Hari cerah banget.Toha duduk di pinggir jalan sambil minum es cendol dan melihat keadaan lingkungan sekitar yang ramai dengan manusia menjalankan aktivitas masing-masing.
Juru parkir sibuk mengatur motor di pinggir jalan. Toha pun berkata dengan samar "Enak juga kerjaan tukang parkir itu mudah dan akhirnya dapet uang. Padahal hasil dari parkiran kan tidak di setorin semua alias di makan sendiri."
Budi pun menghampiri Toha yang sedang duduk di pinggir jalan.
"Hay sobat sedang apa kamu," kata Budi.
"Sedang santai melihat lingkungan sekitar, tepatnya tukang parkir," kata Toha.
"Tukang parkir. Padahal ya tukang parkir itu tidak semuanya orang baik-baik loe," kata Budi.
"Bukan orang baik-baik, maksudnya penjahat," saut Toha.
"Ya...bisa di bilang begitu. Dulu aku pernah berteman tukang parkir, namanya Ilham masih suku batak. Awalnya memang Ilham itu baik, kerjaannya tukang parkir. Lama-lama ketahuan kalau dia itu preman, ya samaran tukang parkir. Jadi ya biang masalah kecurian di lingkungan ulah dia dan kawan-kawannya," cerita Budi.
"Jadi teman mu penjahat toh," saut Toha.
"Ya...begitu lah, tapi sayangnya Ilham tidak bisa di tangkap karena tidak bukti yang jelas untuk kejahatannya. Tapi ada suatu cerita dari Ilham sendiri bahwa dirinya pernah menjual narkoba," kata Budi.
"Beneran atau gak kalau teman mu Ilham itu penjual narkoba," kata Toha.
"Kalau di bilang benaran cerita Ilham penjual narkoba sih mana tahu. Orang itu kisahnya bukan di kota ini. Saat itu Aku merantau ke kota lain, hanya teman kenal di jalan. Tapi memang benar banyak penjahat di lingkungan berkedok orang baik-baik setiap kota yang pernah aku tinggalin sekalian usaha jualan gitu," kata Budi.
"Ya...sudah lah ceritanya. Lebih baik kita tidak membicarakan tukang parkir ini dan itu. Kalau memang kenyataannya tukang parkir itu penjahat ya...sudahlah. Dunia ini ada yang baik dan buruk. Pasti penilaian kamu Budi benerlah. Tukang parkir itu tidak semuanya orang baik-baik. Apalagi tukang parkir liar, yang ngakunya parkir resmi," kata Toha.
"Sudahlah. Obrolannya aku mau julan lagi keliling," kata Budi.
"Iya," saut Toha.
Budi mulai lagi mendorong gerobaknya untuk menjajakan jualan batagornya. Toha beranjak dari duduk di pinggir jalan dan mulai juga mendorong gerobal es cendolnya. Dengan sabar Budi dan Toha berjualan barang yang di jualnya dengan baik.