Budi dan Eko duduk di depan rumah Budi, ya sambil menikmati minum kopi dan juga makan gorengan.
"Pelangi," kata Budi.
Eko melihat dengan baik keadaan, ya karena keadaan malam, ya tidak ada pelangi. Eko, ya terkejut saja dengan omongan Budi yang berkata "Pelangi".
Eko pun berkata "Pelangi. Malam begini. Mana ada Budi".
"Ya memang sih. Malam begini tidak ada Pelangi," kata Budi.
Eko berpikir dengan baik, ya terpikir dengan baik, ya lagu atau sinetron. Eko pun memutuskan sinetron dan berkata pada Budi "Jangan-jangan sinetron, ya Budi?"
"Bisa jadi bisa jadi," kata Budi.
"Bisa jadi. Kok kaya game di acara Tv saja?" kata Eko.
"Acara Tv kan serba serbi yang di buat dengan baik dengan tujuannya menghibur penonton di rumah. Sebagai penonton yang baik, ya seperti aku. Ya aku mengutip ya sebagai bahan obrolan saja. Tandanya aku suka dengan acara Tv yang menghibur penonton di rumah. Salah satunya....acara Tv...kuis atau bisa bilang sih game," kata Budi.
"Survei membuktikan. 100 poin untuk Budi menjawab benar," kata Eko.
"Aku berhasil. Mendapatkan poin 100. Usaha ku tidak sia-sia belajar semalam suntuk untuk menjadi pintar dan juga di iringi doa," kata Budi.
"Usaha yang sungguh-sungguh pasti bisa mencapai tujuan dengan baik, ya keberhasilan," kata Eko.
"Banyak orang yang berhasil karena usahanya yang sungguh-sungguh. Contohnya : acara Tv yang menunjukkan orang-orang yang berhasil di bidang yang di gelutinnya," kata Budi.
"Artis apa orang-orang pemerintahan, ya Budi yang jadi contohnya?" kata Eko.
"Ya artis ada. Orang pemerintahan ada. Ya orang yang biasa-biasa saja juga ada," kata Budi.
"Orang yang biasa-biasa juga ada. Seperti penjual makan, ya pedagang dengan modal kecil. Orang tersebut berusaha dengan baik dengan usahanya demi keluarganya. Roda ekonomi berjalan dengan baik," kata Eko.
"Memang roda ekonomi berjalan dengan baik, ya baik pedagang modal kecil dalam menjalankan usahanya, demi keluarga. Ya tetap saja rezeki pedagang itu pasang dan surut, ya seperti air laut. Beda dengan orang-orang yang kerja di pemerintahan yang gajinya tetap. Maka itu orang-orang pemerintahan bekerja keras, ya mengikuti aturan yang telah di buat dengan baik. Demi jabatan atau kedudukan dengan tujuan gaji lah," kata Budi.
"Budi ngomong seperti itu sekedar obrolan lulusan SMA, ya kan Budi?" kata Eko.
"Ya sekedar obrolan lulusan SMA," kata Budi.
"Gimana urusan omongan Budi. Pelangi?" kata Eko.
"Pelangi. Warna pelangi bermacam-macam warnanya. Awalnya warna itu putih," kata Budi.
"Memang warna pelangi itu bermacam-macam. Ya warna awalnya putih. Pelajaran di sekolah, ya ilmu fisika," kata Eko.
"Maksud ku sebenarnya tentang organisasi yang berkembang di Indonesia, ya organisasi agama Islam," kata Budi.
"Organisasi agama Islam yang berkembang di Indonesia," kata Eko.
"Awal putih, ya agama Islam. Karena kepentingan manusia, ya jadinya banyak organisasi agama Islam. Tata cara menjalankan agama Islam pun beragam. Ya jadinya seperti pelangi," kata Budi.
"Ya memang sih awalnya putih agama Islam itu. Karena organisasi agama Islam, ya jadinya seperti pelangi," kata Eko.
"Ada perselisihan dan ada juga tidak," kata Budi.
"Memang ada perselisihan dan ada juga tidak. Bagi orang memahami ilmu, ya paham. Bahwa awalnya putih, jadinya tidak ada perselisihan antara agama Islam yang berkembang di Indonesia," kata Eko.
"Yang paham ilmu agama Islam, ya tahu awalnya. Putih," kata Budi.
"Emmmmm," kata Eko.
"Sama halnya dengan partai politik, ya kan Eko?" kata Budi.
"Kalau urusan politik. Aku males membicarakannya. Karena aku cuma lulusan SMA. Ilmu masih sebatas SMA," kata Eko.
"Aku paham omongan Eko. Kalau begitu lebih baik. Main catur saja!" kata Budi.
"Ok. Main catur!" kata Eko.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas mejalah papan catur lah. Budi dan Eko, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan caturlah. Keduanya main catur dengan baik, ya sambil menikmati minum kopi dan juga gorenganlah.