Yoyo sibuk nganter bareng pesan pelanggannya. Usai kerjaan itu kerjaan dan juga waktu jam istirahat, ya Yoyo duduk santai sambil minum air mineral.
"Segernya," kata Yoyo.
Terlihat dari kejauhan seorang cewek yang di kenal Yoyo dan terus berjalan mendekatinya.
"Kayanya aku mengenal tuh cewek, tapi siapa ya?" kata Yoyo sambil mengingat siapa tuh cewek.
Cewek itu mendekati Yoyo dan berkata dengan akrab banget "Yoyo...ya!"
Yoyo pun langsung berkata "Iya."
"Inget aku....nggak Yoyo?!" kata Rosa.
"Siapa ya?! kata Yoyo terus ngingat.
"Rosa," katanya.
"Rosa, astaga Rosa...temen ku saat duduk di bangku SD. Sekarang beda banget," kata Yoyo.
"Maksudnya gemuk dan pipi ku tembem ya," kata Rosa yang jengkel.
"Ya Iya lah. SD dulu kan wujud mu ya...apa yang di omongin kamu, Rosa. Kalau sekarang sih. Aku akui sih singset dan cantik," kata Yoyo yang jujur.
"Terima kasih pujiannya," kata Rosa.
"Kebiasaannya sih tidak berubah, kalau di puji sedikit aja!" kata Yoyo.
"Iya Iya lah Yoyo," kata Rosa.
"Ngomong-ngomong dari mana dan mau kemana Rosa?" tanya Yoyo.
"Dari rumah bibi dan mau pulang. Kalau begitu permisi ya...Yoyo. Assalamualaikum," kata Rosa.
"Waalaikumsalam," jawab Yoyo.
Rosa pun berjalan menuju arah rumahnya. Yoyo masih melihat Rosa.
"Cantik memang Rosa," kata Yoyo.
Rokok pun sudah di mulut Yoyo dan ingin di hidup kan pake korek gas.
"Astaga aku lupa, masih ada kerjaan. Kok ngerokok sih. Ini Gara-Gara Rosa," kata Yoyo.
Yoyo pun memasukan rokok ke kotaknya dan kotak rokok di masukkan ke saku begitu juga korek gas. Yoyo pun melanjutkan kerjaannya. Beni, ya dari kejauhan sih memang melihat Yoyo ngobrol dengan cewek cantik, karena ada urusan kerjaannya mengerjakan tugas kerjaannya dengan baik. Yoyo pun terus mengerjakan pekerjaannya sampai selesai. Waktu pulang, ya pulang lah Yoyo.
Yoyo di rumah telah berbenah diri, karena boring ke luar rumah dan berjalan menuju taman dan duduk di taman sambil memandangin reklame yang fotonya artis cantik. Lama-lama itu foto di reklame berubah menjadi Rosa.
"Apa aku tidak salah lihat?!" kata Yoyo sambil mengucek matanya.
Beni menepuk pundak Yoyo dan sontak Yoyo kaget, ya berkata "Setan."
"Mana setannya!" kata Beni sambil duduk di sebelah Yoyo.
"Maaf Beni, aku kirain. Ternyata tidak, abisnya di kagetin sih," kata Beni.
"Yoyo, cuma di tepuk pundak kaget. Yoyo, kamu itu lagi ngelamun tadi," kata Beni.
"Masa. Padahal aku melihat reklame yang fotonya artis cantik itu berubah jadi Rosa," kata Yoyo.
"Itu namanya ngelamun terbuai keadaan. Ya aku akui foto artis cantik di reklame itu...membuai keadaan," kata Beni.
"Memang bener sih. Reklamenya di padang foto artis cantik itu," kata Yoyo menegaskan omongan Beni.
"Ngomong-ngomong Rosa yang kamu sebutin ini Rosa yang artis atau Rosa lainnya?" tanya Beni
"Rosa...teman aku sih saat aku duduk di bangku SD. Tadi aku bertemu dengan Rosa. Pangling dengan wujudnya sekarang, cantik banget," kata Yoyo.
"Jadi...cewek itu Rosa. Aku sih melihat mu Yoyo dari jauh, ya ngobrol dengan cewek," kata Beni.
"Jadi Beni, kamu tahu cewek yang kita obrolin ini," kata Yoyo.
"Iya," kata Beni.
Yoyo pun mengeluarkan kotak rokok dari saku dan batang rokok di keluarkan dari kotaknya tidak lupa menawarkan ke Beni "Rokok...Beni!"
"Terima kasih Yoyo, aku tidak merokok," kata Beni sambil membuka plastik dan mengeluarkan isinya....permen dan permen pun di makanlah.
"Kok tumben," kata Yoyo.
"Ya...sebenarnya aku lagi mengurangi merokok, semua karena permintaan Cita. Awalnya sih berat banget...ketagihan gitu. Pelan-pelan tapi pasti," kata Beni.
"Ooo begitu. Jadi karena Cita membuat perubahan besar padamu Yoyo. Cinta itu lah yang membuat orang berubah dari 100 % buruk menjadi baik," kata Yoyo.
"Begitulah adanya," kata Beni.
"Kalau begitu aku tidak jadi merokok. Ya menghargai teman untuk Kesehatan sih," kata Yoyo sambil masukkan rokok ke kotaknya dan di simpan di saku. "Beni bagi permen ya!"
"Nieee!" kata Beni memberikan permen di tangannya Yoyo.
Yoyo segera makan permen itu sambil lihat reklame. Eeee Yoyo lagi-lagi terbuai dengan reklame dengan fotonya artis cantik yang berubah jadi Rosa.
"Aduh....kayanya aku jatuh cinta sama Rosa," kata Yoyo.
"Sudah...kena racun cinta, Yoyo. Susah melupakan Rosa," kata Beni.
"Lama-lama di sini aku bisa sinting. Ayok pulang aja...Beni. Ngobrolnya di rumah aku saja!" kata Yoyo.
"Ayo!" kata Beni.
Beni dan Yoyo beranjak dari duduknya duduk di taman, ya berjalan menuju rumah Yoyo untuk melanjutkan obrolan.
CAMPUR ADUK
Monday, August 10, 2020
DI INTROGRASI POLISI
Yoyo main ke rumahnya Beni. Sampai di rumah Beni, ya Beninya lagi asik di depan rumah sambil merokok.
"Assalamualaikum," salam Yoyo.
"Waalaikumsalam," jawab salam Beni.
Yoyo pun duduk di sebelah Beni, ya sambil menghidupkan rokok dengan korek gas.
"Beni kemari kemana. Satu hari menghilang?" tanya Yoyo sambil menghisap rokoknya.
"Kemarin aku menghilang satu hari....lagi ada di kantor polisi," kata Beni.
"Kok bisa?!" kata Yoyo.
"Semua gara-gara Tony. Aku berurusan dengan polisi. Mintanya sama aku dianterin ke rumah temannya. Eeeee ternyata Tony udah di buntutin sama Polisi yang menyamar karena Tony pengedar narkoba. Untung aja cuma intrograsi aja. Tujuannya, aku pengedar atau tidaknya. Karena tidak terbukti aku pengedar narkoba, jadi aku di lepaskan dari segala hal yang berkaitan dengan sepak terjang Tony sebagai pengedar narkoba," cerita Beni sambil menghisap rokoknya.
"Ooooo begitu toh ceritanya....semua gara-gara Tony yang terjun di pekerjaan jadi pengedar narkoba toh. Gimana dengan gengnya Tony, di buru polisi dong?!" kata Yoyo.
"Iya....iya lah di buru polisi. Tony buka mulut.....ya semua gengnya di buru sama polisi berdasarkan data dan info terbaru," kata Beni tegas banget.
"Waduh jadi masuk penjara semuanya dong," kata Yoyo.
"Ya ada juga sih yang kabur ke luar kota, tetap saja masih di buru Polisi," kata Beni sambil menghisap rokoknya.
"Oooo begitu toh. Oh iya...gimana hubungan mu dengan Cita?" kata Yoyo.
"Jalan lancar sih aku menerima semua kekurangan Cita, kalau lebihnya sih bonusnya....cantik gitu. Tapi yaitu, bener omongan kamu yang kemarin-kemarin tentang cewek," kata Beni.
"Yang mana ya....aku lupa," kata Yoyo.
"Cewek itu mengatur. Aku di suruh di berhenti rokok. Memang aku....akui sih baik untuk aku, ya Kesehatan gitu. Tapi sekarang aja aku masih ngerokok. Ini semua karena aku lagi kesal aja....masuk kantor polisi dengan urusan narkoba. Dasar....dasar...semua karena Tony," kata Beni sambil merokok.
"Jadi di suruh berhenti merokok. Baik juga perhatian Cita demi kesehatan," kata Yoyo sambil menghisap rokoknya.
"Ya...begitu lah Cita," kata Beni.
Rokok yang di hisap Beni, jadi pendek langsung di taruh di asbak gitu.
"Karokean yuk!" ajakan Beni.
"Karokean...suara aku kan jelek banget, alias cepreng gitu," kata Yoyo yang jujur, sambil menaruh rokok yang sudah pendek di taruh di asbak.
"Yoyo, aku juga sama dengan mu ya tidak bagus juga suara ku. Tetap aja jojong gitu berani bernyanyi walau suara jelek alias cepreng. Contohnya ada sih artis suara cepreng. Eeeee jadi viral di mana-mana karena terkena dengan suara ceprengnya," kata Beni.
"Iya...juga ya. Kalau begitu aku menyakini diri ku. Aku bisa menyanyi bagus, walau hasilnya suara ku jelek alias cepreng," kata Yoyo yang optimis banget.
Yoyo dan Beni telah sepakat untuk karokean di rumahlah untuk menghibur diri dan menghilangkan rasa kejenuhan ini dan itu karena masalah ini dan itu.
"Assalamualaikum," salam Yoyo.
"Waalaikumsalam," jawab salam Beni.
Yoyo pun duduk di sebelah Beni, ya sambil menghidupkan rokok dengan korek gas.
"Beni kemari kemana. Satu hari menghilang?" tanya Yoyo sambil menghisap rokoknya.
"Kemarin aku menghilang satu hari....lagi ada di kantor polisi," kata Beni.
"Kok bisa?!" kata Yoyo.
"Semua gara-gara Tony. Aku berurusan dengan polisi. Mintanya sama aku dianterin ke rumah temannya. Eeeee ternyata Tony udah di buntutin sama Polisi yang menyamar karena Tony pengedar narkoba. Untung aja cuma intrograsi aja. Tujuannya, aku pengedar atau tidaknya. Karena tidak terbukti aku pengedar narkoba, jadi aku di lepaskan dari segala hal yang berkaitan dengan sepak terjang Tony sebagai pengedar narkoba," cerita Beni sambil menghisap rokoknya.
"Ooooo begitu toh ceritanya....semua gara-gara Tony yang terjun di pekerjaan jadi pengedar narkoba toh. Gimana dengan gengnya Tony, di buru polisi dong?!" kata Yoyo.
"Iya....iya lah di buru polisi. Tony buka mulut.....ya semua gengnya di buru sama polisi berdasarkan data dan info terbaru," kata Beni tegas banget.
"Waduh jadi masuk penjara semuanya dong," kata Yoyo.
"Ya ada juga sih yang kabur ke luar kota, tetap saja masih di buru Polisi," kata Beni sambil menghisap rokoknya.
"Oooo begitu toh. Oh iya...gimana hubungan mu dengan Cita?" kata Yoyo.
"Jalan lancar sih aku menerima semua kekurangan Cita, kalau lebihnya sih bonusnya....cantik gitu. Tapi yaitu, bener omongan kamu yang kemarin-kemarin tentang cewek," kata Beni.
"Yang mana ya....aku lupa," kata Yoyo.
"Cewek itu mengatur. Aku di suruh di berhenti rokok. Memang aku....akui sih baik untuk aku, ya Kesehatan gitu. Tapi sekarang aja aku masih ngerokok. Ini semua karena aku lagi kesal aja....masuk kantor polisi dengan urusan narkoba. Dasar....dasar...semua karena Tony," kata Beni sambil merokok.
"Jadi di suruh berhenti merokok. Baik juga perhatian Cita demi kesehatan," kata Yoyo sambil menghisap rokoknya.
"Ya...begitu lah Cita," kata Beni.
Rokok yang di hisap Beni, jadi pendek langsung di taruh di asbak gitu.
"Karokean yuk!" ajakan Beni.
"Karokean...suara aku kan jelek banget, alias cepreng gitu," kata Yoyo yang jujur, sambil menaruh rokok yang sudah pendek di taruh di asbak.
"Yoyo, aku juga sama dengan mu ya tidak bagus juga suara ku. Tetap aja jojong gitu berani bernyanyi walau suara jelek alias cepreng. Contohnya ada sih artis suara cepreng. Eeeee jadi viral di mana-mana karena terkena dengan suara ceprengnya," kata Beni.
"Iya...juga ya. Kalau begitu aku menyakini diri ku. Aku bisa menyanyi bagus, walau hasilnya suara ku jelek alias cepreng," kata Yoyo yang optimis banget.
Yoyo dan Beni telah sepakat untuk karokean di rumahlah untuk menghibur diri dan menghilangkan rasa kejenuhan ini dan itu karena masalah ini dan itu.
Subscribe to:
Posts (Atom)
CAMPUR ADUK
MUMBAI XPRESS
Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...
CAMPUR ADUK
-
1. Asal Usul Pangeran Jayakusuma Alkisah cerita, ada sebuah kerajaan yang besar di daerah Timur dengan rajanya yang bernama Prabu Braw...
-
Sekurang-kurangnya sepuluh atau lima belas orang, laki-laki dan perempuan, berdiri dalam satu deretan panjang, berbaris dari belakang dan...
-
Pagi indah sekali di Baturaden. Matahari bersinar cerah menimpa pohon-pohon ceramah yang kelihatan hijau berkilat. Puncak Gunung Slamet m...