CAMPUR ADUK

Friday, October 6, 2023

MOHABBATEIN

Budi duduk di ruang tengah sedang nonton Tv yang acara sinetron tema cinta gitu. 

Isi cerita sinetron yang di tonton Budi :

Pasangan Duta dan Shinta, punya dua anak, Doddy dan Dini. Doddy sudah kuliah, Dini masih duduk di bangku SMA. Kesibukan Duta dan Shinta membuat keduanya kurang perhatian. Sampai di sini keluarga Duta masih baik-baik saja. Baru ketika Asniar datang dengan tuduhan yang memalukan: Doddy memperkosa Dyah, anak Asniar, semuanya jadi tidak keruan, Asniar meminta Doddy mempertanggungjawabkan perbuatannya. Semula Duta memang membela Doddy habis-habisan. Tapi ketika Asniar menyodorkan jaket Doddy sebagai buktinya, dia tidak bisa apa-apa. Selanjutnya, dia malah memarahi anaknya habis-habisan. Padahal, dia belum tahu kejadian yang sebenarnya. Doddy yang patah arang jadi sakit hati. Ujung-ujungnya dia pergi dari rumah.

Kepergian Doddy membuat Duta megalihkan sasaran pada Shinta dan Dini. Akibatnya, Dini yang tertekan dengan suasana rumah, mulai mengenal hal-hal yang selama ini dia jauhi, pesta, dll. Puncaknya, ketika Dini terlibat pertengkaran di sekolah. Kejadian itu menyadarkan Duta untuk memberikan perhatian pada Dini. Saat nilai ujian kelulusan SMP nya memuaskan, Duta memberikan hadiah dengan mengizinkan Dini berlibur ke luar kota. Saat itulah dia bertemu Gunawan, pemuda desa yang menarik perhatiannya. Keduanya pacaran sampai melewati batas. Akibatnya, bisa ditebak. Mereka harus menikah di usia muda karena “kecelakaan” dan menghadapi berbagai masalah dalam berumah tangga serta ketidaksetujuan orang tua keduanya, sampai akhirnya hampir terjadi perceraian, tetapi hal itu tidak terjadi.

***
Sinetron berakhir ceritanya, ya Tv di matikan pake remot sama Budi. Ya Budi pindah duduk dari ruang tengah ke depan rumah gitu. Di depan rumah, ya di meja ada alat pembuat arum manis gitu. 

"Buat arum manis saja!" kata Budi. 

Budi segera mengambil gula pasir di dapur. Setelah dapat gula pasir kembali ke depan rumah untuk membuat arum manis gitu. Dengan baik, ya Budi membuat arum manis, ya sampai jadilah. Budi menikmati makan arum manis. 

"Manis!" kata Budi. 

Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sambil makan arum manis. Aqua gelas di ambil dari bawah meja, ya di taruh di meja. Budi minum aqua gelas. 

"Baca cerpen saja. Nunggu Eko datang!" kata Budi. 

Budi menaruh gelas aqua di meja. Buku di ambil sama Budi di bawah meja, ya buku di buka dan di baca cerpen yang ceritanya menarik gitu, ya sambil makan arum manis dan minum aqua gelas gitu. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Narayan telah menjadi kepala sekolah yang ketat di Gurukul, sebuah perguruan tinggi khusus laki-laki yang bergengsi, selama 25 tahun. Narayan percaya dalam mengeluarkan yang terbaik dari murid-muridnya dengan menekankan kehormatan, tradisi, dan disiplin. Dia meremehkan kesenangan dan sangat tidak toleran terhadap romansa dan mengancam akan mengeluarkan siswa mana pun yang ketahuan berselingkuh. Terlepas dari aturan ini, tiga siswa Gurukul—Sameer, Vicky, dan Karan—jatuh cinta. Sameer jatuh cinta pada Sanjana, teman masa kecilnya; Vicky tertarik pada Ishika, seorang siswi di perguruan tinggi khusus perempuan di dekatnya; dan Karan tergila-gila dengan Kiran, seorang janda muda yang dilihat Karan sendirian pada suatu malam di stasiun kereta.

Narayan mempekerjakan Raj Aryan sebagai guru musik baru Gurukul. Raj percaya pada kekuatan cinta dan memutuskan untuk menyebarkan cinta ke seluruh Gurukul. Dia bersimpati dengan kesulitan Sameer, Vicky, dan Karan, dan mendorong mereka untuk bertahan dan tetap setia pada cinta mereka. Raj berhasil membantu ketiga anak laki-laki itu menjangkau orang yang mereka cintai dengan: memberi Sameer pekerjaan paruh waktu di sebuah kafe di pasar di luar Gurukul agar lebih dekat dengan Sanjana yang tinggal di sana, mengizinkan Vicky menghadiri sesi dansa bersama Ishika di sana. perguruan tinggi khusus perempuan, dan memberikan les piano privat kepada Karan untuk mengesankan Kiran dan keluarganya. Raj memberi tahu ketiga siswa itu bahwa dia sendiri memiliki cinta yang istimewa dan meskipun dia sudah mati, dia menemaninya setiap hari, sebagai hantu. Suatu hari, sebagai bagian dari rencananya, Raj mengadakan pesta, di mana ia mengundang para siswa dari perguruan tinggi khusus perempuan. 

Narayan mengetahui pesta tersebut dan mengancam akan memecat Raj. Pada titik ini, Raj mengungkapkan bahwa dia pernah menjadi murid di Gurukul lebih dari satu dekade sebelumnya dan bahwa dia telah jatuh cinta dengan Megha, putri satu-satunya Narayan. Narayan segera mengeluarkan Raj dari kampus dan Megha yang putus asa melakukan bunuh diri. Raj kembali ke Gurukul untuk menghormati kenangan Megha dengan membalikkan kebijakan nol toleransi perguruan tinggi terhadap percintaan; dia berjanji akan memenuhi sekolah dengan cinta dan Narayan tidak akan bisa menghentikannya. Narayan kaget; dia menganggap ini sebagai tantangan dan membiarkan Raj tetap tinggal. Narayan segera mengeluarkan Raj dari kampus dan Megha yang putus asa melakukan bunuh diri. 

Raj kembali ke Gurukul untuk menghormati kenangan Megha dengan membalikkan kebijakan nol toleransi perguruan tinggi terhadap percintaan; dia berjanji akan memenuhi sekolah dengan cinta dan Narayan tidak akan bisa menghentikannya. Narayan kaget; dia menganggap ini sebagai tantangan dan membiarkan Raj tetap tinggal. Narayan segera mengeluarkan Raj dari kampus dan Megha yang putus asa melakukan bunuh diri. Raj kembali ke Gurukul untuk menghormati kenangan Megha dengan membalikkan kebijakan nol toleransi perguruan tinggi terhadap percintaan; dia berjanji akan memenuhi sekolah dengan cinta dan Narayan tidak akan bisa menghentikannya. Narayan kaget; dia menganggap ini sebagai tantangan dan membiarkan Raj tetap tinggal.

Sameer, Vicky, dan Karan masing-masing mampu memenangkan Sanjana, Ishika, dan Kiran, tetapi Narayan membalas dengan memperketat peraturan perguruan tinggi setelah dia mengetahui Vicky datang larut malam tetapi diselamatkan oleh Raj. Namun, kelompok siswa, didorong oleh Raj, terus melanggar peraturan dan dalam upaya terakhir untuk menjaga suasana sekolah yang telah dia bangun selama 25 tahun, Narayan mengeluarkan ketiga siswa tersebut. Raj berbicara atas nama mereka, menyatakan mereka tidak melakukan kesalahan apa pun dengan jatuh cinta dan menuduh Narayan menyebabkan kematian putrinya sendiri karena intoleransi terhadap cinta. 

Raj mengatakan dia merasa Narayan kehilangan tantangan karena putrinya meninggalkannya dan sekarang Raj, yang menganggap Narayan lebih tua, juga meninggalkannya. Kata-kata Raj menyakiti hati Narayan, yang menyadari kebijakan kerasnya untuk tidak menjalin hubungan asmara adalah salah arah. Narayan meminta maaf kepada siswa, mengundurkan diri sebagai kepala sekolah Gurukul, dan menominasikan Raj sebagai penggantinya. Raj menerima dan berdamai dengan Narayan.

***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya menarik banget gitu, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja. Budi menikmati makan arum manis dan minum aqua gelas. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.

"Asik makan arum manis Budi?" kata Eko. 

"Iya!!!" kata Budi. 

"Aku mau juga arum manis!" kata Eko. 

 "Ya silakan Eko buat sendiri....arum manis!" kata Budi. 

"Ya aku buat sendiri!" kata Eko. 

Eko membuat arum manis dengan alat pembuat arum manis yang di buat Budi. Budi tetap santai makan arum manis. Ya akhirnya arum manis jadi, ya di makan dengan baik arum manis sama Eko. 

"Manis!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Kalau teringat masa kecil, ya makan arum manis yang di beliin orang tua. Memakan arum manis penuh dengan kebahagiaan. Ya anggap saja seperti sekarang, ya aku bahagia makan arum manis," kata Eko. 

"Kisah Eko dengan aku tentang masa kecil tidak jauh beda. Makan arum manis dengan keadaan bahagia," kata Budi. 

"Maka itu, ya melihat anak-anak sekarang makan arum manis, ya seperti cerita kita masa lalu. Bahagia!" kata Eko. 

"Ya aku setuju dengan Eko tentang anak-anak sekarang, ya makan arum manis dengan penuh bahagia karena di beliin orang tuanya," kata Budi. 

"Cinta yang sederhana!" kata Eko. 

"Memang cinta yang sederhana!" kata Budi. 

"Hidup ini tetap sama kan Budi?" kata Eko. 

"Ya hidup ini tetap sama aja!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Antara baik dan buruk," kata Budi. 

"Realitanya begitu!" kata Eko. 

"Hidup ini penuh perjuangan demi mencapai yang di inginkan," kata Budi. 

"Ya realita begitu. Bagi dari keadaan miskin, ya berjuang dengan baik untuk mencapai apa yang di inginkan, ya terbebas dari kemiskinan. Bagi terlahir kaya, ya mudah mencapai sesuatu karena dengan kekayaannya," kata Eko. 

"Maka itu hidup ini....enak kaya dari pada miskin!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

Eko dan Budi tetap makan arum manis. 

"Terkadang kisah cinta. Lebih baik melepaskan cewek yang di sukai, ya menikah dengan cowok kaya dengan tujuan hidup enak gitu. Dari pada menikah dengan cowok miskin, ya pacar cewek yang di maksud," kata Budi. 

"Realita apa sebuah cerita yang mungkin di buat Budi?" kata Eko. 

"Realita sih. Hidup di Lampung ini, ya ada cewek yang berharap dapat cowok kaya demi hidup enak gitu," kata Budi. 

 "Realita toh. Tidak masalah jika cewek memutuskan ingin mendapatkan cowok kaya. Demi hidup enak. Kekayaannya jaminan hidup ini!" kata Eko. 

"Gimana kalau artis, ya?" kata Budi. 

"Artis cewek apa cowok?" kata Eko. 

"Ya cewek lah!" kata Budi. 

"Berita di Tv, ya tentang artis cewek. Ngomongin uang yang angkanya fantastis gitu. Ya mungkin sih, ya artis cewek, ya ingin dapet cowok kaya. Ya kaya enak. Kekayaan jaminan hidup ini," kata Eko. 

"Maka itu, ya artis cewek menikah dengan cowok kaya. Beritanya begini dan begitu," kata Budi. 

"Realita cerita di berita Tv dengan tujuan ini dan itu," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi dan Eko selesai makan arum manis, ya mengambil aqua gelas di meja dan di minum dengan baik gitu. 

"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi. 

Budi menaruh gelas aqua di meja. 

"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko. 

Eko menaruh gelas aqua di meja. 

"Main catur saja!" kata Budi. 

"Oke!" kata Eko. 

Budi menaruh mesin pembuat arum manis di bawah. Papan catur di ambil dari bawah meja, ya di taruh di atas meja sama Budi. Eko dan Budi menyusun bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik. 

"Masih ngomongin tentang cewek," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Ya cewek di komentari bentuk tubuhnya. Gemuk atau kurus," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Sensitif apa enggak ya?" kata Budi. 

"Relatif jawabannya," kata Eko. 

"Tergantung kepribadian ceweknya!" kata Budi.

"Emmm," kata Eko. 

Eko dan Budi terus main catur dengan baik gitu. 

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK