Budi dan Eko duduk di depan rumah Budi, ya sambil menikmati minum teh dan makan kue kering.
"Hidup ini. Kenapa cewek, ya tahu keburukan cowoknya, ya pencuri, ya kerjaan dari sisi keburukan gitu. Memang cowoknya itu kerjaannya di depan ceweknya dan orang-orang, ya kerja cowok itu kuli bangunan?" kata Budi.
"Karena ceweknya cinta pada cowoknya, ya jadi menutupi keburukan cowoknya," kata Eko.
"Cinta dasarnya. Ya memang cewek dan cowok itu statusnya suami dan istri, ya udah punya anak. Cuma memang jauh dari ilmu agama," kata Budi.
"Manusia yang jauh dari ilmu agama. Biasanya berbuat semuanya. Ya karena tidak mengerti hak orang lain, ya tidak boleh di ambil," kata Eko.
"Kemiskinan penyebab manusia menjadi pencuri, penipu, dan pemalak," kata Budi
"Kadang bukan karena kemiskinan. Ya bisa saja karena memang penyakit kepribadian, ya jadi memilih jalan keburukan. Contoh : anak orang kaya, ya kalakuannya buruk sampai make narkoba," kata Eko.
"Penyakit kepribadian. Memilih jalah buruk, ya di sebabkan faktor ini dan itu," kata Budi.
"Tetap jauh dari agama, ya orang-orang yang buruk itu," kata Eko.
"Memang kenyataannya, ya jauh dari agama. Maka hidup ini. Harus berhati-hati karena ada manusia yang buruk kalakuannya. Berbaur dengan baik dengan berpura-pura," kata Budi.
"Hukum di buat dengan baik, ya untuk melindungi orang-orang yang berjalan kebaikan. Hukum bertindak tegas, ya untuk menghukum orang-orang yang melanggar aturan, ya merugikan orang lain," kata Eko.
"Hukum ini hukum itu. Makin berat obrolan. Kaya kelasnya Universitas, ya bidang hukum. Kita ini cuma lulusan SMA!" kata Budi.
"Aku paham omongan Budi," kata Eko.
"Kalau begitu. Aku mau bercerita pake wayang, ya sekedar bercerita saja!" kata Budi.
"Ya aku jadi penonton yang baik!" kata Eko.
Isi cerita yang di ceritakan Budi :
Di kerajaan Charak, sebuah perayaan sedang berlangsung untuk penobatan Pangeran Kassim, tetapi ibu tiri Kassim yang jahat, Zenobia, mengutuknya saat dia akan dinobatkan sebagai Khalifah. Sinbad, seorang pelaut dan Pangeran Baghdad, berlabuh di Charak beberapa waktu kemudian, berniat meminta izin dari Pangeran Kassim untuk menikahi saudara perempuan Kassim, Putri Farah, tetapi mendapati kota itu di bawah jam malam. Sinbad dan anak buahnya ditawari keramahan oleh seorang pria bernama Rafi, tetapi saat makan salah satu kru Sinbad diracuni dan sisanya diserang oleh Rafi, yang merupakan putra Zenobia. Sinbad mengalahkannya, tetapi Zenobia memanggil trio hantu, yang menyerang Sinbad dan anak buahnya. Sinbad membuang ghoul dengan menghancurkan mereka di bawah tumpukan kayu besar.
Sinbad bertemu dengan Farah, yang percaya bahwa kutukan Kassim adalah salah satu mantra Zenobia, dan kecuali Kassim disembuhkan dalam tujuh bulan, maka putra Zenobia, Rafi, akan menjadi khalifah sebagai gantinya. Sinbad, Farah, dan kru Sinbad berangkat untuk menemukan alkemis Yunani kuno Melanthius, seorang pertapa di pulau Casgar, yang dikatakan tahu cara mematahkan kutukan, dan Farah membawa serta babon prasejarah besar, yang benar-benar Kassim, berubah. oleh kutukan Zenobia. Zenobia dan Rafi mengikuti perahu yang didorong oleh Minoton, robot perunggu ajaib yang dibuat oleh penyihir dengan penampilan minotaur.
Sinbad dan Farah mendarat di Casgar dan menemukan Melanthius dan putrinya Dione, yang setuju untuk membantu mereka. Melanthius mengatakan mereka harus melakukan perjalanan ke tanah Hyperborea di mana peradaban kuno Arimaspi pernah ada. Dalam perjalanan ke Hyperborea, Kassim menikmati ditemani Dione dan mengembangkan minat cinta padanya.
Zenobia menggunakan ramuan untuk mengubah dirinya menjadi burung camar untuk memata-matai Sinbad. Begitu naik kapalnya, dia berubah menjadi manusia mini dan mendengarkan saat Melanthius memberi tahu Sinbad cara menyembuhkan Kassim. Diperingatkan oleh Kassim, Melanthius dan Sinbad menangkap Zenobia. Sayangnya, botol ramuannya tumpah dan seekor tawon menelannya. Tawon itu tumbuh menjadi sangat besar dan menyerang kedua pria itu, tetapi Sinbad membunuhnya. Zenobia menggunakan sisa ramuannya untuk menjadi burung camar lagi dan terbang kembali ke kapalnya sendiri, tetapi dengan sisa ramuan yang tersisa, bagian bawah kaki kanannya tetap menjadi kaki burung camar.
Setelah perjalanan panjang, kapal Sinbad mencapai gurun kutub utara. Sinbad dan krunya melakukan perjalanan melintasi es ke tanah Arimaspi, tetapi diserang oleh walrus raksasa. Itu menghancurkan sebagian besar persediaan mereka dan membunuh dua orang, tetapi Sinbad dan yang lainnya menangkisnya dengan tombak. Zenobia menggunakan terowongan es untuk mencapai tanah Arimaspi, dan dia, Rafi, dan Minoton menaiki tangga bawah tanah untuk muncul di lembah hangat seperti Mediterania di atas.
Sinbad dan krunya juga mencapai lembah. Saat beristirahat, mereka bertemu dengan troglodytae, manusia gua setinggi 8 kaki (2,4 m), tertutup bulu dengan satu tanduk di atas kepalanya. Troglodyte terbukti tidak berbahaya, tetapi lebih ramah. Para petualang menamainya Trog untuk jangka pendek, dan dia membawa mereka ke kuil piramida raksasa Arimaspi. Zenobia dan Rafi tiba di kuil terlebih dahulu, tetapi karena dia tidak memiliki kunci untuk masuk, Zenobia memerintahkan Minoton untuk memindahkan balok batu dari dinding piramida. Dia berhasil, tetapi blok itu menghancurkan Minoton dan mengacaukan struktur piramida dan dengan demikian kekuatan kuil.
Sinbad dan teman-temannya tiba beberapa menit kemudian dan memasuki ruang utama kuil, yang bagian dalamnya tertutup es dan dijaga oleh "The Guardian of the Shrine", sebuah smilodon beku dalam balok es. Zenobia memerintahkan Rafi untuk menyerang Melanthius dan hendak menikam Dione dengan pisau, tetapi Rafi diserang oleh Kassim dan terbunuh saat jatuh dari tangga kuil. Untuk sesaat diliputi kesedihan, Zenobia menggendong putranya sementara Sinbad dan Melanthius mengangkat Kassim ke dalam kolom cahaya di puncak kuil, yang memecahkan mantra padanya. Melihat Kassim dikembalikan ke bentuk manusia, Zenobia mentransfer rohnya ke dalam smilodon. Membebaskan diri dari penjara esnya, harimau raksasa menyerang kelompok itu, tetapi Trog melibatkan smilodon dalam pertempuran menggunakan tombak Minoton. Awalnya menang, Trog dilucuti, diatasi dan dibunuh. Sinbad dan anak buahnya berperang melawan binatang itu, tapi ternyata mereka kalah. Smilodon menyerang Sinbad, yang menusukkannya ke tombak Minoton, membunuhnya dan Zenobia. Sinbad, Kassim, Farah, Melanthius, dan Dione pulang tepat pada waktunya untuk Kassim dinobatkan sebagai Khalifah.
***
Budi cukup lama bercerita pake wayang, ya akhirnya selesai juga. Wayang di taruh di kursi kosong. Eko memuji pertunjukkan wayang Budi, ya begitu juga dengan ceritanya, ya bagus gitu.
"Hidup ini. Semiskin apa pun. Ya harus berjuang keluar dari kemiskinan, ya menjadi mampu, ya kaya. Tetap berjalan di jalan kebaikan demi diri, keluarga dan orang lain. Harus paham ilmu agama," kata Eko.
"Omongan Budi, ya bentuk motivasi!" kata Eko.
"Ya begitu lah!" kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
"Ngomongin acara Tv. Artis jebolan lomba menyanyi, ya ternyata pinter juga ngelawak. Ya bintang tamu di acara lawak gitu," kata Budi.
"Karena di undang di acara melawak, ya harus bisa melawak lah. Mengikuti alur cerita yang di buat dengan baik," kata Eko.
"Pinter, cantik, ya jadi terkesan!" kata Budi.
"Berarti Budi suka!" kata Eko.
"Memang aku suka. Pada cewek cantik, ya kerjaannya artis. Pinter lawak dan juga cantik gitu!" kata Budi.
Budi dan Eko, ya melanjutkan acara keduanya main catur.