CAMPUR ADUK

Tuesday, September 6, 2022

ILMU SEBATAS SMA

Eko dan Budi duduk di depan rumah Eko sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan lah.

"Berita tentang demo tolak kebaikan BBM, ya gimana tanggapan Eko?" kata Budi.

"Urusaan pemerintahan. Ya aku males menanggapinya," kata Eko.

"Males menanggapinya karena ilmu Eko, ya sebatas SMA saja?" kata Budi.

"Ilmu sebatas SMA!" kata Eko. 

"Jadi gimana?" kata Budi. 

"Kita ini rakyat kecil. Ya di bilang miskin ini dan itu pun tidak masalah, ya apalagi di hina-hina sama orang kaya, ya kita sabar menghadapinya. Tidak dapet bantuan dari pemerintahan tidak masalah," kata Budi. 

"Omongon Eko sih. Aku mengerti. Keadaan miskin, ya memang sesuai omongan Eko. Jadi kita berusaha lebih keras lagi. Dari masa anak-anak berusaha dengan baik sampai dewasa. Perubahan pemerintahan dari era ke era. Ya tetap kita harus kerja keras dengan baik," kata Eko. 

"Dramatis banget cerita kita, ya kan Budi?" kata Eko. 

"Ya begitulah," kata Budi. 

"Emmmm," kata Eko. 

"Yang demo biasanya di berita kan mahasiswa, buruh dan sopir angkot. Ya buruh dan supir angkot, ya kita tahu keilmuan mereka gitu. Sedang mahasiswa, ya aku?" kata Budi. 

"Kenapa dengan mahasiswa?" kata Eko. 

"Ya mahasiswa demo kan jadi pertanyaan ku. Mereka itu belum selesai kuliah dan berani demo tentang kebijakan pemerintahan, ya tolak BBM. Apakah mereka ini, ya mahasiswa telah menyelesaikan sekripsi mereka?" kata Budi. 

"Ya kalau urusan sekripsi, ya kemungkinan belum lah!" kata Eko. 

"Padahal kebijakan-kebijakan pemerintahan yang bentuk ini dan itu, ya kata orang telah lulus kuliah dan mendapatkan gelar Sarjana. Ya kebijakan-kebijakan pemerintah yang ini dan itu, ya bisa angkat menjadi sebuah penelitian karya ilmiah," kata Budi. 

"Analisa kebijakan pemerintahan. Kan orang-orang lulus kuliah, ya Sarjana. Telah duduk dengan baik di pemerintahan. Mereka bekerja dengan baik menganalisa dengan baik apa-apa yang mau di jalankan atau tidak dari sebuah kebijakan. Jika terjadi masalah dengan kebijakan, ya alternatifnya pun sudah di analisa dengan baik. Berarti mahasiswa itu masuk dalam penelitian orang-orang pinter yang duduk di pemerintahan," kata Eko. 

"Jadi mahasiswa itu kebanyakan tidak sadar bahwa mereka di teliti sama orang-orang pinter di pemerintahan," kata Budi. 

"Kebanyakan tidak sadar. Karena mahasiswa belum selesai pendidikannya. Ya sekripsinya belum selesai juga," kata Eko. 

"Berarti buruh dan supir angkot di teliti dengan baik sama orang-orang pinter yang duduk di pemerintahan juga," kata Budi. 

"Emmmm," kata Eko. 

"Ilmu masih sebatas SMA. Ya kurang ini dan itu," kata Budi. 

"Ya realitanya memang begitu," kata Eko. 

"Kalau begitu main catur saja!" kata Budi. 

"OK. Main catur!" kata Eko. 

Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja papan catur. Eko dan Budi, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik. 

GUNDALA

Budi dan Eko, ya duduk dengan baik di depan rumah Eko sambil menikmati minum kopi dan juga makan gorengan lah. 

"Dari kita masa anak-anak. Sering banget nonton acara Tv kartun superhiro," kata Budi. 

"Realita masa anak-anak nonton kartun superhiro," kata Eko. 

"Ya ketika dewasa. Aku masih suka dengan superhiro ini dan itu," kata Budi. 

"Sama dengan aku. Jadinya penggemar cerita kartun superhiro," kata Eko. 

"Kartun superhiro populer di Tv pasti di angkat ke film dengan baik, ya bioskop gitu," kata Budi. 

"Kebanyakan realitanya sesuai omongan Budi," kata Eko. 

"Kalau begitu. Aku akan mau bercerita," kata Budi. 

"Cerita Budi apa cerita orang?" kata Eko. 

"Cerita aku sih. Tapi tokohnya cerita orang. Cerita superhiro. Aku bercerita pake wayang yang terbuat dari kardus bekas, ya kreatif gitu!" kata Budi. 

"Aku jadi penonton yang baik," kata Eko. 

Budi telah mengambil wayang dan segera di mainkan dengan baik banget, ya bercerita dengan baik banget. Eko menonton pertunjukkan wayangnya Budi dengan baik. 

Isi cerita yang di ceritakan Budi :

Terjadi perampokan di sebuah toko perhiasan. Dua penjahat melarikan diri dengan mobil dengan menggunakan mobil hitam yang mesinnya pake mesin mobil balep dengan tujuannya bisa melarikan diri dari kejuaraan polisi. Dua penjahat, ya membawa mobilnya dengan baik banget. Polisi mengejar penjahat yang merampok toko perhiasan. Gundala mendapatkan kabar tentang terjadi informasi penjahat yang berusaha melarikan diri dengan mobil gitu, ya informasi lewat jaringan radio polisi gitu. Gundala yang punya kemampuan petir, ya di gunakan dengan baik untuk berlari. Gundala berlari cepat sekali, ya mencari penjahat gitu.

Ya penjahat bisa menjauh dari polisi, ya membawa mobilnya luar biasa hebat gitu. Gundala menemukan mobil penjahat yang di kejar polisi. Gundala berusaha untuk menghentikan mobil penjahat gitu. Mobil penjahat melaju dengan cepat, ya berusaha menjauh dari Gundala. Tahu-tahu Sri Asih ada di depan mobil. Ya penjahat mau menabrak Sri Asih. Ya Sri Asih menggunakan selendangnya di hempaskan mobil tersebut. Jadi mobil mental gitu sampai di pinggir jalan. Untungnya penjahat tidak mati, ya cuma luka dan pingsan gitu. Gundala bertemu dengan Sri Asih.

"Terima kasih telah membantu," kata Gundala.

"Iya," kata Sri Asih.

Sri Asih pun meninggalkan Gundala dengan terbang lah. Gundala membawa dua penjahat ke kantor polisi. Pak Andre, ya senang dengan bantuan Gundala yang menangkap penjahat yang merampok toko perhiasan. Ya penjahat di penjara lah sama polisi. Gundala meninggalkan kantor polisi. Pak Andre masuk Tv karena berhasil menangkap dua penjahat yang merampok toko perhiasan. Ghazul yang tidak suka anak buahnya masuk penjara, ya gara-gara Gundala. Ghazul melepaskan makhluk buas yang terkurung di sebuah goa. Makhluk buas itu berwujud raksasa berwarna hijau bernama Buto Ijo. Karena Buto Ijo di bebaskan Ghazul, ya jadinya mengikuti perintah Ghazul untuk menghabisi Gundala. 

Buto Ijo yang bisa berubah menjadi wujud seorang pemuda biasa-biasa saja. Buto Ijo pun mulai mencari Gundala. Buto Ijo berada di tengah kota, ya berpikir dengan baik untuk membuat kehancuran demi Gundala muncul gitu. Buto Ijo berubah menjadi wujud raksasa untuk menghancurkan keadaan. Warga masyarakat panik banget karena ada raksasa Buto Ijo. Pak Andre menyuruh anak buahnya untuk menangani Raksasa Buto Ijo yang menghancurkan apapun di depan matanya. 

Polisi kewalahan menghadapi Buto Ijo. Gundala muncul untuk menghadapi Buto Ijo. 

"Yang aku harapkan telah datang. Gundala," kata Buto Ijo. 

"Jadi aku yang kau cari," kata Gundala. 

"Gundala. Kau akan hancur di tangan ku," kata Buto Ijo. 

Buto Ijo melempar mobil kearah Gundala. Ya dengan cepat Gundala menghindari mobil yang di lempar Buto Ijo. Buto Ijo, ya terus menyerang Gundala. Ya Gundala meladengin serangan Buto Ijo jadilah pertarungan yang sengit. Sampai-sampai Gundala mengeluarkan petir dari tangannya, ya di arahkan ke Buto Ijo. Ya Buto Ijo bisa menahan serangan Gundala. Buto Ijo meninju Gundala, ya sampai terpental dan menabrak mobil gitu. 

"Musuh yang kuat," kata Gundala. 

Buto Ijo bergerak menuju Gundala, ya ingin menghancurkan Gundala yang lagi berusaha bangun dari keadaannya gitu. Sri Asih muncul di hadapan Buto Ijo dan menangkis serangan Buto Ijo. 

"Musuh ku kuat juga," kata Sri Asih. 

Sri Asih pun menyerang Buto Ijo, ya di tinju di bagian perut sampai Buto Ijo terpental gitu. 

"Lawan kuat. Wanita lagi. Sri Asih," kata Buto Ijo. 

Buto Ijo menyerang dan Sri Asih menyerang. Pertarungan sengit antara Buto Ijo dan Sri Asih. Gundala pun meningkatkan kemampuannya dari menyerap petir yang turun dari langit. Gundala menyerang Buto Ijo. Jadi pertarungan jadi lebih sengit banget. Sri Asih dan Gundala membuat kombinasi serangan yang hebat sampai akhirnya Buto Ijo, ya bisa di kalahkan sama Gundala dan Sri Asih. Buto Ijo mati lah. 

Di langit, ya Gatot Kaca melayang di udara melihat pertarungan Gundala dan Sri Asih mengalahkan Buto Ijo. Gatot Kaca meninggalkan tempat tersebut, ya dengan terbang dengan baik. Urusan mengalahkan raksasa Buto Ijo telah selesai, ya jadinya Gundala dan Sri Asih meninggalkan tempat tersebut. Pak Andre menyuruh anak buahnya untuk mengurus raksasa Buto Ijo yang di buat mati sama Gundala dan Sri Asih. Pak Andre, ya masuk Tv jadi terkenal banget gitu. Ghazul marah besar karena Buto Ijo di kalahkan sama Gundala dan Sri Asih. 

"Lain waktu aku yang menang," kata Ghazul. 

Ghazul mencari makhluk buas yang lainnya untuk mengalahkan Gundala.

***
Budi cukup lama bercerita dan akhirnya selesai gitu. Eko memuji pertunjukkan wayangnya Budi dan ceritanya juga, ya bagus gitu. Budi menaruh wayang di kursi kosong.

"Artis cowok, ya biasa menyanyi di acara Tv acara dangdut, perlombaan nyanyi gitu. Penampilannya keren-keren kan Eko?" kata Budi.

"Sebenarnya aku males menilainya," kata Eko.

"Kenapa?" kata Budi.

"Kan biasa menilai penyanyi cowok, ya cewek-cewek lah," kata Eko.

"Iya juga sih lebih baik. Cewek-cewek yang menilai penyanyi cowok di acara Tv. Lebih heboh lagi yang nilai itu, ya cowok yang gaya kaya cewek penilaian penyanyi cewek," kata Budi.

"Kaya sebuah cerita kartun One Piece. Sanji suka sama cewek apalagi penilaian dari cewek. Giliran yang nilai cewek jadi-jadian, ya murung Sanji. Karena Sanji tidak suka dengan cowok yang gaya ya jadi cewek," kata Budi.

"Lucu dan menarik cerita Sanji," kata Eko.

"Ya sekedar obrolan lulusan SMA," kata Budi.

"Emmmm," kata Eko.

"Kalau begitu main catur!" kata Budi.

"OK. Main catur!" kata Eko.

Budi mengambil catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja papan catur. Budi dan Eko menyusun bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik. 

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK