Malam hari, ya bulan bersinar dengan baik di langit dan bintang berkelap-kelip di langit gitu. Setelah nonton Tv yang acaranya menarik dan bagus... FTV di chenel RCTI, ya seperti biasa sih Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong goreng.
"Baca cerpen saja!" kata Budi.
Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Di London, Sir Charles Braithwaite, Komisaris Scotland Yard, berjuang memecahkan kasus kejahatan terorganisir yang melibatkan geng yang telah melakukan perampokan di seluruh Eropa. Perdana Mentri Inggris memutuskan untuk meminta bantuan luar untuk memecahkan kasus tersebut, yang oleh pers dianggap sebagai penghinaan. Inspektur Prancis Jacques Clouseau adalah orang yang dikirim untuk membantu. Sir Charles memberi pengarahan kepada Clouseau tentang kasus tersebut. Tiga tersangka ditahan, tetapi dua orang, Frenchie LeBec dan Steven Frey melarikan diri. Satu-satunya tersangka yang masih ditahan adalah Addison Steele.
Sir Charles memperingatkan Clouseau agar tidak memercayai siapa pun, bahkan mereka yang ada di Yard, karena ia curiga ada mata-mata di antara mereka. Sementara itu, Steele bekerja sebagai tukang cukur penjara. Ketika Clouseau tiba, Steele sedang memotong rambut putra sipir penjara, Clyde Hargreaves. Setelah Clyde selesai, Steele memberi tahu Clouseau bahwa ia tidak tahu siapa pemimpin geng itu, tetapi hanya mengenalnya dengan nama "Johnny Rainbow." Clouseau kemudian ditipu oleh Steele untuk bercukur. Selama perawatan handuk panas, Steele menggunakan kloroform untuk menaklukkan Clouseau dan melarikan diri dari tahanan.
Di Scotland Yard, Superintendent Weaver memberikan Clouseau senjata percobaan yang disamarkan untuk membantu penyelidikannya. Frenchie kemudian mencoba membunuh Clouseau, yang secara tidak sengaja membunuhnya dengan salah satu senjata Weaver. Sir Charles kesal karena Clouseau membunuh Frenchie, karena mereka tidak dapat menginterogasinya. Setelah menyadari makanannya sendiri telah diracuni, Clouseau menemukan kotak korek api dari penginapan terdekat bernama Tudor Arms di tubuh Frenchie. Di penginapan itu, Clouseau mencari lebih banyak petunjuk dan tergoda oleh dua wanita yang menaklukkan dan menculiknya. Mereka menuangkan karet ke wajah Clouseau, yang mereka gunakan untuk membuat cetakan yang menyerupai dirinya.
Clouseau secara tidak sengaja membunuh pemilik penginapan dengan cara menindihnya dengan tempat tidur dan menyadari bahwa pemilik penginapan tersebut memiliki tato Johnny Rainbow. Clouseau pergi ke pemakaman Frenchie di Prancis untuk mencari petunjuk lebih lanjut dan diserang oleh geng tersebut. Pembantu Weaver, Lisa Morell, datang dan menyelamatkannya. Pembantu tersebut sebenarnya adalah agen Interpol yang telah dikirim untuk membantunya. Clouseau tidak mempercayai cerita Lisa dan menangkapnya. Namun, atasannya, Prefet de Police Geffrion, mengonfirmasi bahwa Lisa mengatakan yang sebenarnya.
Di tempat persembunyian geng tersebut, Johnny Rainbow ternyata adalah Clyde Hargreaves. Ia telah menggunakan cetakan karet untuk membuat beberapa topeng yang menyerupai wajah Clouseau. Rencana Rainbow adalah agar geng tersebut merampok tiga belas bank Swiss secara bersamaan, sementara Clouseau menanggung akibatnya. Clouseau mengetahui rencana tersebut dan pergi ke tempat persembunyian tersebut untuk menyelidiki. Dua orang anak buah Rainbow, Bomber LeBec dan Stockton mengikuti Clouseau dan mencoba menculiknya, tetapi Weaver datang dan menggagalkannya. Weaver, yang sebenarnya adalah mata-mata, menyelipkan tiket kereta api dari Le Havre, Prancis ke Zurich, Swiss di saku Clouseau dan pergi.
Di kereta, Weaver mencoba membunuh Clouseau dan kemudian menyamar sebagai Clouseau di Zurich. Lisa memperingatkannya tentang Weaver, tanpa menyadari bahwa dia sebenarnya berbicara kepada Weaver dengan menyamar. Lisa diculik oleh geng tersebut, dan Rainbow menyamar sebagai Clouseau. Weaver dan Rainbow memberikan informasi palsu tentang perampokan tersebut kepada pihak berwenang Swiss dan memerintahkan presiden bank untuk menaruh semua dana mereka ke dalam mobil lapis baja yang menunggu di luar untuk "disimpan dengan aman." Uang tersebut kemudian ditukar ke mobil van Lindt & Sprungli palsu. Mereka membawa uang tersebut ke salah satu pabrik cokelat milik Lindt dan mengemas uang curian tersebut seperti cokelat batangan lalu menaruhnya ke dalam sebuah kapal di Sungai Limmat.
Clouseau yang asli ditangkap karena perampokan dan tidak dapat meyakinkan pihak berwenang tentang kebenaran. Weaver mencoba melarikan diri dengan menyamar sebagai Clouseau, tetapi terbunuh dalam perkelahian dengan Clouseau yang asli. Ini membuktikan bahwa Clouseau tidak bersalah. Dia pergi untuk menyelamatkan Lisa, mengejar Steele dan akhirnya ditangkap oleh anak buah Rainbow. Clouseau melarikan diri menggunakan salah satu senjata Weaver dan menenggelamkan kapal. Perampokan itu digagalkan, tetapi Rainbow dan anak buahnya melarikan diri. Clouseau kembali ke Prancis setelah mengucapkan selamat tinggal kepada Sir Charles yang berterima kasih.
***
Budi selesai membaca cerpen, ya baca cerpen lain dengan judul Ratu Ilmu Hitam, ya sambil minum kopi dan makan singkong goreng.
Isi cerita yang di baca Budi :
Hanif, Nadya, dan anak-anak Sandi, Dina, dan Haqi bepergian ke panti asuhan tua Hanif untuk menemui Pak Bandi, mantan pengasuhnya yang terbaring di tempat tidur. Hanif menabrak sesuatu tetapi hanya menemukan seekor rusa, bukan gadis yang terbaring di parit yang tidak terlihat. Keluarga tersebut bertemu di panti asuhan oleh teman masa kecil Hanif, Anton dan Jefri, istri mereka masing-masing Eva dan Lina, serta Maman dan Siti, yang kini menjadi pengasuh. Kecuali anak-anak yang lebih tua Hasbi dan Rani, tempat itu kosong karena yang lain masih dalam perjalanan bus. Saat memeriksa anak-anak ke kamar mereka, Hasbi mengolok-olok Rani, yang ditinggalkan di panti asuhan oleh ibunya tetapi yakin dia akan kembali. Setelah Haqi bertanya tentang pintu yang terkunci, Rani memberitahunya tentang Ibu Mirah yang berkaki pengkor, seorang penjaga yang menjadi gila karena mengklaim bahwa seorang gadis pelarian bernama Murni telah dirasuki oleh setan. Mengira Ibu Mirah telah membunuh Murni,
Khawatir menabrak seseorang, Hanif membawa Jefri ke lokasi tabrakan, di mana mereka menemukan gadis dan bus yang membawa anak-anak panti asuhan yang mati. Mereka menempatkan gadis itu di bagasi Hanif. Anton menyelidiki bus dalam perjalanan ke polisi dan terbunuh oleh ilmu hitam, sementara di panti asuhan, Lina dan Eva dirasuki hingga melukai diri sendiri. Nadya mengantar mereka ke rumah sakit dengan orang dewasa tetapi terus berputar-putar, mengingatkan Jefri bahwa hal yang sama terjadi ketika dia, Anton, dan Hanif mencoba melarikan diri setelah diberitahu bahwa Ibu Mirah telah menyembelih tiga gadis dengan ilmu hitam. Terungkap bahwa mereka diperintahkan oleh Pak Bandi untuk mengubur Ibu Mirah di kamar yang sekarang terkunci. Mereka mengemudi kembali.
Nadya menemukan di bawah tempat tidur Pak Bandi foto-foto yang tidak pantas dari gadis-gadis panti asuhan, termasuk Siti, yang mereka duga mempraktikkan ilmu hitam untuk membalas dendam. Siti bersumpah tidak bersalah tetapi menegaskan bahwa Pak Bandi mencabuli setiap gadis dan adalah orang yang membakar ketiga gadis itu sebagai peringatan. Ibu Mirah menggunakan ilmu hitam untuk melindungi gadis-gadis dan membunuh Pak Bandi, tetapi meninggal sebelum berhasil. Gadis di bagasi Hanif, Mustika, bangun. Dia mengungkapkan bahwa bus dicegat oleh seorang wanita yang membawa sial semua orang sampai mati, tapi Mustika tidak terpengaruh karena dia tidak mendengar mantra melalui headphone-nya; dia lari keluar tapi ditabrak mobil Hanif. Hanif menyimpulkan bahwa wanita ini adalah Murni yang pendendam, yang, tidak seperti dalam cerita Rani, sebenarnya adalah putri kandung Ibu Mirah.
Murni muncul dan menghukum mereka dengan siksaan neraka, karena, meskipun mereka tidak menyakitinya, ketidaktahuan mereka tentang cobaan keluarganya "juga dosa". Karena itu, mereka harus merasakan apa yang dia rasakan ketika keluarganya meninggal. Dibantu Rani yang tersirat sebagai putrinya, Murni memberi Nadya pilihan: membunuh Hanif atau anak-anaknya mati. Haqi menusuk Murni dari belakang dan Nadya memenggalnya. Murni memasang kembali kepalanya tetapi dikorbankan oleh Nadya dan tersandung ke Pak Bandi yang lumpuh. Bandi meminta bantuan tetapi Hanif mengabaikan dan membiarkannya mati terbakar karena semua dosanya.
Di epilog, Nadya melihat penampakan singkat Murni saat menjemput Haqi dari sekolah. Sementara itu, di gedung panti asuhan yang sekarang dijual, suara kaki dipukuli Ibu Mirah bergema di aulanya.
***
Budi selesai membaca cerpen, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong goreng. Eko datang ke rumah Budi, ya motor Eko di parkirkan di depan rumah Budi gitu. Ya Eko duduk dengan baik dekat Budi gitu. Memang di meja Eko melihat ada anglo kecil di atasnya ada tekok kaleng yang seperti biasa berisi air panas, ya ada piring yang ada singkong goreng, ya ada buku gambar, ya dan kliping gitu.
"Buku gambar," kata Eko.
Eko mengambil buku gambar gitu.
"Budi buat apa ya di buku gambar?" kata Eko.
"Buka saja Eko...buku gambar! Eko akan tahu sendiri apa yang aku gambar di buku gambar?" kata Budi.
"Okey...aku buka buku gambar!" kata Eko.
Eko membuka buku gambar dengan baik sih, ya Eko melihat dengan baik sih.... gambar-gambar yang di buat Budi di buku gambar.
"Budi membuat dengan baik gambar-gambar di buku gambar...tokoh-tokoh dari film lawas Panji Tengkorak," kata Eko.
"Memang aku membuat dengan baik... gambar-gambar di buku gambar... tokoh-tokoh dari film lawas Panji Tengkorak!" kata Budi.
"Bagus gambar-gambar yang di buat Budi!" kata Eko.
"Terimakasih Eko.....pujiannya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko menutup buku gambar, ya buku gambar di taruh di meja gitu dan Eko mengambil kliping gitu.
"Budi buat kliping," kata Eko.
"Aku buat kliping...nilai kreatifitas aku saja dan juga belajar," kata Budi.
Eko membuka kliping dengan baik gitu, ya di baca dengan baik sih...artikel-artikel koran gitu.
"Budi buat kliping...kumpulan artikel-artikel koran yang menceritakan dengan baik Universitas-Universitas yang ada di Sumatera Utara," kata Eko.
"Memang aku membuat dengan baik kliping, ya kumpulan artikel-artikel koran yang menceritakan tentang Universitas-Universitas yang ada di Sumatera Utara," kata Budi.
"Universitas-Univesitas yang ada Sumatera Utara...berkaitan dengan ekonomi kan Budi?" kata Eko.
"Memang sih...Universitas-Universitas yang ada di Sumatera Utara...berkaitan dengan ekonomi gitu," kata Budi.
"Hidup ini...roda ekonomi di gerakan dengan baik....berkaitan dengan Universitas-Universitas yang ada Sumatera Utara," kata Eko.
"Realita memang begitu," kata Budi.
"Terjadi dengan baik kompetisi antara Universitas satu dengan Universitas yang lain," kata Eko.
"Realitanya memang begitu," kata Budi.
"Kliping yang di buat Budi...bagus!" kata Eko.
"Terimakasih Eko pujiannya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko menutup kliping dengan baik dan kliping di taruh di meja gitu.
"Ruang lingkup sosial masyarakat di Sumatera Utara....antara baik dan buruk perilakunya, ya antara paham agama dan tidak paham agama kan Budi?" kata Eko.
"Ya berdasarkan berita di koran saja sih, ya iya sih...Eko tentang ruang lingkup sosial masyarakat Sumatera Utara....antara baik dan buruk perilakunya, ya antara paham agama dan tidak paham agama," kata Budi.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Budi mau cerita apa tidak?" kata Eko.
"Aku mau cerita Eko!" kata Budi.
"Silakan Budi bercerita dengan baik!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Noel dan Afan berteman baik, ya keduanya kuliah dengan baik di Universitas yang ada di Medan gitu. Agama yang anut Noel dan Afan adalah Hindu gitu. Afan kebiasaan sih membeli koran, ya koran di baca dengan baik sih. Berita di koran ceritanya bagus-bagus sih karena yang membuat berita di koran adalah orang-orang pinter di bidangnya gitu, ya yang paling menarik menurut Afan adalah cerpen yang berjudul Agak Laen gitu. Noel hobynya main basket gitu. Ya lawan main basket biasa sih Afan gitu dan ada satu lagi sih...Lyodra gitu teman kuliah Noel dan Afan gitu. Ya Lyodra memang tomboy sih dan agama Lyodra adalah Hindu gitu. Afan dan Noel biasa sih ke kafe yang ada live musik gitu. Kafe pemiliknya adalah Fattah gitu. Ya Fattah menjalankan rumah tangga dengan baik sama Aqeela gitu. Agama Fattah dan Aqeela adalah Islam gitu. Penyanyi di kafe adalah Tiara gitu dan agama Tiara adalah Hindu gitu. Memang Noel dan Afan berteman baik sama Tiara. Di kafe, ya Noel dan Afan menikmati dengan baik sih keadaan kafe gitu, ya keduanya biasa sih ngobrol dengan asik sih tentang lingkungan sosial masyarakat di Medan...berdasarkan berita di koran gitu, ya dan berita tentang olahraga tinju di obrolin dengan baik sih...Noel dan Afan gitu. Di kampus, ya ada cewek cantik yang di sukai Noel dan Afan gitu, ya cewek itu bernama Jolina gitu. Ya Jolina agama Hindu gitu dan Jolina baru putus dari pacarnya bernama Udin gitu. Ya Udin memang kerja sih di perusahaan PT. SEJAHTERA gitu, ya dan agama Udin adalah Hindu gitu. Noel dan Afan bersaing sih untuk jadian sama Jolina gitu. Ceritanya fantasinya, ya Noel dan Afan bertarung sih di dunia game gitu. Noel yang menjadi Sun Go Kong dan Afan yang menjadi Raja Iblis Banteng gitu. Pertarungan sengit sih....antara Sun Go Kong dan Raja Iblis Banteng gitu. Cerita kenyataannya, ya Jolina senang sih di sukai Noel dan Afan gitu. Udin yang cinta sama Jolina, ya Udin berusaha balikan gitu dengan Jolina gitu. Jolina masih ada rasa cinta pada Udin jadi Jolina balikan sama Udin gitu. Cerita fantasinya, ya Udin bertarung juga dengan Noel dan Afan di dunia game gitu. Udin menjadi Buddha Rulai, ya Noel yang menjadi Sun Go Kong, ya dan Afan yang Raja Iblis Banteng gitu. Pertarungan sengit...Buddha Rulai, Sun Go Kong, ya dan Raja Iblis Banteng gitu. Dengan seluruh kemampuan Buddha Rulai.....mengalahkan Sun Go Kong dan Raja Iblis Banteng gitu. Udin yang menjadi Buddha Rulai, ya Udin senang menang gitu. Noel yang menjadi Sun Go Kong, ya Noel kesal kalah gitu. Afan yang menjadi Raja Iblis Banteng, ya Afan kesal sih...kalah gitu. Cerita kenyataannya, ya Udin dan Jolina menjalankan kisah cinta dengan baik gitu. Noel dan Afan...kesal sih karena Jolina balikan dengan Udin gitu. Noel dan Udin tetap biasa sih ke kafe untuk menikmati dengan baik keadaan di kafe gitu, ya keduanya biasa sih ngobrol dengan asik tentang lingkungan sosial masyarakat di Jakarta berdasarkan berita di koran gitu, ya dan berita tentang pertandingan sepak bola...di obrolin dengan baik gitu. Lyodra teman baik Noel...main basket gitu. Lyodra yang tomboy berubah jadi cewek cantik gitu. Noel jadi suka sama Lyodra gitu. Ada cowok yang menyukai Lyodra, ya cowok itu bernama Rangga gitu. Rangga menjalankan kuliah dengan baik dan agama Rangga adalah Hindu gitu. Lyodra jalan bareng sih sama Rangga gitu. Noel jadi kesal sih karena Lyodra jalan bareng dengan Rangga gitu. Noel jadinya bersaing sih dengan Rangga urusan Lyodra gitu. Cerita fantasinya, ya Noel dan Rangga bertarung sih di dunia game gitu. Noel yang menjadi Nezha dan Rangga yang menjadi Ao Bing. Petarungan sengit banget sih antara Nezha dan Ao Bing gitu. Cerita kenyataannya, ya Lyodra memilih dengan baik sih... antara Noel dan Rangga gitu. Dengan rasa di dalam diri Lyodra, ya Lyodra memilih Noel gitu. Cerita fantasinya, ya Noel yang menjadi Nezha dan Rangga yang menjadi Ao Bing gitu, ya keduanya bertarung dengan sengit gitu. Dengan seluruh kemampuan Nezha...bisa mengalahkan Ao Bing gitu. Ya Ao Bing keadaan terkapar di arena pertarungan gitu. Noel yang menjadi Nezha, ya Noel senang menang gitu. Sedangkan Rangga yang menjadi Ao Bing, ya Rangga kesal...kalah gitu. Cerita kenyataannya, ya Rangga memang kesal sih tidak pilih Lyodra gitu tapi setelah di pikirkan dengan baik sih...Rangga menerima di tolak Lyodra karena Lyodra telah adil dengan baik sih... memilih cowok yang di sukai Lyodra adalah Noel gitu. Hubungan kisah cinta di jalankan dengan baik Noel dan Lyodra gitu. Rangga fokus kuliah gitu. Afan senang sih...Noel jadian dengan Lyodra gitu. Ya Noel dan Lyodra sering jalan bareng sih, ya ke tempat-tempat yang baik yang ada di Medan tujuannya happy-happy gitu. Suatu hari, ya Afan bertemu dengan teman masa SMA yang bernama Sridevi gitu. Ya Sridevi agama Hindu gitu dan Sridevi menjalankan kuliah dengan baik di Universitas gitu. Afan dan Sridevi beda Universitas gitu. Hubungan pertemanan Afan dan Sridevi baik gitu. Noel dan Afan memang masih tetap ke kafe sih, ya keduanya biasa sih menikmati keadaan kafe dengan baik gitu, ya juga ngobrol dengan baik sih keduanya tentang lingkungan sosial masyarakat di Jakarta gitu berdasarkan berita di koran gitu, ya dan berita tentang pertandingan basket..di obrolin dengan baik keduanya gitu. Afan suka sih dengan Tiara gitu. Ya Sebenarnya Afan suka juga dengan Sridevi gitu. Keinginan cowok jantan....Afan sih inginnya sih...Tiara dan Sridevi jadi pacar Afan gitu tapi setelah di pikirkan dengan baik Afan memutuskan untuk jadian sama Tiara gitu karena Sridevi ternyata telah jadian dengan Gibran gitu. Ya Gibran agama Hindu dan Gibran kuliah dengan baik di Universitas, ya Gibran satu kampus dengan Sridevi gitu. Hubungan kisah cinta di jalankan dengan baik sih...Gibran dan Sridevi gitu. Afan berusaha dengan baik sih jadian sama Tiara gitu. Mantan Tiara yang bernama Ardian, ya Ardian mau balikan sama Tiara gitu. Afan dan Ardian bersaing sih urusan Tiara gitu. Cerita fantasinya, ya Afan dan Ardian bertarung di dunia game gitu. Afan yang menjadi Chen Zhen dan Ardian yang menjadi Jenderal Fujita. Petarungan sengit sih Chen Zhen dan Jenderal Fujita, ya keduanya mengeluarkan dengan baik ilmu-ilmu bela diri masing-masing gitu. Cerita kenyataannya, ya Tiara tidak mau balikan dengan Ardian karena Ardian kerjaannya pengedar narkoba gitu. Tiara memilih Afan dengan baik gitu. Cerita fantasinya, ya Afan yang menjadi Chen Zhen dan Ardian yang menjadi Jenderal Fujita, ya keduanya bertarung dengan baik gitu. Dengan seluruh kemampuan Chen Zhen...mengalahkan Jenderal Fujita gitu. Keadaan Jenderal Fujita terkapar di arena pertarungan gitu. Afan yang menjadi Chen Zhen, ya Afan senang menang gitu. Sedangkan Ardian yang menjadi Jenderal Fujita, ya Ardian kalah...kesal gitu. Cerita kenyataannya, ya Ardian kesal karena tidak bisa balikan sama Tiara gitu. Afan dan Tiara jadian dengan baik, ya keduanya menjalankan dengan baik hubungan kisah cinta gitu. Noel senang sih...Afan menjalin kisah cinta dengan baik sama Tiara gitu. Ardian pengedar narkoba di tangkap polisi kepolisian Lapor Pak! gitu. Ardian di penjara sama polisi gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Main permainan ular tangga saja!" kata Eko.
"Ya oke main permainan ular tangga!" kata Budi.
Budi mengambil permainan ular tangga di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu.