Budi duduk santai di depan rumahnya sedang membaca cerpen yang cerita menarik, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus.
Isi cerita yang di baca Budi :
Sambil mengagumi mawar merah cerah yang mekar selama musim dingin yang dalam, Ratu Eleanor dari Kerajaan Tabor menusuk jarinya di salah satu durinya. Tetesan darah jatuh ke salju, dan dia menginginkan seorang putri dengan kulit seputih salju, bibir semerah darah, rambut sehitam sayap gagak, dan hati sekuat mawar. Dia melahirkan seorang putri, Putri Salju, ya tetapi jatuh sakit dan meninggal bertahun-tahun kemudian. Setelah kematiannya, ayah Putri Salju, Raja Magnus, dan pasukannya bertempur melawan pasukan gelap yang terdiri dari tentara kaca gelap. Raja Magnus menemukan seorang tahanan bernama Ravenna dan, setelah menyelamatkannya, menjadi terpesona dengan kecantikannya dan menikahinya.
Ravenna sebenarnya adalah seorang penyihir yang kuat dan master Tentara Kegelapan. Pada malam pernikahan mereka, Ravenna mengaku bahwa ada seorang raja seperti Magnus yang menyakitinya dan membuangnya. Dia menyatakan bahwa dia tidak akan dibuang dan membunuh Magnus sebelum mengambil alih kerajaan. Teman masa kecil Putri Salju, William dan ayahnya, Duke Hammond, melarikan diri dari kastil tetapi tidak dapat menyelamatkannya, dan dia ditangkap dan dikurung di sebuah menara selama beberapa tahun.
Tabor dan orang-orangnya memburuk di bawah pemerintahan Ratu Ravenna. Dia secara berkala menguras pemuda dari wanita muda kerajaan untuk mempertahankan mantra yang dilemparkan padanya sebagai seorang anak oleh ibunya, yang memungkinkan dia untuk menjaga kecantikan mudanya. Ketika putri tirinya Putri Salju menjadi dewasa, dia belajar dari Cermin Ajaibnya bahwa Putri Salju ditakdirkan untuk menghancurkannya kecuali dia memakan hati gadis itu, yang akan membuatnya abadi. Ravenna memerintahkan saudaranya Finn untuk membawa hati Putri Salju, tetapi Putri Salju melarikan diri ke Hutan Gelap, di mana Ravenna tidak memiliki kekuatan. Ravenna melakukan tawar-menawar dengan Eric the Huntsman, seorang duda dan pemabuk, untuk menangkap Putri Salju, berjanji untuk menghidupkan kembali istrinya sebagai gantinya. Pemburu melacak Putri Salju, tetapi ketika Finn mengungkapkan bahwa Ravenna sebenarnya tidak memiliki kekuatan untuk menghidupkan kembali orang mati, Pemburu membantu Putri Salju melarikan diri. Finn mengumpulkan sekelompok pria untuk menemukannya, dan Duke dan William mengetahui bahwa dia masih hidup. William meninggalkan kastil untuk menemukannya, bergabung dengan band Finn sebagai pemanah.
Pemburu dan Putri Salju meninggalkan Hutan Gelap, tempat dia menyelamatkan nyawanya dengan memikat troll besar yang menyerang mereka. Mereka berjalan ke desa nelayan yang dihuni oleh wanita yang telah merusak diri mereka sendiri untuk membuat diri mereka tidak berguna bagi Ravenna. Pemburu mengetahui identitas sebenarnya Putri Salju, dan meninggalkannya dalam perawatan para wanita. Dia kembali ketika dia melihat desa dibakar oleh anak buah Finn. Putri Salju dan Pemburu menghindari mereka dan bertemu sekelompok delapan kurcaci. Kurcaci buta, Muir, merasakan bahwa Putri Salju adalah satu-satunya orang yang dapat mengalahkan Ravenna dan mengakhiri pemerintahannya.
Saat mereka melakukan perjalanan melalui tempat perlindungan peri, mereka diserang oleh Finn dan anak buahnya. Pertempuran terjadi di mana Finn, anak buahnya, dan salah satu kurcaci terbunuh, sementara William mengungkapkan dirinya dan bergabung dengan kelompok itu dalam perjalanan mereka ke kastil Hammond. Di tengah jalan, Ravenna menyamar sebagai William dan menggoda Putri Salju untuk memakan apel beracun. Dia melarikan diri ketika Pemburu dan William menemukannya. William mencium Putri Salju tetapi tidak ada yang terjadi (meskipun tidak ada yang memperhatikan air mata yang keluar dari salah satu matanya). Tubuhnya dibawa ke istana Hammond. Pemburu mengaku penyesalannya karena tidak berada di sana untuk menyelamatkannya, karena hati dan kekuatannya mengingatkannya pada istrinya, Sara. Dia menciumnya dan tidak melihat air mata kedua jatuh dari salah satu matanya, karena dua ciuman cinta sejati akan mematahkan mantranya. Putri Salju terbangun dan mengumpulkan Duke'
Para kurcaci menyusup ke kastil melalui selokan dan membuka gerbang, membiarkan tentara masuk. Putri Salju menghadapi Ravenna, tetapi dikalahkan. Ravenna akan membunuhnya saat Putri Salju menggunakan jurus yang diajarkan Pemburu padanya dan menusuk Ravenna, mengalahkannya untuk selamanya. Kerajaan sekali lagi menikmati kedamaian dan harmoni saat Putri Salju dinobatkan sebagai Ratu Tabor yang baru.
***
Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan dengan baik di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Main kartu remi Budi!" kata Eko.
"Oke. Main kartu remi!" kata Budi.
Budi mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik. Eko dan Budi main kartu remi dengan baik gitu.
"Hidup ini. Manusia itu, ya ingin di nilai baik apa buruk, ya dari setiap perilakunya di lakukan setiap hari?" kata Budi.
"Ngomong-ngomong. Manusia yang mana yang di nilai?" kata Eko.
"Kalau manusia itu, ya Ustad yang muncul di Tv dengan gelar pendidikannya luar biasa, ya pendidikan luar negeri atau dalam negeri gitu," kata Budi.
"Gimana ya?" kata Eko berpikir panjang.
"Emmm," kata Budi.
"Perilaku manusia. Yaaa manusia itu, ya tidak luput dari kesalahan, ya dosa kecil atau dosa besar," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Sebaik-baiknya. Manusia menilai manusia, ya yang kerjaannya Ustad. Nilai tanda tanya saja. Aku males menilainya," kata Eko.
"Jadi Eko males menilainya," kata Budi.
"Gimana penilainya Budi?" kata Eko.
"Ya kalau aku relatif lah, ya dari perilakunya yang di jalankan setiap hari. Bila perilakunya baik, ya di nilai baik. Kalau perilakunya buruk di nilai buruk," kata Budi.
"Penilaian secara umum," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA, ya kan Budi?" kata Eko.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko terus main kartu remi dengan baik gitu.
"Budi masih mengumpulkan data-data, ya dari tingkat kelurahan sampai DPRD dengan tujuan Budi ingin kerjaan di pemerintahan, ya tidak selamanya jadi buruh?" kata Eko.
"Ya masih sih mengumpulkan data ini dan itu. Tujuan belajar gitu," kata Budi.
"Belajar," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Ngomong-ngomong gimana kinerja dari orang-orang yang kerja di pemerintahan dari tingkat kelurahan sampai DPRD?" kata Eko.
"Kinerja ya?" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Gimana ya?" kata Budi berpikir panjang.
"Emmm," kata Eko.
"Ya relatif tergantung dari perilakunya," kata Budi.
"Relatif," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi masih asik main kartu remi.