CAMPUR ADUK

Monday, August 30, 2021

CURHATAN

Indro duduk di halaman belakang bersama Rara. Indro menikmati keadaan sambil minum teh dan makan kue, ya bersama Rara. 

"Cinta yang aku jalanin bersama Saskia. Penuh bahagia karena saling menjaga komitmen kesetian. Walau ada ujiannya dari aku dan juga dari Saskia juga," kata Indro.

Rara diam dan mendengarkan omongan Indro dengan baik.

"Ketika ujian itu datang. Saskia bersama cowok yang aku kenal. Aku merasa gelisah di dalam dada ini. Sama halnya seperti orang-orang menjalankan hubungan cinta. Rasa cemburu ada dan takut Saskia meninggalkan aku dengan alasan ini dan itu...pada akhirnya aku merasakan sakit karena patah hati," kata Indro.

Rara diam dan mendengarkan omongan Indro dengan baik. Indro mengambil gelas berisi teh dan meminumnya dengan baik.

"Rasa cinta ku pada Saskia seperti manisnya teh, ya karena di beri gula. Kalau tidak beri gula, ya rasa teh pahit.....seperti rasa kecewa ku ketika Saskia bersama orang lain yang aku kenal," kata Indro.

Indro menaruh gelas berisi teh di meja. Rara tetap diam dan mendengarkan omongan Indro dengan baik. Indro mengambil kue di piring dan segera makan kue dengan baik. Kasino selesai urusan kerjaannya, ya keluar dari kamarnya menuju halaman belakang di mana ada Indro.

"Kue ini enak. Buatan Saskia. Aku serasa dekat selalu dengan Saskia," kata Indro.

Rara tetap diam dan mendengarkan omongan Indro dengan baik. Kasino sudah di halaman belakang dan melihat ulahnya Indro. Duduk Kasino dengan baik.

"Indro," kata Kasino.

"Apa...Kasino?!" kata Indro.

"Indro sedang main apa?!" kata Kasino.

"Aku cuma ngobrol sama Rara saja!" kata Indro.

"Haaaa. Rara. Mantan pacarnya Dono, ya telah menikah?!" kata Kasino 

"Emannya Rara itu cuma mantan pacarnya Dono. Kan Rara yang lain banyak!" kata Indro.

"Maksudnya....Rara artis yang paling populer saat ini!" kata Kasino yang menghiperbolakan keadaan.

"Jangan di kaitkan dengan Rara yang artis. Nanti ada yang marah Rara yang artis itu!" kata Indro.

"Ooooo begitu. Jadi Rara yang mana ini?!" kata Kasino.

"Kenalkan Indro. Ini boneka yang berwujud cewek cantik dan aku beri nama Rara. Aku sedang main  bonekaan. Curhatan gitu tentang kisah cinta ku dengan Saskia," kata Indro.

"Rara salam kenal. Aku Kasino," kata Kasino.

Rara tetap diam dan mendengarkan omongan Kasino dengan baik.

"Main boneka Indro. Kaya anak cewek saja!" kata Kasino.

"Aku sekedar main saja. Ada ide yang baik, ya aku mainkan dengan baik. Padahal boneka inikan aku pinjem dari Saskia," kata Indro.

"Oooo begitu," kata Kasino.

Kasino menuangkan tekok berisi teh ke cankir dan segera di minum teh tersebut. 

"Aku berhenti main boneka ah. Main game ah!" kata Indro.

Rara tetap diam saja di meja. Indro segera main game di Hp-nya dengan baik. Kasino menaruh cangkir berisi teh di meja.

"Aku nonton Youtobe saja, ya musik deh!" kata Kasino.

Kasino nonton Youtobe di Hp-nya dengan baik. 

RATNA DAN PENYU

Ratna tinggal di pinggir pantai. Ayah Ratna kerjaannya seorang nelayan. Ibu Ratna, ya ibu rumah tangga dan membantu kerjaan Ayah sebagai nelayan dengan menjual ikan kepada orang-orang lah yang ingin membeli ikan. Ratna bermain di pantai sendirian. Ada seekor anak penyu yang mau ke laut. Ratna mendekati anak penyu itu. Ombak besar bergulung sampai ke pinggir pantai. Anak penyu ingin kelaut tahu-tahu terkena obak yang besar bergulung sampai di pinggir pantai, ya anak penyu terguling. Anak penyu susah bangun untuk membalik tubuhnya. 

Ratna membantu anakkan penyu di balik tubuhnya. Penyu berjalan dengan baik sampai menuju laut. Berenanglah anak penyu dengan baik, ya dengan penuh rasa bahagia gitu. Ratna pun pulang ke rumahnya karena ibu memanggilnya. Penyu melihat Ratna meninggalkan pantai.

"Anak manusia itu baik," kata Anak Penyu.

Penyu berenang di laut dengan riang gembira. Mencari makan sendirian di lautan, ya mandiri gitu dan berteman dengan hewan laut. Anak penyu berteman dengan ikan badut selalu bercerita tentang hal yang membuat anak penyu tertawa riang karena ikan badut pandai berkomedy. Setiap hari penyu hidup dengan penuh kegembiraan bersama ikan badut. Kadang penyu dan ikan badut melihat anak manusia yang bermain di pinggir pantai.

Anak penyu tumbuh menjadi dewasa, ya tubuhnya besarlah. Ikan badut juga tumbuh dewasa. Suatu ketika Ayahnya Ratna pergi ke laut untuk menjaring ikan. Cuaca tiba-tiba berubah. Ombak menjadi besar banget dan menghantap kapal ayahnya Ratna, ya sampai terbalik. Di rumah Ratna dan ibu khawatir dengan ayah pergi melaut dengan keadaan cuaca berubah menjadi buruk. Ayah Ratna berusaha sekuat tenaga selamat dari ombak besar dengan memegang kapalnya yang sudah terbalik. 

Cuaca makin buruk saja. Ombak laut makin besar saja. Ayah Ratna berusaha sekuat mungkin dirinya selamat dari keadaan, ya tetap saja terbawa arus ombak yang besar banget. Ayah Ratna tenggelam di lautan. Penyu bersama dengan ikan badut, ya menolong manusia yang butuh pertolongan. Ayah Ratna memegang punggungnya penyu dengan baik. Penyu membawa ayah Ratna dengan baik sampai ke pinggir pantai. Sampai keadaan cuaca menjadi baik. Ayah Ratna terbaring di pantai dengan keadaan pingsan.

"Aku berhasil menyelamatkan manusia itu," kata Penyu. 

Ratna bersama ibunya ke pantai. Terlihat di pantai, ya ayah terbaring. Ratna dan ibu mendekati ayah yang terbaring di pantai dan perkiraan sih ayah meninggal. Ratna dan ibu menangis sih karena ayah meninggal. Tahu-tahu ayah sadar dari keadaan pingsannya. 

"Ayah masih hidup," kata Ratna.

"Ayah. Bikin ibu khawatir saja!" kata Ibu.

"Ayah selamat dari bencana karena di tolong penyu," kata Ayah.

"Penyu," kata Ratna bersama Ibu bersamaan.

"Iya seekor penyu yang menolong ayah," kata Ayah.

"Penyu hewan yang baik," kata Ratna.

"Penyu yang baik," kata Ibu.

"Ayo kita pulang!" kata Ayah.

"Iya ayah," kata Ibu.

"Iya...ayah," kata Ratna.

Ratna bersama ayah dan ibunya pulang ke rumah. Penyu melihat dengan baik anak manusia yang telah menolongnya dulu saat penyu masih kecil telah menjadi dewasa. Penyu senang yang di tolong penyu adalah keluarga dari manusia yang telah menolongnya dulu saat masih kecil. Ikan badut melihat juga dengan baik keluarga manusia itu di pinggir pantai.

"Penyu kita mencari makan yuk!" kata Ikan Badut.

"Ayo. Kita mencari makan!" kata Penyu.

Penyu dan Ikan badut berenang dengan baik di lautan. Ikan badut seperti biasa bercerita yang komedy, ya membuat penyu tertawa riang. Keduanya penuh dengan rasa bahagia banget, ya sambil menikmati makan yang ada di lautan.

Untuk melanjutkan hidup. Ya ayah Ratna membuat kapal lagi untuk melaut. Ratna dan ibu membantu ayah dengan baik membuat kapal. Terkadang Ratna melihat laut dan terkenang dengan anak penyu yang pernah ia tolong.

BALAP MOTOR

Jojo dan Dio di berada di atas motornya, ya berada jalur sirkuit motor.

"Dio sudah siap," kata Jojo.

"Sudah siap untuk mengalahkan Jojo," kata Dio.

Dio dan Jojo siap untuk balapan motor. Ratna pun menggunakan pistol mainan untuk menandakan mulainya pertandingan balap motor antara Dio dan Jojo. Pistol di tekan pelatuknya sama Ratna dan berbunyi suara "Darrr". Dio dan Jojo menjalankan motor dengan baik di jalur sirkuit motor. Keduanya bersaing ketat banget dalam menentukan siapa pemenangnya. Ratna melihat dengan baik aksi motor Dio dan Jojo di sirkuit motor. 

Jalan pertandingan balap motor berlangsung dengan baik sampai dengan lap ke tiga. Dio dan Jojo bertanding balap motor dengan penuh keadilan. Sampai balap motor selesai. Jojo yang menang. Ratna menyerahkan piala kemenangan pada Jojo. Ya Jojo dan Ratna merayakan kemenangan bersama dengan foto bareng pake Hp. Dio, ya ikutan foto bareng.

Jhon dateng ke tempat Dio.

"Jojo, Dio dan Ratna......kalian sedang apa?!" kata Jhon.

"Kami sedang merayakan kemenangan balap motor. Aku yang menang," kata Jojo.

"Jojo menang balap motor. Dio dan Ratna merayakan bersama kemenangan Jojo. Tapi kenapa balap motornya mainan remot kontrol?!" kata Jhon.

"Aduh," kata Dio.

"Apa sakit Dio?!" tanya Jhon.

"Enggak...ada yang sakit kok," kata Dio.

"Jhon kenapa di buka kartunya?!" kata Jojo.

"Jadi Jojo dan teman-teman, ya main motor mainan tapi di buat serius kaya balap motor bener?!" kata Jhon.

"Iya," kata Jojo.

"Memang mainan balap motor dengan mainan motor remot kontrol," kata Dio menegaskan.

"Kenapa tidak beneran balap motornya?!" kata Jhon.

"Memangnya mau balap motor di mana?!' kata Jojo.

"Di jalanan!" kata Jhon.

"Waduh itu mah nyari perkara," kata Jojo.

"Balap motor liar. Di jalan. Di tangkap polisi itu mah. Kacau," kata Dio.

"Ratna kalau urusan balap liar tidak mau ikutan!" kata Ratna dengan tegas.

"Becanda," kata Jhon.

"Oooo becanda," kata Jojo.

"Becanda," kata Dio dan Ratna bersamaan.

"Balap motornya lebih baik. Balap motor di permainan game PS saja!" kata Jhon.

"Ide yang bagus tuh," kata Dio.

"Di pikir baik, ya ide yang bagus," kata Jojo.

Ratna teringat dengan urusan penting dan berkata "Kalau begitu aku permisi dulu ya. Ada urusan. Penting banget!" 

"Ratna di antar pulang?!" kata Jojo.

"Ratna pulang sendiri aja!" kata Ratna.

"Ooooo. Iya," kata Jojo.

"Assalamualaikum," kata Ratna.

"Waalaikumsalam," kata Jojo, Dio dan Jhon bersamaan. 

Ratna berjalan cepat menuju tujuannya. 

"Gimana. Main game apa main balap motor beneran?!" kata Jhon.

"Demi kamanan segala-galanya, ya main game saja di PS," kata Dio.

"Iyalah. Game!" kata Jojo.

"Main di mana?!" kata Jhon.

"Main di rumah aku!" kata Dio.

"Setuju!!!" kata Jojo dan Jhon bersaman.

Jojo dan Dio meninggalkan taman bermain dengan membawa mainan motor remot kontrol, ya menuju rumah Dio. Jhon ikutlah berjalan bersama Jojo dan Dio, ya menuju rumahnya Dio untuk main game motor di PlayStation.

CINTA RATNA

Jojo dengan keluar dari rumahnya, ya dengan membawa sepedahnya. Ya sepedah pun di kayu dengan baik sama Jojo. Bersepedah sambil melihat keadaan lingkungan dengan baik. Sampai di rumah Dio. Ya Dio sedang duduk di halaman depan rumah sambil membaca buku. Jojo masuk pekarangan rumah Dio dan memarkirkan sepedah dengan baik.

"Assalamualaikum....Dio," kata Jojo.

Dio berhenti membaca bukunya.

"Waalaikumsalam," kata Dio.

Jojo pun duduk dengan baik.

"Baca ku Dio. Kaya pemuda pinter saja, ya suka baca buku," kata Jojo.

"Aku memang pemuda pinter. Suka baca buku. Puass!!!!" kata Dio.

Dio menutup bukunya dan di taruh di meja.

"Tumben main kesini. Biasanya kerja. Jualan gitu?!" kata Dio.

"Ingin main saja. Urusan dagang kan. Sekedar untuk membantu orang tua. Aku tidak fokus dagang. Aku fokus selesaikan sekolah SMA. Dengan ijazah SMA aku mau kerja di pabrik. Untuk pengalaman kerja di pabrik, ya perusahaanlah," kata Jojo.

"Oooooo begitu," kata Dio.

"Ngomong-ngomong. Kabarnya Jhon sakit ya?!" kata Jojo.

"Iya sih. Kabarnya memang Jhon sakit. Ya sakitnya sesuai dengan kabarnya berita yang lagi omongin masyarakat sekitar sih," kata Dio.

"Penyakit di omongin masyarakat. Yang mana ya. Penyakit menular apa penyakit tidak menular?" kata Jojo.

"Adu...adu....aduh. Ya penyakit covid-19 lah," kata Dio.

"Astaga naga penyakit covid-19. Aku kirain isu. Ternyata beneran terkena penyakit covid-19," kata Jojo.

"Jhon berusaha untuk sembuh, ya pada akhirnya adalah harapan untuk sembuh. Sekarang sudah di rumah. Untuk pemulihan dengan baik kondisi tubuh," kata Dio.

"Ujian Jhon. Sakit," kata Jojo.

"Ujian sakit. Bisa di bilang begitu sih," kata Dio.

"Ngomong-ngomong tidak ada minuman dan gorengan untuk tamu gitu?!" kata Jojo.

"Kenapa Jojo kesini main. Coba jualan. Aku beli jualan Jojo. Kita makan bersama tuh jualan Jojo," kata Dio.

"Istirahat dagang bolehkan," kata Jojo.

"Aku mengerti Jojo. Tunggu sebentar aku buat kopi dan juga ada keripik singkong!" kata Dio.

"Aku tunggu dengan baik," kata Jojo.

Jojo duduk santai di depan rumah Dio, ya sambil melihat keadaan lingkungan dengan baik. Dio masuk ke dalam rumahnya langsung ke dapur untuk membuat kopi dua gelas. Jojo yang sedang santai duduk melihat Ratna, ya cewek yang di sukai Jojo.

"Berani nyatakan cinta apa tidak ya?" kata Jojo.

Jojo pun menghidung dengan jarinya kata iya dan tidak. Sampai sepuluh jari terhitung dengan baik, ya tidak. Jojo ingin sekali jadian dengan Ratna, ya jadinya berkata "Iyalah nyatakan cinta sama Ratna."

Jojo pun beranjak dari duduknya dan berjalan sangat cepat menuju arah Ratna berjalan. Dio selesai membuat kopi di dapur. Kopi di bawa dengan nampan dan ada seplastik keripik singkong. Sampai di depan rumah. Dio melihat Jojo tidak ada.

"Kemana Jojo pergi. Sepedahnya masih ada?!" kata Dio.

Dio menaruh nampan di meja. Dio duduk dengan baik dan menikmati makan keripik singkong dan minum kopi. Jojo bertemu dengan Ratna di depan pos ronda.

"Ratna," kata Jojo.

"Jojo. Mau bicara apa?!" kata Ratna.

"Gimana ya. Bicaranya?!" kata Jojo.

"Emangnya Jojo mau membicarakan apa?!" kata Ratna.

"Hubungan Jojo sama Ratna," kata Jojo.

"Hubungan Jojo dan Ratna kan cuma teman baik saja," kata Ratna.

"Teman ya," kata Jojo.

"Ratna masih ada urusan. Jadi obrolan di lanjutkan lain kali saja," kata Ratna.

"Emmm," kata Jojo.

Jojo diam saja melihat Ratna pergi. Sekitar sepuluh langkah, ya Ratna berhenti dan membalikkan badanya untuk melihat Jojo. Ya Jojo pun bergerak menghampiri Ratna dan berkata "Jojo suka Ratna."

"Jadi Jojo suka Ratna," kata Ratna.

"Iya Jojo suka Ratna. Jojo ingin Ratna menerima cinta Jojo!" kata Jojo.

Ratna berpikir dengan baik. Memang di dalam diri Ratna ada rasa sama Jojo dan juga Ratna masih jomlo walau ada Jacky yang menyukai Ratna, ya berharap juga jadian dengan Ratna sih sih Jacky. Ratna nyaman dengan Jojo jadi Ratna berkata "Ratna suka dengan Jojo. Ratna menerima cintanya Jojo."

"Ratna menerima cinta Jojo?!" kata Jojo.

"Iya," kata Ratna.

"Yessss. Cinta ku di terima Ratna," kata Jojo.

"Emmm," kata Ratna.

"Jadi dari sekarang kita sudah pacaran kan Ratna?!" kata Jojo.

"Iya," kata Ratna.

"Yesssss. Pacaran dengan Ratna," kata Jojo.

"Jojo. Ratna masih ada urusan. Jadi Ratna permisi. Assalamualaikum," kata Ratna.

"Waalaikumsalam," kata Jojo.

Ratna berjalan meninggalkan Jojo yang masih memperhatikan Ratna berjalan dengan baik gitu. 

"Aku senang mendapatkan cinta Ratna," kata Jojo.

Jojo pun meninggalkan tempat tersebut, ya ke rumah Dio lah. Sampai Jojo di pekarangan rumah Dio,ya Dio melihat Jojo dengan keadaan senang banget. Jojo pun duduk dengan baik.

"Aku senang," kata Jojo.

"Kesambet Jojo ini," kata Dio.

"Siapa yang kesambet. Aku jadian sama Ratna," kata Jojo.

Terkejut Dio mendengar omongan Jojo jadian sama Ratna.

"Kapan jadiannya?!" kata Dio.

"Baru tadi di jalan tepatnya di depan pos ronda," kata Jojo.

"Baru toh. Cinta bersemi di pos ronda," kata Dio.

"Ratna...Ratna...Ratna," kata Jojo.

"Repot Jojo yang kasmaran cinta sama Ratna," kata Dio.

"Cinta sama Ratna," kata Jojo yang tegas.

Jojo mengambil gelas kopi di meja dan di minumnya dengan baik.

"Emmmm enak kopi buatan Dio," kata Jojo.

"Enak kopi itu. Gratis," kata Dio.

Jojo menaruh gelas berisi kopi di meja.

"Main catur aja...Dio!" kata Jojo.

"Ok. Main Catur!" kata Dio.

Dio mengambil papan catur di bawah meja dan segera di mainkan bersama Jojo. Keduanya main dengan baik catur sambil menikmati minum kopi dan juga makan keripik singkong.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK