CAMPUR ADUK

Saturday, August 5, 2023

KAAL

Budi duduk di pinggir pantai di bawah pohon rindang.

"Keadaan pantai yang bagus gitu," kata Budi 

Budi mengambil buku di dalam tasnya, ya buku di buka di pilih-pilih cerpen yang ingin di baca dengan baik gitu. Terpilih salah satu cerpen yang baca Budi dengan baik gitu.

Isi cerpen yang di baca Budi :

Dua warga negara Inggris dibunuh oleh harimau ganas di Taman Nasional Corbett di India. Kejadian ini diikuti oleh beberapa serangan harimau lainnya, dan mengakibatkan banyak kematian, mendorong National Geographic mengirim koresponden, Krish Thapar ke taman nasional dan memastikan apa yang sebenarnya terjadi. Krish ditemani oleh istrinya Riya.

Sekelompok anak muda, terdiri dari Dev Malhotra, pacarnya Ishika, teman-temannya Sajid dan Vishal, sedang dalam perjalanan berburu dengan harapan bisa melihat dan menembak mangsa besar. Mobil mereka mogok dan Bagga, seorang pengemudi alkohol yang lewat, memberi mereka tumpangan. Mobil Bagga tidak sengaja menabrak mobil Krish yang juga mogok dan berada di tengah jalan. Kedua kelompok tersebut memutuskan untuk bepergian bersama dengan mobil Bagga, meninggalkan seorang mekanik untuk memperbaiki mobil Krish.

Hanya beberapa detik setelah mereka berangkat, mekanik tersebut menghilang dan mereka percaya bahwa hewan liar baru saja membawanya pergi dan memutuskan untuk tidak mempertaruhkan nyawa mereka untuk mencarinya.

Bagga mencarikan mereka wisma untuk menginap yang dimiliki oleh seorang pria bernama DS Pandey. Pandey adalah pemandu yang setuju untuk membawa mereka keesokan harinya ke area inti, tempat tinggal harimau, untuk berburu. Malam itu juga Pandey menghilang dan tubuhnya yang telah dipenggal ditemukan di rawa terdekat keesokan harinya. Krish mulai curiga tentang penyebab sebenarnya dari kematian baru-baru ini di hutan, karena dia adalah ahli hewan dan menyadari bahwa kematian Pandey bukanlah ulah harimau atau hewan liar lainnya.

Diperingatkan oleh petugas hutan bernama Bashir Khan, kelompok tersebut memutuskan untuk meninggalkan hutan. Sebelum berangkat, mereka menyadari bahwa Sajid hilang. Dev berasumsi bahwa dia telah pergi sendiri ke area inti untuk berburu. Namun, rombongan tersebut memutuskan untuk pergi tanpa Sajid. Segera mereka menemukan tubuh Sajid yang dipenggal di tepi danau. Sisanya segera dihadapkan oleh tiga harimau di jalan. Kelompok tersebut diselamatkan oleh seorang pria misterius yang memperkenalkan dirinya sebagai Kaali Pratap Singh dan mengaku tinggal di hutan.

Dalam perjalanan terus keluar dari hutan, mereka menemukan jalan terhalang oleh bebatuan akibat tanah longsor yang disebabkan oleh hujan. Kaali muncul lagi dan setuju untuk memimpin mereka keluar dari hutan.

Kaali tampaknya sangat berpengetahuan tentang hutan dan sejarahnya. Krish, yang kini semakin penasaran dengan kematian misterius itu, bertanya apakah dia tahu ada apa di balik kematian itu. Kaali menanggapi dengan menceritakan kisah tentang pemandu wisata gila di hutan ini, yang biasa membawa turis ke tempat yang salah hanya agar mereka dibunuh oleh binatang buas. Orang-orang di desa terdekat kemudian menangkapnya dan memukulinya sampai mati, tetapi arwahnya tetap berada di hutan dan terus membunuh turis. Tak satu pun dari mereka percaya cerita Kaali.

Bagga kemudian menghilang saat memperbaiki mobilnya, menimbulkan ketakutan di antara yang lainnya. Vishal dipenggal tak lama kemudian ketika jendela mobil mereka terbang dan menabraknya karena ledakan.

Anggota kelompok lainnya melanjutkan perjalanan dan mencapai wisma yang ditinggalkan di malam hari, di luarnya terdapat sebuah sumur. Mereka semua tidur setelah diperingatkan oleh Kaali untuk tidak mendekati sumur. Riya bangun kehausan di malam hari. Dia memutuskan untuk mengambil air dari sumur meskipun ada peringatan dari Kaali, dan kemudian secara tidak sengaja kakinya digantung di sumur dan mati.

Anggota kelompok yang tersisa mengetahui bahwa Riya sudah mati dan mencoba menarik tubuhnya keluar dari sumur, sementara Dev tiba-tiba menyadari bahwa Kaali tidak memiliki pantulan di air sumur. Takut dengan ini, Dev membuat alasan untuk mengirim Kaali pergi dengan memintanya mengumpulkan beberapa kayu yang dapat digunakan untuk melakukan ritual terakhir Riya. Selama waktu ini, dia memeriksa semua video yang telah direkam oleh Vishal dan mengetahui bahwa Kaali tidak terlihat di salah satu video tersebut. Dev segera menyadari bahwa cerita yang Kaali ceritakan sebelumnya adalah benar dan dia sebenarnya adalah hantu pemandu wisata yang disebutkan dalam cerita tersebut. Dev menunjukkan video tersebut kepada Krish dan Ishika, membuktikan kepada mereka bahwa Kaali adalah hantu dan memang bertanggung jawab atas semua kematian misterius yang terjadi di hutan. Mereka memutuskan untuk melarikan diri dari hutan untuk selamanya.

Kilas balik mengungkapkan bahwa penduduk desa tidak membunuh Kaali melainkan membawanya ke area inti di mana dia dipukuli secara brutal dan kemudian dilempar ke depan harimau lapar yang menganiayanya sampai mati. Cerita bergeser kembali ke hari ini di mana hantu Kaali sekarang berdiri di dekat sumur, mengungkapkan kemarahan dan kebenciannya yang luar biasa terhadap turis yang datang ke hutan untuk berburu hewan liar dan mengganggu kesejahteraan mereka tanpa penyesalan. Inilah satu-satunya alasan mengapa dia menyesatkan dan kemudian membunuh turis.

Krish, Dev dan Ishika mengalami beberapa percobaan dalam hidup mereka dalam perjalanan keluar dari hutan, tampaknya diatur oleh Kaali, tetapi akhirnya berhasil mencapai jalan di mana Bagga dan Khan tiba dengan jip, mengusir mereka dari hutan.

Beberapa waktu kemudian, Krish yang kini sepenuhnya menyadari apa yang menyebabkan kematian misterius di hutan itu, berhasil menyelesaikan laporannya yang menurutnya kematian tersebut akibat serangan harimau. Dia dengan enggan memutuskan untuk tidak mengungkapkan penyebab sebenarnya dari kematian itu kepada siapa pun karena tidak ada yang akan mempercayainya tetapi malah memuji Kaali sebagai kontributor utama laporan tersebut. Sementara itu di hutan, Kaali bertemu dengan sekelompok turis baru dan salah satu dari mereka terbunuh oleh sebuah truk.

***
Budi cukup lama baca cerpen yang ceritanya menarik gitu, ya buku di tutup dan buku di taruh di dalam tas. Ya Budi mengeluarkan keripik singkong dari dalam tas dan juga kopi botolan. Eko selesai memancing, ya hasilnya dapet ikan tiga ekor. Eko ke tempat Budi yang sedang duduk santai gitu.

"Eko dapat ikan berapa?" kata Budi.

"Dapat tiga," kata Eko.

"Ikannya besar-besar yang di dapat Eko," kata Budi.

"Ya musim ikannya besar-besar, ya rezekinya!" kata Eko.

"Rezeki!" kata Budi.

Eko duduk di sebelah Budi, ya sambil menaruh ikan dan pancingan di depan gitu. Budi membagi makanan keripik singkongnya dengan Eko. Ya Eko mengambil kopi botolan di dalam tasnya, ya di minum dengan baik gitu. 

"Ngomong-ngomong apa aku ini terlalu berambisi dengan keinginan ku....kerja di pemerintahan tak selamanya jadi buruh?" kata Budi.

"Menurut ku sih, ya Budi tidak terlalu berambisi. Hal wajar sih, ya sebuah keinginan atau harapan. Lebih baik dari hari ini," kata Eko.

"Memang sih, ya keinginan atau harapan. Lebih baik dari hari ini," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Ya berarti aku beda dengan orang-orang, ya berdasarkan data-data yang aku dapatkan tentang orang-orang yang berambisi atau haus untuk mendapatkan kedudukan di pemerintahan padahal sudah punya kerjaan yang baik kerjaan di swasta gitu. Orang-orang itu, ya pendidikannya tinggi," kata Budi.

"Budi kan cuma lulusan SMA saja. Jelas beda. Budi kan berasal dari keadaan keluarga tidak mampu, ya beda dengan orang-orang yang di omongin Budi itu," kata Eko.

"Ya sih aku sadar siapa diri ku? Lulusan SMA dan juga berasal dari keluarga tidak mampu," kata Budi.

"Hidup ini. Kompetisi untuk mendapatkan keinginan atau harapan, ya dengan kepintaran. Bagi yang mampu, ya silakan duduk dengan baik, ya kedudukan di pemerintahan!" kata Eko.

"Ya memang kompetisi kepintaran!" kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Apa aku bisa mendapatkan apa yang aku inginkan?" kata Budi.

"Banyak cerita tentang orang-orang yang bisa mendapatkan apa yang diinginkan? Doa dan usaha!" kata Eko.

"Memang sih, ya jawaban itu tepat. Doa dan usaha!" kata Budi.

"Kata orang-orang yang mendapatkan apa yang diinginkan? Kalau sudah rezeki, ya tidak kemana-mana. Tuhan yang telah menetapkannya," kata Eko.

"Memang kalau sudah rezekinya, ya tidak kemana-kemana. Tuhan telah menetapkannya. Sama halnya urusan dengan jodoh, ya bisa mendapatkan cewek yang di sukai," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

Eko dan Budi tetap menikmati keadaan pantai dengan baik, ya sambil makan kripik dan minum kopi botolan gitu.

"Melihat laut dengan baik, ya cerita yang diinginkan. Di khayalan dengan baik, ya cerita pertarungan bajak laut. Gimana Eko?" kata Budi.

"Bajak laut. One Piece, ya Budi?" kata Eko.

"Ya salah satu cerita yang menarik tentang bajak laut. One Piece!" kata Budi.

"Cerita itu memang menarik. Bajak laut topi jerami. Setiap tokohnya punya keinginan atau cita-cita yang di usahakan dengan baik bisa di capai dengan baik," kata Eko.

"Kisah pertemanannya juga menarik," kata Budi.

"Ada evolusi dari kekuatan, ya menarik ceritanya," kata Eko.

"Pertarungannya, ya sengit banget. Menarik ceritanya," kata Budi.

"Cerita One Piece dari masih sekolah sampai sekarang, ya kita sudah kerja. Ceritanya belum selesai. Pinter yang buat ceritanya. Karena bisa di buat panjang," kata Eko.

"Memang pinter yang buat ceritanya. Walau ceritanya panjang, ya telah di mulai masa kita sekolah sampai kita sudah kerja, ya tuh cerita One Piece....ceritanya tidak membosankan," kata Budi.

"Intrik ini dan itu, ya menarik sih!" kata Eko.

"Memang intrik ini dan itu, ya menarik," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

Abdul selesai memancing, ya ke tempat Eko dan Budi yang duduk dengan baik di bawah pohon rindang di pinggir pantai, ya duduk dengan santai gitu. Ya Abdul dapat ikan empat ekor, ya ikannya besar-besar gitu. Ketiga berkumpul dengan baik, ya sepakat untuk masak ikan bakar gitu, ya sambil menikmati keadaan pantai yang bagus banget gitu.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK