Toing duduk di pinggir sungai sambil kakinya masuk ke dalam air sungai yang jernih. Tejo yang baru selesai urusannya sama Bejo, ya urusan kerjaan gitu....jadi lewat jalan pinggir sungai menuju rumahnya.
Tejo yang melihat Toing yang duduk sendirian di pinggir sungai segera menghampiri.
"Hey, teman sedang apa?" tanya Tejo sambil duduk di samping Toing.
"Tejo, biasa nyantai gitu."
"Toing, kalau nyantai di rumah. Jangan di pinggir sungai nanti kesambet.... setan."
"Siang bolong begini mana ada setan. Yang aneh-aneh aja Tejo ini."
"Iya deh, aku cuma becanda....Toing."
Tejo teringat sesuatu yang di berikan Ustat Feri, sebuah gulungan kertas. Maka gulungan kertas tersebut di berikan ke Toing.
"Apa ini?" tanya Toing.
"Kalender yang baru," jawab Tejo.
Di buka gulungan kertas sama Toing.
"Kalender baru. Tahun berganti. Tapi hidupku cuma gini-gini aja gak ada perubahan."
"Sebenarnya Toing emangnya apa yang tidak berubah dalam hidup kamu?"
"Biasa sih. Pekerjaan sih, gajinya juga gak berubah gitu. Detik ini, menit ini sampai jam gitu. Tetap aku jomlo. Tejo..."
"Kalau urusan gaji di tempat pekerjaan kamu, Toing...itu sih karena memang aturan perusahaannya mengatur gajinya segitu. Sedang kamu jomlo, Toing itu karena kamu banyak milih. Padahal ada yang mau sama kamu, si Gita....ya cantik si anaknya. Tetap saja kamu tolak, Toing."
"Kalau urusan Gita sih bukan aku tidak mau. Tapi Bapak dan Ibu, gak setuju. Yang di setujui orang tua itu Lestiana. Bapak dan Ibu ngebet banget aku jadian sama Lestiana. Alasannya karena Bapak dan Ibu teman baik dengan Bapak dan Ibunya Lestiana."
"Kalau begitu sih. Setujui aja urusan kamu dengan Lestiana. Itu saran aku yang paling baik, Toing."
"Bisa aja....sih. Tapi, tetap ganjel sih di hati. Ya rasa gak suka itu....yang ribet. Maka itu tetap diam aja. Alias jomlo, walau waktu pun menjelang berganti tahun."
"Toing....Toing...Toing. Itu sih. Tetap memilih. Padahal lebih baik kamu mengabaikan perasaan kamu tidak suka sama Lestiana. Kamu yakin aja suka sama Lestiana, jadikan urusan kamu selesai. Maka waktu berubah, detik ini, menit ini sampai jam ini pun kamu pasti kamu tidak jomlo lagi."
"Kalau aku pikir baik-baik sih. Ya sudahlah. Lestiana jadi pasangan aku. Terima kasih atas sarannya. Tejo."
"Ya udah. Ayo pulang."
"Iya."
Toing dan Tejo pun beranjak dari duduknya di pinggir sungai dan berjalan menuju rumah.
"Oh iya, terima kasih Tejo atas kalender barunya."
"Iya."
"Oh iya Tejo. Tahun baru kamu ngadain acara apa?"
"Aku sih tidak mengadakan acara sih tahun baru. Cuma bantuin di mesjid aja sih. Jagain anak-anak ngaji di hari pergatian tahun gitu. Pastinya ada makan minumnya sih."
"Sama aja ya tidak berubah dari tahun ke tahun. Setiap pergantian tahun diadakan pengajian. Tujuannya sih supaya anak-anak mesjid tidak berkeliaran yang gak jelas untuk merayakan pergantian tahun."
"Ya kenyataannya begitu."
Tepat di depan pengkolan. Toing dan Tejo pun menghentikan omongan mereka berdua karena jalan ke rumah mereka berbeda. Dengan santai Toing berjalan sendirian menuju rumahnya, ya begitu juga Tejo dengan santai berjalan menuju rumahnya.
CAMPUR ADUK
Friday, December 27, 2019
Subscribe to:
Posts (Atom)
CAMPUR ADUK
MUMBAI XPRESS
Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...
CAMPUR ADUK
-
1. Asal Usul Pangeran Jayakusuma Alkisah cerita, ada sebuah kerajaan yang besar di daerah Timur dengan rajanya yang bernama Prabu Braw...
-
Sekurang-kurangnya sepuluh atau lima belas orang, laki-laki dan perempuan, berdiri dalam satu deretan panjang, berbaris dari belakang dan...
-
Pagi indah sekali di Baturaden. Matahari bersinar cerah menimpa pohon-pohon ceramah yang kelihatan hijau berkilat. Puncak Gunung Slamet m...