CAMPUR ADUK

Wednesday, August 25, 2021

ORANG TERPILIH

Kasino di halaman belakang sedang asik minum kopi sambil makan keripik singkong yang enak. Indro selesai dengan kerjaanya, ya keluar dari kamarnya. Indro bergerak ke dapur untuk membuat kopi. Kopi jadi di buat, ya di bawa Indro ke halaman belakang. Sampai di halaman belakang. Indro duduk sambil minum kopi buatannya yang enak banget.

"Kehidupan seperti biasanya," kata Indro sambil menaruh gelas yang berisi kopi di meja.

"Memang seperti biasanya kehidupan ini," kata Kasino.

Kasino mengambil keripik singkong di plastik, ya di makannya dengan baik. Indro berpikir sesuatu dan berkatalah "Orang terpilih."

Indro mengambil keripik singkong di plastik, ya di makan dengan baik.

"Orang terpilih. Maksud omongan Indro apa?" kata Kasino.

"Orang-orang ingin menjadi Raja dan Presiden, ya pada akhirnya menjadi Raja dan Presiden. Bisa di sebut Orang Terpilih," kata Indro.

"Manusia itu selalu berlomba-lomba ingin jadi pemimpin. Karena memang ajaran agama pun mengajarkan seperti itu. Setelah menjadi pemimpin. Di puji-puji selayak pemimpin yang bagus ini dan itu,ya kadang sampai pemujiannya di hiperbolakan selayaknya seperti Nabi, Malaikat dan Dewa atau Tuhan. Kalau pemimpin yang tidak bisa memimpin dengan baik, ya di sebut Setan atau Iblis karena mengsengsarakan rakyat," kata Kasino.

"Orang Terpilih di sebut Nabi seperti cerita di ajaran agama, ya Nabi Sulaiman. Orang Terpilih di sebut Tuhan atau Dewa cerita ajaran agama, ya Yesus," kata Indro.

"Manusia tetap mengikuti jejak para pemimpin yang di tulis di ajaran di agama dengan baik. Banyak yang berhasil dan banyak juga yang gagal. Siklusnya memang begitu," kata Kasino.

Kasino mengambil keripik singkong di plastik dan memakannya dengan baik.

"Omongan kita ini sekedar obrolan saja. Ya bisa di bilang omongan basa basi saja kan Kasino?!" kata Indro.

Indro mengambil keripik singkong di plastik dan memakannya dengan baik.

"Memang di anggap omongan basa basi saja. Mungkin ada sisi lain yang mengangap obrolan tersesat atau menyimpang, ya tidak sesuai dengan ajaran agama ini dan itu," kata Kasino.

"Omongan kita di anggap sesat dan menyimpang. Biasanya yang membenarkan omongannya para ahli agama yang sudah mendapatkan kedudukan di pemerintahan, ya orang terpilih inilah selalu ingin membenarkan jalan manusia lain harus sesuai dengan ajaran agama," kata Indro.

"Kenapa orang ahli agama yang jadi pemimpin di pemerintahan di pilih jadi pemimpin, hal sepele selalu ingin di benarkan sesuai dengan ajaran?!" kata Kasino.

"Tahu deh. Yang milih bukan aku. Ahli agama terpilih kan karena kepentingan politik saja. Kekuasaan yang ini dan itu. Kaya raya di bidang pemerintahan," kata Indro.

"Orang tua yang duduk di pemerintahan yang ingin jadi pemimpin dari cita-citanya dan akhirnya jadi pemimpin. Orang tua yang selalu mengangkat generasi muda  dengan omongan sekarang generasi melenial untuk ikut dalam politik ini dan itu. Pada akhirnya. Dono yang di bidang pemerintahan yang belajar dengan baik ilmu pemerintahan, ya mundur dari bidang pemerintahan.....tidak ikut campur urusan orang-orang yang ingin menjadi pemimpin di negeri ini," kata Kasino.

"Dono. Memilih menjadi orang biasa dan kerjanya swasta banget. Ya tidak ingin ikut campur dengan orang-orang yang haus dengan kekuasaan dan di pilih dengan baik di puji sehiperbolanya dengan baik," kata Indro.

Indro mengambil gelas berisi kopi di meja dan di minumnya dengan baik. 

"Aku pun sama dengan Dono. Ya tidak ingin ikut campur dengan perpolitikan dan bentuk pemerintahan ini dan itu. Menjadi rakyat bisa saja!" kata Kasino.

Kasino mengambil gelas berisi kopi di meja dan di minumnya dengan baik.

Indro menaruh gelas berisi kopi di meja.

"Aku pun sama dengan Dono dan Kasino. Tidak terjun kepolitikan dan apalagi urusan pemerintahan yang ini dan itu. Jadi rakyat bisa saja!" kata Indro.

Kasino menaruh gelas berisi kopi di meja.

"Sudah ngobrolnya. Aku ingin main game saja!" kata Kasino.

"Aku juga ingin main game!" kata Indro.

Indro main game di Hp-nya dengan baik. Kasino, ya main game di Hp-nya dengan baiklah.

MAIN CATUR

Kasino dan Indro sedang duduk di ruang tamu, ya sedang main caturlah. Indro memilih bidak catur putih dan Kasino memilih bidak catur hitam. Indro memajukan pion putihnya.

"Dono," kata Indro.

Kasino memajukan pion hitamnya.

"Kenapa dengan Dono?" kata Kasino.

Indro memajukan pion putihnya.

"Kemarin kemarin. Aku ngomong pada Dono. Agar tidak mengaitkan urusan acara Tv dan artis, ya tidak di tulis di Blog. Eeeee. Aku baca Blog Dono di tulis salah satu nama peserta di lomba menyanyi dari acara Tv yang bernama Ratna. Gimana Dono ini?!" kata Indro.

Kasino memajukan pion hitamnya dengan baik.

"Ya Dono kan harus menulis nama peserta lomba menyanyi acara Tv di Blognya, ya menyesuaikan omongan Dono yang kemarin kemarin. Sedangkan Indro kan baru ngomong. Nunggu waktu di terapkan dengan baik, omongan Indro itu," kata Kasino.

Indro memajukan peluncur putihnya dengan baik.

"Iya juga ya. Aku inget sih omongan Dono yang lama. Dono akan menulis nama peserta lomba menyanyi acara Tv sebagai tokoh dalam cerita," kata Indro.

Kasino memajukan kuda hitamnya dengan baik.

"Inget kan Indro. Ya aku ingat kan," kata Kasino.

Indro memajukan pion putihnya dengan baik.

"Iya Kasino. Jadi aku hanya perlu menunggu Dono berhenti mengkaitkan dengan acara Tv dan tidak tulis di Blog gitu," kata Indro.

Kasino memajukan pion hitamnya dengan baik.

"Sebenarnya kenapa Indro menyuruh Dono berhenti menulis di Blog, ya mengkaitkan acara Tv?" kata Kasino.

Indro memajukan kuda putihnya dengan baik.

"Ya ada hal yang ganjil saja," kata Indro.

Kasino memajukan peluncur hitamnya dengan baik.

"Lah. Hal ganjil. Itu sih biasa. Jadi tidak terlalu penting banget. Indro ini!!!!" kata Kasino.

Indro memajukan pion putihnya dengan baik.

"Memang hal biasa. Tapi Dono telah menyepakatin dengan baik," kata Indro.

Kasino menggunakan kuda hitamnya memakan pion putihnya Indro.

"Lebih baik Dono itu istirahat dari mengetik di Blognya!" kata Kasino.

Indro menggunakan peluncur putih memakan pion hitam Kasino.

"Memang sih Dono lebih baik istirahat menulis di Blognya. Kan Blog Dono cuma sekedar hoby membuat cerita saja yang sifatnya abstrak sih. Beda dengan Youtobe yang dapat mempengaruhi keadaan karena vidio yang di buat. Contohnya banyak lah!" kata Indro.

Kasino memajukan kuda hitam dengan baik.

"Pola pikir manusia itulah harus di perhitungkan dengan baik. Antara baik dan buruk ketika menilai sesuatu yang di baca dan di tontonnya dengan baik. Ya memang kalau tontonan lebih mempengaruhi keadaan sih. Contohnya banyak lah!" kata Kasino.

Indro memajukan peluncur putihnya dengan baik.

"Ya sudahlah tidak perlu di bahas lebih jauh lagi lah!" kata Indro.

Kasino menggunakan kuda hitamnya memakan pion putihnya Indro.

"Ok," kata Kasino.

Permainan catur Kasino dan Indro, ya makin serius jadinya fokus keduanya. Sedangkan Dono di kamarnya sedang mengetik di leptopnya. 

"Maju mundur dalam membuat cerita ini dan itu hal biasa," kata Dono.

Dono tetap serius mengetik di leptopnya, ya membaut cerita yang baik lah.

MENGUBAH BATU MENJADI EMAS

Dodo anak yatim piatu yang di temukan di hutan sama Kakek Abu. Ya orang tua Dodo mati di terkam harimau. Kakek Abu mendidik Dodo dengan baik, ya di ajarkan ilmu bela diri silat sampai Dodo mahir. Selesai berlatih silat Dodo selalu bermain dengan Ratna. Dodo dan Ratna akrab banget sebagai teman baik sampai keduanya tumbuh dewasa. 

Dono tetap berlatih silat dengan Kakek Abu dengan baik. Suatu ketika Kakek Abu mengajarkan ilmu mengubah batu menjadi emas. Dodo terarik banget dengan ilmu mengubah batu jadi emas. Dodo berlatih setiap hari agar bisa mengubah batu jadi emas. Sampai waktunya Kakek Abu meninggal dunia. Dodo bersedih kehilangan Kakeknya, ya Ratna sebagai teman baik menemani Dodo karena sedih kehilangan orang yang paling berharga buat Dodo.

Dodo pun berjanji di makam Kakek Abu untuk bisa menyempurnakan ilmunya mengubah batu menjadi emas. Dodo terus berlatih dan berlatih dengan baik. Tapi hasil dari usaha Dodo mengembangkan ilmu tidak berhasil. Dodo jadi males berlatih ilmunya dan main kesana kesini sampai akhirnya memutuskan untuk memancing. Di pinggir sungai, ya Dodo memancing ikan. Ratna dari tadi mencari Dodo dan akhirnya menemukan Dodo yang sedang memancing di pinggir sungai.

Ratna duduk di sebelah Dodo.

"Hari ini sudah berhasil mengubah batu menjadi emas?" tanya Ratna.

"Belum berhasil. Ilmu itu terlalu sulit," kata Dodo.

"Mungkin ada rahasia ilmu yang belum di jelaskan sama Kakek," kata Ratna.

"Mungkin. Tapi Kakek telah meninggal. Gimana mau nanyanya?!" kata Dodo.

Ikan memakan upan di pancingan Dodo. Pancingan di tarik Dodo dengan baik, ya dapet ikan.

"Dapet ikan. Besar banget," kata Dodo.

"Ikannya besar banget," kata Ratna.

"Aku selesai memancing ah!" kata Dodo.

Dodo dan Ratna pulang ke rumah Dodo. Ratna mengolah ikan dengan baik, ya di buat menjadi makan enak. Setelah ikan matang. Dodo dan Ratna menyantap ikan bersama.

"Masakan Ratna dari dulu sampai sekarang enak," pujian Dodo.

"Terima kasih atas pujiannya," Ratna.

Ratna dan Dodo menikmati makanan enak sampai kenyang.

"Dodo masih ingin melanjutkan ilmu yang di ajarkan Kakek?!" kata Ratna.

"Masih sih," kata Dodo.

"Ratna ini Dodo memperlihatkan ilmu itu," kata Ratna.

"Boleh," kata Dodo.

Dodo mengambil batu dan di gengamnya dengan baik. Energi di masukan ke dalam batu untuk di ubah menjadi emas. Cukup lama Dodo melakukan ilmunya itu. Tetap hasilnya tidak bisa mengubah batu menjadi emas.

"Aku kesal. Aku gagal lagi," kata Dodo.

Memang waktu sudah mulai malam sih. Ratna ingin pulang ke rumahnya. Sebelum itu batu yang di genggam Dodo di berikan pada Ratna sebagai hadiah. Ratna menerima batu itu dengan baik. Ratna pun pulang ke rumahnya. Ratna berjalan dengan baik menuju rumahnya. Keadaan memang sudah malam. Ratna sedikit takut sih. Dodo merasa khawatir dengan Ratna pulang kemalaman sih. Dodo pun keluar rumah, ya mengejar Ratna. 

Ratna belum sampai di rumah, ya masih di jalan. Ratna bertemu dengan dua penjahat yang ingin memperkosa Ratna. Ya Ratna berteriak sih dengan keras "Tolong". Mulut Ratna di tutup sama salah satu penjahat. Dodo yang mendengar suara Ratna yang minta bantuan, ya segera berlari dengan cepat untuk menolong Ratna. Dodo melihat Ratna yang ingin di perkosa sama dua penjahat. Dodo langsung bertarung dengan dua penjahat tersebut demi menolong Ratna. Pertarungan sengit banget. Dodo mamang berlatih silat dari kecil sampai dewasa sama Kakek Abu, ya pada waktunya ilmu bela diri silat di gunakan dengan baik untuk melindungi teman baik Dodo. 

Penjahat pun di kalahkan Dodo dengan ilmu bela diri yang di latih dari kecil sampai dewasa. Dua penjahat di buat babak belur dan tidak berdaya di tanah. Ratna di selamatkan Dodo, ya senang banget. Dodo pun mengantarkan Ratna pulang ke rumahnya. Sampai di rumah Ratna. Dodo menjelaskan kejadian pada orang tua Ratna karena keadaan Ratna yang lusuh terlihat dari pakaiannya. Orang tua Ratna berterima kasih pada Dodo telah menyelamatkan Ratna dari dua penjahat. Bapaknya Ratna yang masih kesal sama penjahat, ya meminta bantuan kepala desa dan warga untuk menangkap dua penjahat yang terkapar di jalan karena di hajar sama Dodo.

Ratna di rumah sama Ibu. Dodo pulang ke rumahnya. Bapak Ratna, kepala desa dan warga menemukan dua pejahat di jalan dengan keadaan tidak berdaya. Dua penjahat, ya di bawa Bapak Ratna bersama warga untuk di penjara agar kapok. Dodo pun sampai di rumahnya, ya istirahat tidurlah.

Esok paginya. Dodo seperti biasa latihan bela diri silat dengan baik. Ratna pun dateng ke rumah Dodo.

"Dodo lihat batu yang kamu berikan berubah menjadi emas," kata Ratna.

Dodo kaget dengan omongan Ratna dan menghentikan latihan bela dirinya. Dodo melihat batu yang di berikan pada Ratna, ya benar-benar menjadi emas di tangan Ratna. Dodo memegang batu itu dengan baik.

"Emas. Aku berhasil mengubah batu menjadi emas," kata Dodo.

Dodo senang banget dengan usahanya telah berhasil, ya melompat lompat bersama Ratna. Keduanya berhenti dan Dodo pun berpikir dengan baik dan berkata "Rahasia apa, ya batu berubah jadi emas?" 

"Aku juga tidak tahu rahasianya Dodo. Tahu-tahu batu ini menjadi emas. Padahal aku cuma memikirkan Dodo saja. Perasaan Ratna senang karena Dodo melindungi dan menjaga Ratna dengan baik," kata Ratna.

"Aku akan mencobanya lagi mengubah batu menjadi emas," kata Dodo.

Dodo pun mengambil batu dan mengalurkan energi ke dalam batu untuk di ubah menjadi emas. Cukup lama Dodo memasukkan energi ke dalam batu. Tetap tidak bisa mengubah batu menjadi emas.

"Aku gagal mengubah batu jadi emas," kata Dodo.

Dodo memberikan batu itu ke Ratna. Ratna pun memikirkan rasa senangnya bersama Dodo. Batu pun berubah menjadi emas. Dodo kaget banget melihat batu menjadi emas.

"Ratna gimana cara mengubah batu menjadi emas?!" Dodo.

"Ratna cuma memikirkan Dodo saja. Rasa senang bersama Dodo," kata Ratna.

"Rasa senang bersama aku. Dapat mengubah batu menjadi emas," kata Dodo.

Dodo pun penasaran dan mengambil batu lagi untuk di ubah menjadi emas. Dodo menyalurkan energi ke dalam batu dengan baik. Dodo memikirkan perasaan senang bersama Ratna, ya rasa senang itu timbul dengan ingin selalu bersama Ratna, ya memahaminya, melindunginya dan menjaganya dengan baik. Batu pun berubah dengan emas.

"Aku berhasil mengubah batu menjadi emas. Aku tahu rahasianya. Aku senang bersama Ratna. Aku mencintai Ratna. Kakek pernah berkata sih tapi aku mengabaikannya. Ketika Aku telah menemukan rasa cinta maka akan mengubah batu menjadi emas," kata Dodo.

Ratna malu dengan omongan Dodo.

"Ratna kenapa?!" kata Dodo.

"Ratna juga suka sama Dodo," kata Ratna.

"Dodo juga suka dengan Ratna," kata Dodo.

Dodo dan Ratna, ya jadian sebagai sepasang kekasih. Batu yang telah menjadi emas, ya di simpan dengan baik sama Ratna. Dodo pun mengingat pesan Kakeknya "Jika sudah berhasil dengan ilmu menjadi emas. Jangan di gunakan sembarangan ilmu itu karena dapat menimbulkan bencana dari keserakahan manusia yang ingin jadi kaya raya". Ratna menyembunyikan kemampuan dari ilmu Dodo demi keamanan. Dodo dan Ratna segera menikah, ya hidup bahagialah dengan hidup penuh dengan kesederhanaan.

KISAH CALON ARANG

Ratna selesai mengerjakan PR-nya, ya di lanjutkan membaca buku cerita yang ia pinjem dari perpustakaan sekolah. Ratna membaca buku cerita dengan baik.

Isi buku cerita yang di baca Ratna :

Cerita rakyat Bali yang berjudul Kisah Calon Arang. Calon Arang merupakan kisah yang sangat melegenda bagi masyarakat Bali dan daerah Kediri. Calon Arang merupakan seorang wanita sakti yang memiliki ilmu leak (ilmu hitam). Wanita tersebut diperkirakan hidup pada masa Raja Airlangga (1006-1042). Airlangga sendiri merupakan seorang raja yang memiliki ayah bernama Udayana dan seorang ibu yang berasal dari Bali (putri Mahendradata) serta memerintah di Kerajaan Daha, kediri.

Konon, Raja Airlangga sempat kewalahan menghadapi Calon Arang yang menenung rakyat Kediri dengan sangat sadisnya. Calon Arang sendiri dipercaya merupakan seorang tokoh yang bernar-benar ada (fakta) pada saat itu. Naskah lontar yang berisi kisah Calon Arang ditulis dalam aksara Bali kuna, namun berbahasa kawi atau Jawa kuna (naskah asli tersimpan di Perpustakaan Koninklijk Instituut voor Taal - Land - en Volkenkunde van Ned. Indies di Leiden, Belanda). Naskah-naskah tersebut memiliki angka tahun yang berbeda, naskah tertua berangka tahun 1462 Saka (1540 M). Prof. Poerbatjaraka sendiri pernah menerbitkan naskah Calonarang dalam bahasa Belanda, yakni De Calon Arang. Naskah berbahasa Belanda tersebut diterjemahkan oleh Dr. Soewito Santoso pada tahun 1975 dengan judul Calon Arang Si Janda dari Girah. Berikut adalah kisahnya !

Di sebuah daerah yang sekarang bernama Dusun Butuh, Desa Sukorejo , Kabupaten Kediri, hiduplah seorang wanita sakti yang memiliki ilmu leak (ilmu hitam). Sang wanita tersebut adalah Calon Arang. Dia mempunyai perguruan ilmu hitam dan hanya memiliki murid wanita. Ada empat murid wanita senior dalam perguruan ilmu hitam Calon Arang, yaitu Nyi Larung, Nyi Lenda, Nyi lendi, dan Nyi Sedaksa.

Calon Arang merupakan seorang janda yang terkenal bengis dan jahat. Dia memiliki seorang anak perempuan yang cantik. Anaknya bernama Diah Ratna Mengali. Sang anak tidak kunjung di nikahi oleh pria manapun. Hal ini disebabkan karena sang ibu yang bisa meleak, tentu saja sang anak perempuannya juga bisa memiliki ilmu leak. Para pemuda pada masanya tidak berani melamar Diah Ratna Mengali, mereka takut dengan ilmu hitam yang dimiliki oleh Calon Arang maupun putrinya. Berita itu pun akhirnya sampai ke telinga Calon Arang. Kabar tersebut disampaikan oleh anak buahnya yang bernama Nyi Larung, sehingga Calon Arang menjadi naik pitam dan tidak terima jika akhirnya Diah Ratna Mengali akan menjadi perawan tua.

Kabar tersebut tentu saja berasal dari masyarakat Kediri. Calon Arang tidak terima dengan tuduhan putrinya bisa meleak. Calon Arang pun sebenarnya adalah seorang manusia biasa yang ingin putrinya menikah dan memberikannya cucu. Namun, gempuran fitnah yang dia terima mengakibatkan Calon Arang menjadi marah dan ingin membalas serangan terhadap rakyat Kediri.

“Anak-anak perguruanku, gempuran fitnah yang aku terima telah membuatku menjadi murka. Aku akan memberikan pelajaran berupa hukuman bagi rakyat Kediri !” kata Calon Arang.

“Apa yang akan kami lakukan untuk membantumu, Ibu ?” tanya salah satu dari murid Calon Arang.

“Pada suatu malam yang akan kutentukan, yaitu malam Kajeng Kliwon, kalian harus bersiap di desa-desa pesisir Kediri. Kalian harus merubah diri kalian menjadi leak, untuk menghancurkan rakyat Kediri !” perintah Calon Arang dengan mata nanar dan menyeramkan.

“Siap, kami akan menyerang seluruh rakyat Kediri yang menghina Ibunda Calon Arang !” kata murid-murid Calon Arang serempak.

Calon Arang tersenyum puas, dia tidak sabar membalas dendam terhadap rakyat Kediri yang telah mencoreng namanya. Calon Arang mulai mempersiapkan diri untuk menenung rakyat Kediri dengan segenap tenaga. Sehari sebelum serangan Calon Arang, daerah Kediri masih tampak aman, tenang, dan damai. Penduduknya masih beraktivitas seperti biasa. Mereka mencari nafkah dengan cara bertani, nelayan, dan berdagang. Anak-anak masih terlihat ceria bermain di halaman rumah mereka. Kaum ibu asik mencari kutu di rambut dan sesekali bercengkrama dengan kelompoknya. Di kala senggang, kaum laki-laki mengelus-elus ayam aduan serta memberi makan ayam jagonya.

Ketika malam tiba, suasana menjadi berbeda. Malam tersebut dinamakan kajeng kliwon. Dipercaya oleh penduduk setempat, pantang bagi masyarakat untuk pulang ke rumah pada tengah malam. Malam tersebut adalah malam keramat dengan suasana yang mencekam. Pada saat itu pula Calon Arang dan murid-muridnya telah berubah menjadi leak, siap untuk menyerang masyarakat Kediri.

Karena aura ilmu hitam yang telah menyerang dan sampai ke desa-desa itu, cuaca malam hari langsung menjadi panas dan gerah. Mereka tidur dengan galisah. Anak-anak serta para bayi juga mengalami hal yang sama. Para bayi di desa itu mulai menangis tidak tenang. Hewan-hewan pun memberikan isyarat akan munculnya sesuatu yang tidak lazim. Hewan tokek bersahut-sahutan, burung gagak mulai bersuara, banyak kodok melompat dan menimbulkan suara kegaduhan meski bukan musim penghujan. Merasakan keganjilan tersebut, masyarakat mulai ketakutan. Mereka sebagian besar tidak berani untuk memandang ke luar rumah. Jika mereka memandang ke luar rumah, pemandangan mengerikan akan tampak di luar sana. Langit seolah memerah, angin ribut, cuaca panas, dan hewan yang bersuara gaduh. Ketakutan tersebut membuat orang-orang yang berani mengintip ke luar mengalami sakit ngeeb atau ketakutan yang luar biasa.

Esoknya, banyak penduduk gempar dengan kematian mendadak. Sebelum mereka mati mendadak, mereka mengalami muntah dan mencret tanpa diketahui sebabnya. Banyak mayat yang dikuburkan di setra (tempat pemakaman). Akan tetapi, orang-orang yang ikut mengubur mayat-mayat tersebut akhirnya menjadi sakit dan meninggal. Bertubi-tubi peristiwa penguburan mayat terjadi di desa pesisir Kediri, seolah wabah kematian dekat dengan mereka. Diantara para warga juga mengadu kepada balian (dukun) untuk mengusir ilmu hitam. Namun, para balian yang ikut mengusir ilmu hitam tersebut tidak dapat berbuat banyak. Setelah mereka melakukan ritual pengusiran ilmu hitam, para balian mengalami sakit mencret dan meninggal. Keadaan tersebut telah membuat resah masyarakat dan akhirnya berita itu sampai kepada Raja Airlangga.

Para prajuru desa atau pengurus desa, para penglisir atau tetua, dan para pemangku desa menghadap Raja Airlangga tentang musibah penyakit atau gerubuk yang melanda sebagian besar masyarakat pesisir Kediri. Akhirnya Raja Airlangga memerintahkan pasukannya untuk menyerang Calon Arang. Bala tentara yang dikirimkan Raja Airlangga terlalu gampang bagi Calon Arang. Calon Arang dapat mengalahkan bala tentara Raja Airlangga dengan waktu yang singkat, dan menambah kemarahan bagi Calon Arang itu sendiri.

Calon Arang sendiri adalah penyembah Durga dan penganut Bhairawa Pengiwa. Dia mampu melakukan ritual-ritual terhadap Durga untuk menimbulkan bencana wabah penyakit yang berakhir dengan kematian ke seluruh wilayah.

Raja Airlangga kewalahan dengan gempuran Calon Arang. Dia merenung sejenak untuk mencari jalan keluar menghadapi Calon Arang. Akhirnya, Raja Airlangga menemui penasehatnya yang sangat sakti, beliau bernama Mpu Baradah.

“Wahai Mpu Baradah, aku sangat terusik dengan serangan Calon Arang. Rakyatku menjadi terkena wabah penyakit dan kematian. Apa yang harus aku lakukan?” tanya Raja Airlangga dengan raut wajah yang sedih.

“Paduka Raja Airlangga, Calon Arang merupakan seorang wanita yang licik dan bengis. Jika paduka mengerahkan kekuatan dengan mengirim semua bala tentara, tidak akan bisa mengalahkan Calon Arang. Kekuatan ilmu hitam Calon Arang berada di tingkat tinggi. Jika berkehendak, saya akan menyarankan perkawinan politik antara seseorang di wilayah Kediri ini dengan putri Calon Arang, Diah Ratna Mengali," kata Mpu Baradah.

“Apa rencanamu wahai Mpu Baradah,” tanya Raja Airlangga lagi.

Mpu Baradah yang cerdas menjawab dengan tersenyum kepada Raja Airlangga “Aku akan mengawinkan muridku, yaitu Mpu Bahula untuk dinikahkan dengan putrinya Calon Arang. Pernikahan ini bertujuan untuk menggerogoti kelemahan dari Calon Arang itu sendiri. Mpu Baradah akan mengulik kelemahan ibu mertuanya dari anaknya sendiri.”

“Jika itu dapat membantu, aku setuju dengan saranmu Mpu Baradah,” jelas Raja Airlangga.

Menurut cerita rakyat Bali, akhirnya, datanglah rombongan lamaran Mpu Bahula di hadapan Calon Arang. Calon Arang menerima lamaran tersebut. Dia cukup senang karena anaknya sudah dilamar oleh seorang pria. Mpu bahula akhirnya menikah dengan Ratna Mengali dan tinggal di rumah Calon Arang.

Setelah beberapa waktu Mpu Bahula tinggal di tempat Calon Arang. Dia memperoleh informasi bahwa Calon Arang setiap hari membaca sebuah kitab dan melakukan ritual angker. Diam-diam Mpu Bahula mencuri kitab yang dibaca oleh ibu mertuanya. Kitab tersebut sempat dibawa oleh Mpu Bahula kepada gurunya, Mpu Baradah. Kebetulan, Mpu Baradah telah berada di Girah untuk menyembuhkan orang-orang yang terkena penyakit tenung. Dengan seksama Mpu Baradah meneliti kitab tersebut. Setelah mendapatkan kesimpulan, Mpu Baradah menyuruh Mpu Bahula untuk mengembalikan dengan segera kitab tersebut ke tempat asalnya, agar Calon Arang tidak menyadari bahwa kitabnya telah dicuri.

Mpu Baradah akhirnya dapat bertatap muka dengan Calon Arang. Dengan ilmu diplomatiknya, Mpu Baradah mengingatkan Calon Arang agar menghentikan sihirnya terhadap masyarakat Kediri. Dengan kekuatan diplomatik Mpu Baradah, Calon Arang sendiri telah sadar dengan kesalahannya.

“Hai Mpu Baradah, aku minta diruwat untuk melebur dosa-dosaku. Jika engkau dapat meruwat untuk menghapuskan dosa-dosaku, aku akan menuruti keinginanmu, yaitu menghentikan sihir yang aku lakukan,” jelas Calon Arang.

“Calon Arang, mohon maaf aku tidak bisa meruwat dirimu. Hal ini diakibatkan oleh banyakya dosa-dosamu,” jelas Mpu Baradah.

Mendengar penjelasan Mpu Baradah, Calon Arang menjadi marah. Pertempuran akhirnya terjadi antara Mpu Baradah dengan Calon Arang. Calon Arang akhirnya menyemburkan api yang keluar dari matanya untuk membunuh Mpu Baradah. Akan tetapi, Mpu Baradah lebih sakti dibandingkan Calon Arang. Pertempuran yang sengit itu akhirnya dapat membunuh Calon Arang dengan keadaan berdiri.

Mengingat Calon Arang sempat bertobat dan ingin melakukan ruwatan, Mpu Baradah akhirnya dapat menghidupkan kembali Calon Arang. Setelah mempelajari ajaran kebenaran untuk mencapai moksa, Calon Arang akhirnya meninggal dunia untuk selamanya. 

***

Ratna selesai membacara bukunya.

"Bagus cerita asal dari Bali," kata Ratna.

Ratna menutup bukunya dan buku di taruh di meja. Ratna keluar dari kamarnya dan segera membantu ibunya yang sedang memasak di dapur.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK