CAMPUR ADUK

Thursday, November 28, 2024

STREET KINGS

Malam gelap bertabur bintang di langit gitu. Setelah nonton Tv yang acaranya sepak bola, ya seperti biasa sih...Budi duduk santai di depan rumahnya sedang membaca cerpen yang ceritanya menarik, yaaa sambil menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Tom Ludlow, yang menjadi pecandu alkohol setelah kematian istrinya, adalah seorang detektif yang menyamar untuk unit khusus khusus LAPD. Ia bertemu dengan gangster Korea untuk perdagangan senjata api yang ia yakini telah menculik dua gadis remaja. Selama transaksi, ia membiarkan mereka memukulinya dan mencuri mobil serta senapan mesinnya. Tanpa sepengetahuan mereka, alat pelacak di kendaraan tersebut membawanya ke tempat persembunyian geng tersebut.

Setelah mencapai tempat persembunyian mereka, Ludlow menyerbu masuk, membunuh para gangster, mengubah tempat kejadian agar penembakan tampak dibenarkan, lalu menemukan gadis-gadis itu terkunci di dalam lemari. Sementara seluruh unitnya memberi selamat kepadanya, ia berhadapan dengan mantan rekannya, Detektif Terrence Washington, yang sudah muak dengan korupsi polisi, dan telah mulai melaporkan kecurigaan kepada Kapten James Biggs dari Internal Affairs, yaaa yang tampaknya memulai penyelidikan terhadap Ludlow.

Karena yakin Washington mengadu, Ludlow mengikutinya ke sebuah toko swalayan untuk memukulinya. Namun, Washington dibunuh oleh dua gangster dengan dalih perampokan. Rekaman video pengawasan memperlihatkan Ludlow berkelahi dan kemudian menembaknya secara tidak sengaja selama baku tembak. Berdasarkan hal ini, tindakannya tidak dapat dibenarkan dan memberatkan. Kapten Jack Wander memberi Ludlow alibi dengan menyuruhnya menghapus rekaman pengawasan, dan memberi tahu pers bahwa dia adalah orang pertama yang tiba di tempat kejadian tetapi terlambat untuk menyelamatkan Washington.

DNA penjahat Fremont dan Coates ditemukan di tempat kejadian perkara, begitu pula sejumlah besar uang tunai di Washington. Penyelidikan tersebut mengasumsikan bahwa Washington korup, mencuri obat-obatan dari ruang penyimpanan barang bukti dan menjualnya ke Fremont dan Coates. Ludlow kemudian meminta bantuan Detektif Paul Diskant, yang bertanggung jawab atas barang bukti forensik, dalam penyelidikan pribadinya.

Saat Ludlow dan Diskant menyelidiki, mereka akhirnya menemukan sebuah rumah di perbukitan tempat mereka menemukan jasad Fremont dan Coates yang asli terkubur di kuburan dangkal; tampak jelas bahwa mereka telah dibunuh jauh sebelum kematian Washington. Ludlow bertemu dengan istrinya yang telah menjanda dan menyerahkan CD pengawasan kepadanya. Ia bersimpati kepadanya karena ia telah kehilangan istrinya sebelumnya, mengatakan kepadanya bahwa ia berada di samping Washington ketika ia meninggal dan bersumpah untuk membalas dendam atas pembunuhannya.

Ludlow dan Diskant kemudian menyamar sebagai polisi kotor yang bersedia mengambil alih penjualan obat-obatan terlarang. Dengan bantuan Scribble, mereka mengatur pertemuan dengan dua penjahat yang menyamar sebagai Fremont dan Coates. Ludlow mempertanyakan siapa mereka sebenarnya, ketika Diskant mengenali mereka, dia ditembak dan kehabisan darah hingga meninggal. Ludlow membunuh kedua pria itu dan melarikan diri kembali ke rumah pacarnya, di mana dia melihat di berita bahwa mereka adalah deputi Departemen Sheriff Los Angeles Country yang menyamar. Ludlow diidentifikasi sebagai 'pembunuh polisi', begitu cepat sehingga dia mengerti ada orang lain di baliknya. Pada saat yang sama, Detektif Cosmo Santos dan Dante Demille masuk dan memborgolnya.

Santos dan Demille mengakui bahwa mereka membunuh dan menanam DNA Fremont dan Coates serta uang di tempat pembunuhan Washington. Ludlow menyadari bahwa Washington sebenarnya memberi tahu tentang Wander kepada Biggs, yang merupakan orang yang mencuri narkoba dari ruang bukti departemen.

Untuk mengeksekusi Ludlow, Santos dan Demille membawanya ke rumah tempat mayat Fremont dan Coates yang asli berada, tetapi ia berhasil melepaskan diri dan membunuh mereka berdua. Ia kemudian menuju ke rumah Washington di mana ia menemukan Sersan Mike Clady sedang mencari rekaman kamera pengawas. Ludlow berhasil menaklukkan Clady sebelum ia dapat membunuh istri Washington yang sudah menjanda, lalu memasukkannya ke dalam bagasi mobilnya.

Ludlow berhadapan dengan Wander di rumahnya dan menangkapnya setelah perkelahian. Dia mengaku memiliki bukti yang memberatkan terhadap beberapa pejabat tinggi departemen dan politisi lainnya, yang akan dia gunakan untuk menjadi kepala LAPD dan akhirnya menjadi wali kota. Wander, yang menyatakan bahwa dia adalah teman dan mentor Ludlow, mencoba menyuapnya dengan sejumlah besar uang dan dokumen yang memberatkan, tetapi Ludlow menolak dan menembaknya hingga tewas.

Kemudian, Kapten Biggs dan Sersan Green tiba, dan Biggs mengungkapkan bahwa mereka memanfaatkannya untuk menjatuhkan Wander dan mendapatkan akses ke berkas-berkasnya dengan menunjukkan kepadanya korupsi yang sebenarnya dalam unitnya. Biggs memberi Ludlow sebuah alibi. Saat ia pergi, Biggs mengatakan kepadanya bahwa departemen itu masih membutuhkannya.

***

Budi selesai baca cerpen yang ceritanya bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu. 

"Nyanyi saja!" kata Budi. 

Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu. 

Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :

"Demi cinta sucikuHujan pun berhentiMenyaksikan tulusnya cintakuKusayangi dirimu
Apa pun deritamuBiarlah berlaluAku sungguh rela menerimaDirimu seadanya
Tersanjung dirimu, SayangDalam lukisan hati iniSakit yang kaualami bukan halangan'Tuk memilikimu
Tersanjung dirimu, SayangBukan khayal di dalam mimpiPahit 'kan kutelan, manis 'kan kuterimaBiar kau bahagia
Apa pun deritamuBiarlah berlaluAku sungguh rela menerimaDirimu seadanya
Tersanjung dirimu, SayangDalam lukisan hati iniSakit yang kaualami bukan halangan'Tuk memilikimu
Tersanjung dirimu, SayangBukan khayal di dalam mimpiPahit 'kan kutelan, manis 'kan kuterimaBiar kau bahagia
Pahit 'kan kutelan, manis 'kan kuterimaBiar kau bahagia"

***

Budi selesai bernyanyi, ya gitar berhenti di mainkan dan gitar di taruh di samping kursi gitu. 

"Emmm," kata Budi.

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi gitu. 

"Sederhana," kata Eko. 

"Keadaan kita!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

Budi berpikir dengan baik dan berkata "Tersanjung". 

"Budi berkata...Tersanjung...maksudnya sinetron lawas, ya Budi?" kata Eko. 

"Mau di kaitan sinetron lawas silakan! Ya film juga silakan sih! Yang pastinya aku mau cerita Eko!" kata Budi. 

"Budi mau cerita, ya silakan Budi bercerita dengan baik!" kata Eko. 

"Begini ceritanya!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Adisty anak yatim piatu yang tinggal dengan Paman Jhon dan Bibi Neetii gitu. Ya Paman Jhon punya usaha percetakan gitu, ya Adisty kerja di tempat usaha Paman Jhon gitu. Ayu teman Adisty, ya dari masa SMA sampai sekarang gitu. Ya Ayu menjalankan usaha rumah makan gitu. Adisty sering main ke rumah Ayu gitu. Hubungan pertemanan Ayu dan Adisty baik gitu. Urusan cinta, ya Ayu sedang dekat dengan cowok bernama Andre yang kerjaannya guru SD gitu. Alex yang biasa ada urusan kerjaan dengan Paman Jhon gitu. Adisty dan Alex bertemu gitu, ya keduanya berteman baik gitu. Alex yang suka dengan Adisty gitu, ya Alex menjalankan pendekatan yang baik pada Adisty. Kata-kata Alex seperti cowok-cowok yang ada maunya dengan cewek, ya kata-kata manis yang membuat cewek senang bisa di bilang sih jadinya tersanjung gitu. Adisty yang lugu, ya jatuh hati pada Alex gitu. Hubungan Alex dan Adisty pacaran sampai berhubungan badan gitu. Adisty hamil gitu, ya Paman Jhon dan Bibi Neetii tahu dengan kehamilan Adisty gitu. Bibi Neetii tidak ingin mendengarkan omongan orang-orang tentang kehamilan Adisty yang membuat malu nama baik keluarga gitu, ya jadi Adisty di usir Bibi Neetii, ya dari rumah Paman Jhon. Ya Paman Jhon tahu Adisty meninggalkan rumah di usir Bibi Neetii, ya jadi Paman Jhon mencari Adisty dengan baik gitu. Paman Jhon tidak menemukan Adisty gitu. Ya Adisty tinggal di rumah Ayu. Memang sih Ayu mengerti dengan baik masalah Adisty yang hamil karena Alex gitu. Ya Adisty berusaha menemui Alex karena urusan kehamilan Adisty gitu. Sampai akhirnya Adisty bertemu dengan Alex gitu. Ya Alex tidak bertanggung jawab atas kehamilan Adisty gitu. Ya Adisty bersedih dengan keadaannya gitu, ya ingin sih mengugurkan kehamilannya. Ayu sebagai teman baik Adisty, ya Ayu menenangkan Adisty dengan baik dan mengurungkan niatnya untuk mengugurkan kandungannya gitu. Adisty menjaga kehamilannya dengan baik, ya sampai melahirkan gitu. Anak Adisty di berinama Adara gitu. Ayu menggendong Adara dengan baik. Ayu dan Adisty merawat Adara dengan baik gitu. Alex melihat anak-anak yang senang bermain, ya sadar bahwa dirinya salah pada Adisty dan anak yang di kandungnya gitu. Alex mencari Adisty dengan baik dengan tujuan minta maaf gitu. Ayu dan Andre hubungannya baik, ya menikah dengan baik gitu. Adisty senang dengan kebahagiaan pernikahan Ayu dengan Andre gitu. Adisty menjalankan kerjaannya di rumah makan gitu. Pasha yang biasa makan di rumah makan milik Ayu, ya karena makanan dan minuman enak, ya dan pelayanannya baik gitu. Pasha sering bertemu dengan Adisty, ya jadi Pasha jatuh hati pada Adisty gitu. Memang Pasha tahu sih, ya Adisty punya anak bernama Adara gitu. Pasha yang suka sama Adisty jadi tetap menjalankan pendekatan dengan baik, ya Pasha menerima masa lalu Adisty gitu. Hubungan Adisty dan Pasha terus berjalan dengan baik, ya kedua jadian gitu dan ada rencana menikah gitu. Selama ini, ya Alex mencari Adisty gitu, ya pada akhirnya Alex bertemu dengan Adisty gitu. Alex meminta maaf sama Adisty gitu dan juga Alex senang dengan anaknya Adisty yang bernama Adara, ya anak Alex gitu. Adisty memaafkan Alex gitu. Ya Alex ingin menikahi Adisty demi Adara gitu. Adisty jadi bimbang antara Alex dan Pasha gitu. Memang sih, ya Adara butuh Ayah kandungnya Alex gitu, ya Adisty ingin bersama Alex gitu. Ya Adisty mau membatalkan pernikahan dengan Pasha gitu. Alex meninggal karena kecelakaan mobil gitu. Ya Adisty dapat kabar Alex meninggal karena kecelakaan mobil, ya Adisty bersedih kehilangan Alex gitu. Memang Alex di kuburkan dengan baik gitu. Adisty jadinya menikah dengan Pasha gitu. Pernikahan Pasha dan Adisty bahagia bersama Adara gitu. Ayu senang dengan kebahagiaan pernikahan Adisty dan Pasha gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi. 

"Cerita yang bagus!" kata Eko.

"Sekedar cerita saja!" kata Budi.

"Kata-kata manis seorang cowok kepada cewek yang di sukai gitu. Ceweknya senang dengan kata-kata manis tersebut, ya ceweknya...tersanjung," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Lika liku kisah cinta tokoh Adisty!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Main permainan gaplek saja!" kata Eko.

"Okey main permainan gaplek!" kata Budi.

Budi mengambil permainan gaplek di bawah meja, ya permainan di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik gitu. Eko dan Budi main kartu gaplek dengan baik gitu.

"Ngomongin orang-orang yang tinggal di kota Batam, ya kerjaannya pedagang ini dan itu," kata Budi.

"Pedagang toh!!!" kata Eko.

"Demi hidup ini, ya ekonomi harus gerakkan dengan baik," kata Budi.

"Realitanya memang begitu sih....ekonomi di gerakkan dengan baik gitu," kata Eko.

"Kompetisi terjadi dengan baik antara pedagang yang satu dengan lain," kata Budi.

"Persaingan memang terjadi antara pedagang yang satu dengan lain," kata Eko.

"Modal besar dan modal kecil," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Hasil dari apa yang di usahakan? Yaaa rezeki masing-masing!" kata Budi.

"Memang sih....hasil, ya rezeki masing-masing," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Orang-orang yang tinggal di kota Batam, ya tetap antara baik dan buruk perilaku manusia. Antara kaya dan miskin. Antara paham agama dan tidak," kata Eko.

"Realitanya memang begitu!" kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Budi dan Eko, ya tetap asik main kartu gaplek gitu. 

CAMPUR ADUK

JAB WE MET

Malam yang tenang di kediaman rumah Budi. Setelah nonton Tv acara kuis family 100, yaaa seperti biasa Budi duduk santai di depan rumahnya se...

CAMPUR ADUK