CAMPUR ADUK

Friday, March 20, 2020

PUTRI LESTI

Langit cerah sekali. Dono duduk santai di pinggir danau, ya memancing. Dengan sabarnya Dono memancing membuahkan hasil, ya dapet ikan. Dono pun pulang dengan membawa ikan dari usahanya memancing. Seorang gadis berlari dengan kencang, ya berusaha menjauh dari monster banteng yang ingin membunuhnya dengan sebuah gada.

Dono, ya tidak tinggal diam gitu...jadi bergerak dengan berlari cepat untuk menolong gadis yang butuh pertolongan tersebut. Golok pun di cabut dari sarungnya. Dono dengan menebas monster banteng dengan cepat banget sampe terputus lengan kanan monster banteng yang memegang gada. Ya monster banteng menyerang Dono dengan tinjuan tangan kirinya.

Dengan sigapnya Dono, ya menebas ke bagian lehernya monster banteng sampai terputus. Monster banteng pun jatuh ke tanah dengan terpisah antara kepala dengan badannya.

Dono menyarungkan goloknya dan menghampiri gadis yang di tolongnya.

"Kamu..... .tidak apa-apa?" 

"Tidak apa-apa, terima kasih atas bantuannya."

"Iya."

Dono pun pergi meninggal gadis tersebut. Tetapi gadis tersebut malah mengikuti Dono, ya di biarkan saja. Sampai di rumah. Ya gadis tersebut di persilakan masuk rumah Dono yang berbentuk gubuk derita dan juga membuatkan ikan bakar untuk gadis tersebut, ya karena memang gadis tersebut lapar dan dari tadi menahan rasa laparnya.

Dengan lahap gadis tersebut makan ikan bakar. Ya Dono pun mulai berkenalan dengan gadis tersebut. Dengan santunnya gadis tersebut memberitahukan nama dirinya "Lesti".

"Nama...yang cantik, sesuai dengan orangnya," pujian Dono.

"Terima kasih," saut Lesti.

Lesti pun, ya tahu...orang yang menolongnya bernama "Dono".

Dono dan Lesti menjalin hubungan dengan baik hari itu juga. Waktu berganti menjadi malam, ya Dono dan Lesti beristirahat yang tenang banget di gubuk.

Esok harinya. Ya Lesti memasak di dapur. Dono pun sedang latihan silat di depan rumah. Seorang bertubuh tegap dengan baju perang yang mengendarai kuda....bergerak  menuju ke Dono yang sedang latihan silat.

Sampai di depan rumah, ya kuda pun yang di tunggangin pun berhenti, lalu melompatlah orang tersebut dan langsung menyerang Dono dengan terjangan tendangan. Dono bisa menghindari serangan orang tersebut. Ya terjadi pertarungan yang sangat sengit antara keduanya.

Lesti yang selesai memasak ya sudah menyajikan makan di meja sih. Terdengar pertarungan Dono dengan seorang yang di kenal Lesti. Sebenarnya Lesti ingin menghentikan pertarungan tersebut, tapi ternyata pertarungan sangat sengit banget....jadi hanya berdiam saja Lesti.

Dono mulai terdesak dengan serangan orang yang tidak di kenalnya. Maka itu Dono mengerahkan ilmu pamungkasnya.

"Energi penghancur," ucap Dono sambil ke dua tangannya di arahkan ke lawannya, ya keluar energi tenaga dalam yang dasyat.

"Bahaya," katanya.

Lawannya Dono mengeluarkan kekuatan yang sama Dono dengan teknik yang berbeda. Terjadilah benturan energi tenaga dalam yang dasyat dan akhirnya yang menang Dono. Ya Dono bergerak cepat untuk meninju lawannya. 

"Hentikan," teriak Lesti.

Dono pun berhenti tidak meninju lawannya. Pertarungan pun berhenti juga. Seseorang yang berpenampilan panglima perang pun berkata "Tuan Putri".

"Panglima Anggara siapkan aku kuda. Aku akan pulang ke istana!" perintah Lesti.

"Baik, Tuan Putri," kata panglima Anggara.

Panglima Anggara menyiapkan kuda yang akan di tunggangi Putri Lesti. Ya Lesti pun bicara dengan Dono......cuma sekedar berterimakasih saja. Lesti pun naik kuda begitu juga panglima Anggara dan bergerak menuju istana. Dono, ya sendirian lagi dan melupakan Lesti.

***

Dua minggu berlalu. Dono tetap sendiri menjalani hidupnya dan sedang asik memancing di danau. Bapak-bapak sedang di tengah danau dengan perahu, ya melempar jaring untuk menangkap ikan. Bapak tersebut, ya dapet ikan di jaringnya tetapi tertarik masuk ke dalam air. Ikan besar ingin memakan Bapak tersebut. Dono melihat dari jauh kejadian tersebut, maka itu meninggalkan pancingannya dan melompat ke air danau dengan menggunakan teknik meringankan tubuh....jadi seaman-akan terbang gitu. Sampai di tempat Bapak yang mau di makan ikan besar, kaya monster. Dono segera menyelamatkan Bapak tersebut dan di bawa ke pinggir danau. Ikan monster pun berenang cepat menuju Dono untuk is mangsa. Dono mencabut golok untuk bertarung menghadapi Ikan monster.

Sang Ikan monster tidak mudah di taklukan. Dono terus menggunakan teknik goloknya untuk membunuh Ikan monster. Walhasil berhasil Ikan monster di kalahkan dan di potong Dono jadi dua. Golok pun di sarungkan.

Dono langsung ke tempat pancingan berada. Saat pancingan di angkat, ya dapet ikan. Dono segera pulang ke rumah dengan membawa hasil ia memancing. Sampai di rumah ada bau yang enak, jadi Dono masuk ke dalam rumah ternyata ada seorang gadis cantik menyajikan makan di meja.

"Lesti," kata Dono.

"Mas...Dono baru pulang memancing. Sini ikannya, biarkan Lesti olah jadi makanan!" kata Lesti.

"Iya," kata Dono.

Lesti pun mengolah ikan tersebut. Dono duduk santai untuk menghilangkan rasa letihnya berjalan kaki. Selang berapa saat ikan pun jadi makanan yang enak dan di sajikan meja.

"Mas...makan!!!" kata Lesti.

"Iya," kata Dono.

Dono pun menikmati makanan yang di buat Lesti. Sampai perut Dono pun kenyang. Dono pun mulai ngobrol dengan Lesti. Terkejutlah Dono dengan kata Lesti "Kangen".

Maka itu Dono, ya biasa-biasa aja menanggapi Lesti karena memang Dono menganggap Lesti hanya sebatas adik saja dan menghormatinya seorang Putri Kerajaan. Lesti pun memahami Dono, jadi hubungan itu hanya sebatas pertemanan saja. Obrolan antara Dono dan Lesti pun usai juga. Lesti pun telah di jemput oleh panglima Anggara untuk pulang ke istana.

Dono pun kembali sendiri di rumah ya sambil tiduran di tempat tidur yang terbuat dari bambu. Rasa kantuk dateng, Dono pun tidur dengan nyenyak sekali. 

ASIK AJA!!

Dono lagi asik duduk santai di ruang tamu, ya sambil nonton film di Hpnya. Indro selesai juga urusannya mengangkat pakaian di belakang karena hari akan turun hujan. Kasino pun menghidupkan obat nyamuk. Ya Dono pun berkata "Kasino kenapa menghidupkan obat nyamuk siang-siang?".

"Banyak nyamuk. Agar mencegah penyakit DBD," kata Kasino.

"Oh begitu....toh. Mencegah dari pada mengobati," kata Dono.

"Itu tahu," saut Kasino.

Kasino pun duduk di sebelah Dono, ya karena ingin tahu apa yang di nonton Dono. Kasino pun gak menyangka yang di tonton Dono film perang, jadi ikutan nonton film. Indro ya menyelesaikan masaknya dan membawa sepiring goreng pisang ke ruang tamu Dan di taruh piring di meja.

"Don, Kasino.....makan goreng pisangnya!" kata Indro.

"Iya," saut Dono dan Kasino bersamaan.

Dono dan Kasino ya selesai nonton film dan segera mengambil pisang goreng di piring.

"Emmm...enak pisang goreng," kata Kasino.

"Enak pisang goreng," kata Dono.

"Don...., ternyata film bagus ya alur cerita ya. Tentang menyembunyikan pembunuhan prajurit dan di salahkan serangan dari musuhnya. Kenyataan sebenarnya di bunuh temannya karena tidak sengaja," kata Kasino.

"Iya," kata Dono.

Dono pun mulai main game di Hpnya. Kasino mulai mengambil buku di meja dan di bacanya dengan baik. Indro melihat lingkungan luar dari balik jendela.

"Hujan...deras banget," kata Indro.

Indro pun membuka Hpnya untuk membaca berita yang menarik.

"Wah...beritanya masih berlanjut ceritanya," kata Indro.

Indro pun terus membaca berita dengan baik di Hpnya dan akhirnya menaruh Hpnya di meja.

"Don, kenapa gak main ke studio Tv?" tanya Indro.

"Kenapa aku harus main ke studio Tv?" Dono balik bertanya.

"Kan....ada teman kamu yang kerja di sana," kata Indro.

"Oh..itu maksudnya toh. Aku lagi malas main. Aku senang di rumah, ya ngobrol sama kalian berdua," kata Dono.

"Emmm," saut Kasino.

"O...begitu," kata Indro.

Indro pun mengambil Hpnya di meja untuk main game. Kasino mulai jenuh baca buku, ya mengakhiri baca bukunya dan buku di taruh di meja. Kasino pun ke ruang tengah dan segera menghidupkan Tv. Di pilih chenel Tv pake remot oleh Kasino dan terpilih chenel Tv yang acaranya menarik.......ya sinetron.

TETAP IBADAH

Dono, Kasino dan Indro sedang berjalan di di hutan di hari jumat. Pertualangan ketiganya menjelajah hutan, ya hanya refesing saja. Kasino merasa sudah waktu ya sholat, jadi ingin membuktikan benar atau engaknya.....jadi melihat jam di tanganya.

"Sudah waktunya sholat jumat," kata Kasino.

"Benar gak. Masalahnya kita ada hutan belantara?" kata Indro.

"Lihat...jam aku ini. Indro," kata Kasino.

Indro, ya melihat jam di tangan kiri Kasino begitu juga Dono melihat jam juga di tangan kiri Kasino.

"Benar, sudah waktunya sholat jumat," kata Indro.

"Ayo...sholat!!!" kata Dono.

Dono, Kasino dan Indro memotong  daun pisang menggunakan golok. Daun pisang pun di taruh di tanah, ya berjejer gitu. Setelah itu mengambil wudu di aliran sungai. Dono mulai azan dengan baik. Kasino pun bersiap jadi imam sholat. Ya Indro pun jadi makmum saja. Kasino mulai khotbah dengan baik. Dono dan Indro mendengarkan dengan baik khotbahnya Kasino sampai pelaksanaan sholat jumat di imami Kasino dengan baik.

Usai sholat jumat. Dono, Kasino dan Indro ya saling berjabat tangan.

"Selesai juga...sholat, perasaan terasa tenang," kata Indro.

"Iya," saut Dono dan Kasino bersamaan.

Indro terpikir dengan berita Tv jadi berkata "Don, Kasino....apa pendapat kalian berdua dengan berita di Tv yang berkaitan virus corona yang mewabah di mana-mana....sampai di mesjid tidak boleh di gunakan sholat jumat agar tidak ada korban lagi terkena virus corona?".

"Oh...berita itu. Jawabannya sederhana. Nabi Ayub AS," kata Dono.

"Kalau...di pikir baik-baik...bener omongan Dono. Nabi Ayub AS....jawabannya," kata Kasino.

"Kenapa.....jawabannya Nabi Ayub AS? Jelaskan!" kata Indro.

"Don, kamu yang jelasin agar Indro mengerti!" kata Kasino.

"Baiklah. Singkat saja ceritanya Nabi Ayub AS, sebenarnya kamu itu sudah tahu cerita Nabi Ayub AS yang dapet ujian penyakit, kan. Tetap terus ibadah sampai ujian penyakit itu selesai. Maka kedudukannya sama dengan umat manusia yang di uji penyakit yang terkena virus corona. Teruslah ibadah dengan baik sampai ujian itu selesai. Jangan takut ini dan itu. Jadilah ahli surga...kan," penjelasan Dono yang singkat saja.

"Kalau di pikir dengan baik. Ya bener. Terus ibadah sampai ujian tersebut selesai. Tapi Don...mesjid tidak boleh di gunakan sholat jumat," Kara Indro.

"Itu sih gak ada masalah. Sekarang ini kita sholat di mana?" tanya Dono.

"Di tengah hutan," kata Indro.

"Jadi...tidak ada masalahkan. Urusan tentang virus corona...yang berita ini dan itu sampai mesjid tidak boleh dilaksanakan sholat jumat.......tetap saja tidak ada masalah," kata Dono.

"Bener.....omongan Dono. Tidak ada masalah," kata Indro.

"Bahas tentang penyakit telah selesai. Ayo kita tinggalin tempat ini, kita lanjutin petualangan kita....menjelajah hutan ini!" kata Kasino.

"Ayo!!!" saut Dono dan Indro bersamaan.

Dono, Kasino dan Indro pun mulai berjalan membelah hutan dengan bekerja sama yang baik.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK