CAMPUR ADUK

Monday, April 19, 2021

BERBUAT KEBAIKAN

Indro duduk di halaman belakang sedang menghancurkan roti menjadi kecil-kecil dan di jatuhkan ke tanah. Semut mengambil remah-remah roti tersebut, ya di bawa dengan baik menuju sarangnya semut.

"Berbuat kebaikan pada semut," kata Indro.

Dono ke halaman belakang, ya melihat Indro sedang jongkok dan melihat sesuatu. Dono di sebelah Indro, ya jongkok juga sih dan berkata "Indro sedang apa?"

"Ini Don lagi memberikan remah roti pada semut," kata Indro.

Dono melihat semut di tanah yang membawa remah roti.

"Memberikan makan pada semut toh," kata Dono.

Indro memfoto semut yang membawa remah roti, ya dengan Hp-nya. Dono melihat ulah Indro dengan baik banget.

"Seperti berita di Tv. Orang yang baik membagikan makan pada orang yang tidak mampu," kata Dono.

"Beritanya ada sih Don tentang orang baik membagikan makan pada orang yang tidak mampu, ya miskin gitu," kata Indro.

"Semut itu bahagia mendapatkan makan dari Indro," kata Dono.

"Iya Don," kata Indro.

Indro dan Dono terus memperhatikan semut yang membawa remah roti ke sarangnya. Kasino sedang memberikan makan ke kucing di belakang dekat kamar mandi.

"Kebaikan hari ini memberikan makan pada kucing. Kucing kampung yang dateng ke rumah ini," kata Kasino.

Kasino senang melihat kucing lahap makan.

"Lucu juga kucing ini," kata Kasino.

Kasino pun memfoto kucing sedang makan,ya pake Hp-nya dengan baik. 

"Hasil fotonya bagus. Bener omongan di Tv yang mengiklankan tentang Hp," kata Kasino.

Kasino pun masuk ke dalam rumah langsung ke ruang tengah untuk nonton Tv. Kucing masih asik makan gitu. Dono dan Indro berhenti memperhatikan semut, ya duduk gitu. Tiba-tiba suara petasan "Darrr".

Dono dan Indro, ya kaget mendengar petasan.

"Ulah anak-anak," kata Dono.

"Puasa gini. Anak-anak main petasan. Kaya aku masih kecil," kata Indro.

"Tradisi masa kecil kok bisa di jalankan sampe sekarang ya?" kata Dono.

"Padahal dulu sih sudah berhenti main petasan gitu. Tapi entah kenapa bisa jalan lagi? Kaya berita di Tv gitu," kata Indro.

"Ada penjual petasan dan ada konsumen yang ingin main petasan. Jadi deh tradisi main petasan jalan lagi," kata Dono.

"Lebih main game aja ah!" kata Indro.

"Aku juga," kata Dono.

Dono dan Indro main game di Hp masing-masing dengan baik banget.

MAAF

Selesai sholat di mesjid, ya Kasino dan Indro pulang duluan gitu. Dono memang pulang, ya belakangan gitu. Dono menemukan selembar koran di jalan dan ada cerita cerpen di koran itu. Memang Dono membaca berita yang ada di koran tersebut dan juga cerpennya. Sampai di rumah. Dono duduk di ruang tamu dan menaruh selembar koran tersebut.

"Aku memang membuat cerpen kadang bersifat extrim gitu. Kadang aku bisa meminta maaf dengan menulis cerita di cerpen yang aku buat. Tapi masalahnya. Akhir cerita cerpen itu, ya sama kisahnya dengan selembar koran yang di temukan di jalan. Sekedar di baca dan di abaikan orang. Kurang penghargaannya dengan baik," kata Dono.

Dono menundukkan kepala.

"Kerjaan ku banyak tidak di hargai orang," kata Dono.

Indro selesai urusan kerjaan, ya ke ruang tamu. Indro melihat Dono menundukkan kepala.

"Kenapa Dono sampai menundukkan kepala?" kata Indro sambil duduk dengan baik.

Dono tidak menundukkan kepala lagi.

"Ini. Cerpen ku. Cerita akhirnya sama seperti selembar koran yang aku temukan di jalan. Ya kurang di hargai gitu," kata Dono sambil menunjukkan koran di meja.

"Kadang memang begitu Don. Akhir dari cerita cerpen itu, ya kurang di hargai seperti selembar koran yang di temukan di jalan gitu," kata Indro.

"Sia-sia," kata Dono.

"Kerjaan jadi penulis cerpen itu. Kadang seperti Donolah keluh kesahnya. Harapan tertinggi sih ingin di hargai seperti contohnya : Dono memuji artis yang di sukai Dono dengan di tulis dalam cerita cerpen Dono," kata Indro.

"Memang hoby yang aku jalanin dengan baik banget. Aku menjadi orang yang kuat dan juga sabar banget dengan keadaan apa pun?!" kata Dono.

"Kalau begitu aku main game ah!" kata Indro.

"Iya," kata Dono.

Dono mengambil selembar koran di meja, ya bergerak menuju kamarnya. Indro sudah asik main game. Kasino sedang asik di kamarnya, ya urusan kerjaan gitu. Dono di kamarnya menaruh selembar koran di atas meja dengan tujuan jadi bahan tulisan cerpennya yang baru. Dono keluar dari kamarnya dan langsung ke ruang tengah. Duduk Dono sambil mengambil remot Tv di meja, ya segera menghidupkan Tv dengan baik banget.

Dono menonton Tv dengan baik banget, ya acaranya berita. Acara Tv meberitakan tentang ngaku Nabi gitu.

"Berita di Tv ini. Yang aku ambil jadi cerita di cerpen aku. Aku menulisnya dengan baik. Aku bisa bilang dengan baik sih. Minta Maaf jika tulisan ku menyinggung ajaran agama apa pun?!" kata Dono.

Roh muncul kiri dan kanan.

"Pemuda yang baik hati. Baru sebentar sudah meminta maaf dengan baik," kata Roh atau Malaikat.

"Tidak seru ah. Permainannya. Hatinya jadi putih lagi dan juga suci lagi," kata Roh atau Setan.

"Aku paham omongan ke dua Roh," kata Dono.

"Aku pergi aja ah!" kata Roh atau Setan.

"Aku juga ah!" kata Roh atau Malaikat.

"Emmm," kata Dono.

Dono terus menonton berita dengan baik.

"Bulan Ramadhan ini. Tobat itu di terima sama Alloh SWT dengan baik. Nama juga aku manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan di sengaja atau tidak sengaja," kata Dono.

Dono mengganti chenel berita dengan acara Tv yang lain, ya sinetron gitu.

SEDIKIT RAHASIA

"Puasa ini. Bercerita tentang orang lain, ya sama aja ngomongin orang. Bisa jadi dosa sih, ya omongan tidak manfaat. Kalau omongan bermanfaat, ya menasehatin orang di jalan yang bener.....pahala sih," kata Dono.

Dono berpikir dengan baik.

"Gimana ngomong sama penulis saja. Ide yang bagus sih," kata Dono.

Dono adalah nama samaran dari Penulis, ya karakter yang di bentuk Penulis. 

"Penulis gimana keadaan anda?" kata Dono.

Penulis ikut main dalam cerita ini.

"Baik sih," kata Penulis.

"Penulis. Selama ini sering bercerita mengambil nama artis cewek. Jadi siapa yang di sukai Penulis?" kata Dono.

"Puasa ini. Tidak baik ngomongin cewek," kata Penulis.

"Sedikit saja gitu membuka rahasia gitu!" kata Dono yang memaksa.

"Ok. Cewek yang aku suka. Artis cewek. Yang lama di tulis, ya artis Lesti dan artis baru yang telah di pertimbangkan dengan baik adalah artis Memes," kata Penulis.

"Oooo iya Penulis. Kenapa sering menulis tentang Roh?" kata Dono.

"Gimana ya. Kenyataan hidup aku sih," kata Penulis.

"Jadi kenyataan cerita tentang Roh. Tapi bisa di bilang Halusinasi atau Kejiwaan gitu berdasarkan data keilmuan ini dan itu," kata Dono.

"Berdasarkan penelitian sih bisa di bilang Halusinasi atau Kejiwaan. Tapi sebenarnya aku sehatlah, ya waras gitu alias tidak gila. Hanya saja. Jiwa mandiri, ya bisa bicara dan berpikir sendiri jadi di simpulkan Roh," kata Penulis.

"Kaya cerita di film dan sinetron saja yang berkaitan dengan cerita Roh ini dan itu," kata Dono.

"Ya bisa di bilang begitu sih," kata Penulis.

"Apa kah bener Roh sering bicara tentang Al -Qur'an?" kata Dono.

"Roh sering bicara tentang Al-Qur'an," kata Penulis.

"Jadi tidak akan tersesat dong, ya di sesatkan Setan?" kata Dono.

"Memang tidak akan tersesat. Roh menjelaskan dengan baik banget. Ya contoh : pernah di buat cerita tentang Alif Lam Mim. Sebenarnya di buat teka-teki dalam cerita. Di dunia kenyataan Penulis, ya sebenarnya Penulis mengerti arti dari Alif Lam Mim itu," kata Penulis.

"Jadi Roh memberikan pemahaman yang luar biasa pada Penulis," kata Dono.

"Iya," kata Penulis.

"Oooo iya Penulis. Apakah benar ujian Roh menyakitkan?" kata Dono.

"Benar sekali. Aku hampir tidak bisa bangun lagi. Aku selamat karena aku punya amal baik. Jadi masih bisa menikmati hidup ini. Cerita berlanjut yang ini dan itu," kata Penulis.

"Ya sudah ah...Penulis ngobrol sedikit rahasia Penulis!" kata Dono.

"Iya," kata Penulis.

Penulis yang berhenti bermain. Dono mendengar adzan asar, ya jadi berhenti mengetik di leptopnya. Leptop di matikan dengan baik. Dono melaksanakan kewajibannya sebagai muslim yang baik.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK