Isi cerita yang di buat Putri :
Budi duduk di depan rumahnya, ya sedang asik baca koran dan minum kopi. Abdul sampai di rumah Budi, ya memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Budi. Ya Budi berhenti baca korannya, ya koran di taruh di meja, ya Budi berkata "Abdul."
Abdul menghampiri Budi yang sedang duduk di depan rumah. Abdul berkata salam "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."
Budi menjawab salam dengan baik "Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh."
Ya Abdul duduk dengan baik.
"Budi. Eko. Main kesini?" kata Abdul.
"Eko. Ada urusan dengan Purnama. Ya biasa urusan cinta," kata Budi.
"Eko. Ada urusan dengan Purnama toh. Jadi tidak main ke sini," kata Abdul.
"Ngomong-ngomong. Abdul sudah lama tidak ngomongin Putri. Apa kabarnya Putri?!" kata Budi.
"Gimana mau ngomongin Putri. Jadian aja belum. Aku di Bandar Lampung, ya Putri di Jakarta," kata Abdul.
"Ya...memang sih Abdul di Bandar Lampung, ya berusaha dengan baik agar jadi kaya dengan usaha. Sedangkan Putri di Jakarta, ya berusaha dengan baik, ya kuliah dengan baik, ya agar cepat selesai kuliahnya dan jadi sarjana," kata Budi.
"Kok tahu cerita seperti itu?!" kata Abdul.
"Kan memang ceritanya seperti itu. Gimana Abdul ini?!" kata Budi.
"Ya memang ceritanya seperti itu kisah cinta ku. Nama juga aku anak miskin yang berusaha jadi kaya dan menyukai teman semasa SMA, ya Putri itu anak orang kaya. Budi kan suka juga suka sama Putri, ya kan Budi?!" kata Abdul.
"Memang aku suka dengan Putri. Tapi aku males rival dengan Abdul...urusan cewek. Maka itu aku mengalah saja. Biar Abdul yang mendapatkan Putri!" kata Budi.
"Kalau di pikir-pikir, ya cewek senang di rebutin dua cowok yang menyukainya," kata Abdul.
"Memang sih cewek seneng di rebutin dua cowok yang menyukainya. Asalkan saja tidak berantam...karena urusan cewek," kata Budi.
"Emangnya kita pernah berantem urusan cewek?!" kata Abdul.
"Ya enggaklah. Kita ini selalu berpikir dengan kepala dingin untuk menyelesaikan masalah. Paling main catur saja, ya sudah tahu siapa yang pintar dalam main catur. Itu pun telah menyelesaikan permasalahan kita," kata Budi.
"Solusi menyelesaikan masalah kita, ya main catur dengan baik. Sudah tahu siapa yang pintar dalam permainan catur," kata Abdul.
"Sekarang ini. Putri lagi ngapain ya?!" kata Budi.
"Kalau itu aku tidak tahulah," kata Abdul.
"Apa mungkin masih sibuk dengan urusan kuliahnya?!" kata Budi.
"Mungkin sih. Putri sibuk dengan urusan kuliahnya," kata Abdul.
"Putri itu cewek pinter kan Abdul?!" kata Budi.
"Memang Putri itu pinter. Karena itu aku tertarik dengan Putri dari kepintarannya," kata Abdul.
"Jadi Abdul tertarik dari Putri....karena kepintaran Putri. Gimana dengan kecantikannya?!" kata Budi.
"Kalau kecantikan. Ya iya lah. Nilai lebihnya untuk menilai cewek, ya bisa di bilang sebuah penilaian yang baik, ya kepintaraannya," kata Abdul.
"Kepintaraannya. Ya sebuah penilaian yang baik untuk Putri dari Abdul. Ya aku....ikutan juga ah. Menilai Putri dari kepintarannya," kata Budi.
"Sudah ah. Ngomongin Putri. Lebih baik main catur!" kata Abdul.
"Ok...main catur!" kata Budi.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja papan catur. Budi dan Abdul menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Ya keduanya main catur dengan baik.
***
Putri selesai mengetik di leptopnya, ya segera menyimpan hasil ketikannya dengan baik dan mematikan leptopnya. Putri keluar dari kamarnya, ya ke dapur untuk mencari makanan di kulkas.
"Ada es krim," kata Putri.
Putri mengambil es krim di kulkas, ya segera di buka pembungkus plastiknya. Putri menikmati makan es krim, ya sambil berjalan ke ruang tamu. Putri duduk santai di ruang tamu, ya sambil menikmati makan es krim. Putri teringat dengan Hari, ya teman kuliah Putri. Saat itu Putri jalan bareng dengan Hari, ya pendekatan gitu. Ya Hari membuat Putri nyaman karena perhatiannya Hari. Tiba-tiba pintu depan rumah di ketuk. Ya Putri telah selesai menikmati makan es krimnya. Putri membuka pintu rumahnya. Ternyata Ridwan, ya cowok yang menyukai Putri. Dalam hati Putri berkata "Jadi cewek cantik, ya di sukai dua cowok yang menyukai aku....bingung aku memilih. Mana yang terbaik."
Putri, ya mempersilakan Ridwan masuk ke dalam rumah. Putri dan Ridwan duduk di ruang tamu, ya urusan kuliah dan juga urusan pendekatan Ridwan ke Putri.
No comments:
Post a Comment