Malam memang keadaannya. Setelah sholat tarawih di mesjid. Eko duduk di depan rumahnya, ya menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu.
"Baca buku ah!" kata Eko.
Eko mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih-pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Eko dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Eko :
Setelah memerangi kejahatan terorganisir sebagai Deadpool tentara bayaran selama dua tahun, Wade Wilson gagal membunuh salah satu targetnya pada hari jadinya dengan pacarnya Vanessa. Malam itu, setelah pasangan itu memutuskan untuk memulai sebuah keluarga bersama, target melacak Wade dan secara tidak sengaja membunuh Vanessa. Wade kemudian membunuhnya sebagai balas dendam. Menyalahkan dirinya sendiri atas kematian Vanessa, dia mencoba bunuh diri enam minggu kemudian dengan meledakkan dirinya sendiri. Wade memiliki visi tentang dia di akhirat, tetapi tetap hidup karena kemampuan penyembuhannya, dan tubuhnya dipulihkan oleh Colossus. Wade hanya memiliki token Skee-Ball, hadiah ulang tahun, sebagai kenang-kenangan terakhir Vanessa.
Memulihkan di X-Mansion, Wade dengan enggan setuju untuk bergabung dengan X-Men karena dia yakin Vanessa menginginkannya. Dia, Colossus, dan Negasonic Teenage Warhead menanggapi kebuntuan antara pihak berwenang dan mutan muda Russell Collins yang tidak stabil di sebuah panti asuhan milik Essex Corporation, ya yang diberi label "Pusat Pendidikan Ulang Mutant". Menyadari bahwa Russell telah dianiaya oleh staf panti asuhan, Deadpool membunuh salah satu anggota staf sebelum ditahan oleh Colossus, dan baik Wade maupun Russell ditangkap. Dilengkapi dengan kerah penekan kekuasaan, mereka dibawa ke Ice Box, sebuah penjara terisolasi untuk penjahat mutan. Sementara itu, Kabel, seorang tentara cybernetic dari masa depan, melakukan perjalanan ke masa lalu untuk membunuh Russell.
Cable menyerbu Ice Box dan menyerang Russell. Wade, yang kerahnya putus dalam huru-hara berikutnya, berusaha melindungi Russell. Setelah Cable mengambil token Vanessa, Wade memaksa dirinya dan Cable keluar dari penjara, tetapi tidak sebelum Russell sengaja mendengar Wade menyangkal bahwa dia peduli pada mutan muda itu. Hampir mati lagi, Wade mendapat penglihatan lain tentang Vanessa di mana dia meyakinkannya untuk membantu Russell. Deadpool mengatur tim bernama X-Force untuk membebaskan Russell dari konvoi pemindahan penjara dan melindunginya dari Cable. Tim melancarkan serangannya ke konvoi dengan parasut, tetapi semua anggota tewas selama pendaratan kecuali Deadpool dan Domino yang beruntung. Saat pertengkaran dengan Cable mengalihkan perhatian mereka, Russell membebaskan sesama narapidana Juggernaut, yang setuju untuk membantunya membunuh kepala sekolah panti asuhan yang kejam. Juggernaut menghancurkan konvoi, membelah Deadpool menjadi dua, dan kabur bersama Russell.
sekolah panti asuhan yang kejam. Juggernaut menghancurkan konvoi, membelah Deadpool menjadi dua, dan kabur bersama Russell.
Sementara Deadpool pulih, Cable menawarkan untuk bekerja dengan Wade dan Domino untuk menghentikan Russell membunuh kepala sekolah, karena Russell kemudian akan menjadi pembunuh berantai yang membantai keluarganya. Wade menerima dengan syarat bahwa Cable memberinya kesempatan untuk berbicara dengan Russell. Di panti asuhan, mereka dikalahkan oleh Juggernaut sementara Russell mengejar kepala sekolah. Colossus, yang pada awalnya menolak untuk membantu karena cara pembunuhan Deadpool, datang untuk mengalihkan perhatian Juggernaut. Ketika Deadpool gagal menenangkan Russell, Cable menembak mutan muda itu. Deadpool melompat di depan peluru sambil mengenakan kerah Kotak Es dan mati, bersatu kembali dengan Vanessa di akhirat. Wade berhasil menghentikan Russell dari membunuh kepala sekolah, dan akibatnya menyelamatkan keluarga Cable. Cable menggunakan muatan terakhir yang dicadangkan untuk kembalinya ke belakang beberapa menit, mengikat token Vanessa di depan jantung Wade sehingga dia selamat dari peluru. Setelah itu, kepala sekolah ditabrak dan dibunuh oleh teman sopir taksi WadeDopinder.
Negasonic Teenage Warhead dan pacarnya Yukio memperbaiki perangkat penjelajah waktu Cable untuk Deadpool. Dia menggunakannya untuk menyelamatkan nyawa Vanessa dan anggota X-Force Peter, dan membunuh Deadpool versi X-Men Origins : Wolverine dan Ryan Reynolds setelah dia selesai membaca skenario Green Lantern. Dia kemudian mempertimbangkan untuk membunuh bayi Adolf Hitler di luar kamera.
***
Eko selesai baca buku, ya buku di taruh di bawah meja. Ya Eko menikmati minum kopi dan gorengan gitu. Budi yang biasa main ke rumah Eko, ya tidak main gitu. Budi ke rumah Daniel, ya main PS gitu. Hidup ini di nikmati dengan baik, ya masih muda dengan kegiatan yang baik di lakukan oleh Budi dan Daniel, ya main PS gitu. Abdul datang ke rumah Eko, ya memarkirkan motornya di depan rumah Eko gitu. Abdul duduk dengan baik, ya dekat Eko.
"Eko. Budi main ke sini?" kata Abdul.
"Ya Budi. Tidak main ke sini. Main ke rumah Daniel di jalan Samratulangi gang pisang, ya kelurahan Gedong Air, ya kota Bandar Lampung," kata Eko.
"Ooooo. Main ke rumah Daniel, ya Budi. Kemungkinan main PS, ya kan Eko?" kata Abdul.
"Berdasarkan cerita Budi lah. Main ke tempat Daniel, ya main PS," kata Eko.
"Pastinya sambil ngomongin tentang lingkungan di tempat Daniel," kata Abdul.
"Biasanya begitu," kata Eko.
"Ceritanya. Tetap antara baik dan buruk. Miskin dan kaya," kata Abdul.
"Realita hidup ini," kata Eko.
"Di bulan Ramadhan. Apa ada yang tidak menjalankan puasa di bulan Ramadhan?. Ya sekedar bahan obrolan lulusan. SMA, ya kata yang sering di omongin Budi," kata Abdul.
"Ya ada yang tidak puasa di bulan Ramadhan," kata Eko.
"Beneran?!" kata Abdul.
"Ya beneran lah. Ya orang tidak puasa di bulan Ramadhan. Ya orang itu, ya beragama Kristen," kata Eko.
"Orang beragama Kristen. Ya jelaslah tidak puasa di bulan Ramadhan. Orang beragama Kristen kan menjalankan aturan dari agama yang di yakininya," kata Abdul.
"Orang beragama Kristen di bagi dua, ya biasanya?" kata Eko.
"Dua?" kata Abdul.
"Ya paham ilmu agama dan tidak paham ilmu agama," kata Eko.
"Sama aja dengan ajaran agama lain, ya yang berkembang di Indonesia ini. Ya antara paham ilmu agama dan tidak paham ilmu agama," kata Abdul.
"Emmm," kata Eko.
"Bagi yang yakin, ya paham ilmu agama. Ya aturan-aturan agama di jalankan dengan baik," kata Abdul.
"Yang di omongin Abdul. Sifatnya khusus. Kalau umumnya, ya biasa di omongin orang biasa saja, ya ritual di ajaran agama di jalankan dengan baik gitu," kata Eko.
"Orang awam biasa di bilang ritual yang di jalankan bagi yakin pada agama yang di yakini," kata Abdul.
"Emmm," kata Eko.
"Kita ini. Menikmati hidup dengan baik. Ya masih muda gitu. Kalau begitu. Main catur saja Eko!" kata Abdul.
"OK. Main catur!" kata Eko.
Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Eko dan Abdul menyusun bidak catur di atas papan catur.
"Ngomong-ngomong. Kisah cinta Abdul dan Putri gimana?" kata Eko.
"Gimana ya?" kata Abdul.
"Apa omongan mau di kaitkan dengan artis Putri, ya Abdul?" kata Eko.
"Kalau omongan di kaitkan ke artis. Sekedar obrolan yang biasa di lakukan Budi," kata Abdul.
"Ya Budi kan. Cuma sekedar permainan seandainya saja. Yang begini dan begitu," kata Eko.
"Kisah cinta artis Putri dan artis Hari, ya menarik sih cerita gitu. Keduanya urusan kerja dengan baik. Sedangkan cerita kisah cinta ku dengan Putri, ya penuh tanda tanya besar gitu. Aku berjuang keras di kota Bandar Lampung dengan usaha yang aku jalanin, ya maklum lulusan SMA. Sedangkan Putri di Jakarta, ya kuliah gitu dengan baik gitu. Kalau jodoh tidak kemana-mana sih," kata Abdul.
"Perawan atau janda. Masih di terima Abdul atau tidak?" kata Eko.
"Ya kalau cinta sih. Perawan, ya iya. Janda, ya iya sih," kata Abdul.
"Hidup ini bukan urusan cinta saja. Memberikan jaminan kehidupan layak pada cewek yang di sukai, ya kan Abdul?" kata Eko.
"Iya sih Eko. Kelayakan hidup ini penting banget gitu," kata Abdul.
Abdul dan Eko melangkahkan bidak catur dengan baik banget gitu.
"Seperti biasa kalau di omongin sama Budi. Ya acara Tv, ya di bulan Ramadhan. Bagus-bagus. Gimana pendapat Abdul?" kata Eko.
"Ya iyalah. Acara Tv di bulan Ramadhan...bagus-bagus. Acara Tv, ya roda penggerak ekonomi dengan baik gitu," kata Abdul.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Abdul, ya main catur dengan baik gitu.