Budi duduk santai di depan rumahnya.
"Nyanyi dan main gitar saja!" kata Budi.
"Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik.
Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :
***
Budi selesai bernyanyi, ya gitar berhenti di mainkan dan gitar di taruh di samping kursi gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.
"Baca cerpen saja!" kata Budi.
Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik gitu.
Isi cerpen yang di baca Budi :
Mohan Kumar adalah seorang pria jujur dan teliti yang bekerja sebagai Manajer Umum sebuah perusahaan pelayaran milik temannya, Dinesh. Dinesh adalah seorang duda dan putrinya, Roma, dekat dengan Mohan Kumar, istrinya Sumitra, dan putranya yang masih kecil, Ravi. Jugal Kishore, Bhandari, dan Balwant, yang bekerja di bawah Mohan Kumar, terlibat dalam penyelundupan. Ketika Mohan Kumar mengetahui aktivitas mereka, ketiga pria itu membunuh Dinesh dan dengan licik menjebak Mohan Kumar untuk itu. Mohan Kumar tidak berdaya. Karena tidak dapat membuktikan ketidakbersalahannya di pengadilan, ia dijatuhi hukuman penjara 14 tahun. Sekitar waktu yang sama, istrinya terbunuh dalam sebuah kecelakaan.
Setelah menjalani hukuman penjara, Mohan Kumar meminta bantuan Puri yang hidupnya telah ia selamatkan di penjara, untuk membalas dendam pada tiga penjahat. Puri memiliki hubungan dengan dunia bawah. Sementara Mohan Kumar juga tidak dapat melacak putranya, Ravi, ia bertemu dengan Roma yang tinggal bersama pamannya yang bandel, Jagdish, seorang pecandu alkohol yang kejam. Tanpa sepengetahuan Mohan Kumar, putranya yang hilang, Ravi, telah bergabung dengan Jugal Kishore dan gengnya. Karena keadaan yang tidak menentu, Ravi bertemu Roma dan menyelamatkan hidup Mohan Kumar. Mohan Kumar merasakan kasih sayang yang tidak dapat dijelaskan kepada Ravi. Roma dan Ravi jatuh cinta.
Ketika Mohan Kumar merencanakan kematian Bhandari, Jugal Kishore dan Balwant menugaskan Ravi untuk membunuh Mohan Kumar. Karena tidak dapat melakukannya, Ravi jatuh dari atap, dan ironisnya diselamatkan oleh Mohan Kumar. Kabir, salah satu antek Puri, menemukan senjata Ravi. Karena curiga, ia memata-matai Ravi dan mengetahui hubungannya dengan JK dan Balwant. Mohan Kumar sangat marah.
Balwant mencoba membunuh Mohan Kumar, tetapi gagal. Mohan Kumar mengejarnya dan tertabrak truk, Balwant tewas. Marah dengan kematian Bhandari dan Balwant, JK menculik Ravi dan Roma. Setelah mengetahui bahwa Ravi adalah putra Mohan Kumar, ia meminta tebusan besar untuk membebaskannya. Dalam pertarungan berikutnya, Mohan dan Ravi bekerja sama untuk membunuh JK.
***
Budi selesai membaca cerpen, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor Eko di parkirkan di depan rumah Budi gitu. Eko duduk dengan baik dekat Budi.
"Emmm," kata Budi.
"Langsung saja....main permainan kartu remi saja Budi!" kata Eko.
"Okey main kartu remi!" kata Budi.
Budi mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan kartu remi di bagikan dengan baik gitu. Eko dan Budi main kartu remi dengan baik, ya main permainan cangkulan gitu.
"Budi mau cerita apa tidak?" kata Eko.
"Aku mau cerita Eko!" kata Budi.
"Silakan Budi bercerita dengan baik!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Gema dan Gibran tinggal di Kuala Lumpur, ya Malaysia gitu. Asal Gema dan Gibran dari Solo gitu. Dengan segala kepintaran yang di punya Gema dan Gibran, ya keduanya kerja dengan baik perusahaan PT. ASTRO gitu. Berita di media Indonesia menceritakan dengan baik sih...tentang pengangguran ini dan itu, ya Gema dan Gibran bersyukur dengan baik sih, ya kerja dengan baik di perusahaan yang ada Kuala Lumpur, ya Malaysia gitu. Kebiasaan Gema dan Gibran...main ke kafe tujuannya menikmati keadaan kafe, ya pastinya makan dan minuman enak gitu. Pemilik kafe adalah Victoria gitu. Ya Victoria aslinya orang Indonesia gitu. Suami Victoria yang bernama Fattah orang Malaysia gitu. Rumah tangga di jalankan dengan baik Fattah dan Victoria gitu. Hubungan kisah cinta yang baik Fattah dan Victoria, ya membuat Gema teringat dengan baik dengan kisah cinta Gema dan Kiara gitu. Pada masa kuliah di Solo sih, ya Gema menjalin kisah cinta sama Kiara gitu. Hubungan memang kisah cinta di jalankan dengan baik Gema dan Kiara gitu. Orang tua Kiara memang kurang suka dengan Gema, ya Kiara di jodohkan orang tuanya sama cowok yang bernama Adit gitu. Ya Adit pemilik restoran gitu. Memang Gema sadar sih...bahwa dirinya dari keluarga yang tidak mampu gitu. Karena orang tua Kiara jadinya hubungan Gema dan Kiara putus gitu. Ya Kiara menjalin kisah cinta dengan Adit gitu. Gema memang sakit gitu, ya karena gagal urusan cinta gitu. Dari pada memikirkan urusan cinta gagal, ya lebih baik Gema fokus kuliah dengan baik gitu...tujuannya Gema selesai kuliah dan kerja di sebuah perusahaan tujuannya mengubah nasif Gema gitu. Berkat usaha Gema yang sungguh-sungguh jadi sekarang Gema kerja dengan baik di perusahaan yang ada Kuala Lumpur, ya Malaysia....jadi hidup Gema baik dan baik gitu. Memang benar sih kata pepatah tentang keadaan Gema "Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu baru senang kemudian". Hubungan kisah cinta Fattah dan Victoria baik, ya membuat Gibran teringat dengan kisah cinta gitu. Pada masa kuliah sih di Solo, ya Gibran menjalin kisah cinta sama Adara gitu. Hubungan kisah cinta yang di jalankan Gibran dan Adara baik gitu. Ya Adara mengidap penyakit yang mematikan, ya kanker gitu. Pada akhirnya Adara meninggal dunia gitu. Gibran bersedih karena Adara meninggal gitu. Ya Adara di makamkan dengan baik gitu. Gibran menerima dengan baik sih Adara meninggal dunia gitu. Keadaan Gibran berasal dari keluarga tidak mampu gitu, ya kuliah saja sampai hutang sana dan sini. Demi merubah nasif, ya Gibran berusaha dengan baik...sampai selesai kuliah gitu. Sekarang Gibran yang kerja dengan baik di perusahaan yang ada di Kuala Lumpur, ya Malaysia gitu....jadi hutang pada masa kuliah Gibran telah di bayar dengan baik gitu. Memang benar sih kata pepatah tentang jalan kehidupan Gibran "Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu baru senang kemudian". Hidup di Kuala Lumpur, ya Malaysia di nikmati dengan baik sama Gema dan Gibran, yaaa jadi Gema dan Gibran bisa di bilang berterima kasih...pada pemerintahan Indonesia dan Malaysia yang bekerja sama dengan baik, ya makanya Gema dan Gibran kerja dengan baik perusahaan yang ada Kuala Lumpur, ya Malaysia gitu. Di kafe, ya Gema dan Gibran dapat kenalan cewek cantik yang bernama Keyla gitu. Ya Keyla asli orang Malaysia dan Keyla kuliah dengan baik di Universitas yang ada Kuala Lumpur, ya Malaysia gitu. Memang Keyla bersama temannya di kafe, ya nama teman Keyla adalah Sandra gitu. Ya Sandra memang asli orang Malaysia gitu dan Sandra kuliah dengan baik di Universitas yang ada Kuala Lumpur, ya Malaysia gitu. Gema suka dengan Keyla gitu. Gibran suka sama Sandra, tapi ternyata Sandra sudah punya pacar yang bernama Ali gitu. Ya Ali orang asli Malaysia dan Ali kerja dengan baik di perusahaan PT. PRIMA gitu. Hubungan kisah cinta di jalankan dengan baik Ali dan Sandra gitu, ya keduanya ada rencana menikah sih...setelah Sandra selesai kuliah gitu. Gibran memilih untuk suka Keyla gitu. Gema dan Gibran jadi bersaing dengan baik untuk jadian sama Keyla gitu. Keyla senang sih di sukai dua cowok yang baik sih, ya Gema dan Gibran gitu. Keyla yang menyukai Gema gitu. Gema dan Keyla jadian dengan baik, ya hubungan kisah cinta di jalankan dengan baik gitu. Gibran yang gagal bersama Keyla, ya tidak ada masalah sih. Ya Gibran senang Gema menjalin kisah cinta yang baik sama Keyla gitu. Gema dan Keyla sering jalan bareng sih...ke tempat-tempat yang baik yang ada Kuala Lumpur, ya Malaysia......tujuannya happy-happy gitu. Ginran iri saja dengan kisah cinta di jalankan Gema dan Keyla baik gitu, ya Gibran yang masih jomblo, ya berusaha sih...untuk dapat cewek gitu. Kerjaan Gibran di perusahaan baik sih, ya begitu juga dengan Gema gitu. Gema yang menjalin cinta dengan Keyla, ya Gema ingin menikahi Keyla gitu jadi Gema ada rencana menikah dengan Keyla gitu, ya setelah Keyla lulus kuliah gitu. Gibran dan Gema memang masih sering ke kafe gitu. Di kafe, ya Gibran dapat kenalan cewek gitu, ya nama cewek adalah Stevani gitu. Stevani orang asli Solo yang tinggal di Kuala Lumpur, ya Malaysia gitu dan Stevani kerja dengan baik di perusahaan PT. PRIMA gitu. Memang sih...Stevani berusaha dengan baik dengan segala kepintarannya...untuk kerja di perusahaan PT. PRIMA yang ada Kuala Lumpur, ya Malaysia gitu. Memang Stevani di kafe bersama teman baik satu tempat kerja, ya nama teman baik Stevani adalah Eca Aura gitu. Ya Eca Aura keturunan Tionghoa gitu, ya agama yang di yakini Eca Aura berdasarkan orang tua...adalah agama Buddha gitu. Memang Eca Aura sudah bersuami sih, ya nama suami Eca Aura bernama Boy gitu. Memang Boy keturunan Tionghoa dan agamanya Buddha gitu. Kerjaan Boy menjalankan usaha bengkel mobil gitu. Rumah tangga di jalankan dengan baik sih...Boy dan Eca Aura gitu. Hubungan pertemanan terjalin dengan baik Gibran dan Stevani gitu. Ya Gema berteman juga dengan Stevani gitu. Ya Gema sadar diri punya pacar Keyla jadi Gema biasa saja gitu...dengan Stevani dari pada Keyla marah pada Gema karena rasa cemburu gitu. Gibran yang suka dengan Stevani, ya Gibran berusaha dengan baik untuk jadian sama Stevani gitu. Usaha yang di jalankan Gibran...untuk jadian sama Stevani, ya pada akhirnya Gibran jadian dengan baik sama Stevani gitu. Hubungan kisah cinta di jalankan dengan baik sih...Gibran dan Stevani gitu. Gema senang saja sih, ya Gibran menjalin kisah cinta yang baik sama Stevani gitu. Gibran dan Stevani sering jalan bareng...ke tempat-tempat yang baik yang ada di Kuala Lumpur, ya Malaysia...dengan tujuan happy-happy gitu. Gibran berkata dalam hatinya "Menyenangkan menjalin kisah cinta dengan Stevani". Hubungan kisah cinta yang di jalankan Gibran dan Stevani baik dan baik, ya keduanya merencanakan menikah karena untuk kebaikan keduanya gitu. Gema dan Gibran menjalankan dengan kehidupan di Kuala Lumpur, ya Malaysia...kerja dengan baik di perusahaan dan juga kisah cinta yang baik dan indah yang menyenangkan hati keduanya gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus," kata Eko.
"Sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Kisah persahabatan tokoh Gema dan tokoh Gibran," kata Eko.
"Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Tokoh Gema dan tokoh Gibran...menjalankan kehidupan dengan baik di Kuala Lumpur, ya Malaysia dan juga kisah cinta," kata Eko.
"Yaaa begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Bila punya kemampuan dengan baik, ya lebih baik kerja di Kuala Lumpur, ya Malaysia...tujuan merubah nasif," kata Eko.
"Dengan kepintaran bisa merubah nasif," kata Budi.
"Realita kehidupan ini...cerita tentang orang-orang yang bisa merubah nasif karena kepintaran," kata Eko.
"Realita," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko tetap asik main permainan kartu remi gitu.