"Eko. Aku ingin tanggapan Eko, ya tentang sesuatu yang aku dapatkan dari nonton vidio di Youtobe, ya tepatnya tema yang di angkat sih!" kata Budi.
"Tanggapan aku. Tentang vidio Youtobe yang di tonton Budi. Emangnya apa tema yang di angkat, ya Budi?!" kata Eko.
"Temanya sih. Apakah hanya agama Islam yang paling benar dari agama lain, ya ilmu perbandingan?!" kata Budi.
"Waduh. Itu sih urusan Ustad atau urusan lulusan Universitas. Berat buat aku yang hanya lulusan SMA," kata Eko.
"Ya ampun Eko. Ini kan cuma sekedar obrolan saja. Kan tidak ada Ustad di sini untuk menjelaskan dan juga tidak ada lulusan Universitas!" kata Budi.
"Aku mau nanya?!" kata Eko.
"Nanya apa?!" kata Budi.
"Vidio di Youtobe. Apakah Budi mengerti penjelasannya?!" kata Eko.
"Ya aku mengerti lah penjelasannya vidio di Youtobe. Tujuannya menegaskan saja, ya sesuai dengan pertanyaan, ya tema yang di angkat dengan baik, ya untuk umat agama Islam....agar yakin dengan agama yang di yakini dan jalankan dengan baik. Ilmu perbandingan dengan agama lain pun di jelaskan dengan baik. Yang jadi pemikiran aku adalah tentang toleransi. Aku kaitkan dengan berita Tv, ya tentang sajen, ya orang mengobrak sajen gitu," kata Budi.
"Ooooo penjelasan di vidio di Youtube...Budi sudah mengerti dengan baik. Kalau di kaitkan dengan berita di Tv tentang orang yang mengobrak abrik sajen. Jadinya tidak bisa di bilang toleransi dari hal menghormati dan menghargai agama lain. Banyak orang-orang bilang, ya jadinya intoleransi, bisa juga ujaran kebencian," kata Eko.
"Dapat menciptakan konflik kan Eko?!" kata Budi.
"Memang bisa menciptakan konflik sih. Ya kalau berpikir dengan kepala dingin, ya bisa selesai masalah dengan baik dan tidak perlu dengan jalan kekerasaan ini dan itu," kata Eko.
"Memang dengan kepala dingin, ya mudah menyelesaikan masalah sih. Yang aku ingin sih Eko dari sudut lain. Agar urusan masalah yang kaitkan agama ini dan itu, ya bisa timbul konflik gitu, ya bisa selesai dengan baik gitu. Karena setiap agama di yakini manusia di muka bumi ini, ya semuanya menyatakan benar, gimana Eko?!" kata Budi.
"Budi. Budi. Bilangin aku cuma lulusan SMA. Ok lah. Dengan sudut ini saja. Ada seorang pemuda lulusan Universitas yang meneliti agama yang berkembang di Indonesia. Pemuda dari sisi keilmuan, ya sudah cukup sih. Tapi pemuda itu penasaran banget untuk jauh membuktikan tentang agama ini dan itu. Pemuda itu akhirnya berhasil membuktikan kebenaran agama ini dan itu dari bantuan Roh. Ya pemuda itu di panggil sama Roh, ya namanya Nabi. Roh menjelaskan dari awal terbentuk agama di muka bumi sampai masa depan. Pemuda itu berkata "Aku tahu kebenarannya". Setelah pemuda itu selesai urusannya dengan Roh. Pemuda itu berkumpul dengan teman-temannya. Teman-temannya ingin tahu agama yang benar?! Ya pemuda itu berkata "Lebih baik misteri". Teman-temannya bingung banget dengan perkataan pemuda itu. Pemuda berkata "Kalian yang masih penasaran tanya sendiri pada Roh. Nanti Roh menjelaskan semua dari awal sampai akhir. Tapi harus ikutin ujiannya. Jika berhasil, ya di ceritakan kebenarannya. Jika gagal, ya harus mati". Teman-temannya tahu kalau ujian sulit, ya jadi tidak ingin mencari tahu kebenaran tentang agama yang paling benar!" kata Eko.
"Jadi lebih baik misteri, ya Eko?!" kata Budi.
"Kadang misteri itu lebih baik!" kata Eko menegaskan omongan Budi.
"Ya pada akhirnya, ya cukup dengan menyakini dan menjalankan agama dengan baik, ya sudah di katakan benar sih.....dan juga harus toleransi demi kerukunan dengan agama lain," kata Budi.
"Itu...Budi paham," kata Eko menegaskan dengan baik omongan Budi.
"Kan aku menggunakan akal ku dengan baik. Berpikir dengan baik," kata Budi.
"Pinter Budi," kata Eko memuji.
"Terima kasih Eko. Atas pujiannya!" kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
"Kalau begitu main catur saja, ya kan Eko?!" kata Budi.
"Ok..main catur!" kata Eko.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas mejalah papan catur. Budi dan Eko menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur.
"Jika terjadi permasalahan agama ini dan itu. Harus di selesai kan dengan kepala dingin," kata Budi.
"Memang untuk menyelesaikan masalah ini dan itu dengan cara kepala dingin!" kata Eko menegaskan omongan Budi.
Eko dan Budi, ya main catur dengan baik, ya sambil menikmati minum kopi dan gorengan lah.