Setelah sholat tarawih di mesjid, ya Budi duduk dengan baik di depan rumah sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu.
"Baca buku ah!" kata Budi.
Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih-pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilih salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Pada tahun 1986, Charles Xavier dan Erik Lehnsherr bertemu dengan Jean Grey muda di rumah orang tuanya untuk mengundangnya bergabung dengan sekolah mereka, X-Mansion. Sepuluh tahun kemudian, industrialis Warren Worthington II menemukan putranya adalah mutan saat dia mencoba memotong sayapnya.
Saat ini, Worthington Labs mengumumkan telah mengembangkan inokulasi untuk menekan gen-X yang memberi mutan kemampuan mereka dan menawarkan "penyembuhan" kepada mutan mana pun yang menginginkannya. Obatnya dibuat dari genom mutan muda bernama Jimmy, yang tinggal di fasilitas Worthington di Pulau Alcatraz. Sementara beberapa mutan tertarik dengan obatnya, termasuk Penipu, banyak lainnya yang merasa ngeri dengan pengumuman tersebut. Magneto membangun kembali Persaudaraan Mutannya dengan mereka yang menentang pengobatan tersebut, memperingatkan para pengikutnya bahwa pengobatan tersebut akan digunakan secara paksa untuk memusnahkan ras mutan. Dengan bantuan Pyro, ya Magneto merekrut Callisto dan beberapa mutan lainnya. Mereka menyerang penjara bergerak yang menahan Mystique untuk membebaskannya, juga membebaskan Multiple Man dan Juggernaut. Mystique, melindungi Magneto dari panah penyembuh, terkena olehnya dan kehilangan kemampuan mutannya. Akibatnya, Magneto meninggalkannya. Sementara itu, Scott Summers, masih putus asa karena kehilangan tunangannya Jean Grey, pergi ke lokasi peristirahatannya di Danau Alkali. Jean menemui Summers tetapi, saat keduanya berciuman, Jean membunuhnya. Merasakan masalah, Xavier mengirim Logan dan Storm untuk menyelidiki. Ketika mereka tiba, mereka hanya menemukan batu yang mengambang secara telekinetik, ya kacamata Summers, dan Jean yang tidak sadarkan diri.
Ketika Logan dan Storm kembali ke X-Mansion, Xavier menjelaskan kepada Logan bahwa ketika Jean mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan mereka, dia juga membebaskan "Phoenix", kepribadian alternatif yang gelap dan sangat kuat.yang telah ditekan Xavier secara telepati, menyadari potensi destruktif Phoenix yang seperti dewa. Logan muak mengetahui paranormal ini merusak pikiran Jean, tetapi, begitu dia terbangun, dia menemukan bahwa dia membunuh Summers dan bukan Jean Grey yang pernah dia kenal. Phoenix muncul, melumpuhkan Logan, dan kabur ke rumah masa kecilnya. Magneto mengetahui kebangkitan Jean melalui Callisto, dan X-Men tiba di rumah Grey pada waktu yang sama dengan Persaudaraan. Magneto dan Xavier masuk, dan keduanya bersaing untuk mendapatkan kesetiaan Jean sampai Phoenix muncul kembali. Dia menghancurkan rumah dan membunuh Xavier dengan menghancurkannya, sebelum pergi dengan Magneto. Setelah menginterogasi Mystique yang kehilangan daya, FBI menemukan markas Magneto di hutan. Namun, bentuk kehidupan di kamp semuanya adalah salinan umpan dari Multiple Man. Jembatan Gerbang Emas. X-Men yang tersisa menghadapi Persaudaraan, meskipun kalah jumlah secara signifikan, dan tiba tepat saat pasukan militer yang sejauh ini telah menetralisir mutan penyerang kewalahan oleh Persaudaraan.
Selama pertarungan, Kitty Pryde menyelamatkan Jimmy dari Juggernaut, yang dikirim untuk membunuhnya oleh Magneto. Logan meminta Colossus melemparkannya ke Magneto dan mengalihkan perhatiannya cukup lama agar Hank McCoy menyuntikkan "obat" kepada Magneto dan dengan demikian meniadakan kekuatannya. Phoenix terbangun dan mulai menghancurkan Alcatraz dan siapa pun yang berada dalam jangkauan kekuatannya. Logan menyadari bahwa hanya dia yang bisa menghentikan Phoenix karena faktor penyembuhan dan adamantiumnya kerangka. Ketika Logan mendekatinya, Jean untuk sesaat mendapatkan kendali dan memintanya untuk menyelamatkannya, dan semua orang, dengan membunuhnya. Logan dengan fatal menikam Jean, membunuh Phoenix, tetapi berduka atas kematiannya. Beberapa waktu kemudian, hak mutan akhirnya diperoleh dan sekolah Xavier masih beroperasi dengan Storm sebagai kepala sekolah. Presiden Amerika Serikat menunjuk McCoy sebagai duta besar untuk PBB. Rogue mengungkapkan kepada Bobby Drake bahwa dia telah mengambil obatnya, sangat mengecewakannya, tetapi mereka berpegangan tangan. Sementara itu, Magneto duduk di papan catur di San Francisco, tampak seperti manusia dan lemah. Saat Magneto menunjuk ke arah bidak catur logam, bidak itu sedikit bergoyang. Di tempat lain, Moira Mac Taggert memeriksa pasien koma yang menyapanya dengan suara Xavier, membuatnya terkejut.
***
Ya Budi selesai baca buku, ya buku di taruh di bawah meja. Ya Budi menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu. Eko dateng ke rumah Budi, ya memarkirkan motornya dengan baik di rumah Budi. Ya Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Tuhan masing-masing. Nabi masing-masing. Ajaran agama masing-masing. Hari, bulan dan tahun, ya masing-masing. Konsep masing-masing. Negara dengan struktur pemerintahan yang di jalankan masing-masing," kata Budi.
"Setiap manusia memeluk agama yang di yakini, ya bisa berkata seperti Budi," kata Eko.
"Ketika agama yang di yakini tidak membawa hal ketenangan. Maka kemungkinan pindah ke agama lain," kata Budi.
"Pindah agama. Ya seperti berita di Tv, ya atau koran tentang...manusia pindah agama. Cenderung berita di Tv dan koran tentang artis pindah agama," kata Eko.
"Pertanyaan manusia tetap sama. Agama apa yang benar?" kata Budi.
"Kalau pertanyaan itu tidak perlu di obrolin. Semua penyebab benturan agama yang satu dengan lain karena pertanyaan itu, ya agama apa yang benar?" kata Eko.
"OK. Aku mengerti omongan Eko. Tidak perlu di obrolin. Padahal untuk mengetahui kebenaran, ya cuma cara itu saja?" kata Budi.
"Cara itu pun.....di larang. Karena kemungkinan benar. Akan memperkeruh keadaan. Kita hidup di antara manusia, ya punya kepentingan ini dan itu dengan tujuan ini dan itu," kata Eko.
"Ya. Bisa di bilang sih, ya rahasia," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Ngomong-ngomong Budi. Masih mengumpulkan data-data organisasi agama yang berkembang di Lampung ini?" kata Eko.
"Masih aku mengumpulkan organisasi agama yang berkembang di Lampung ini," kata Budi.
"Apakah benturan ini dan itu, ya masih ada dari satu organisasi agama satu dengan lainnya?" kata Eko.
"Data masyarakat. Seperti biasa yang sering kita omongin. Antara paham agama atau tidak paham agama. Baik dan buruk," kata Budi.
"Ternyata hidup ini. Tetap baik dan buruk. Manusia yang lahir duluan yang menciptakan ini dan itu, ya berdampak di masa sekarang. Yang ini dan itu," kata Eko.
"Ya begitulah realita adanya," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Lebih baik main catur saja!" kata Budi.
"OK. Main catur!" kata Eko.
Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Eko dan Budi menyusun bidak catur di atas papan catur.
"Ngomongin orang-orang di belakang layar. Menggerakkan roda ekonomi dengan baik dengan tujuan terjadi pertumbuhan ekonomi dengan baik," kata Budi.
"Orang-orang di belakang layar, ya merencanakan ini dan itu, ya dengan baik banget. Demi tujuan, ya keberhasilan ini dan itu. Kemiskinan pun bisa teratasi dengan baik," kata Eko.
"Rencana itu, ya waktu dan proses yang panjang," kata Budi.
"Realita sebuah rencana," kata Eko.
Keduanya melangkahkan caturnya dengan baik.
"Ngomongin acara Tv. Acara yang mengisi bulan Ramadhan ini, ya bagus-bagus kan Eko?" kata Budi.
"Ya sesuai realitanya. Bagus banget. Ya penggerak roda ekonomi dengan baik, ya acara Tv ini dan itu," kata Eko.
"Emmmmm," kata Budi.
Keduanya main catur dengan baik gitu.