CAMPUR ADUK

Wednesday, February 19, 2020

TIDAK ADA YANG BERUBAH

Dono asik duduk di ruang tamu, ya sambil minum teh anget. Indro yang selesai nonton Tv, acaranya berita gitu segera Tv di matikan pake remot. Jadi Indro pindah duduknya ke ruang tamu.

"Sistem pemerintahan di Indonesia....gak perubahan...ya!" kata Indro.

"Ya...iyalah gak ada perubahanlah....dari dulu sampe sekarang. Walau...berganti-ganti Presiden, Gubernur, Bupati dan Walikota....tetap...begitu aja. Struktur sistem pemerintahannya cuma gitu-gitu aja. Gak ada perkembangan. Monoton," kata Dono.

"Padahal...ada Undang-Undang...baru yang lagi di godok, agar segera di terapkan," kata Indro.

"Itu...mah biasa..biasa...buat Undang-Undang..ini dan itu para elit pemerintahan. Nanti juga yang paling banyak melanggar mereka sendiri yang buat," kata Dono.

"Kok....begitu?" tanya Indro.

"Undang-Undang di buat untuk di langgar. Karena awalnya gak ada Undang-Undang, lebih tepatnya peraturan. Kebanyakan sih rakyat kecil tidak terlalu banyak tahu peraturan yang dibuat, ya lebih banyak terjebak keadaan ini dan itu," kata Dono.

"Wah...kacau itu...mah kalau rakyat kecil kejebak peraturan yang di buat elit pemerintahan, karena tidak peraturan atau Undang-Undang..itu telah buat...." kata Indro.

"Kenyataannya seperti itu. Kadang penegak hukum ada yang sewenang-wenang....dalam menegak hukum, berdasarkan peraturan yang ada," kata Dono.

"Bener-bener....kebelinger," kata Indro.

"Ya...begitulah adanya," saut Dono.

Indro pun beranjak lagi duduknya bersama Dono.

"Mau...kemana...Indro?" tanya Dono.

"Mau....masak...nasi goreng laper," kata Indro.

"Ooooo," saut Dono.

Indro pun ke dapur, ya segera mengambil bahan-bahan di kulkas dan segera deh di buat nasi goreng. Dono, ya tetap asik minum teh angetnya. Kasino pun baru pulang dari urusan kerjaannya.

"Asalamualsikum," salam Kasino.

"Waalaikumsalam," saut Kasino.

Kasino, ya duduk sih di ruang tamu sambil menaruh plastik kresek berwarna putih berisi gorengan.

"Don...gorengan," kata Kasino.

"Iya," saut Dono.

Kasino, ya mengambil bakwan di dalam plastik kresek....segera di makannya. Dono pun menaruh gelas tehnya di meja dan mengambil tahu isi di dalam plastik kresek dan segera memakannya.

"Emmmm....enak," kata Dono

Kasino beranjak dari duduk dengan Dono di ruang tamu, ya ke kamar sih untuk berbenah diri. Indro pun selesai membuat nasi goreng, ya segera menyantapnya di meja makan dengan penuh kenikmatan. Dono, ya terus makan gorengan sambil minum teh anget. Kasino yang selesai berbenah diri, ya menyetel Tv di ruang tengah dan segera mencari chenel Tv....yang acaranya menarik. Kasino akhirnya memutuskan untuk nonton wayang orang. Dengan asik Kasino menonton...wayang orang..di Tv.

Dono pun menyelesaikan makan gorengannya dan minum teh anget, jadi membawa plastik berisi gorengan ke ruang tengah....dan di taruh di meja dekat...Kasino. Dono pun membawa gelasnya tehnya ke kebelakang untuk di cuci bersih.

Selesai mencuci gelas. Dono melihat wajan...ada nasi goreng.

"Indro, masak...nasi gorennya banyak...ya?" tanya Dono dengan suara keras.

"Iya, sengaja masak banyak nasi gorengnya," kata Indro dengan suara keras.

Dono pun segera mengambil piring dan di centongin nasi goreng ke piring. Ya setelah itu Dono, ya makan nasi goreng di meja makan bersama Indro. Ternyata Indro, ya selesai makan nasi goreng dan piringnya segera di cuci bersih di belakang. Baru deh Indro nonton Tv dengan Kasino di ruang tengah, ya acaranya wayang orang.

Dono pun selesai juga makan nasi goreng buatan Indro, ya segera di cuci piringnya di belakang. Baru setelah itu, biasalah...duduk bersama Kasino dan Indro di ruang tengah untuk nonton Tv.

"Wayang orangnya belum selesai toh?" kata Dono.

"Jalan...ceritanya panjang dan bagus lagi," kata Kasino.

"Ya...kalau..gitu, gak perlu ganti chanel lain...untuk nonton acara yang lain," kata Dono.

"Gak...usah..ini..aja!" kata Kasino.

"Idem," saut Indro.

"Ok," saut Dono.

Dono, Kasino dan Indro.....ya asik nonton Tv yang acaranya wayang orang.

KENAPA YA?

"Aku terdiam seribu bahasa. Air mata ku mengalir ke pipi ku. Rasa kehilangan itu menggoncang jiwa ku. Aku rapuh dan rapuh banget. Kekasih ku telah tidur selamanya. Diri ini tidak percaya, tapi harus percaya dengan keadaan," kata hati Bunga.

Bunga pun di sadarkan dari lamunan panjangnya oleh Dinda. Lalu Bunga pun memeluk Dinda.

"Ia telah pergi...untuk selamanya," kata Bunga.

"Ikhlaskan jalan...dia untuk selamanya. Bunga kamu harus kuat menghadapi kenyataan hidup ini. Demi buah hati mu yang paling berharga," nasehat Dinda.

"Iya...aku..ikhlas kepergian kekasih ku yang tercinta...untuk tidur selama-lamanya," kata Bunga.

Bunga tenang dan melepaskan pelukannya pada Dinda. Arsat yang telah tidur selamanya di tempat tidurnya di urus keluarga untuk di makamkan secepatnya.

***

Dono pun berhenti menulis di buku tulisnya.

"Kenapa aku menulis tentang Bunga...ya?" kata Dono.

"Kenapa...kamu berhenti...menulis di buku...Don?" tanya Kasino yang sambil main game on line di Hpnya 

"Aku....bimbang saja," jawab Dono.

"Bimbang....kenapa? Oh...mungkin omongan kamu tadi....iya...Don. Aku...mengerti. Kenapa kamu...mengangkat nama Bunga...dalam tulisanmu dibuku tulis itu? Paling...karena melihat tontonan di Tv seorang Bunga yang kehilangan kekasihnya. Sama sih kedudukannya dengan mu...Don, kehilangan kekasih. Tetapi...bedanya. Bunga..itu lebih beruntung...karena telah menjalankan hidupnya dengan kekasihnya itu dan mendapatkan cinta yang berharga, ya anak. Sedangkan diri...mu...Don, tidak dapet apa pun dari orang yang kamu cintai, ya keburu meninggal di usia muda," penjelasan Kasino, ya sambil main game on line.

"Benar  kamu, Kasino. Ya...lebih baik aku berhenti menulis saja," kata Dono.

"Terserah...kamu, Don. Yang menjalankan...kamu, Don," kata Kasino, sambil main game on line.

Dono pun beranjak dari duduknya di ruang tamu dan meninggalkan buku tulisnya dengan pena di geletakkan begitu saja di meja. Indro yang asik nonton Tv, ya Dono duduk bersama Indro untuk nonton Tv yang acaranya sinetron cinta.

"Rasa itu timbul membuat ku gelisah. Tanda tanya banyak dan ingin bertanya. Kenyataannya aku hanya diam saja dan berharap ia yang datang dan berkata tentang cinta," celoteh Dono.

"Don...ngomong apa....Don, ya sedikit aneh saja?" tanya Indro.

"Aku...hanya...menggunakan data kepribadian cewek untuk melanjutkan cerita aku. Apa tanggapan kamu....Indro?" kata Dono.

"Tanggapan ku. Dari kata-kata yang kamu ucapkan...sih. Agak ribet urusan cinta. Perasaan itu timbul, ya memang bingung sih karena bisa iya atau tidak menyukainya. Selanjutnya....bener penuh dengan tanda tanya karena kalau cewek ingin menyatakan duluan...pasti malunya yang timbul. Ketika cewek itu diam saja, kadang ia berharap orang yang di sukainya...berkata duluan menyatakan cinta. Jadi.....sesuailah...memahami kepribadian cewek," kata Indro.

"Apakah...aku harus...lebih jauh meneliti tentang kepribadian cewek...ya," kata Dono.

"Biasa...aja...Don. Gak perlulah di teliti. Cewek itu lumrah...sifat kepribadiannya. Ya...biasa mengikuti...Ibunya yang mendidiknya dengan baik," saran Indro.

"Oh..begitu. Ya...sudahlah. Nanti aja aku lanjutin nulisnya di buku tulis, tapi aku pikir baik-baik. Ah lupakan saja. Aku cerita, tema yang lain," kata Dono.

Dono pun kembali asik nonton Tv begitu dengan Indro. Kasino pun mengakhiri main game on line di Hpnya dan segera beranjak dari duduknya dari ruang tamu ke ruang tengah, ya ingin nonton Tv bersama Dono dan Indro. 

"Terlihat...aura yang terpancar dari tubuh gadis tersebut. Beriak tapi mempesona. Sungguh cantik dan cantik setiap ia menggerak tubuhnya dengan gaun cantik yang ia pakai," celoteh Dono.

"Don....memuji, atau puitis?" kata Kasino.

"Menurutmu?" kata Dono.

"Munurut...kamu, Indro?" tanya Kasino.

"Iya, puitis yang memuji....seorang cewek sih. Tuh...artis di sinetron..yang kita tonton," kata Indro.

"Jadi...benar..puitis yang memuji, tetap aja ganjil?" kata Kasino.

"Cuma...sekedar aja, Kasino," kata Dono.

"Sekedar bicara. Ok. Tidak ada masalah," kata Kasino.

Dono pun diam, begitu juga Kasino dan Indro ya....diam. Jadinya ketiganya asik menonton Tv yang acaranya sinetron.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK