Budi duduk santai di depan rumahnya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus.
"Nyanyi. Main gitar. Menghibur diri!" kata Budi.
Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu.
Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :
***
Budi selesai nyanyi dan main gitar, ya gitar di taruh di samping kursi gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.
"Baca cerpen saja!" kata Budi.
Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Pada awal abad ke-18, ya seorang pria diselamatkan dari laut lepas pantai Spanyol dan dibawa ke Raja Ferdinand dari Spanyol, ya di mana ia mengaku sebagai awak Juan Ponce de Leon, ya yang menghilang 200 tahun yang lalu mencari Air Mancur Pemuda. Tujuh belas tahun setelah pertempuran pusaran Calypso, ya setelah upaya yang gagal untuk menyelamatkan pasangan pertamanya, Joshamee Gibbs, ya dari eksekusi di London, Kapten Jack Sparrow dibawa ke hadapan Raja George II. Raja meminta Jack untuk memandu ekspedisi untuk menemukan Air Mancur Pemuda, sebelum Raja Ferdinand dan Angkatan Laut Spanyol temukan itu. Kapten Hector Barbossa, ya sekarang seorang prajurit, dan memakai kaki pasak, ya menjadi kapten ekspedisi, meskipun hanya membutuhkan peta navigasi Sao, Feng, ya bukan peta Jack.
Jack melarikan diri, bertemu ayahnya, Kapten Teague, ya yang memberi tahu Jack bahwa Air Mancur memerlukan ritual untuk digunakan. Jack mengetahui seorang peniru sedang merekrut bajak laut untuk ekspedisi lain. Penipu itu adalah Angelica, mantan kekasih Jack, dan putri dari Blackbeard yang legendaris. Jack dipekerjakan di atas kapal Blackbeard, Queen Anne's Revenge. Blackbeard selamat dari kematian bersejarahnya menggunakan sihir voodoo, ya karena pertemuan fatal yang ditakdirkan dengan Barbossa. Dia menggunakan Pedang Triton, yang memungkinkan dia untuk mengendalikan kapalnya. Meskipun Jack memimpin pemberontakan, ya Blackbeard menundukkan kru ke dalam ketaatan. Di antara kru adalah Philip Swift, ya yang ditangkap misionaris.
Barbossa merekrut Gibbs, yang membakar grafik, mengakui bahwa dia menghafal setiap lokasi. Jack diberitahu oleh Angelica bahwa dua piala perak harus diambil dari kapal andalan Ponce de Leon, Santiago. Air mata putri duyung harus ditempatkan dalam satu piala, dan kedua piala harus diminum secara bersamaan untuk mengaktifkan sifat penyembuhan Air Mancur. Peminum yang kekurangan air mata akan mati, kekuatan hidup mereka diberikan kepada yang lain. Jack menemukan koleksi kapal miniatur yang ditangkap Blackbeard, termasuk Mutiara Hitam. The Revenge berlayar ke Whitecap Bay untuk menangkap putri duyung, berhasil menjaring Syrena, ya yang pada awalnya harus mereka bawa dalam wadah kaca. Saat Syrena dijatuhkan, ekornya berubah menjadi kaki. Philip, merawatnya, (dan melihat dia tidak bisa berjalan) menawarkan untuk menggendongnya.
Angelica dan Blackbeard mengirim Jack untuk mendapatkan piala, mengambil kompas ajaibnya sebagai alat tawar-menawar. Jack bertemu Barbossa di Santiago tetapi menemukan piala telah diambil oleh Spanyol. Mengambil piala, Barbossa menjelaskan Blackbeard menyerang Mutiara Hitam, ya yang menyebabkan hilangnya kakinya melalui amputasi diri. Air mata Syrena diekstraksi oleh Blackbeard setelah Philip menyatakan cinta padanya, meninggalkannya untuk mati karena dehidrasi, dan Philip terpaksa pergi dengan kru.
Jack kembali, menawar kembali kompasnya dengan imbalan piala. Ketika Blackbeard setuju, Jack mengirim Gibbs untuk suatu tugas. Awak Blackbeard menemukan Air Mancur tetapi dihadapkan oleh Barbossa dan anak buahnya. Orang Spanyol tiba, mengutuk Air Mancur sebagai kekejian terhadap Tuhan, melemparkan piala ke kolam yang dalam. Dalam kekacauan, Philip membebaskan Syrena, yang mengambil piala, mengembalikannya ke Jack. Barbossa menikam Blackbeard dengan pedang beracunnya, mencuri Pedang Triton, menyatakan dirinya kapten Pembalasan, dan kembali ke kehidupan pembajakan. Orang Spanyol menghancurkan Air Mancur sebelum pergi karena menganggapnya terlalu kuat untuk dimiliki siapa pun.
Angelica memotong tangannya di pedang beracun. Jack mengambil sisa tetesan air dari Air Mancur, menambahkan air mata Syrena ke salah satu piala. Ketika Blackbeard meminta Angelica mati untuknya, Jack menipunya untuk meminum piala yang tidak berisi air mata. Angelica disembuhkan, sementara Blackbeard mati. Syrena kembali ke Philip yang terluka, menciumnya, dan membimbingnya di bawah air menuju nasib yang tidak diketahui. Jack Maroons Angelica di cay, tidak yakin apakah dia bisa mempercayainya. Setelah itu, ia bersatu kembali dengan Gibbs, yang menggunakan kompas Jack untuk menemukan Revenge, mengambil Black Pearl botol. Boneka voodoo Jack yang dibuat oleh Blackbeard terdampar di pulau Angelica.
***
Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus.
"Baca koran saja!" kata Budi.
Budi mengambil koran di bawah meja, ya koran di baca dengan baik gitu. Yaaa berita-berita di koran menarik cerita ini dan itu sih gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Karena Eko dateng, ya Budi berhenti baca koran dan koran di taruh di meja gitu. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Koran," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko mengambil koran di meja, ya koran di baca dengan baik gitu. Budi dengan santai menikmati minum kopi dan makan singkong rebus, ya menunggu Eko baca koran gitu. Yaaa Eko menggunakan teknik cepat membaca berita, ya akhirnya selesai juga.
"Berita hasil Pemilu," kata Eko.
Eko menaruh koran di meja.
"Emmm," kata Budi.
Eko mengambil singkong rebus di meja, ya di makan dengan baik gitu. Budi mengambil aqua gelas di bawah meja, ya tepatnya di dalam kardus gitu. Aqua gelas di taruh di atas meja.
"Ngomong-ngomong Budi. Apa pendapat Budi tentang berita hasil Pemilu yang di koran?" kata Eko.
Eko mengambil aqua gelas di meja, ya aqua gelas di minum dengan baik gitu.
"Pendapat aku tentang hasil Pemilu?" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko menaruh aqua gelas di meja.
"Umum kan Eko?" kata Budi.
"Ya umum lah. Kita ini cuma rakyat kecil yang hanya lulusan SMA," kata Eko.
"Menerima hasil Pemilu dengan baik. Dengan jiwa yang besar gitu," kata Budi.
"Pendapat Budi. Menerima hasil Pemilu. Aku juga sama," kata Eko.
"Hidup ini," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Pasti ada yang kecewa dengan hasil Pemilu," kata Budi.
"Kecewa. Ya pasti ada. Nama juga manusia," kata Eko.
"Ceritanya bisa jadi pro dan kontra tentang hasil Pemilu," kata Budi.
"Pro dan kontra," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Tentang Gibran yang beritanya penuh kontraversi tentang umur, ya mencalonkan diri jadi wakil Presiden, ya ceritanya sampai ke MK gitu," kata Budi.
"Aku inget berita itu," kata Eko.
"Pion dan Naruto," kata Budi.
"Pion dan Naruto....apa maksudnya?" kata Eko.
"Gibran, ya anggap saja Pion yang di perhitungkan Pak Prabowo dalam strategi permainan catur politik, ya bisa sejajar dengan barisan Raja untuk menang dalam Pemilu," kata Budi.
"Perumpaan permainan catur. Boleh juga. Gimana dengan Naruto?" kata Eko.
"Kalau Naruto itu di perhitungkan latar belakangnya ayahnya Hokake ke 4. Jadi Gibran di perhitungkan sama Pak Prabowo dari latar belakang ayahnya seorang pemimpin, ya Presiden dengan tujuan kemungkinan Gibran bisa seperti Pak Joko Widodo atau lebih, ya seperti cerita Naruto gitu," kata Budi.
"Jadi latar belakang di perhitungkan dengan baik sama Pak Prabowo dengan tujuan menang di Pemilu," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Politik. Penuh dengan strategi itu dan itu dengan tujuan menang," kata Eko.
"Realitanya begitu," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Kalau begitu sih. Main permainan ular tangga saja!" kata Eko.
"Ya oke main permainan ular tangga!" kata Budi.
Budi mengambil koran di meja, ya di taruh di bawah meja gitu, ya dan segera mengambil permainan ular tangga di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu.
"Ada obrolan orang-orang yang ilmunya Universitas, ya pergaulan gitu. Ya yang ngomong itu dosen seperti "Siapa yang berani membantah aturan hukum? Maka di anggap hebat," kata Budi.
"Membantah aturan hukum dengan ilmu," kata Eko.
"Ya ilmu," kata Budi.
"Dengan penelitian yang di jalankan seseorang untuk membatah aturan hukum. Yaaa bisa sih di anggap hebat bagi yang menjalankan gitu," kata Eko.
"Apa mungkin ada yang meneliti tentang umur, ya pencalonan wakil Presiden? Jika Gibran menang di Pemilu gitu, ya penelitian tersebut terbukti gitu, ya bahwa generasi muda mampu gitu," kata Budi.
"Hidup ini. Mungkin ada yang meneliti tentang umur calon Presiden dan wakil," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi terus main permainan ular tangga dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment