CAMPUR ADUK

Sunday, January 16, 2022

SEBUAH PENILAIAN

Putri di dalam kamarnya, ya sedang mengetik di leptopnya, ya membuat cerita sih.

Isi cerita yang di buat Putri :

Budi duduk di depan rumahnya, ya sedang asik baca koran dan minum kopi. Abdul sampai di rumah Budi, ya memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Budi. Ya Budi berhenti baca korannya, ya koran di taruh di meja, ya Budi berkata "Abdul."

Abdul menghampiri Budi yang sedang duduk di depan rumah. Abdul berkata salam "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."

Budi menjawab salam dengan baik "Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh."

Ya Abdul duduk dengan baik.

"Budi. Eko. Main kesini?" kata Abdul.

"Eko. Ada urusan dengan Purnama. Ya biasa urusan cinta," kata Budi.

"Eko. Ada urusan dengan Purnama toh. Jadi tidak main ke sini," kata Abdul.

"Ngomong-ngomong. Abdul sudah lama tidak ngomongin Putri. Apa kabarnya Putri?!" kata Budi.

"Gimana mau ngomongin Putri. Jadian aja belum. Aku di Bandar Lampung, ya Putri di Jakarta," kata Abdul.

"Ya...memang sih Abdul di Bandar Lampung, ya berusaha dengan baik agar jadi kaya dengan usaha. Sedangkan Putri di Jakarta, ya berusaha dengan baik, ya kuliah dengan baik, ya agar cepat selesai kuliahnya dan jadi sarjana," kata Budi.

"Kok tahu cerita seperti itu?!" kata Abdul.

"Kan memang ceritanya seperti itu. Gimana Abdul ini?!" kata Budi.

"Ya memang ceritanya seperti itu kisah cinta ku. Nama juga aku anak miskin yang berusaha jadi kaya dan menyukai teman semasa SMA, ya Putri itu anak orang kaya. Budi kan suka juga suka sama Putri, ya kan Budi?!" kata Abdul.

"Memang aku suka dengan Putri. Tapi aku males rival dengan Abdul...urusan cewek. Maka itu aku mengalah saja. Biar Abdul yang mendapatkan Putri!" kata Budi.

"Kalau di pikir-pikir, ya cewek senang di rebutin dua cowok yang menyukainya," kata Abdul.

"Memang sih cewek seneng di rebutin dua cowok yang menyukainya. Asalkan saja tidak berantam...karena urusan cewek," kata Budi.

"Emangnya kita pernah berantem urusan cewek?!" kata Abdul.

"Ya enggaklah. Kita ini selalu berpikir dengan kepala dingin untuk menyelesaikan masalah. Paling  main catur saja, ya sudah tahu siapa yang pintar dalam main catur. Itu pun telah menyelesaikan permasalahan kita," kata Budi.

"Solusi menyelesaikan masalah kita, ya main catur dengan baik. Sudah tahu siapa yang pintar dalam permainan catur," kata Abdul.

"Sekarang ini. Putri lagi ngapain ya?!" kata Budi.

"Kalau itu aku tidak tahulah," kata Abdul.

"Apa mungkin masih sibuk dengan urusan kuliahnya?!" kata Budi.

"Mungkin sih. Putri sibuk dengan urusan kuliahnya," kata Abdul.

"Putri itu cewek pinter kan Abdul?!" kata Budi.

"Memang Putri itu pinter. Karena itu aku tertarik dengan Putri dari kepintarannya," kata Abdul.

"Jadi Abdul tertarik dari Putri....karena kepintaran Putri. Gimana dengan kecantikannya?!" kata Budi.

"Kalau kecantikan. Ya iya lah. Nilai lebihnya untuk menilai cewek, ya bisa di bilang sebuah penilaian yang baik, ya kepintaraannya," kata Abdul.

"Kepintaraannya. Ya sebuah penilaian yang baik untuk Putri dari Abdul. Ya aku....ikutan juga ah. Menilai Putri dari kepintarannya," kata Budi.

"Sudah ah. Ngomongin Putri. Lebih baik main catur!" kata Abdul.

"Ok...main catur!" kata Budi.

Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja papan catur. Budi dan Abdul menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Ya keduanya main catur dengan baik.

***

Putri selesai mengetik di leptopnya, ya segera menyimpan hasil ketikannya dengan baik dan mematikan leptopnya. Putri keluar dari kamarnya, ya ke dapur untuk mencari makanan di kulkas.

"Ada es krim," kata Putri.

Putri mengambil es krim di kulkas, ya segera di buka pembungkus plastiknya. Putri menikmati makan es krim, ya sambil berjalan ke ruang tamu. Putri duduk santai di ruang tamu, ya sambil menikmati makan es krim. Putri teringat dengan Hari, ya teman kuliah Putri. Saat itu Putri jalan bareng dengan Hari, ya pendekatan gitu. Ya Hari membuat Putri nyaman karena perhatiannya Hari. Tiba-tiba pintu depan rumah di ketuk. Ya Putri telah selesai menikmati makan es krimnya. Putri membuka pintu rumahnya. Ternyata Ridwan, ya cowok yang menyukai Putri. Dalam hati Putri berkata "Jadi cewek cantik, ya di sukai dua cowok yang menyukai aku....bingung aku memilih. Mana yang terbaik." 

Putri, ya mempersilakan Ridwan masuk ke dalam rumah. Putri dan Ridwan duduk di ruang tamu, ya urusan kuliah dan juga urusan pendekatan Ridwan ke Putri. 

KEGELAPAN CEWEK

Eko dan Budi, ya duduk di depan rumah Eko. Keduanya duduk santai, ya sambil menikmati minum kopi dan gorengan lah. 

"Eko. Aku punya cerita," kata Budi. 

"Cerita apa?!" kata Eko. 

"Cerita misteri," kata Budi. 

"Cerita misteri. Tentang apa?!" kata Eko. 

"Kegelapan cewek," kata Budi. 

"Kegelapan cewek. Gimana ceritanya!" kata Eko. 

"Baiklah aku ceritakan. Seorang pemuda yang sebenarnya tidak percaya dengan ramalan ini dan itu. Setelah di pikir baik-baik, ya pemuda itu mendatangi peramal, ya di kediaman peramal, ya sekedar membuktikan kebenaran peramal karena menurut kata-kata orang-orang sih, ya peramal itu tepat sih ramalannya. Pemuda itu meminta pada peramal, ya meramalkan masa depannya. Peramal melihat dengan baik telapak tangannya pemuda itu. Peramal pun berkata "Kamu seumur hidup tidak akan menikah". Pemuda itu berkata "Kenapa...aku seumur hidup tidak akan menikah?". Peramal pun berkata "Karena kamu akan mengetahui kegelapan dari cewek". Pemuda itu bingung dengan omongan peramal. Ya pemuda itu berkata "Kegelapan cewek". Pemuda itu tidak percaya banget omongan peramal. Ya jadinya pemuda itu selesai dengan urusannya sama peramal. Pemuda itu tidak peduli dengan ramalan si peramal. Seminggu berlalu. Pemuda itu bertemu dengan seorang cewek cantik. Ya pemuda itu suka sih sama cewek itu. Pemuda itu ingin menjalin hubungan dengan cewek itu. Sampai pertemanan satu bulan. Pemuda itu ingin menyatakan cinta pada cewek itu, ya tapi ternyata pemuda itu terserempet motor sih. Pemuda itu jatuh dan kepalanya membentur tembok, ya berdarahlah di kepalanya. Pemuda itu tidak apa-apa sih. Pemuda itu, ya berobat dan istrihat dengan baik. Sebulan berlalu. Pemuda itu, ya sembuh dari luka di kepalanya. Pemuda itu melanjutkan niatnya untuk menyatakan cinta pada cewek yang di sukai. Pemuda tiba-tiba bisa melihat kegelapan cewek. Ya cewek di bayang-bayangin wujud setan, ya bisa di bilang jiwa keduanya cewek itu. Pemuda itu tahu keburukan cewek itu, ya tidak jadi menyatakan cinta. Pemuda terus menjalankan niatnya ingin menyatakan cinta ke cewek yang lain. Ternyata hasilnya sama, ya cewek itu di bayang-bayangin oleh setan. Pemuda itu tidak tertarik kalau sudah tahu keburukan cewek lah. Pemuda itu pun berkata "Peramal itu benar tentang ramalannya." Pemuda itu pun memutuskan tidak menikah karena tahu kegelapan cewek lah, ya pemuda itu mampu mengendalikan hasratnya dengan baik, ya seperti cara biksu lah. Begitu ceritanya," kata Budi.

"Cerita yang bagus. Kegelapan cewek. Ya memang sih. Keburukan-keburukan cewek itu, ya di sembunyikan dengan baik. Agar cowok tidak tahu," kata Eko.

"Kalau ketahuan keburukan cewek yang ini dan itu, ya cowok tak ingin bersama dengan cewek," kata Budi. 

"Ya bisa begitu sih. Tapi jika cowok bisa menerima kekurangan cewek yang paling buruk sekali pun. Berarti cowok itu orang baik. Contohnya : cowok yang bisa menerima masa lalu cewek yang kerjaannya pelacuran," kata Eko. 

"Cowok yang baik, ya bener sih contohnya Eko. Cowok yang bisa menerima keburukan cewek. Cowok itu membimbing dengan baik cewek itu, ya agar jadi baik," kata Budi. 

"Sudah ah ngomongin itu. Lebih baik main catur saja!" kata Eko. 

"Ok...main catur!" kata Budi. 

Eko, ya mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja. Eko dan Budi, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik. 

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK