati, pingin enggak?!" kata Indro.

"Tumben....omongannya tentang Cinta Kelain Hati?!" kata Kasino.

"Sekedar bahan obrolan saja!" kata Indro. 

"Oooo begitu. Cuma obrolan saja! Ya aku tanggapin...tidak terlalu serius, jadi permainan seperti biasanya. Boleh juga. Cari suasana baru gitu," kata Kasino. 

"Rasanya...gimana Kasino?!" kata Indro. 

"Rasanya ya enak saja sih. Perhatiannya beda di sesuaikan karakter ceweknya," kata Kasino. 

"Oooo jadi karakter ceweknya yang menarik gitu," kata Indro. 

"Kalau yang lama....ada pedesnya gitu sikapnya. Dapet yang baru, eeee....yang sikapnya baik-baik saja," kata Kasino. 

"Jadi...Cinta Kelain Hati, ya bisa dibilang selingkuhkan!" kata Indro. 

"Iya sih. Tapi kan kalau putus dari yang lama dan dapet yang baru....ya tidak di bilang selingkuh. Malahan bisa di bilang, aku mendapat Cinta yang lebih baik dari Cinta yang lama, karena kurang pengertian," kata Kasino. 

"Iya juga ya," kata Indro. 

"Sudah ah. Permainannya. Aku fokus nonton Tv!" kata Kasino. 

"Iya," kata Indro. 

Indro dan Kasino, ya serius nonton Tv. Tiba-tiba adzan magrib, jadi Indro dan Kasino....berhenti nonton Tv untuk menjalankan kewajiban sholat magrib di rumah saja. Selang berapa saat, ya selesai sholat magrib. Indro dan Kasino...ya duduk di ruang tengah untuk melanjutkan nonton acara Tv yang bagus gitu, ya sinetron. 

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK